Anda di halaman 1dari 13

Desentralisasi atau

Otonomi Daerah dalam


Konteks NKRI
Modul 4 Materi 1 PPKn
Peta Konsep
Hakikat

Partisipasi Landasan
masyarakat Hukum
Otonomi
Daerah

Pelaksanaan
Azas dan Prinsip
“Otonomi Daerah merupakan upaya
melaksanakan sistem pemerintahan
yang didasarkan pada Pasal 18
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945”

Ladasan Hukum
“Otonomi Daerah adalah hak, wewenang,
dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Pasal 1 Ayat (6) Undang-Undang No.
23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
Perbedaan Otonomi Daerah Provinsi
Dan Kabupaten/Kota

Otonomi Daerah Provinsi Otonomi Daerah


Daerah Otonom: Provinsi Kab/Kota
Daerah Otonom: Kabupaten/Kota
Pemerintahan Daerah: Provinsi Pemerintahan Daerah: Kabupaten/
Kota
Urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan. Urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan
Memiliki DPRD Provinsi
Memiliki DPRD Kabupaten/Kota
Kepala Pemerintah : Gubernur
Kepala Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah menjalankan Kabupaten/Kota: Bupati/Walikota
otonomi seluas-luasnya
Pemerintah Daerah menjalankan
Hak : menetapkan peraturan daerah otonomi seluas-luasnya
dan peraturan-peraturan lain. Hak : menetapkan peraturan daerah
dan peraturan-peraturan lain.
Otonomi Daerah
Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang
mengatur dan mengurus Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Daerah Otonom :

1. Daerah Provinsi (Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dan wilayah kerja bagi
Gubernur dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di wilayah Daerah
Provinsi).
2. Daerah Kabupaten dan Kota (Bupati/Walikota dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan umum di wilayah Daerah Kabupaten/Kota).
Azas Otonomi Daerah
Tugas
Desentralisasi Dekonsentrasi pembantuan
pelimpahan sebagian penugasan dari Pemerintah
penyerahan urusan
Pusat kepada
pemerintahan oleh urusan pemerintahan yang
daerah otonom untuk
Pemerintah Pusat menjadi kewenangan melaksanakan sebagian
kepada daerah Pemerintah Pusat kepada urusan pemerintahan yang
otonom Gubernur sebagai wakil menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat, kepada Pemerintah Pusat atau dari
berdasarkan Asas
instansi vertikal di wilayah Pemerintah Daerah Provinsi
Otonomi tertentu, dan/atau kepada kepada Daerah
Gubernur dan Kabupaten/Kota untuk
Bupati/Walikota sebagai melaksanakan sebagian
penanggung jawab urusan urusan pemerintahan yang
pemerintahan umum. menjadi kewenangan
Daerah Provinsi.
mampu
meningkatkan
mempercepat daya saing dengan
terwujudnya memperhatikan
kesejahteraan prinsip demokrasi,
masyarakat pemerataan,
melalui
peningkatan
keadilan,
keistimewaan dan
Fungsi
pelayanan,
pemberdayaan,
kekhususan serta
potensi dan
Otonomi Daerah
dan peran serta keanekaragaman
masyarakat daerah dalam
sistem NKRI
Tanggung Jawab dan Kebijakan Daerah
Seluas apa pun otonomi yang diberikan kepada daerah, tanggung jawab akhir
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah akan tetap ada di tangan Pemerintah Pusat.

Kebijakan Daerah
1. Bagian integral dari kebijakan nasional
2. Memanfaatkan kearifan, potensi, inovasi, daya saing, dan kreativitas daerah
untuk mencapai tujuan nasional
3. Mengatur dan mengurus daerahnya sesuai aspirasi dan kepentingan
masyarakatnya sepanjang tidak bertentangan dengan tatanan hukum nasional
dan kepentingan umum.
4. Berupaya untuk menciptakan keseimbangan antara kepentingan nasional yang
sinergis dan tetap memperhatikan kondisi, kekhasan, dan kearifan lokal dalam
penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan.
Prinsip Otonomi Daerah
Kepentingan
Akuntabilitas Efisiensi Eksternalitas Strategis Nasional

penanggungjawab penyelenggara penyelenggara penyelenggara suatu


urusan pemerintahan
penyelenggaraan suatu urusan suatu urusan
ditentukan berdasarkan
suatu urusan pemerintahan pemerintahan pertimbangan dalam
pemerintahan ditentukan ditentukan rangka menjaga
ditentukan berdasarkan berdasarkan keutuhan
dan kesatuan bangsa,
berdasarkan perbandingan luas, besaran, dan menjaga kedaulatan
kedekatannya tingkat daya guna jangkauan dampak negara, implementasi
dengan yang paling tinggi yang timbul akibat hubungan luar negeri,
luas, besaran, dan yang dapat penyelenggaraan pencapaian program
strategis nasional dan
jangkauan dampak diperoleh. suatu urusan pertimbangan lain yang
yang ditimbulkan pemerintahan diatur dalam ketentuan
peraturan
perundang-undangan
Partisipasi Masyarakat
Dalam Otonomi Daerah
Masyarakat sangat berperan penting dalam pelaksanaan otonomi -> sejalan dengan
tujuan otonomi : mewujudkan masyarakat sejahtera -> masyarakat harus ikut dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah

Karena :
1. Lebih tahu akan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapinya.
2. Memupuk budaya demokrasi
3. Mewujudkan masyarakat yang sadar hukum, bermoral dan beraklak mulia.

Kebijakan lebih bersifat bottom-up, dimana pemerintah hanya berperan memberikan


arahan dan membantu dalam perumusan kebijakan.

Bentuk Partisipasi : pikiran, tenaga dan harta.


Peran Masyarakat dalam Otonomi Daerah
TAHAP KEGIATAN PERAN MASAYARAKAT

Perencanaan ● Melalui keaktifan menghadiri sosialisasi, musyawarah,


penyuluhan, dan pelatihan yang diadakan pemerintah
desa.
● Menyumbang pikiran, melalui organisasi kepengurusan
tingkat Kelurahan/Desa.

Pelaksanaan Keikutsertaan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang


bersih.

Evaluasi ● Menilai sejauh mana pelaksanaan pembangunan sesuai


dengan rencana.
● Menilai sejauh mana hasil dari pembangunan tersebut
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Thanks!
Do You Have Any Questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai