Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BENCANA BANJIR DI BOLAANG MONGONDOW SELATAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pekerjaan Sosial dengan Bencana
Dosen Pengampu : Syaputra Adisanjaya Suleman, S.St, M.Kesos

Disusun Oleh :

Ando A Manaka(200906020)

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU HUKUM, PEMERINTAHAN DAN SOSIAL
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bencana Sosial Banjir" dengan tepat waktu.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak ; Syaputra Adisanjaya Suleman, S.St,
M.Kesos selaku dosen Mata Kuliah “Pekerjaan Sosial dengan Bencana”. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 21 juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4

1.3 Tujuan...............................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

2.1 Pengertian Bencana Alam Banjir......................................................................................6

2.2 Faktor Penyebab Banjir...................................................................................................10

2.3 Cara Menanggulangi Banjir............................................................................................12

2.4 Kaitan Pekerjaan Sosial dengan Bencana Banjir............................................................12

BAB III.........................................................................................................................................14

PENUTUP....................................................................................................................................14

Kesimpulan................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banjir merupakan suatu masalah yang rentan mengancam bagi kota-kota besar di
Indonesia yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang jauh lebih pesat dibandingkan
pertumbuhan penduduk masyarakat desa. Persoalan banjir seolah sudah menjadi tradisi
tahunan yang wajib dirasakan apabila musim penghujan tiba. Banjir tentu saja
menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat dalam beraktivitas, merusak badan-
badan jalan dan prasarana lainnya akibat sering tergenang air, lebih jauh dapat
menimbulkan kerugian materil bahkan korban jiwa apabila bencana banjir besar terjadi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Bencana Banjir Dan Contoh kasus di bolaang Mongondow
2. Faktor Terjadinya Banjir
3. Dampak Banjir Terhadap Masyarakat
4. Peran Peksos Terhadap Bencana Banjir

1.3 Tujuan
Untuk mengetahuin pengertian, dampak, kaitannya dengan peksos serta contoh
kasus bencana banjir yang ada disekitar
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bencana Alam Banjir


Menurut Undang-undang No.24 Tahun 2007, bencana didefinisikan sebagai
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Bencana dapat disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Banjir didefinisikan sebagai tergenangnya
suatu tempat akibat meluapnya air yang melebihi kapasitas pembuangan air disuatu
wilayah dan menimbulkan kerugian fisik, sosial dan ekonomi. Banjir adalah ancaman
musiman yang terjadi apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan
menggenangi wilayah sekitarnya. Banjir adalah ancaman alam yang paling sering terjadi
dan paling banyak merugikan, baik dari segi kemanusiaan maupun ekonomi.
Banjir Bandang Hanyutkan 29 Rumah di Bolaang Mongondow Selatan Foto :
Kondisi kerusakan sejumlah unit rumah dan lingkungan akibat banjir bandang di
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sabtu (1/8). (BPBD Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan)
JAKARTA - Banjir bandang menghanyutkan sedikitnya 29 unit rumah di Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (1/8). Selain itu,
sebanyak 64 rumah dan satu jembatan rusak berat diterjang banjir.
Menurut laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Bolsel, bencana tersebut terjadi setelah hujan lebat mengguyur
sebagian besar wilayah Bolsel sejak Jumat (31/7) pukul 18.45 hingga 21.05 WITA.
Akibatnya beberapa sungai meluap dan menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
Adapun sungai yang meluap tersebut meliputi Sungai Bolangaso, Sungai Toluaya, Sungai
Salongo, Sungai Nunuka, Sungai Mongolidia, Sungai Milangodaadan dan beberapa
sungai lainnya.
Berdasarkan data sementara, banjir bandang berdampak pada 1.032 KK/3.188 jiwa di
Kecamatan Bolaang Uki, 223 KK/870 jiwa di Kecamatan Helumo dan 62 KK/250 jiwa di
Kecamatan Tomini.
2.2 Faktor Penyebab Banjir
Penyebab banjir antara lain :
1. Hujan, dimana dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya hujan selama
berhari hari.
2. Erosi tanah, dimana menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan mengalir
deras diatas permukaan tanah tanpa terjadi resapan.
3. Buruknya penanganan sampah yaitu menyumbatnya saluran-saluran air sehingga
tubuh air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
4. Pembangunan tempat pemukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan atau
tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya serap air hujan. Pembangunan tempat
pemukiman bisa menyebabkan meningkatnya risiko banjir sampai 6 kali lipat
dibandingkan tanah terbuka yang biasanya mempunyai daya serap tinggi.
5. Bendungan dan saluran air yang rusak dimana menyebabkan banjir terutama pada
saat hujan deras yang panjang.
6. Keadaan tanah dan tanaman dimana tanah yang ditumbuhi banyak tanaman
mempunyai daya serap air yang besar.
7. Didaerah bebatuan dimana daya serap air sangat kurang sehingga bisa
menyebabkan banjir kiriman atau banjir bandang.

2.3 Cara Menanggulangi Banjir


Cara menanggulangi banjir yang harus dilakukan adalah meningkatkan sistem
drainase, dengan memperbaiki saluran air, membuat bendungan, dan membuat sistem
pengendalian air hujan. Hal ini akan memastikan bahwa air dapat dialirkan dengan baik
dan tidak terakumulasi, sehingga mengurangi risiko banjir.

2.4 Kaitan Pekerjaan Sosial dengan Bencana Banjir


Pekerja Sosial memiliki peranan penting dalam upaya penanggulangan bencana,
baik pada tahap pra-bencana, tahap saat terjadinya bencana, maupun tahap pasca-
bencana. Pada tahap Pra-Bencana, peranan Pekerja Sosial sangat penting dalam
pengurangan risiko bencana, terutama dalam hal.

Pertama, Peningkatan kesadaran masyarakat dan pemberian informasi mengenai


kerawanan, bahaya dan risikobencana. Kedua, Pemetaan kapasitas masyarakat dalam
pencegahan bencana dan pengurangan risiko bencana. Ketiga, Bersama masyarakat
membangun sistem penanggulangan bencana yang berkelanjutan pada tingkat lokal. Dan
keempat, Pekerja sosial juga dapat melakukan advokasi kepada parapihak, yang bertujuan
agar terjadi perubahan pada tataran kebijakan dan perencanaan dalam penanggulangan
bencana

2.5 Contoh Kasus

Adapun sungai yang meluap tersebut meliputi Sungai Bolangaso, Sungai Toluaya, Sungai
Salongo, Sungai Nunuka, Sungai Mongolidia, Sungai Milangodaadan dan beberapa
sungailainnya Berdasarkan data sementara, banjir bandang berdampak pada 1.032 KK/3.188
jiwa di Kecamatan Bolaang Uki, 223 KK/870 jiwa di Kecamatan Helumo dan 62 KK/250 jiwa di
Kecamatan Tomini. Secara keseluruhan, 1.327 KK/4.308 jiwa tersebut terbagi di 11 Desa dan 3
Kecamatan meliputi; Desa Salongo, Desa Toluya, Desa Soguo dan Desa Salongo Barat di
Kecamatan Bolaang Uki. Kemudian Desa Biniha, Desa Biniha Selatan, Desa Halabolu dan Desa
Sinandaka di Kecamatan Helumo. Selanjutnya Desa Pakuku Jaya, Desa Milangodaa dan Desa
Milangodaa Barat di Kecamatan Tomini.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Banjir merupakan suatu masalah yang rentan mengancam bagi kota-kota besar di
Indonesia yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang jauh lebih pesat dibandingkan
pertumbuhan penduduk masyarakat desa. Persoalan banjir seolah sudah menjadi tradisi tahunan
yang wajib dirasakan apabila musim penghujan tiba. Banjir tentu saja menimbulkan
ketidaknyamanan bagi masyarakat dalam beraktivitas, merusak badan-badan jalan dan prasarana
lainnya akibat sering tergenang air, lebih jauh dapat menimbulkan kerugian materil bahkan
korban jiwa apabila bencana banjir besar terjadi.

Anda mungkin juga menyukai