Penyakit Respirasi
Pneumonia
bronchospasme
atelektasis
hipoksemia
gagal nafas
ventilator
Faktor yang mempengaruhi fungsi
paru (ACTA BIOMED, 2006)
1. Karakteristik pasien
- umur
- kebiasaan merokok (>20 pak/th)
- obesitas, malnutrisi
2. Konsistensi paru
- hiperkapnoe
- broncospasme
- hipersekresi bronkial
Faktor yang mempengaruhi fungsi
paru (ACTA BIOMED, 2006)
3. Lokasi pembedahan
- abdomen atas
- abdomen bawah
- thorax
2. Prosedur pembedahan
- pre operatif yang kurang
- prosedur emergency
- tipe anastesi
- durasi op panjang (3-4 jam)
PATOFISIOLOGI PENYAKIT PARU
RISTRIKTIF
ASMA
Pengertian : Sindrom obstruksi jalan nafas
berulang yg ditandai :
Instrinsik
•Infeksi
•Non alergi
•Usia > 35 tahun
•Idiopatik
Ekstrinsik
•Alergi : debu, udara dingin
•Lazim terjadi pada anak
•Akibat : reaksi antigen-antibodi
Zat iritan / infeksi
* Hipoksemia
* Hiperkapnea
* Asidosis Respiratori
PPOK
PATOFISIOLOGI PPOK
PPOM adalah klasifikasi luas dari gangguan yang
mencakup bronkitis kronis, bronkiektasis,
empisema
1.Bronkitis kronis
Suatu keadaan yang ditandai dengan
adanya batuk produktif yang berlangsung
3 bulan dalam1 tahun, selama 2 tahun
berturut – turut.
11
Penyebab
Merokok
Pemajanan terhadap polusi
Patofisiologi
Penyebab
-Merokok (utama)
-Polutan
-Defisiensi enzim antitripsi alpha 1
Patofisiologi empisema
Pre operasi
- Pastikan Fungsi paru optimal, hentikan
merokok minimal 6 – 8 mg , 12 – 18 jam (emergency)
pengobatan penuh pada infeksi saluran nafas akut dan
inhalasi brokhodilator, jaga/ tingkatkan terapi steroid,
koreksi hipokalemia, tingkatkan gizi pasien, latihan
pernafasan (cadangan oksigen), penanganan gagal
jantung kanan ( bila ada)
- Tentukan teknik anestesi sesuai kondisi pasien
- Pnggunaan sedatif berisiko depresi nafasan
Intra operatif COPD
Pengkajian
- anamnesis (auto/allo)
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan penunjang (thorax, Lab rutin,
AGD, spirometri, bronkoscopi)
- penentuan status fisik (ASA)
- penentuan teknik anastesi
Permasalahan yang sering muncul