Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geologi lingkungan sebagai ilmu terapan dari pengetahuan geologi yang ditujukan
dalam upaya memanfaatkan sumberdaya alam secara efektif dan efisien guna
memenuhi kebutuhan hidup manusia masa kini dan masa mendatang dengan
seminimal mungkin mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan
kata lain geologi lingkungan dapat diartikan sebagai penerapan informasi geologi
dalam pembangunan terutama untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk
meminimalkan degradasi lingkungan sebagai akibat perubahan-perubahan yang
terjadi dari pemanfaatan sumberdaya alam.
Ada tujuh konsep yang menjadi dasar ilmu geologi lingkungan, yaitu:
1) Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup
2) Bumi yang kita miliki sebagai tempat tinggal yang paling sesuai dengan
kehidupan manusia ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas
3) Pada saat ini, proses – proses fisik telah mengubah bentang alam, baik secara
alamiah dan buatan, yang telah tersusun selama periode geologi.
4) Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia.
5) Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal
mungkin untuk memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan
variabel yang nyata, seperti estetika.
6) Dampak dari penggunaan lahan akan semakin menumpuk, oleh karena itu kita
berkewajiban melestarikannya untuk generasi selanjutnya.
7) Komponen pokok dari setiap lingkungan manusia merupakan suatu faktor
geologi, dan pemahaman terhadap lingkungan ini membutuhkan wawasan dan
pengetahuan yang luas terhadap ilmu bumi dan disiplin – disiplin ilmu lain yang
masih berkaitan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Ketujuh konsep yang telah disebutkan di atas merupakan konsep geologi lingkungan
yang bersifat lebih umum. Tidak semua konsep di atas dapat diterapkan dalam suatu
wilayah. Makalah ini akan membahas mengenai konsep yang relevan dengan kondisi
geologi di Indonesia.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan ketujuh
konsep dasar geologi lingkungan dan analisis konsep yang relevan dengan kondisi
geologi Indonesia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Geologi Lingkungan


Tujuh konsep dasar geologi lingkungan :
2.1.1 Konsep I : “The Earth is Essentially a closed system”
Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup.
Suatu sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian
atau komponen sehingga membentuk suatu kelompok besar yang menjalankan suatu
fungsi tertentu. Setiap komponen tersebut pada dasarnya memiliki fungsi tersendiri,
tetapi komponen-komponen tersebut dalam suatu kesatuan sistem membentuk suatu
fungsi baru yang lebih dinamis dan kompleks. Beberapa contoh dari sistem ini adalah
Bumi.
Bumi menerima pancaran radiasi gelombang pendek dari matahari dan
berubah menjadi gelombang panjang di bumi lalu bumi akan kembali memancarkan
radiasi gelombang panjang ke ruang angkasa. Sehingga dalam sistem tersebut tidak
terjadi pertukaran energi maupun materi.
Bumi terdiri dari 4 bagian, yaitu:
Atmosfer,yaitu campuran gas yang mengelilingi Bumi. Gas – gas yang
dominan adalah nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida dan uap air.
Hidrosfer, yaitu seluruh air yang ada di Bumi, meliputi samudera, danau,
sungai, air bawah tanah, dan seluruh salju dan es, dengan pengecualian uap air di
dalam atmosfer.
Biosfer, yaitu seluruh organisme yang ada di Bumi, termasuk juga berbagi
material organik yang belum mengalami dekomposisi.
Geosfer,yaitu bagian Bumi yang padat, dan terutama tersusun oleh batuan
dan regolit (partikel-partikel batuan lepas yang menutupi bagian Bumi yang padat)

3
Interaksi antar bagian ini sangat mempengaruhi Bumi, baik dari segi
penampakan permukaan bumi maupun cuaca. Contohnya, apabila terjadi letusan
gunung berapi, maka juga dapat mempengaruhi atmosfer, yaitu karena keluarnya gas
vulkanik, dan selain itu juga akan berpengaruh pada komponen hidrosfer karena akan
terjadi hujan pada daerah sekitarnya. Perubahan pada komponen biosfer dapat
merubah kondisi lingkungan juga, dan kadang kondisi yang curam di daerah lereng
dapat menyebabkan erosi atau tanah longsor. Hubungan – hubungan antar komponen
bukanlah sesuatu yang acak, namun dapat dipelajari dengan mengidentifikasi setiap
bagian, yaitu dengan mengetahui bagaimanakah komponen tersebut dapat
mempengaruhi komponen yang lain serta pengaruhnya terhadap daerah sekitar.
Contohnya adalah hidrosfer, daur atau siklus air laut yang merupakan pengaruh dari
cahaya matahari sehingga terjadi evaporasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi kadar
air atau kelembaban atmosfer.
Seperti yang kita ketahui, Bumi bukanlah sesuatu yang statis. Namun, bumi
lebih bersifat dinamis, artinya sistem berkembang dimana material dan energi yang
terkandung di dalamnya berubah secara konstan. Dinamis, dapat digolongkan juga ke
dalam suatu sistem yang terbuka dengan tidak adanya batasan energi dan material.
Namun, terdapat siklus alam seperti siklus air dan siklus batuan yang selalu kembali
kebentuk semula menjadi energi dan material, maka sistem ini lebih tepat dikatakan
sebagai suatu sistem yang tertutup.
2.1.2 Konsep II : “The Earth is the only suitable habitat we have and its resources
are Limited”
Bumi merupakan satu – satunya tempat kehidupan manusia tetapi sumber
daya alamnya terbatas.
Bumi yang kita tempati ini merupakan satu – satunya tempat hidup manusia
dan sumber – sumber daya bumi kita terbatas. Kita dapat tinggal di bumi ini, karena
bumi ini didukung oleh kondisi yang memungkinkan untuk berlangsungnya
kehidupan makhluk hidup, antara lain adanya air, udara untuk bernapas, suhu yang
sesuai, dan adanya lapisan atmosfer yang komposisinya dapat mendukung

4
berlangsungnya kehidupan, serta faktor – faktor lainnya. Menurut Harun Yahya,
kehidupan hanya mungkin ada dalam lingkungan dengan batas – batas tertentu, dan
dalam kondisi yang telah dirancang memiliki faktor pendukung adanya kehidupan
yaitu: suhu bumi yang ideal bagi makhluk hidup; bumi memiliki medan magnet kuat
yang berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup, ukuran bumi begitu tepat-
tidak terlalu kecil sehingga kehilangan atmosfernya, karena gravitasi yang kecil gagal
mencegah gas lepas ke angkasa, dan tidak terlalu besar sehingga gravitasinya
menahan begitu banyak atmosfer, termasuk gas yang berbahaya.
Bumi secara keseluruhan, termasuk laut dan atmosfer memiliki sumber
daya yang dapat didayagunakan. Sumber daya alam terbagi menjadi 2 yaitu yang
dapat diperbaharui(air, tanah dan udara) dan yang tidak dapat diperbaharui. Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui jumlahnya sangat terbatas. Contohnya,
barang tambang.kita dituntut untuk menggunakan sumber daya tersebut secara efisien
dan efektif, selain itu diupayakan dalam mencari alternatif sumber energi baru.
2.1.3 Konsep III : “Today’s physical processes are modifying our landscape and
have operated throughout much of geologic time. However,the magnitude and
frequency of these processes are subject to natural and artificially-induced change”
Proses - proses fisik saat ini mengubah bentang alam dan telah tersusun
selama periode geologi. Bagaimanapun, besar dan frekuensi proses tersebut
menyebabkan perubahan baik secara alami maupun buatan.
Konsep ketiga ini adalah konsep yang menyatakan bahwa proses – proses
alam yang terjadi pada saat ini merupakan kunci untuk mengetahui proses alam yang
terjadi pada masa lalu dan merupakan prediksi untuk proses pada masa yang akan
datang.
Bumi ini bersifat dinamis dan tidak statis. Bumi selalu mengalami
perubahan, baik yang bersifat alamiah atau terjadi dengan sendirinya karena aktivitas
alam maupun yang terjadi karena perbuatan/ulah manusia. Perkembangan fisik bumi
secara alami adalah akibat dari siklus bumi. Selain perubahan secara alami, terdapat
perubahan buatan yang dilakukan oleh manusia, hal ini diakibatkan aktivitas manusia

5
yang mempengaruhi keadaan alam dan fisik bumi saat ini, contohnya adalah
pemanasan global yang terjadi akibat berbagai macam aktivitas manusia berdampak
pada perubahan iklim dan lingkungan yang terjadi dibumi saat ini. Contoh perubahan
alami adalah peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya merupakan
suatu kesatuan daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada di bumi
pada saat ini).
2.1.4 Konsep IV : “There have always been earth processes that are hazardous to
people. These natural hazard must be recognized and evoided where possible, and
their threat to human life and property must be minimized”
Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia. Oleh
karena itu, bencana alam ini haruslah dikenali dan sedapat mungkin dihindari, agar
kerugian akan rusaknya harta benda dan jatuhnya korban jiwa dapat diminimalisir.
Proses alami di bumi ada 2 yaitu :
1. Eksogenetik terjadinya pada atau dekat permukaan bumi, contoh: perubahan
cuaca pergerakan tanah dan erosi yang disebabkan oleh arus air, angin atau gas, krisis
air dll.
2. Endogenetik yaitu terjadi di dalam atau dibawah kerak bumi contoh aktifitas
adalah vulkanik dan diatropisme.
Proses – proses tersebut pada umumnya dapat merugikan kehidupan manusia. Oleh
karena itu kita harus dapat memprediksi untuk menimalkan ancaman yang
ditimbulkan dari proses alam tersebut. Dari sekian banyak proses bumi seperti
kondisi biologi, geografi dan iklim, dapat dibuat suatu informasi seperti bagi
perencana yang bertujuan untuk menggabungkan berbagai alternatif untuk
menghindari atau meminimumkan tindakan untuk kehidupan manusia.
Proses – proses perubahan yang dapat mengubah bentang alam ini dapat terjadi
secara alamiah (contohnya peristiwa terpecahnya lempeng benua yang sebelumnya
merupakan suatu kesatuan daratan menjadi beberapa benua dan pulau-pulau yang ada
di bumi pada saat ini), ataupun karena perbuatan manusia. Kejadian tersebut akan
sulit untuk dibuktikan apabila hal tersebut bukan prinsip kesergaman. Selain proses

6
alamiah, proses perubahan tersebut juga berasal dari faktor aktifitas manusia.
Sedangkan, besarnya akibat yang ditimbulkan tergantung dari aktivitas yang
dilakukan oleh manusia. Adapun, efek dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu
dapat dikatakan kecil dalam skala global, tetapi dalam skala regional efek tersebut
akan dapat dirasakan oleh makhluk hidup.
2.1.5 Konsep V : “Land- and water-use planning must strive to obtain a balance
between economic considerations and the less tangible variables such us aesthetics”
Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan seoptimal
mungkin untuk memperoleh keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dan
variabel yang nyata, seperti estetika.
Pembangunan suatu proyek bagi kehidupan manusia harus ditimbang
dengan membandingkan antara keuntungan ekonomi pada waktu tertentu dengan
harga, dengan mengasumsikan dimana ada keanekaragaman alam, ada
keanekaragaman ekosistem, bergabung dengan bentang alam dan modifikasinya.
Evaluasi tentang tata guna lahan mempermudah mengidentifikasi alternatif yang
beranekaragam.
Dewasa ini, keseimbangan antara kriteria ekonomi dan estetika sangat sulit
untuk dicapai. Oleh karena itu, untuk menyelaraskan pertimbangan ekonomi dengan
penilaian estetika diperlukan adanya pengaturan skala tingkat ekonomi dengan
menyamakan skala tingkat evolusi estetika, pengembangan metode kuantitatif,
tentang analisis data yang diperoleh, dan yang terakhir, pengembangan teknik
pemetaan dan mengembangkan sumbar daya alam yang berestetika tersebut.
2.1.6 Konsep VI : “The effects of Land-use tend to be cumulative, and, therefore,
we have an obligation to those who follow”
“Dampak dari penggunaan lahan akan semakin menumpuk, oleh karena itu
kita berkewajiban melestarikannya untuk generasi selanjutnya.”
Beberapa juta tahun yang lalu, kehidupan manusia selalu berpindah –
pindah. Kehidupan manusia masih mengandalkan alam, dengan cara mengumpulkan
bahan makanan dari hutan dan berburu hewan. Seiring dengan berkembangnya

7
populasi dan kebutuhan terhadap makanan, pakaian, dan tempat tinggal, mereka
mulai membuka daerah baru dan pada akhirnya mereka mengembangkan pertanian di
daerah tersebut. Dan, kemudian mereka hidup secara menetap, tidak lagi berpindah –
pindah. Hal ini merupakan contoh awal dari sebuah penggunaan lahan buatan yang
mampu memodifikasi lingkungan alami, yang mengakibatkan mulai timbulnya
masalah – masalah pembuangan limbah, polusi, erosi karena pembukaan lahan.
Manusia hidup memerlukan lahan. Penggunaan lahan sebagai tempat untuk
melakukan aktivitas manusia. Lahan digunakan dan dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan manusia, tetapi pengembangan dapat menimbulkan daerah polusi yang
disebabkan sampah dan erosi tanah dari perubahan vegetasi. Kegiatan pengolahan
tanah tersebut berpengaruh pada keseimbangan ekologi area, sehingga tidak
mengherankan bila pertambahan populasi manusia sejajar dengan semakin langkanya
burung dan mamalia.
2.1.7 Konsep VII: “The Fundamental component of every person’s environment is
the geologic factor, and understanding this environment requires a bord-base
comprehension and appreciation of the earth sciences and other related disciplines”
Komponen pokok dari setiap lingkungan manusia merupakan suatu faktor
geologi, dan pemahaman terhadap lingkungan ini membutuhkan wawasan dan
pengetahuan yang luas terhadap ilmu bumi dan disiplin – disiplin ilmu lain yang
masih berkaitan.
Proses geologi dipengaruhi oleh manusia, sebab adanya fakta bahwa
geologi adalah lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan disiplin ilmu yang berkaitan
dengan geologi lingkungan seperti :
1. Geomorfologi, adalah studi tentang bentang alam dan proses pembentukan
permukaan bumi
2. Petrologi, adalah ilmu tentang batuan dan mineral
3. Sedimentologi, adalah studi tentang tingkat endapan sedimen
4. Tektonik, adalah studi yang mempelajari proses terjadinya cekungan laut,
gunung dan kenampakan struktur alam lainnya

8
5. Hidrologi, adalah studi tentang permukaan bumi
6. Pedologi, adalah studi tentang tanah
7. Geologi ekonomi, adalah aplikasi tentang penempatan dan pengujian tentang
bahan mineral
8. Geologi tektonik, adalah aplikasi informasi geologi masalah teknik
Cabang ilmu alam dan geologi lingkungan itu dapat dikategorikan lagi ke dalam 3
kategori, yaitu :
1. Fisika; meliputi geografi fisik, proses hidrologi, tipe batuan dan tanah,
klimatologi
2. Biologi; meliputi aktivitas hewan dan tanaman, perubahan dalam proses dan
kondisi biologi, informasi biologi tentang analisis ruang
3. Sumber daya manusia termasuk penggunaan tanah ekonomi, estetika, interaksi
antara aktivitas dan bidang fisika biologi.

9
BAB III
PEMBAHASAN

Tujuh konsep dasar geologi lingkungan yang telah dijabarkan diatas pada dasarnya
relevan untuk diterapkan secara umum. Namun dengan mengingat kondisi di
Indonesia yang labil, dari ketujuh konsep dasar tersebut yang paling relevan dengan
kondisi geologi di Indonesia adalah konsep empat dan konsep lima.
3.1 Konsep keempat dan terapannya di wilayah Indonesia
“Selalu terjadi proses alam yang membahayakan kehidupan manusia.”.
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia.
Bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang 2009 hingga 2010 didominasi
akibat banjir dengan presentase sebanyak 60% disusul oleh longsor, gempa bumi dan
tsunami. Bencana alam yang terjadi diakibatkan oleh material air seperti halnya banjir
dan untuk longsor meski tidak murni penyebabnya air namun sangat berkaitan erat
khususnya saat curah hujan sangat tinggi. Selain air kerusakan lingkungan seperti
penggundulan hutan juga memicu terjadinya bencana alam di Indonesia. Hal ini bisa
terjadi karena dibawah tanah yang gembur terjadi penampungan – penampungan air
yang pada batas waktu tertentu tanah tidak dapat menahan bebannya sehingga terjadi
longsor. Salah satu contohnya, gempa bumi tsunami yang pernah melanda Aceh yang
masih teringat di benak kita. Bencana tersebut telah merenggut banyak korban.
Gelombang tsunami terjadi karena adanya gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,8
Skala Richter dimana pusat gempanya diperkirakan ada pada kedalaman 20km
dibawah laut, sekitar 149 km sebelah selatan Meulaboh, NAD.
Di Indonesia banyak dijumpai titik – titik pertemuan lempeng samudra dan lempeng
benua. Indonesia juga dikelilingi oleh dua sirkum pegunungan, yaitu sirkum
mediteran dan sirkum pasifik serta banyak diliputi daerah berpotensi gempa. Selain
itu, di negara ini juga masih banyak ditemui gunung – gunung berapi yang masih

10
aktif dan saat ini mulai menunjukkan keaktifannya, contohnya anak gunung Krakatau
dan gunung Tangkuban Perahu.
Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai macam potensi alam yang
menjanjikan seperti minyak bumi, batu bara, gas alam, serta barang tambang lainnya
tetapi sekaligus juga memiliki banyak potensi gejala alam yang dapat menimbulkan
kerugian jika menimpa manusia seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan
sebagainya. Untuk itu, diperlukan penempatan tata ruang kawasan yang tepat agar
bisa terhindar dari pengaruh gejala alam yang terjadi.
Proses alam ini harus dapat dikenali dan diprediksikan dengan mempertimbangkan
kondisi iklim, biologi dan geologi. Setelah para ahli bumi dapat mengidentifikasi
proses terjadinya bencana alam, mereka akan membuat informasi untuk para
perencana dan pembuat keputusan. Kemudian, berbagai macam jalan alternatif
diterapkan untuk menghindari atau setidaknya meminimalkan kerusakan yang akan
merugikan kehidupan manusia.
3.2 Konsep kelima dan terapannya di wilayah Indonesia
“Perencanaan tataguna lahan dan tataguna air harus diupayakan
seoptimal mungkin untuk memperoleh keseimbangan antara pertimbangan
ekonomi dan variabel yang nyata, seperti estetika.” Di Indonesia, tata guna lahan
dan air belum tercipta antara keseimbangan ekonomi dan variabel lain, yaitu estetika.
Konsep tata guna lahan dan air di Indoneia cenderung menitikberatkan keuntungan
ekonomi. Hal ini mengakibatkan tata guna lahan di Indonesia mengesampingkan
variabel lainnya. Pada perencanaan tata guna lahan dan air yang baik seharusnya tetap
mempertimbangkan variabel lainnya dengan mencari solusi alternatif yang
memaksimalkan kondisi yang menguntungkan bagi semua aspek.
Saat ini, pemandangan alam dapat dianggap sebagai sumber daya alam karena saat ini
keindahan mempunyai nilai yang tinggi terhadap lingkungan dan manusia.
Pertimbangan faktor abstrak seperti estetika telah menjadi sesuatu yang umum seperti
halnya untung rugi. Hal ini terlihat dari banyak proyek yang hanya melihat pada
pertimbangan keuntungan saja tetapi tidak pernah memperhatikan aspek lingkungan.

11
Penggunaan tata lahan yang tidak sesuai dengan kondisi lahan dapat mengakibatkan
kondisi lahan tidak seimbang. Banyak bangunan gedung – gedung mewah yang
berdiri tegak di kota – kota besari di Indonesia yang tidak sesuai dengan proporsinya
kondisi lahan.

12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
· Bumi pada dasarnya adalah sistem yang tertutup.
· Bumi adalah satu – satunya tempat tinggal yang cocok bagi manusia dan
memiliki sumber daya yang terbatas.
· Perkembangan fisik bumi saat ini telah merubah keadaan alam dan terus
mengalami perubahan selama periode geologi, bagaimanapun juga pentingnya dan
frekuensi dalam proses ini adalah alami dan disebabkan perubahan buatan.
· Di dalam bumi selalu terdapat proses yang dapat membahayakan manusia,
bahaya tersebut harus dikenali dan dihindari sedapat mungkin, agar ancaman bahaya
tersebut dapat diminimalisir.
· Perencanaan yang sesuai dalam tata guna lahan dan air harus menciptakan
keseimbangan antara perekonomian dan variabel lain seperti estetika.
· Dampak penggunaan lahan cenderung kumulatif, oleh karena itu kita
mempunyai kewajiban untuk menerima dan menanggungnya.
· Komponen dasar dari lingkungan setiap orang adalah faktor geologi dan
pemahaman terhadap lingkungan. Ini menjadi landasan yang komprehensif dan
apresiasi dari ilmu bumi dan disiplin ilmu yang berhubungan.
Tujuh konsep dasar geologi lingkungan diatas pada dasarnya relevan untuk
diterapkan secara umum. Mengingat keadaan geologi wilayah Indonesia yang labil,
dari ketujuh konsep dasar geologi lingkungan tersebut, yang paling relevan untuk saat
ini adalah konsep keempat dan konsep lima.

13
4.2 Saran
Setelah mempelajari dan menganalisa ketujuh konsep dasar geologi
lingkungan tersebut, maka penulis ingin memberikan saran – saran sebagai berikut :
1. Terdapat proses bumi yang dapat membahayakan manusia. Untuk itu, manusia
perlu waspada dan berusaha untuk mengantisipasinya.
2. Sebagai seorang perencana wilayah dan kota, harus menyikapi masalah yang
berkaitan dengan bahaya geologi yang terjadi dengan menerapkan ilmu – ilmu
geologi lingkungan secara tepat.
3. Indonesia memiliki beraneka ragam sumberdaya yang dapat dimanfaatkan
sekaligus juga memiliki wilayah – wilayah yang rawan menimbulkan masalah
geologi lingkungan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://tyastyos.blogspot.com/2011/04/7-konsep-geologi-lingkungan.html.
Diunduh Minggu, 21 Januari 2024
http://taganaprob.blogspot.com/2010/01/cara-menghadapi-bencana-alam.html.
Diunduh Minggu, 21 Januari 2024
http://kasihdalamkata.blogspot.com/2009/07/tujuh-konsep-dasar-dalam-geologi.html.
Diunduh Minggu, 21 Januari 2024
http://www.scribd.com/doc/58229041/karya-ilmiah. Diunduh Minggu, 21 Januari
2024
Keller, A. E. 1982. Environmental Geology. Charles E. Merrill. Publishing Company.
Gurning, Edison. 2004. Berita Gempa Bumi. Jakarta : Badan Meteorologi dan
Geofisika dalam www.bmg.go.id
http://taganaprob.blogspot.com/2010/01/cara-menghadapi-bencana-alam.html.
Diunduh, Minggu 21 Januari 2024
http://wahyuancol.wordpress.com/2008/06/11/konsep-sistem-bumi/.
Diunduh, Minggu 21 Januari 2024

15

Anda mungkin juga menyukai