Anda di halaman 1dari 4

Plato; Biografi dan Pemikiran

Eka Dila Prastiana


Filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-6 SM. Filsafat muncul
ketika orang-orang mulai berpikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia dan lingkungan
disekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agam lagi untuk mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan ini. Di Yunani tidak seperti didaerah lainnya, tidak ada kasta,
pendeta dan orang-orang bebas dalam mengeluarkan ide ataupun gagasan.
Periode filsafat Yunani merupakan periode penting sejarah peradaban manusia, karena
pada waktu terjadi perubahan pola piker manusia dari mitologi menjadi rasional. Pola piker
mitologi merupakan pola piker masyarakat yang masih sangat mengandalkan mitos atau lebih
percaya pada hal-hal yang tabu.
Zaman Yunani kuno merupakan zaman keemasan filsafat. Karena pada masa ini
manusia bebas dalam mengeluarkan ide-ide dan pendapat mereka dan menjadikan mereka
mampu berpikir secara kritis. Pada zaman Yunani kuno tokoh filsafatnya dikenal dengan
nama filsuf. Banyak sekali filsuf-filsuf dari zaman Yunani kuno, hingga modern. Di dalam
makalah ini membahas salah satu filsuf dari zaman Yunani kuno yang bernama Plato (429347 SM), yang sekaligus merupakan murid dari Socrates.

BIOGRAFI TOKOH
Plato merupakan salah satu filsuf yang terlahir di Atena pada tahun427 SM, dan
meninggal pada tahun 347 SMdi Atena pula pada usia 80 tahun. Ia berasal dari keluarga
aritokrasi yang turun temurun memegang politik penting dalam politik Atena. Ia bercita-cita
menjadi orang Negara, tapi perkembangan politik dimasanya tidak memberi kesempatan
padanya untuk mengikuti jan hidup yang diinginkannya itu.
Namanya bermula Aristokles, Plato merupakan nama pemberian gurunya. Ia
memperoleh nama itu karena bahunya yang lebar sepadan dengan badannya yang tinggi dan
tegap raut mukanya, potongan tubuhnya serta parasnya yang elok. Pelajaran yang
diperolehnya dimasa kecil, selain pelajaran umum adalah menggambar dan melukis
disambung dengan belajar musik dan puisi. Sebalum dia dewasa dia sudah pandai membuat
karangan yang bersajak. Dimasa itu Plato mendapat didikan dari guru-guru filosofi, pelajaran
filosofi mula-mula diperolehnya dari Kratylos. Kratylos dahulunya adalah murid Herakleitos
yang mengajarkan semuanya berlalu seperti air. Sejak umur 20 tahun Plato mengikuti
pelajaran Sokrates dan pelajaran itulah yang memberikan kepuasan baginya.
Pengaruh Sokrates makin hari makin mendalam padanya, ia menjadi murid Sokrates
yang setia sampai pada akhir hidupnya Sokrates tetap menjadi pujaannya. Dalam segala
karangannya yang berbentuk dialog, bersoal jawab. Sokrates kedudukannya sebagai pujangga
yang menuntun, dengan cara begitu ajaran Plato tergambar keluar melalui mulut Sokrates.
Setelah pandangan filosofinya sudah jauh menyimpang dan sudah lebih lanjut dari pandangan
gurunya. Sokrates digambarkannya sebagai guru bahasa isi hati riwayat di Atena yang
tertindas karena kekuasaan yang saling berganti. Kekuasaan demokrasi yang meluap menjadi
anarki dan sewenang-wenang digantikan berturut-turut oleh kekuasaan seorang tiran dan
oligarki, yang akhirnya membawa Atena lenyap ke bawah kekuasaan asing.
Plato mempunyai kedudukan yang istimewa sebagai seorang filosof. Ia pandai
menyatukan puisi dan ilmu seni filosofi. Pandangan yang mendalam dan abstrak sekalipun
dapat dilukiskannya dengan gaya bahasa yang indah. Tidak ada seorang filosof sebelumnya
dapat menandinginya dalam hal ini. Hukuman yang ditimpakan itu dipandangnya suatu
perbuatan zalim meminum racun, besar sekali pengaruhnya atas pandangan hidup Plato
Sokrates dimatanya adalah seorang yang jujur dan adil orang yang tak pernah salah.
1

Tidak lama setelah Sokrates meninggal, Plato pergi dari Atena, itulah permulaan ia
mengembara 12 tahun lamanya dari tahun 399 SM. Mula-mula ia pergi ke Megara, tempat
Euklides mengajarkan filosofinya. Ada cerita yang mengatakan bahwa ia mengarang beberapa
dialog yang mengenai berbagai macam pengertian dalam masalah hidupberdasarkan ajaran
Sokrates. Dari Megara ia pergi ke Kyrena, dimana ia memperdalampengetahuannya tentang
matematik pada seorang guru yang bernama Theodoros, disana ia juga mengarang buku-buku
dan mengajarkan filosofi. Kemudian ia pergi ke Italia Selatan dan terus ke Sirakusa di pulau
Sisiria yang pada wkatu itu diperintah oleh seorang tiran yang bernama Dionysios yang
mengajak Plato tinggal di istananya. Disitu Plato kenal dengan ipar raja Dionysios yang masih
muda bernama Dion yang akhirnya menjadi sahabat karibnya. Mereka berdua sepakat
mempengaruhi Dionysisos dengan ajaran filosofinya agar kehidupan sosialnya menjadi lebih
baik. Tetapi ajaran Plato membuat Dionysios menjadi jemu. Pada tahun 367 SM setelah Plato
20 tahun menetap dalam Akademia, diterimanya undangan dari Dion untuk dating ke
Sirakusa, setelah Dionysios meninggal maka digantikanoleh Dion dengan nama dionysios II
dan berharap Plato dapat mengajarkan kepada yang masih muda itu pandangan filosofi
tentang kewajiban pemerintah menurut pendapat Plato akhirnya Plato berangkat ke Sirakusa
dan disambut oleh raja dengan gembira, tetapi bagi raja itu filosofi itu tidak menarik akhirnya
intrigue, fitnah dan hasutan merajalela dalam istana itu. Akhirnya Dion dibenci oleh raja dan
dibuang ke Sisilia. Kemudian Plato kembali ke Atena, tapi 6 tahun kemudian pada tahun 361
SM plato ketiga klainya dating ke Sirakusa, raja Dionysios II dengan Dion berusaha agar
Plato kemabali ke Sirakusa, tapi maksudnya tidak berhasil dan harapannya untuk mencoba
sekali lahi melaksanakan cita-citanya tentang pemerintahan yang baik dalam politik gagal
sama sekali.
Akhirnya Plato kembali ke Atena dan memusatkan pada Akademia sebagai guru dan
pengarang. Plato tidak pernah menikah dan tidak punya anak. Pemikiran yang dicetuskan
Plato: intisari dari filosofi plato ialah pendapatnya tentang idea itu adalah suatu ajara yang
sulit pemahamannya. Salah satu sebab ialah bahwa pahamannya tentang idea selalu
berkembang, bermula idea itu dikemukakan sebagai teori logika, kemudian meluas menjadi
pandangan hidup,menjadi dasar umum bagi ilmu dan politik social mencakup pandangan
agama. Plato memisahkan kenyataan yang kelihatan dalam alam yang lahir dimana berlaku
pandangan Herakleitos dan alam pengertian yang abstrak dimana berlaku pandangan
Parmenides. Dalam bidang yang pertama yang ada hanya kiraan, sebab kalau semuanya
mengalir tidak berhenti-henti, tiap barang bagi setiap orang pada setiap waktu hanya berupa
seperti yang terbayang dimukanya maka manusia menjadi ukuran segalanya seperti dikatakan
oleh Protagoras. Tetapi pengetahuan dapat memberikan apa yang tetap adanya yaitu idea.
Berlakunya idea itu tidak bergantung kepada pandangan dan pendapat orang banyak, ia timbul
semata-mata karena kecerdasan berpikir pengertian yang dicari dengan pikiran adalah idea.
Idea pada hakikatnya sudah ada, tinggal mencarinya sja. Pokok tinjauan filosofi Plato adala
mencari pengetahuan tentang pengetahuan, ia bertolak dari ajaran gurunya Sokrates yang
mengatakan budi ialah tahu. Budi yang berdasarkan pengetahuan menghendaki suatu ajaran
tentang pengetahuan sebagi dasar filosofi. Pertentangan antara pikiran dan pandangan menjadi
ukuran bagi Plato. Pengertian yang mengandung didalamnya pengetahuan dan budi yang
dicarinya bersama-sama dengan Sokrates, pada hakekatnya berlainan sama sekali dari
pandangannya, sifatnya tidak diperoleh dari pengalaman. Pemandangan hanya alas an untuk
menuju pengertian, ia diperoleh atas usaha akal sendiri.
Idea menurut paham Plato tidak saja pengertian jenis, tetapi juga bentuk dari kedaan
yang sebenarnya. Idea bukanlah suatu suatu pikiran melainkan suatu realita. Pendapat
Parmenides tentang adanya yang satu kekal, dan tidak berubah-ubah, tapi yang baru dalam
ajaran Plato ialah pendapatnya tentang suatu dunia yang tidak bertubuh. Filosof grik
sebelumnya dia tidak genal gambaran dunia semacam itu , juga adanya dalam pikiran
Parmenides yang mengisi sepenuh-penuhnya, sehingga tidak ada lagi tempat yang kosong.
2

Dunia yang bertubuh adalah dunia yang dapat diketahui dengan pandangan dan pengalaman.
Semua itu bergerak dan berubah senantiasa tidak ada yang tetap dan kekal. Dari pandangan
dan pengalaman saja tidak akan pernah tercapai pengetahuan pengertian.
Berhadapan dengan itu terdapat dunia yang tidak berubah daripada idea, yang lebih
tinggi tingkatnya dan yang menjadi objek dari pengetahuan pengertian apabila pengertian
yang dituju itu memperoleh bentuknya yang tepat, ia tidak berubah-ubah lagi dan berrtempat
didalam dunia idea. Idea itulah yang melahirkan pengetahuan yang sebenarnya.
Dalam konsepsi Plato dunia yang bertubuh dan dunia yang tidak bertubuh terpisah sama
sekali, tetapi dunia yang bertubuh tidaklah semata-mata berdiri sendiri. Menurut Plato
pengertian yang sebanyak itu menunjukkan banyaknya jenis idea, idea yang tertinggi ialah
kebaikan, sebagai tuhan yang memebentuk dunia. Plato menyamakannya dengan matahari
yang menyinari semuanya. Idea kebaikan adalah pokok, karena dunia idea tersusun menurut
system teleology.
Etik Plato: pendapat Plato seterusnya tentang etik bersendi ada ajarannya tentang idea.
Dualisme dunia dalam teori pengetahuan diteruskannya ke dalam praktik hidup, oleh karena
itu kemauan seseorang bergantung kepada pendapatnya, nilai kemauannya itu ditentukan pula
oleh pendapat itu. Jadinya menurut Plato ada 2 macam budi, pertama budi filosofi yang
timbul dari pengetahuan dengan pengertian. Kedua, budi biasa yang terbawa oleh kebiasaan
orang banyak. Pandangan Plato tentang Negara dan luasnya masih terpaut pada masanya, ia
lebih memandang kebelakang daripada kemuka. Buku-buku yang ditulis pada masa Sokrates
adalah Apologie, Kriton, Ion,Protagoras,Laches, Politeia, buku I, Lysis, Charmides dan
Euthypron. Dalam seluruh dialog itu Plato berpegang pada pendirian gurunya Sokrates.
Dalam buku-buku itu tidak terdapat buah pikiran Plato yang timbul kemudian yang emnjadi
corak filosofinya yaitu ajaran tentang idea. Cita-cita yang dikemukakan dalam tulisannya
dimasa itu ialah pembentukkan pengertian dalam daerah etik. Buah tangan yang ditulisnya
dalam masa yang terkenal sebagai masa peralihan, masa itu disebut juga masa Megara.
Yaitu waktu Plato tinggal sementara itu dialog-dialog yang diduga ditulisnya dalam masa itu
ialah Gorgias, Kratylos, Menon, Hippias dan beberapa lainnya. Tulisannya yang terkenal dari
waktu itu dan kesohor sepanjang masa ialah Phaidros, Symposion, Phaidon, dan Politeia buku
II-X. ajaran tentang idea menjadi pokok pikiran Plato dan menjadi dasar bagi teori
pengetahuan, metafisika,psikologi, etik, politik, dan estetika.
Dialog-dialog Plato yang dikarang pada masa Tuanay sering disebut Theaitetos,
Parmenides, Sophistos, Politios, Philibos, Timaios, Kritias, dan Nomoi. Tapi ada ahli-ahli
yang menyaksikan keaslian dari beberapa dialog itu , dengan uraian yang terbentang dalam
dialog itu Plato membawa pembacanya ke dareah Kosmologi dan filosofi alam. Dialog itu
menunjukkan bahwa Plato bukan saja seorang filosof yang menguasai seluruh filosofi Grik
sebelumnya, tetapi juga mempelajari berbagai ilmu special yang diketahui pada masanya.
Paham Plato tentang pembentukan dunia ini berdasar pada pendapat Empedokles,
bahwa alam ini tersusun dari empat anasir yang asal yaitu api, udara, air, dan tanah. Menurut
Plato tuhan sebagai pembangun alam, menyusur anasir yang empat itu dalam sebagai bentuk
menjadi satu kesatuan, oleh karena itu pembangunan dunia sekaligus sikap hidup manusia
dalam dunia ini.
PEMIKIRAN
Menurut Plato Negara ideal menganut prinsip yang mementingkan kebajikan. Kebajikan
menurut Plato adalah pengetahuan, apapun yang dilakukan atas nama Negara harus dengan
tujuan untuk mencapai kebajikan. Atas dasar itulah kemudian Plato memandang perlunya
kehidupan bernegara. Tidak ada cara lain menurut Plato untuk membangun pengetahuan
kecuali dengan lembaga-lembaga pendidikan, inilah yang kemudian memotivasi Plato untuk
mendirikan sekolah dan akademi pengetahuan.
3

Plato menilai Negara yang mengabaikan prinsip kebajikan jauh dari Negara yang
didambakan manusia, sehingga Negara yang ideal menurut Plato adalah Negara yang
menjunjung tinggi kebajikan.Plato menggambarkan seorang filsuf adalah dokter, meski
mengetahui penyakit-penyakit yang dialami oleh masyarakat dan mampu mendiagnosa serta
mendeteksi sejak dini Plato beranggapan munculnya Negara adalah akibat hubungan timbale
balik dan rasa saling membutuhkan antar sesame manusia. Manusia juga dianugrahi bakat dan
kemampuan yang tidak sama, masing-masing memiliki bakat alamiah yang berbeda dan itu
menciptakan saling ketergantungan.
Negara ideal menurut Plato juga didasarkan pada prinsip-prinsip larangan atas
kepemilikan pribadi baik dalam bentuk uang atau harta, keluarga, anak dan istri inilah yang
disebut NIHILISM. Plato juga tidak memperkenankan lembaga perkawinan, tak seorangpun
yang dapat mengklaim istri mereka, istri hanya hanya bias menjadi hak kolektif hubungan
seks yang dilakukan tidak boleh monogam melainkan poligami. Plato melihat lembaga
perkawinan telah mengekang bakat alami manusia dan membuat diskriminasi.
Pemikiran Plato yang anti individualism yang telah merusak kehidupan social
masyarakat Athena, manusia menjadi individualism hanya mementingkan kebutuhan diri
mereka sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Ada tuduhan yang mengatakan
bahwa Plato adalah anti demokrasi, argumentasi ini membenarkan tuduhan itu mengapa Plato
menjadi anti demokrasi. Pemikiran Plato tidak terlepas dalam konteks sosio-hostoris
kehancuran Athena. Kehancuran Athena menurut Plato bukan hanya karena kekalahan Athena
dalam perang pelopenesos. Kemenangan Sparta atas Athena menunjukkan prinsip-prinsip dari
kenegaraan Athena yang demokratis. Inilah yang melahirkan karya-karya Plato dalam judul
republic. Dalam buku ini Plato secara tegas menujukkan simpati dan kekagumannya kepda
system kenegaraan otoriter Sparta dan antipatinya kepada demokrasi. Plato menuduh
kehancuran Athena disebabkan akibat demokrasi yang lemah dan disintegrasi serta tidak
stabil.
Negara ideal menurut Plato adalah City State, Negara yang tidak terlalu luas dan tidak
terlalu kecil. Negara luas akan sulit untuk menjaganya sementara negara kecil akan sulit
dipertahankan karena mudah untuk dikuasai.
PENUTUP
Plato merupakan tokoh filsafat pada masa Yunani kuno yang mempunyai kedudukan
istimewa sebagai seorang filosof. Ia pandai menyatukan puisi dan ilmu seni filosofi. Menurut
Plato Negara ideal itu Negara yang mempunyai prinsip kebajikan, Plato juga beranggapan
bahwa dunia ini tercipta karena saling ketergantungan antar manusia yang menghuni bumi ini,
dan manusia diciptakan dengan bakat dan kemampuan yang tak sama, maka dari itu manusia
hidup didunia ini saling membutuhkan, karena manusia bukan mahkluk individu yang tidak
bisa hidup sendiri. Dari Plato kita bisa belajar filsafat hidup yang sebenarnya, dan selalu
memunculkan ide-ide baru.
DAFTAR PUSTAKA
1. Achmadi Asmoro, Filsafat Umum ,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.
2. Maksum, Ali. 2010. Pengantar Filsafat. Jogjakarta : Ar Ruzz Media
3. Drs. Surajiyo,Filasafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia,PT Bumi
Aksara,Jakarta,2008
*)

Penyusun
Nama
Mata Kuliah
Dosen
Prodi

: Eka Dila Prastiana


: Filsafat Ilmu
: Afid Burhanuddin, M.Pd.
: Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP PGRI Pacitan.
4

Anda mungkin juga menyukai