Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PENTINGNYA RENCANA TENAGA KERJA DAERAH


DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
KETENAGAKERJAAN YANG BERKELANJUTAN
Disampaikan oleh:
DIREKTUR SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH IV

pada:
Bimtek Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Daerah
Jakarta, 22 Maret 2021

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

Mempercepat peningkatan
Mengoptimalkan kinerja
kesra, pemberdayaan
pemerintahan daerah dalam Memperkuat regulasi
masyarakat, pelayanan publik
pencapaian tujuan otda
& peningkatan daya saing

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG


2
PEMERINTAHAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

URUSAN PEMERINTAHAN

PRESIDEN
Pasal 5 ayat (1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
sesuai dengan UUD Negara PUSAT
Republik Indonesia Tahun 1945

Pasal 5 ayat (2)


Kekuasaan Pemerintahan sebagaimana
MENTERI dimaksud pada ayat (1) diuraikan dalam
Pasal 5 ayat (3)
Dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan sebagaimana berbagai Urusan Pemerintahan
dimaksud pada ayat (2), Presiden dibantu oleh menteri yang
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan tertentu

AZAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN


Pasal 5 Ayat (4) DAERAH
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di Daerah dilaksanakan
berdasarkan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan

TUGAS
DESENTRALISASI DEKONSENTRASI PEMBANTUAN

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH


(1) Pemda menyelenggarakan urusan pemerintahan yang mjd
kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ini
ditentukan menjadi urusan Pemerintah.
(2)
(2) Urusan
Urusan pemerintahan
pemerintahan yang
yang menjadi
menjadi kewenangan
kewenangan Pemda,
Pemda, terdiri
terdiri atas
atas
urusan
urusan wajib
wajib dasar,
dasar, wajib
wajib non
non dasar
dasar dan
dan urusan
urusan pilihan.
pilihan.
(3)
(3) Pemda
Pemda menjalankan
menjalankan otonomi
otonomi seluas-luasnya
seluas-luasnya untuk
untuk mengatur
mengatur dan dan dalam menyelenggarakan
mengurus
mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan
sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan urusan pemerintah
TP,
TP, dalam
dalam kesatuan
kesatuan sistem
sistem penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan
pemerintahan negara;
negara; daerah, pemda
(4)
(4) Pemda
Pemda dalam
dalam menyelenggarakan
menyelenggarakan urusan
urusan pemerintahan
pemerintahan memiliki
memiliki mempunyai hak utk
hubungan
hubungan dengan
dengan Pemerintah
Pemerintah dan dan dengan
dengan pemerintahan
pemerintahan daerah
daerah menetapkan berbagai
lainnya:
lainnya: kebijakan daerah
a.
a. meliputi
meliputi hubungan
hubungan wewenang,
wewenang, keuangan,
keuangan, pelayanan
pelayanan umum,
umum,
pemanfaatan
pemanfaatan sumber
sumber daya
daya alam,
alam, dandan sumber
sumber daya
daya lainnya
lainnya yang
yang
dilaksanakan secara adil dan selaras.
dilaksanakan secara adil dan selaras.
b.
b. mencakup
mencakup hubungan
hubungan administrasi
administrasi dan
dan kewilayahan
kewilayahan antar
antar susunan
susunan
pemerintahan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

BAB III KEKUASAAN PEMERINTAHAN


(Pasal 5 s.d Pasal 8)

PEMERINTAH PUSAT menetapkan KEBIJAKAN


sebagai dasar dalam menyelenggarakan URUSAN PEMERINTAHAN 5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
REPUBLIK INDONESIA
TERHADAP PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN OLEH DAERAH
(Pasal 7 & Pasal 8)

PEMERINTAH PUSAT

melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan


Urusan Pemerintahan oleh Daerah

Menteri/Kepala
MDN Lembaga pemerintah nonkementerian

Mengkoordinasikan Binwas Binwas penyelenggaraan Urusan


secara NASIONAL Pemerintahan oleh Provinsi

GUBERNUR GUBERNUR GUBERNUR

Binwas penyelenggaraan Binwas penyelenggaraan Binwas penyelenggaraan


urusan pemerintahan oleh urusan pemerintahan oleh urusan pemerintahan oleh
Daerah kab/kota Daerah kab/kota Daerah kab/kota

PRESIDEN memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan urusan pemerintahan 6


yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah


( Pasal 11)

SPM DAN NSPK NSPK NSPK

Dilaksanakan secara bertahap


dengan mempertimbangkan
kapasitas keuangan daerah,
sumber daya personil, dan
ketersediaan sarana dan
prasarana.
7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SINKRONISASI DAN HARMONISASI

TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH


BIDANG TENAGA KERJA BIDANG TENAGA KERJA

KOORDINASI TEKNIS
(1) PERENCANAAN
PEMBANGUNAN ANTARA K/L dan
(2) PELAKSANAAN
DAERAH
(3) PENGENDALIAN
MENTERI TEKNIS/ UU23/2014 (Psl.259) (4) EVALUASI
KA. LPNK URUSAN WAJIB NON
KOORDINASI TEKNIS
MENDAGRI PELAYANAN DASAR
BIDANG
KETENAGAKERJAAN

UU23/2014 (Psl.374) PEMBINAAN UMUM


BIN-TEK
a. PEMBAGIAN URUSAN Pemerintahan e. PELAYANAN PUBLIK di Daerah 1. PELATIHAN KERJA DAN
b. KELEMBAGAAN DAERAH f. KERJASAMA DAERAH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
c. Kepegawaian Perangkat Daerah g. KEBIJAKAN DAERAH 2. PENEMPATAN TENAGA KERJA
Teknis Penyelenggaraan d. KEUANGAN DAERAH h. Kepala daerah dan DPRD 3. HUBUNGAN INDUSTRIAL
Urusan Pemerintahan di e. PEMBANGUNAN DAERAH i. Pembinaan Lainnya sesuai peraturan 4. PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
Daerah
8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

BAB IV URUSAN PEMERINTAHAN


( Pasal 9 s.d Pasal 26)

9
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
URUSAN PEMERINTAHAN
REPUBLIK INDONESIA

KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN


URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT KONKUREN UMUM

1. POLITIK LUAR WAJIB PILIHAN (8) 1. PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN;


NEGERI 2. PEMBINAAN PERSATUAN KESATUAN;
3. PEMBINAAN KERUKUNAN ANTAR SARA
2.PERTAHANAN 4. PKS;
3.KEAMANAN 5. KOORDINSASI TUGAS ANTARISNTANSI YG
ADA DI DAERAH;
4.YUSTISI PELAYANAN DASAR NON PELAYANAN 6. PENGEMBANGAN DEMOKRASI;
5.AGAMA 7. PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN YG
(6) DASAR (18) BUKAN MRP KEWENANGAN DAERAH/ TDK
6. MONETER & FISKAL DILAKSANAKAN INSTANSI VERTIKAL
NASIONAL

FORKOPIMDA
SPM NSPK APBN 10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


Pemegang

PRESIDEN kekuasaan
pemerintahan

Psl 4 (1) UUD


1945

Pembinaan Pengawasan
UU 23/2014 Psl 17
Psl 8 (3) MENDAGRI K/L UUD
MENDAGRI Koordinasi
Koordinator Binwas 1945
dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan di Binwas Umum Binwas Teknis
daerah

Secara Nasional Otonomi Seluas-luasnya


DIKOORDINASIKAN MENDAGRI Provinsi Ps 18 (5) UUD ‘45

Gubernur sbg wakil Pem.


Tanggung jawab Binwas umum & teknis Kab/Kota
(PP NOMOR 12 TAHUN 2017)

11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PEMBANGUNAN DAERAH
(Pasal 258)
 Daerah melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan
pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan
berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya
saing Daerah.
 Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan
Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian
integral dari pembangunan nasional.
 Kementerian atau LPNK berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan
melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk
mencapai target pembangunan nasional.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam
sistem perencanaan pembangunan nasional.

RPJPN RPJMN RKP


Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
RENSTRA K/L RENJA
K/L

Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah RPJPD Prov. RPJMD Prov. RKPD Prov.
(Provinsi)
RTRW RENSTRA SKPD- RENJA
Prov. SKPD-Prov.

Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah – RPJPD K/K RPJMD K/K RKPD K/K
(Kabupaten/Kota)
RENSTRA SKPD- RENJA
RTRW 13
K/K SKPD-K/K
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

FUNGSI DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


( UU 23/2014 Pasal 265 & Pasal 266)

menjadi pedoman dalam perumusan


RPJPD visi, misi, dan Apabila penyelenggara Pemerintahan Daerah
tidak menetapkan Perda tentang RPJPD dan
program calon kepala daerah
RPJMD anggota DPRD dan kepala daerah
dikenai sanksi administratif berupa tidak
dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam
sebagai instrumen evaluasi ketentuan peraturan perundang-undangan
RPJMD penyelenggaraan Pemerintahan selama 3 (tiga) bulan.
Daerah

• sebagai instrumen evaluasi


Apabila kepala daerah tidak menetapkan
penyelenggaraan Pemerintahan
Perkada tentang RKPD, kepala daerah dikenai
RKPD Daerah
• menjadi pedoman kepala daerah
sanksi administratif berupa tidak dibayarkan
hak-hak keuangan yang diatur dalam peraturan
dalam menyusun KUA serta
perundang-undangan selama 3 (tiga) bulan.
PPAS.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan
Persiapan
1 PENYUSUNAN RANCANGAN 2

Da lam
Penyusunan TEKNOKRATIK RPJMD

da K
Penyusunan

ta
RPJMD

RT
RPJMD Rancangan
Awal RPJMD Pembahasan
dengan DPRD (Nota
Perumusan
Perumusan Strategi,
Strategi, arah
arah Kesepakatan)
Penelaahan kebijakan
kebijakan
RPJPD dan
dan program
program
pembangunan
pembangunan daerah
daerah
Pengolahan
data & KONSULTASI
KONSULTASI KE
KE
informasi VISI, Kerangka pendanaan dan 3 MENTERI
MENTERI
VISI, MISI
MISI dan
dan Rancangan
Program
Program KDH
KDH program PD
RPJMD

Hasil Perumusan Kinerja 4


Hasil
evaluasi Penelaahan
Penelaahan Penyelenggaraan
Musrenbang SE Kepala Daerah
evaluasi
capaian RTRW
RTRW RTRW
RTRW
Penjelasan visi RPJMD kepada Ka PD
capaian Pemda
RPJMD
RPJMD daerah
daerah lainnya
lainnya Penelaahan
Penelaahan RPJMN/
RPJMN/ dan misi serta
RPJMD
RPJMD Provinsi
Provinsi Tujuan dan
Sasaran Rancangan Akhir 5
Pelaksanaan Forum RPJMD
Konsultasi Publik
Analisis isu-isu
strategis
Analisis Pembahasan
Pembahasan dan
dan
Gambaran persetujuan
persetujuan bersama
bersama
umum kondisi RANPERDA
RANPERDA RPJMD
RPJMD
daerah &
Perumusan Perumusan
gambaran Permasalahan
K keuangan Pembangunan Evaluasi RANPERDA
RT daerah RT
K Daerah
l am m RPJMD
ta
da d ala Integrasi
Da ata KLHS 6
D GDPK
Penetapan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

INTEGRASI DOK. PERENCANAAN & PENGANGGARAN

Sistem Perencanaan Pembangunan


Tahap Penganggaran Daerah
Daerah

20 tahun 5 tahun
KUA
1 tahun Ranc.
RPJPD RPJMD RKPD APBD
APBD
PPAS

Renstra Renja
RKA-SKPD
PD PD DPA-SKPD

“Apa yang direncanakan dibuat anggarannya dan apa yang dianggarkan telah
(ada) dasar perencanaannya”
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RKPD

1
Persiapan
Persiapan
Penyusunan RKPD SE Penyusunan
Forum Konsultasi Publik Renja-PD
SE Penyusunan
Forum Konsultasi Publik Renja-PD
Berita Acara
Musrenbang
Desa/kec./kab/kota
Pengolahan data
Telaahan
RPJMD
2
danPengolahan
informasi data Telaahan Pokok-pokok pikiran Rancangan Awal
RPJMD DPRD pikiran
Pokok-pokok RKPD Awal Penyusunan
dan informasi Rancangan Rancangan Renja
DPRD RKPD Penyusunan
PD
Rancangan Renja
PD
Analisis Perumusan
Gambaran Umum
Analisis Permasalahan tidak
Kondisi Daerah Perumusan VERIFIKASI
K Gambaran Umum Pembangunan Daerah
Permasalahan Bappeda
RT Kondisi Daerah Pembangunan Daerah
m Rakortek sesuai
d ala Rakortek
ta Analisis kerangka
Da Ekonomi & keuda
Analisis kerangka 3 Rancangan RKPD
Ekonomi & keuda Perumusan sasaran Perumusan Rancangan RKPD
dan prioritas Kerangka Ekonomi
Perumusan
Perumusan rencana FASILITASI Ranc.
Perumusan sasaran & Kebijakan kerja & pendanaan
Evaluasi Kinerja
RKPD Tahun Lalu
pembangunan
dan prioritas Kerangka
Keuda Ekonomi Perumusan rencana FASILITASI
Perkada RKPDRanc.
Evaluasi Kinerja & Kebijakan kerja & pendanaan
pembangunan Keuda Perkada RKPD
RKPD Tahun Lalu 4
6
Musrenbang RKPD Penetapan PERKDH
RKPD tahun berjalan Musrenbang RKPD ttg RKPD
RKPD tahun berjalan Telaahan kebijakan nasional Penyelarasan rencana kerja &
(RKP)/ Program
Telaahan Strategis
kebijakan nasional pendanaan
Nasional Penyelarasan rencana kerja &
(RKP)/ Program Strategis pendanaan 5
Nasional PENYUSUNAN KUA
Rancangan Akhir
Rancangan
RKPD Akhir PENYUSUNAN
& PPAS KUA
RKPD & PPAS
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KETERKAITAN TAHAP PENYUSUNAN RKPD & RENJA PERANGKAT DAERAH

TAHAPAN PENYUSUNAN RKPD


Persiapan Ranc. Akhir
Daerah

PENYUSUNAN PENYUSUNAN Musrenbang Perkada RKPD


Penyusunan RKPD
RKPD RANWAL RKPD RANCANGAN RKPD RKPD

Program & Kegiatan


perangkat daerah,
indikator, & pagu sesuai
SE KDH ttg Penyusunan
Rancangan
Renja PD VERIFI- Penyempurnaan
KASI Rancangan Akhir
Renja PD
Tdk sesuai
Tidak sesuai

Program VERIFI-
Penyesuaian
erangkat Rancangan
KASI
sesuai
daerah, Renstra-SKPD
outcome, &
pagu
Perangkat
Daerah

Persiapan
Penyusunan
Rancangan Akhir sesuai
Penyusunan Renja Rancangan Renja DP Renja PD Penetapan Renja PD
PD

TAHAPAN PENYUSUNAN RENJA PERANGKAT DAERAH


RKA- SKPD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
SINKRONISASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH DALAM
SATU KESATUAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PEDOMAN
RKP RAPBN
Arah kebijakan
RENJA Urusan konkuren wajib (24) dan Pilihan
pembangunan nasional
2019 (8) sesuai kewenagan K/L
K/L
DIPEDOMANI

DIACU
Pedoman RKPD

• Target Indikator Makro Prov.


• Arah kebijakan kab/kota RKPD PEDOMAN
RAPBD
PROV KUA & PPAS PROV
PEDOMAN
DIPEDOMANI

RENJA
DIACU SKPD PROV

RKPD PEDOMAN RAPBD


K/K KUA & PPAS
PEDOMAN K/K

RENJA
DIACU SKPD K/K
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

SIKLUS PERENCANAAN & PENGANGGARAN TAHUNAN PEMERINTAH DAERAH

Pelaksanaan APBD
Januari- Musrenbang Desa
Tahun Berikutnya Januari
Desember
13 1
Penyusunan
Desember Februari Musrenbang Kecematan
DPA-PD
12 SIKLUS 2

Penetapan
PENYUSUNAN Forum OPD Penyusunan
Perda APBD
Desember
11 APBD 3
Maret
Renja PD Kab/Kota

PP Nomor 17 tahun 2017


Evaluasi Ranperda tentang Sinkronisasi Perencanaan &
Desember 10 4 Maret Rancangan RKPD
APBD
Penganggaran Pembangunan
Nasional,
9 5 Pasal 21 Ayat 2 mengamanatkan
Pembahasan & Persetujuan Oktober–
April bahwa
RAPBD dengan DPRD November Musrenbang
8 6 Rancangan akhir RKP sebagaimana
Juli– 7
Mei dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Penyusunan RKA-PD & RAPBD September
Juni Peraturan presiden paling lambat
Penetapan RKPD bulan Juni.
Pembahasan dan Kesepakatan PPAS antara
KDH dengan DPRD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERAN BANGDA KEMENDAGRI DALAM BIDANG TENAGA KERJA


PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PEMBINAAN UMUM PENGAWASAN UMUM
UU23/2014
DAERAH UU23/2014 UU23/2014
(Psl.259 ayat (4)) (Psl.374 ayat (4)) (Psl.377 ayat (1))

 PERENCANAAN  FASILITASI
 PELAKSANAAN  KONSULTASI
 PENGENDALIAN  DIKLAT
 EVALUASI  LITBANG
PENYELENGGARAAN URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB NON DASAR (1) KELEMBAGAAN DAERAH
URUSAN TENAGA KERJA
(2) KEUANGAN DAERAH
(3) PEMBANGUNAN DAERAH
(4) PELAYANAN PUBLIK
(5) KERJASAMA DAERAH
(6) KEBIJAKAN DAERAH
PROVINSI
UU23/2014
UU23/2014 (Psl.374 ayat (2))
(Psl.375 ayat (3))

KABUPATEN/ KOTA 21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN KEMENDAGRI TERHADAP PEMDA


 Mendorong kebijakan Pemerintah Daerah berupa Peraturan Daerah (misalnya:

RPJPD, RTRW, RPJMD, penyusunan APBD, pelaksanaan APBD, pertanggungjawaban

APBD, pengelolaan barang milik daerah) dan/atau Peraturan Kepala Daerah

(misalnya: penjabaran APBD, Peraturan Kepala Daerah tentang UMP, UMK,

UMSP/UMSK).

 Memfasilitasi peningkatan kapasitas aparatur daerah.

 Mendorong Pemerintah Daerah mengalokasikan dukungan pembiayaan dalam APBD.


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANAAN URUSAN

PEMERINTAHAN KONKUREN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

RPP PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN

Subbidang urusan perencanaan tenaga kerja yang menjadi


kewenangan daerah provinsi dan kabupaten/kota dilaksanakan
melalui penetapan Rencana Tenaga Kerja (RTK) paling sedikit
memuat persediaan, kebutuhan dan neraca tenaga kerja, serta
arah kebijakan, strategi, dan program pembangunan
ketenagakerjaan dilakukan melalui koordinasi lintas sektor dalam
rangka pengumpulan, pengolahan dan analisis data tenaga kerja
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
ASPEK DAN INDIKATOR KINERJA MENURUT BIDANG URUSAN PENYELENGGARAAN
TINGKAT SASARAN (DAMPAK/IMPACT) PEMERINTAH DAERAH
(PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017)

ASPEK
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

ASPEK DAN INDIKATOR KINERJA MENURUT BIDANG URUSAN PENYELENGGARAAN


TINGKAT OUTCOME PEMERINTAH DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

CONTOH
PEMANFAATAN
DATA DALAM
DOKUMEN
RPJMD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERMENDAGRI NOMOR 90 TAHUN 2019 TENTANG KLASIFIKASI, KODEFIKASI, DAN


NOMENKLATUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
NOMENKLATUR
URUSAN BIDANG PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN
URUSAN PROVINSI
2 07 URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG TENAGA
KERJA

2 07 02 PROGRAM
PERENCANAAN
TENAGA KERJA

2 07 02 1.01 Penyusunan
Rencana Tenaga
Kerja (RTK)

2 07 02 1.01 01 Penyusunan
Rencana Tenaga
Kerja Makro

2 07 02 1.01 02 Penyusunan
Rencana Tenaga
Kerja Mikro
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERMENDAGRI NOMOR 90 TAHUN 2019 TENTANG KLASIFIKASI, KODEFIKASI, DAN


NOMENKLATUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
NOMENKLATUR
URUSAN BIDANG PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN URUSAN
KABUPATEN/KOTA
2 07 URUSAN
PEMERINTAHAN
BIDANG TENAGA
KERJA

2 07 02 PROGRAM
PERENCANAAN
TENAGA KERJA

2 07 02 2.01 Penyusunan Rencana


Tenaga Kerja (RTK)
2 07 02 2.01 01 Penyusunan Rencana
Tenaga Kerja Makro
2 07 02 2.01 02 Penyusunan Rencana
Tenaga Kerja Mikro
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PERMENDAGRI NOMOR 18 TAHUN 2020 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN


PEMERINTAH NOMOR 13 TAHUN 2019 TENTANG LAPORAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
No. IKK OUTPUT IKK OUTCOME RUMUS BOBOT
1. Dokumen Perencanaan
Tenaga Kerja Provinsi
2. Persentase Akurasi
Proyeksi Indikator
Dalam Rencana Tenaga
Kerja
Jumlah Kabupaten/Kota Yang Menyusun Rencana
Persentase Kabupaten/Kota
Tenaga Kerja
3. Jumlah Perusahaan Yang Yang Menyusun Rencana x 100%
Menyusun Rencana Tenaga Kerja
Jumlah Kabupaten/Kota
Tenaga Kerja

4. Jumlah Kabupaten/Kota
Yang Telah Dibina Dalam
Menyusun RTK
Perusahaan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2021

Indikator yang dibahas:


• Telah dilaksanakan tanggal 25 Februari
1. Jumlah Pekerja yang meningkat produktivitasnya
s.d. 10 Maret 2021 melalui offline dan dgn Target Nasional sebesar 1.189.550 orang
online 2. Persentase perusahaan yang diawasi dari jumlah
• Melibatkan Kementerian perusahaan dalam WLKP Online dgn Target
PPN/Bappenas, Kemnaker dan Nasional sebesar 60%
Kemendagri, dan OPD yang 3. Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan di dalam
negeri dgn Target Nasional sebesar 17.800 orang
membidangi Urusan Tenaga Kerja di 34
4. Persentase Perusahaan yang menerapkan tata
provinsi kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit,
• Indikator yang digunakan di dlm Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS
pembahasan Rakortekrenbang ini akan Ketenagakerjaan) dgn Target sebesar 19 - 20%
menjadi substansi dalam Permendagri 5. Jumlah tenaga kerja yang mendapat pelatihan
berbasis kompetensi dan pelatihan pemagangan
tentang Pedum Penyusunan RKPD dalam negeri dgn Target sebesar 12.000 orang
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai