ABSTRAK
1
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
hambatan yang membuat ketidakefisiensi this study are (1) What are the forms of
pelayanan pendaftaran berbasis digital. (3) digital-based land registration services at the
hambatan dalam pelayanan pendaftaran Lembata District Land Office, (2) How is the
kurangnya Sumber Daya Manusia, District Land Office, (3) What are the
2
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
used two types of data, namely: primary data digital atau elektronik. Pada lingkungan
and secondary data Kementerian ATR/BPN, Hak Tanggungan
Elektronik yang berpedoman pada Peraturan
The results of the study show: (1)
Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala
digital-based land registration services at the
Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
Land Office of Lembata Regency include
Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pelayanan Hak
Electronic Mortgage Services, Electronic
Tanggungan Terintegrasi Secara Elektronik
Roya Services and Checking Certificates. (2)
ini merupakan layanan elektronik pertama
Service effectiveness has not fully run as
yang diluncurkan pada juli tahun 2020 untuk
expected, there are obstacles that make
kepentingan dan kemudahan masyarakat
digital-based registration services
dalam kebutuhan berinvestasi dengan
inefficiency. (3) obstacles in digital-based
mengajukan pinjaman pada institusi
land registration services are where data
keuangan terutama perbankan dalam
validation has not been fully carried out, lack
bayangan masyarakat dan juga para PPAT
of human resources, lack of socialization and
tentu berharap layanan secara digital tersebut
communication related to digital-based
akan mempermudah dan mempercepat
services
pelayanan jika dibanding dengan layanan
Keywords: Forms of Services, Effectiveness secara manual dan selanjutnya diikuti dengan
and Barriers to Digital-Based Land layanan pengecekan secara elektronik.
Registration, the Era of Digitalization. Pelaksanaan pendaftaran tanah dilakukan
secara elektronik hal ini tercantum pada pasal
1. PENDAHULUAN 2 Peraturan Menteri Agraria dan Tata
A. Latar Belakang Masalah Ruang/Badan Pertanahan Nasional
1
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional(ATR/BPN) Nomor 1 Tahun
2021 tentang sertifikat elektronik.
3
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
rangkaian dari transformasi digital yang layanan dan penyedia layanan. Hal ini
sedang bergulir di Kementerian ATR/BPN, dikarenakan beberapa hal yakni pelaksanaan
dimana tahun 2020 telah diberlakukan empat pendaftaran tanah di seluruh wilayah
layanan elektronik yang meliputi Hak Indonesia belum seluruhnya terdaftar
Tanggungan Elektronik, Pengecekan sehingga data fisik dan data yuridis tanah
Sertifikat, Zona Nilai Tanah dan Surat untuk setiap bidang tanah belum seluruhnya
Keterangan Pendaftaran Tanah. Pendaftaran tersedia.
tanah berbasis digital adalah untuk
B. Rumusan Masalah
meningkatkan moderenisasi pelayanan
pertanahan selain itu untuk meningkatkan Dari latar belakang di atas maka penulis
sengketa Serta, konflik dan perkara 3. Apa yang menjadi hambatan dalam
2
https://infopublik.id/kategori/nusantara/508043/penj
elasan-kementerian-atr-bpn-tentang-sertifikat-
elektronik diakeses pada tanggal 12 agustus 2022
4
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
hukum perdata dalam pembaharuan sudah ada atau data yang dikumpulkan
hukum perdata di Indonesia orang lain. Dengan perkataan lain, data
sekunder merupakan data yang
b. Manfaat Praktis
diperoleh secara tidak langsung, yaitu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat studi kepustakaan atau buku bacaan,
memberikan masukan dalam Bentuk-bentuk artikel dan dokumen-dokumen yang
Pelayanan efektivitas, dan hambatan pegawai berkaitan dengan permasalahan yang
Kantor Pertanahan dalam memberikan diteliti.
pelayanan kepada masyarakat melalui
pendaftaran tanah berbasis digital.
D. Metode Penelitian
5
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
6
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
Berikut ini Jenis pelayanan pendaftaran tanah Adapun persyaratan yang di perlukan
berbasis digital di Kantor Pertanahan pemohon hak tanggungan elektronik (HT-el)
Lembata yaitu: antara lain:
Pelayanan Hak Tanggungan elektronik
1. Formulir permohonan yang sudah diisi
(HT-e)
dan ditandatangani pemohon atau
Hak Tanggungan Elektronik adalah
kuasanya diatas materai cukup
layanan pertama yang diluncurkan
2. Surat kuasa apabila di kuasakan
Kementerian ATR/BPN. Hak Tanggungan
3. Foto copy identitas pemohon (KTP,KK)
adalah haknyang dibebankan pada ha katas
dan kuasa apabila di kuasakan, yang telah
tanah sebagaimana diatur dalam Undang-
dicocokan dengan aslinya oleh petugas
undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
loket
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria,
4. Foto copy Akta pendirian dan
berikut atau tidak berikut benda-benda lain
pengesehan badan hukum yang telah di
yang merupakan satu kesatuan dengan tanah
cocokan dengan aslinya oleh petugas
itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang
loket, bagi badan hukum
memberikan kedudukan tertentu yang
5. Sertifikat Asli
diutamakan kepada Kreditur (Undang-
6. Akta pemberian hak tanggungan (APHT)
undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak
7. Salinan APHT yang sudah di paraf oleh
Hanggungan Atas Tanah beserta benda-
PPAT yang bersangkutan untuk disahkan
benda lain yang berkaitan dengan tanah).
sebagai Salinan oleh kepala kantor untuk
Yang berkepentingan dalam pelayanan HT-el
pembuatan Sertipikat Hak tanggungan
yaitu: pertama pihak yang penyelenggara
8. Foto copy KTP penerima HT (debitur)
adalah Kementerian ATR/BPN, kedua pihak
atau Akta Pendirian Badan Hukum,
yang pelaksanaan adalah Kantor Pertanahan,
Pemberi HT (kreditur) dan/atau kuasa
ketiga pihak pengguna layanan, yaitu
yang telah di cocokan aslinya dengan
PPAT,Kreditur atau pihak lain jasa keuangan
petugas loket
yang berbadan hukum seperti Bank.
9. Surat Kuasa Membebankan Hak
Pelayanan hak tanggungan elektronik selama
Tanggungan (SKMHT) apabila
tepat 7 hari kerja.
pemberian hak Tanggungan Melalui
Kuasa.
7
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
Hasil dari pelayanan hak tanggungan Persyaratan yang diperlukan sebagai berikut:
elektronik berupa dokumen elektronik yang
1. Formulir pemohonan yang sudah diisi dan
di terbitkan oleh sistem HT-el adalah:
di tandatangani pemohon atau kuasanya
1. Sertifikat Hak tanggungan elektronik. di atas materai cukup
2. Cacatan hak tanggungan pada buku 2. Foto copy identitas pemohon KTP,KK
tanah hak atas tanah atau hak milik dan kuasa apabila di kuasakan
atas suatu rumah susun yang 3. Foto copy Akta Pendirian dan Pengesahan
dilakukan oleh Kepala Kantor atau Badan Hukum
Pejabat yang diberikan wewenang. 4. Sertipikat Tanah dan Sertipikat Hak
3. Catatan pada sertifikat hak Tanggungan
tanggungan pada sertifikat hak atas 5. Surat Roya/Keterangan Lunas dari
tanah atau hak milik satuan rumah Kreditur
susun yang dilakukan oleh kreditor. 6. Foto copy KTP penerima HT (debitur) dan
pemberiHT (kreditur) atau kuasanya yang
Pelayanan Penghapusan Hak Tanggungan telah di cocokan.
8
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
yuridis sertifikat hak atas tanah dengan data serta bertanggung jawab sepenuhnya atas
elektronik pada pangkalan data. penggunaan data yang diakses.
5. Setelah permohonan diterima oleh Sistem
Alur pelayanan sebagai berikut:
Elektronik, maka Sistem Elektronik akan
1. Pemohon mengajukan permohonan menerbitkan surat perintah setor biaya
Layanan Pengecekan Sertipikat dengan layanan.
mengakses laman internet (website) 6. Setelah menerima surat perintah setor,
https://loketku.atrbpn.go.id yang di Pemohon wajib melakukan pembayaran
sediakan Kementerian atau apabila melalui bank persepsi paling lambat 3
terdapat perubahan maka akan (tiga) hari kalender sejak surat perintah
diumumkan melalui saluran resmi yang setor diterbitkan.
dimiliki oleh Kementerian. 7. Status pembayaran dapat dilihat melalui
2. Pemohon memasukan (input) data sesuai status pembayaran.
Sertipikat yang akan dilakukan 8. Setelah pembayaran terkonfirmasi
Pengecekan. Apabila data yang oleh Sistem Elektronik, maka Sistem
dimohonkan Pengecekan belum tersedia Elektronik akan menampilkan
di pangkalan data, Pemohon tetap dapat (pratinjau) data objek hak (fisik), data
melanjutkan layanan Pengecekan dengan subjek hak (yuridis) serta catatan
cara: Pemohon dapat mengonfirmasi lainnya seperti pembebanan,
kepada petugas (back office) atas blokir/sita apabila ada.
ketersediaan data/kevalidan data melalui 9. Pemohon memeriksa pratinjau hasil
Sistem Elektronik. Pengecekan dimaksud dengan Sertifikat
3. Apabila data yang dimohonkan asli (Sertifikat fisik) yang dipegang oleh
Pengecekan Sertifikat telah tersedia, Pemohon.
maka Pemohon mengunggah persyaratan 10. Pemohon mengonfirmasi petugas (back
permohonan. office) atas perbedaan data dimaksud
4. Pemohon wajib membuat pernyataan melalui Sistem Elektronik, Sistem
mengenai keaslian Sertifikat, dan Elektronik akan meneruskan kepada
menyatakan bahwa nama yang tercantum pejabat yang berwenang untuk
dalam Sertipikat merupakan pemegang melakukan penelitian kembali atas buku
hak yang sebenarnya dan beriktikad baik tanah dan data pada Sistem Elektronik.
9
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
10
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
11
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
Waktu penyelesaian HT-el 7 hari, digital yaitu: HT-el (Rp. 50.000 per
Roya 1 hari ,Pengecekan sertifikat 1 sertifikat hak tanggungan untuk nilai
hari kerja ini dinilai cepat dan tepat mencapai s.d Rp.250.000.000, Rp.
walau dalam pengerjaan. 200.000 per serifikat hak tanggungan
untuk nilai mencapai Rp.250.000.000
b. Petugas BPN merespon dengan cepat
s.d Rp. 1.000.000.000) dan Roya
apabila pengguna layanan (PPAT,
(Rp.50.000 per sertifikat), pengecekan
Kreditur) mengalami kendala dan
Sertifikat (Rp.50.000 per serifikat).
kesalahan pada saat mengupload
dokumen. c. Jaminan kualitas dalam pelayanan,
masyarakat percaya dengan kualitas
c. Respon petugas dalam penggunaan
pelayanan yang diberikan BPN dan
layanan. Petugas memberikan respon
pengguna layanan karena sertifikat
yang berbeda-beda apabila terjadi
yang di terbitkan merupakan dokumen
kesalahan maupun kendala dalam
yang lengkap dengan identitas diri,
pelayanan. Respon dari petugas ada
keaslian data dan dilengkapi dengan
yang terbilang sudah menguasai dan
tanda tangan elektronik (TTE) disertai
juga ada kurang memahami.
barkode. ketika penandatanganan
4. Jaminan kesediaan petugas dalam digital dilakukan, operasi kriptografi
memberikan rasa percaya terhadap melekatkan sertifikat digital dan
pelayanan berbasis digital sebagai dokumen yang akan ditandatangani
berikut: Keamanan juga dapat dijamin karena
12
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
13
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
berbasis digital dan meningkatkan kualitas rintangan yang tidak dikehendaki dan dapat
Kurang efektif pelayanan secara digital banyak hal dan ingin dihilangkan Pelayanan
yang dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan berbasis digital yang dilaksanakan oleh BPN
Lembata juga disebabkan oleh data yang dimaksud untuk meningkatkan kualitas
pada pusat data dan Informasi ATR/BPN masyarakat sehingga dapat mempercepat
seperti pada Sertifikat sudah dicatatkan Roya secara digital tidak terlepas dari kelebihan
tetapi pada aplikasi ATR/BPN masih terikat dan kekurangan hal ini yang mempengaruhi
14
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
15
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
Pembuat Akta Tanah) Ibu Amelia Anggraeni meliputi Pelayanan hak tanggungan
de Rosari,S.H.,M.KN tangggal 4 Febuari terintegrasi elektronik dalam
2023 mengatakan bahwa terdapat hambatan pelaksanaannya berpedoman pada
dalam melakukan pelayanan berbasis digital Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 5
di antaranya: Tahun 2020, Roya (Penghapusan Hak
Tanggungan) dan Pengecekan
1. Kendala yang di alami PPAT dalam
Sertifikat secara elektronik mengacu
pelayanan berbasis digital dimana
berdasarkan Peraturan Menteri Agraria
sertifikat di bawa tahun 2010 pada
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
umumnya terjadi tumpeng tindih
Nasional Republik Indonesia Nomor 5
sehingga data sertifikat tersebut tidak
tahun 2017 tentang layanan Informasi
tersedia pada saat dilakukan pengecekan
Pertanahan secara elektronik pasal 1
sertifikat secara online.
ayat (5) layanan pengecekan tanah
2. Kendala yang dialami PPAT tidak ada adalah layanan untuk pemeriksaan
patok batas yang jelas pada tanah yang kesesuaian data fisik dan data yuridis
telah memiliki sertifikat terkhususnya sertifikat hak atas tanah dengan data
wilayah pedesaan. elektronik pada pangkalan data.
membuat server eror sehingga pada saat belum efektif dalam penerapannya
16
(Sherly Anggriany De Haan) Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang
18