2019
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Kulit Kering
b. Acne
c. Hirsutism (Pertumbuhan rambut yang abnormal)
d. Luka lecet
e. Skin rushes
2. Mata
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan
mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan
sekitarnya terang atau gelap. Mata yang lebih komplek dipergunakan untuk
memberikan pengertian visual. Mata memiliki berbagai organ seperti
a Superior rectusmuscle adalah otot mata bagian atas yang berfungsi
menggerakan mata kita keatas.
b Sclera adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian
luar bola mata.
c Iris adalah pigmen yang kita bisa melihat warna cokelat atau hitam
atau warna biru jika orang Eropa.
d Lens adalah media refraksi untuk bisa kita melihat.
e Kornea adalah bagian paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea
tidak ada pembuluh darah dan mempunyai kekuatan yang besar
untuk membiaskan sinar yang masuk ke mata.
f Arterior Chambers adalah bilik mata depan.
g Posterior Chambers adalah bilik mata belakang.
h Conjunctiva adalah lapisan tipis bening yang menghubungkan sklea
dan kornea.
i Inferior rectusmuscle adalah otot mata bagian bawah.
j Vitreous Chambers adalah aquos humor yang beruap seperti gel yang
mengisi bola mata kita.
k Retina adalah lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh
mata kita.
l Foveacentralis adalah daerah di retina yang paling tinggi resolusinya
untuk mendapatkan sinar yang masuk ke mata.
m Opticnerve adalah saraf mata yang menghantarkan sinar ke otak
untuk di terjemahkan sebagai penglihatan yang kita lihat saat ini.
3. Telinga
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi aau mengenal
suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga
terdiri atas 3 bagian, yaitu
a TelingaLuar
1) Daun telinga (pinna), dan
2) Liang telinga (meatus auditori useksternus).
b. Telinga Tengah
1) Tulang landasan (incus),
2) Gendang telinga (membran timpani),
3) Malleus (tulang martil),
4) Tulang sanggurdi (stapes), dan
5) Saluran eustachius.
c. Telinga Dalam
1) Skala timpani,
2) Tingkap oval,
3) Tingkap bulat,
4) Rumah siput (koklea), dan
5) Labirin osea.
3. Hidung
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai
indra pembau. Indra pembau berupa komoreseptor yang terdapat di permukaan
dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.
1. Fungsi Hidung:
a. Menghangatkan udara
b. Sebagai penyaring udara yang masuk
c. Sebagai saluran udara pernapasan
d. Membunuh kuman‑kuman oleh leukosit yang terdapat pada
selaput lendir
4. Mulut dan gigi
Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam
proses perncernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk
menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan
ke dalam perut. Mulut dapat menghaluskan makanan karena di dalam mulut
terdapat gigi dan lidah. Tanpa adanya gigi, manusia akan sulit memakan
makanan yang dimakannya. Gigi tumbuh di dalam lesung pada rahang
memiliki jari ngan seperti pada tulang, tapi gigi bukanlah bagian dari
kerangka. Bagian‑bagian gigi yaitu:
a. Mahkota gigi adalah bagian gigi yang tampak dari luar rahang,
b. Akar gigi adalah bagian gigi yang tertanam di dalam procesusal
veolaris,
c. Leher gigi adalah bagian gigi antara puncak gigi dan akar gigi yang
ditutupi oleh gusi,
d. Email : merupakan zat terkeras di dalam tubuh untuk melapisi
mahkota,
e. Dentin : lekukan utama pada ujung gigi, menyerupai tulang,
f. Sementum : lapisan yang keras di sekelilingi akar, dan
g. Pulp : jaringan lembut berisi saraf dan pembuluh darah.
Fungsi gigi yaitu:
a. Mengunyah : Biasany agigi molar dan geraham
b. Memotong : Gigi Insisivus(seri)
c. Merobek : Gigi taring ( Caninus 1 premolar)
5. Genetalia
Genetalia merupakan proses menghasilkan individu barudari organisme
sebelumnya. Organisme bereproduksi melalui 2 cara, yaitu dengan reproduksi
aseksual atau vegetatif yang individunya terbentuk tanpa melakukan peleburan
sel kelamin dan dengan reproduksi seksual atau generatif yang individunya
terbentuk karena melibatkan persatuan sel kelamin atau gamet dari 2 individu
yang berbeda jenis kelaminnya.
1. Pria
Alat reproduksi pada pria terdiri atas sepasang testis, saluran kelamin,
kelenjar tambahan dan penis. Testis : kelenjar kelamin yang berfungsi
sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron.
a. Saluran kelamin
1) Vasaeferentia merupakan bagian yang berfungsi menampung
sperma untuk disalurkan ke epidermis berjumlah antara 10 –
20 buah.
2) Epididimis merupakan saluran berkelok kelok dengan panjang
antara 5-6 meter. Saluran ini berfungsi menyimpan sperma
untuk sementara (minimal selama 3 minggu).
3) Vas diferens merupakan saluran lurus dengan panjang sekitar
40 cm. Saluran ini berfungsi menghubungan epididimis
dengan uretra pada penis dan bagian ujungnya terdapat saluran
ejakulasi.
b. Kelenjar tambahan
1) Vesika seminaris merupakan kantong semen (mani) yang
dindingnya menyekresi cairan lendir yang banyak
mengandung fruktosa, sedikit asam askorbat dan asam
amino.
2) Kelenjar prostat merupakan bagian berbentuk bulat yang
mengelilingi bagian pangkal saluran uretra.
3) Kelenjar cowperi (bulboeretralis) merupakan kelenjar
berukuran sebesar butir kacang yang terletak di bagian
proksimal atau pangkal uretra.
2. Wanita
Alat reproduksi pada wanita terdiri atas sepasang ovarium (indung
telur) yang terletak pada rongga perut, saluran telur (oviduk / tuba
falopi), uterus atau rahim, vagina dan organ kelamin bagian luar.
a. Organ kelamin luar
1) Kelentit ( klitoris ) struktur yang homolog dengan penis,
2) Moonpubis merupakan bagian yang ditumbuhi rambut,
3) Vulva yang terdiri dari labiamayora (bibir besar) dan labia minor
(bibir kecil),
4) Uretra merupakan saluran kemih,
5) Lubang vagina merupakan ujung keluar vagina, dan
6) Fundus merupakan bagian lipatan paha.
a. Pengumpulan Data
o Identitas pasien
Identitas pasien yang terdiri dari, Nama, Umur, Jenis kelamin, status
perkawinan, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat,
nomer telepon, nomor register dan tanggal masuk rumah sakit.
o Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama masuk rumah sakit
Keluhan yang membuat pasien datang untuk memeriksakan
kesehatannya ke rumah sakit.
b. Keluhan utama saat pengkajian
Keluhan yang disampaikan oleh pasien pada saat dilakukan
pengkajian. Misalnya, klien mengeluh badannya merasa lemas,
sulit bergerak dan merasa tidak nyaman dengan kondisinya.
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Pengkajian dapat dilakukan dengan cara PQRS :
P (Provocing) : Faktor gawat atau ringannya penyakit
Q (Quality) : Level dari suatu penyakit.
R (Region) : Daerah perjalanan dari penyakit.
S (severity) : keparahan atau intensitas penyakit.
T (time) : Lamanya waktu serangan atau
frekuensi penyakit tersebut.
e. Riwayat penyakit sebelumnya
Kaji tentang riwayat kesehatan yang pernah dialami klien.
Apakah klien pernah mengalami nyeri sebelumnya. Bagaimana
penanggulangannya jika terjadi nyeri.
f. Riwayat penyakit keluarga
Kaji riwayat kesehatan keluarga. Apakah ada keluarga yang
menderita penyakit seperti klien.
o Pola Kebiasaan
a. Bernafas
Kaji pola nafas pasien sebelum dan saat pengkajian, adakah kesulitan
bernafas dan sebagainya.
b. Makan dan minum
Kaji pola makan pasien, jumlah dan jenis makanan dan minuman yang
dikonsumsi pasien sebelum dan saat pengkajian.
c. Eliminasi
Kaji pola eliminasi, konsistensi, warna dan frekuensi BAB dan BAK
pasien sebelum dan saat pengkajian.
d. Gerak dan aktivitas
Kaji kemampuan gerak dan aktivitas klien sebelum dan saat
pengkajian, apakah normal atau ada gangguan.
e. Istirahat dan tidur
Kaji pola istirahat dan tidur klien sebelum dan saat pengkajian,
klien dengan keluhan tertentu biasanya susah untuk beristirahat
ataupun tidur akibat sakit yang dirasakan
f. Kebersihan Diri
Kaji pola dan kualitas kebersihan diri pasien sebelum dan saat
pengkajian.
g. Pengaturan Suhu Tubuh
Kaji suhu tubuh pasien sebelum dan saat pengkajian.
h. Rasa nyaman
Kaji kenyamanan klien sebelum dan saat pengkajian. Adanya
sesuatu yang dirasakan oleh klien akan mengganggu
kenyamanan klien
i. Rasa aman
Kaji rasa aman klien, Klien merasa cemas, gelisah atau tidak
j. Data Sosial
Kaji hubungan sosial pasien baik dengan keluarga maupun
dengan perawat.
k. Prestasi dan Produktivitas
Kaji kemampuan pasien untuk melakukan sesuatu yang dapat
dilakukan pasien seperti memasak, mencuci piring dan
sebagainya sebelum dan saat pengkajian.
l. Rekreasi
Kaji hobi atau kebiasaan pasien yang berhubungan dengan
rekreasi.
m. Belajar
Kaji pengetahuan pasien mengenai penyakitnya.
n. Ibadah
Kaji kemampuan pasien untuk melakukan ibadah sesuai
kepercayaannya sebelum dan saat pengkajian.
o Pemeriksaan Fisik
diantaranya :
- inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
- TTV
- Prilaku
- Ekspresi
b. Data Fokus
o Data subyektif
a. Pasien mengatakan tidak dapat mandi sejak dari masuk rumah
sakit.
b. Pasien mengatakan tidak dapat keramas sejak dari masuk
rumah sakit.
c. Pasien mengatakan tidak dapat gosok gigi sejak dari masuk
rumah sakit.
d. Pasien mengatakan tidak dapat potong kuku sejak dari masuk
rumah sakit.
o Data objektif
a. Badan pasien terlihat kotor.
b. Rambut pasien terlihat kusam.
c. Gigi pasien terlihat kuning.
d. Kuku pasien terlihat kotor dan panjang.
2. MASALAH KESEHATAN ANESTESI
o Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan
pasien mengatakan tidak dapat mandi, keramas, gosok gigi, potong kuku sejak
masuk rumah sakit.
o Gangguan citra diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas ditandai dengan
badan pasien bau, mulut pasien bau ada karang gigi.
3. PERENCANAAN
a. Prioritas Masalah Keperawatan
o Defisit perawatan diri.
o Gangguan citra diri
b. Rencana Keperawatan
o Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan
pasien mengatakan tidak dapat mandi, keramas, gosok gigi, poyong kuku
sejak masuk rumah sakit.
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan badan, rambut, gigi dan
kuku dan vulva hygiene pasien bersih.
Kriteria hasil:
o Badan pasien terlihat bersih.
o Rambut pasien terlihat bersih.
o Gigi pasien terlihat bersih.
o Kuku pasien terlihat bersih.
o Area vulva hygiene pasien bersih.
Intervensi Rasional
Kaji kebutuhan personal hygiene pasien. Data dasar dalam melakukan intervensi
Bersihkan rongga mulut dan gigi pasien Rongga mulut dan gigi bersih
Bersihkan area vulva hygiene pasien Area vulva hygiene pasien bersih
Kriteria hasil:
o Badan pasien harum.
o Rambut pasien harum.
o Mulut pasien tidak bau.
Intervensi Rasional
Kaji kebutuhan personal hygiene pasien Data dasar dalam melakukan intervensi
5. EVALUASI
Evaluasi perkembangan pasien dapat dan hasilnya, tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana tujuan perawatan dapat dicapai dan memberikan umpan
balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.
Evaluasi dari diagnosa defisit perawatan diri yaitu:
a. Badan pasien terlihat bersih
b. Rambut pasien terlihat bersih
c. Gigi pasien terlihat bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Wilkinson, J.M. dan N.R. Ahern. 2014. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Jakarta : EGC.
Carpenito, L.J. dan Moyet. 2013. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 13.
Jakarta : EGC.
Widanti, Anggriyana Tri dan Sarwono. 2010. Catatan Kuliah : Kebutuhan Dasar
Manusia. Yogyakarta : Nuka Medika.
Hidayat, Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2014. Pegantar Kebutuhan Dasar
Manusia Buku 1 Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Pegantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Mubarak, W.I. dan Nurul Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia :
Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC.
WOC
Defisit Defisit
perawatan diri : perawatan diri :
mandi eliminasi
Nyeri