Partisipasi Landasan
masyarakat Hukum
Otonomi
Daerah
Pelaksanaan
Azas dan Prinsip
“Otonomi Daerah merupakan upaya
melaksanakan sistem pemerintahan
yang didasarkan pada Pasal 18
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945”
Ladasan Hukum
“Otonomi Daerah adalah hak, wewenang,
dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Pasal 1 Ayat (6) Undang-Undang No.
23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
Perbedaan Otonomi Daerah Provinsi
Dan Kabupaten/Kota
1. Daerah Provinsi (Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dan wilayah kerja bagi
Gubernur dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di wilayah Daerah
Provinsi).
2. Daerah Kabupaten dan Kota (Bupati/Walikota dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan umum di wilayah Daerah Kabupaten/Kota).
Azas Otonomi Daerah
Tugas
Desentralisasi Dekonsentrasi pembantuan
pelimpahan sebagian penugasan dari Pemerintah
penyerahan urusan
Pusat kepada
pemerintahan oleh urusan pemerintahan yang
daerah otonom untuk
Pemerintah Pusat menjadi kewenangan melaksanakan sebagian
kepada daerah Pemerintah Pusat kepada urusan pemerintahan yang
otonom Gubernur sebagai wakil menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat, kepada Pemerintah Pusat atau dari
berdasarkan Asas
instansi vertikal di wilayah Pemerintah Daerah Provinsi
Otonomi tertentu, dan/atau kepada kepada Daerah
Gubernur dan Kabupaten/Kota untuk
Bupati/Walikota sebagai melaksanakan sebagian
penanggung jawab urusan urusan pemerintahan yang
pemerintahan umum. menjadi kewenangan
Daerah Provinsi.
mampu
meningkatkan
mempercepat daya saing dengan
terwujudnya memperhatikan
kesejahteraan prinsip demokrasi,
masyarakat pemerataan,
melalui
peningkatan
keadilan,
keistimewaan dan
Fungsi
pelayanan,
pemberdayaan,
kekhususan serta
potensi dan
Otonomi Daerah
dan peran serta keanekaragaman
masyarakat daerah dalam
sistem NKRI
Tanggung Jawab dan Kebijakan Daerah
Seluas apa pun otonomi yang diberikan kepada daerah, tanggung jawab akhir
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah akan tetap ada di tangan Pemerintah Pusat.
Kebijakan Daerah
1. Bagian integral dari kebijakan nasional
2. Memanfaatkan kearifan, potensi, inovasi, daya saing, dan kreativitas daerah
untuk mencapai tujuan nasional
3. Mengatur dan mengurus daerahnya sesuai aspirasi dan kepentingan
masyarakatnya sepanjang tidak bertentangan dengan tatanan hukum nasional
dan kepentingan umum.
4. Berupaya untuk menciptakan keseimbangan antara kepentingan nasional yang
sinergis dan tetap memperhatikan kondisi, kekhasan, dan kearifan lokal dalam
penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan.
Prinsip Otonomi Daerah
Kepentingan
Akuntabilitas Efisiensi Eksternalitas Strategis Nasional
Karena :
1. Lebih tahu akan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapinya.
2. Memupuk budaya demokrasi
3. Mewujudkan masyarakat yang sadar hukum, bermoral dan beraklak mulia.