Anda di halaman 1dari 19

MODUL 9

Otonomi Daerah serta Good and Clean


Goverment
KEGIATAN BELAJAR 1
Konsep Otonomi Daerah serta Good and Clean
Government
KONSEP OTONOMI
DAERAH
Otonomi daerah tidak saja berarti melaksanakan demokrasi, tetapi
mendorong berkembangnya prakarsa sendiri untuk mengambil
keputusan mengenai kepentingan masyarakat setempat. Otonomi
daerah adalah peningkatan efisiensi administrasi dan peningkatan
pembangunan sosial-ekonomi. Kemandirian daerah untuk
mengatur penyelenggaraan pemerintahan dan melaksanakan
pembangunan di daerah (Wahidin, 2015: 95).
Adapun peraturan perundang-undangan yang • Pasal 18: NKRI dibagi atas daerah provinsi,
kabupaten, dan kota yang masingmasing
menjadi landasan hukum di dalam
memiliki pemerintahan yang diatur dengan
pemberlakuan kebijakan otonomi daerah ini
Undang-Undang.
dapat dijumpai baik di dalam (UUD NRI Tahun • Pasal 18 A: Hubungan wewenang antara
1945 maupun di dalam peraturan perundang- pemerintahan Pusat dan Daerah diatur dengan
undangan Iain yang lebih khusus. Pasal di UU dengan memperhatikan kekhususan dan
dalam UUD NRI Tahun 1945 yang mengatur keragaman daerah.
tentang otonomi daerah sebagai berikut: • Pasal 18 B: Pemerintah mengakui dan
menghormati satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus dan istimewa yang diatur
dengan UU.
Adapun prinsip otonomi daerah secara garis besar dapat ditelaah dari beberapa
pernyataan berikut ini (Wahidin, 2015: 86)

1.Pelaksanaan otonomi daerah harus memperhatikan aspek demokratis, keadilan,


pemerataan, potensi, dan keanekaragaman daerah.
2.Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas nyata dan bertanggung jawab.
3.Pelaksanaan Otonomi luas di tingkat kabupaten dan kota, sedangkan ditingkat provinsi
otonomi terbatas.
4.Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi.
5.Pelaksanaan otonomi daerah harus meningkatkan kemandirian daerah.
6.Pelaksanaan otonomi daerah harus meningkatkan fungsi legislatif dan fungsi anggaran.
7.Pelaksanaan otonomi daerah harus berdasarkan kriteria akuntabilitas, dan efisiensi dengan
memperhatikan keserasian hubungn antarsusunan pemerintahan.
Asas Otonomi Daerah, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

Asas Umum Asas Khusus

• Kepastian Hukum • Desentralisasi, penyerahan wewenang pemerintahan oleh


• Tertib Penyelenggaraan Negara pemerintah kepada daerah otonom dalam wilayah NKRI.
• Kepentingan Umum • Dekonsentrasi, pelimpahan wewenang dari pemerintah
• Keterbukaan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di
• Proporsionalitas daerah/perangkat pemerintah pusat di daerah.
• Tugas Perbantuan, penugasan dari pemerintah kepada
• Profesionalitas
daerah dari desa dan dari daerah ke desa untuk
• Akuntabilitas
melaksanakan tugas tertentu yang disertai dengan
• Efisiensi
pembiayaan, sarana, dan prasarana serta sumber dayanya
• Efektivitas
dengan tanggung jawab melaporkan pelaksanaannya
kepada yang menugaskan.
KONSEP GOOD AND
CLEAN GOVERNMENT
Secara konseptual, istilah 'yang baik' di dalam pengertian good
government mengacu pada beberapa kriteria.
• Yang baik mengacu pada nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan atau kehendak
rakyat dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian
tujuan nasional, kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan keadilan sosial.
• Yang baik juga mengacu pada aspek-aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif
dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
(Lembaga Administrasi Negara, 2007: 25).
Melihat kriteria yang baik sebagaimana yang diuraikan di atas, dapat dilihat bahwa kriteria-kriteria di
atas sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai demokrasi dewaasa ini. Keinginan rakyat atau kehendak rakyat
misalnya, sebagai salah satau kriteria adalah ide utama di dalam demokrasi yang menganggap bahwa
kehendak rakyat adalah kedaulatan tertingi di dalam negara.

Hal ini menunjukkan bahwa semangat untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, tidak lain sejalan
dengan semangat demokrasi. Tidak mengherankan karenanya ketika beberapa nilai utama di dalam good
governance selaras dengan nilai-nilai yang ada pada demokrasi. Indonesia sebagi salah satu negara yang
menganut prinsip demokrasi juga memiliki 'keharusan' untuk ikut mewujudkan berbagai prinsip di dalam tata
kelola pemerintahan yang baik tersebut.
KEGIATAN BELAJAR 2
Prinsip-Prinsip Good and Clean Government
PRINSIP-PRINSIP
PELAKSANAAN
GOOD GOVERNANCE
Diperlukan untuk menentukan kaidah yang jelas tentang tata kelola
pemerintahan yang baik, yang menjadi indikator atau standar penilaian bagi
tata kelola pemerintahan yang sedang berlangsung.

Buku berjudul "Penerapan Good Goverance" di Indonesia memberikan


petunjuk yang cukup jelas tentang kriteria-kriteria untuk menentukan tata
kelola pemerintahan yang baik tersebut. terdapat setidaknya sembilan kriteria
yang dapatt digunakan untuk menilai tata kelola pemerintahan yang baik.
Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing kriteria.
PARTISIPASI
TAAT HUKUM
Semua warga negara, warga negara TRANSPARANSI
memiliki hak untuk ikut berpartisipasi di Hukum menempati kedudukan yang
dalam pemerintahan. penting di dalam negara. Hukum yang adil
dan dilaksanakan tanpa diskriminasi Prinsip transparansi merupakan prinsip yang
menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap diturunkan dari prinsip-prinsip demokrasi karena
negara untuk mewujudkan harkat dan didasarkan pada asumsi bahwa negara adalah
martabat negara itu sendiri. milik rakyat. Oleh karenanya tata kelola
pemerintahan yang dijalankan oleh negara harus
dapat diketahui oleh warga negara. Contoh :
Penyusunan rencana anggaran, penggunaan
anggaran, pemilihan pejabat, proses pemilihan
umum, dan lain sebagainya.
RESPONSIF
BERORIENTASI
KESEPAKATAN
Tata kelola pemerintahan yang baik juga KESETARAAN
ditentukan oleh seberapa cepat Tata kelola pemerintahan yang baik harus
pemerintahan tersebut merespon berbagai selalu berorientasi kesepakatan atau win-
macam persoalan yang muncul di win solution di dalam menyelesaikan Kesetaraan adalah satu konsep yang penting di
masyarakat. Semakin cepat pemerintah berbagai konflik yang terjadi di dalam implementasi sistem politik demokrasi. Di
menangani permasalahan maka semakin masyarakat. Dengan begitu, setiap pihak dalam sistem politik demokrasi ini setiap warga
baik pula tata kelola pemerintahan yang akan sama-sama merasa menang. negara memiliki kedudukan yang sama di dalam
dijalankan. hukum dan pemerintahan sehingga pada
praktiknya, setiap warga negara harus
diperlakukan secara sama.
EFEKTIF DAN
EFISIEN
AKUNTABILITAS
Tata kelola pemerintahan yang baik juga VISI STRATEGIS
dapat dinilai dari sejauh mana pemerintah Prinsip akuntabilitas adalah salah satu
menggunakan sumber daya yang ada untuk prinsip yang penting di dalam kajian
menyelesaikan berbagai macam persoalan tentang manajemen pemerintahan. Prinsip terakhir yang tidak kalah penting untuk
yang dihadapi. Akuntabilitas adalah bentuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
pertanggungjawaban pemerintah kepada adalah visi strategi. Pemerintah atau pemimpin
warga negara di dalam menjalankan harus memiliki pandangan jauh ke depan tentang
tugasnya. Prinsip ini dapat dikatakan strategi apa yang akan dilakukan untuk mengatasi
merupakan salah satu prinsip yang paling berbagai macam persoalan yang mungkin terjadi.
penting di dalam good governance karena
akuntabilias mencakup banyak kriteria
yang ada di dalam prinsip-prinsip good
governance, misalnya konsep transparansi.
Beberapa prinsip di atas menjadi tolak ukur atau kriteria untuk menilai suatu tata pemerintahan yang baik.
Macam prinsip tersebut tentu tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain dan menjadi prinsip yang menyeluruh
serta komprehensif di dalam penerapannya. Dalam praktik kehidupan seharihari, prinsip-prinsip ini memang
tidak mudah dilakukan. Seiring dengan perjalanan waktu, pelaksanaan dari prinsip-prinsip tersebut terus-
menerus disempurnakan demi mewujudkan tujuan nasional serta untuk mengatasi berbagai macam persoalan
yang hingga kini masih dihadapi, salah satunya adalah korupsi.
STRATEGI MEWUJUDKAN CLEAN
GOVERNMENT & UPAYA UNTUK
MENGATASI KORUPSI

Korupsi adalah salah satu permasalahan di dalam bidang pemerintahan yang hingga
kini belum terselesaikan. Sesuai dengan bunyi ketentuan Pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, tindak
pidana korupsi diartikan sebagai perbuatan yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain yang suatu korporasi, yang dapat
merugiikan keuangan negara atau perekonomian negara. Di Indonesia, istiah korupsi
ini populer bersama-sama dengan dua istilah lainnya, yaitu kolusi dan nepotisme,
yang belakang disebut dengan "KKN".
Dalam perspektif good governance tentu saja kejahatan korupsi sangat bertentangan dengan
prinsip-prinsip yang berlaku di dalam good governance. Kejahatan korupsi bukan hanya
melanggar satu atau dua prinsip di dalam good governance, tetapi melanggar esensi dari good
governance itu sendiri. Korupsi yang dilakukan oleh para pejabat publik juga berpotensi untuk
menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, terlebih lagi apabila penegakan
hukum yang terkait dengan kejahatan tersebut tidak dilakukan dengan baik. Bagi sebuah
negara yang ingin memberantas korupsi secara tuntas maka negara tersebut harus
menunjukkan keseriusannya di dalam penegakan hukum yang terkait dengan korupsi.
Azyumardi Azra mengemukan tiga strategi untuk mengatasi kejahatan
korupsi.
• Mengubah kebijakan yang mendorong orang atau memberikan kesempatan bagi
terjadinya korupsi.
• Menata kembali struktur penggajian dan insentif material lainnya yang berlaku pada
lembaga-lembaga administrasi-birokrasi dan institusi-institusi politik lainnya.
• Mereformasi lembaga-lembaga hukum untuk menciptakan, menegakkan hukum (law
enforcement) dan memperkuat rule of law.
Ketiga strategi tersebut kemudian didukung dengan tiga komponen, yaitu :

• Membangun birokrasi yang berdasarkan ketentuan hukum dengan struktur penggajian


yang menghargai kejujuran para pegawai negeri.
• Menutup kemungkinan bagi para pegawai untuk melakukan tindakan-tindakan korupsi
dengan mengurangi otoritas penuh mereka, baik dalam merumuskan kebijakan maupun
dalam mengelola keuangan.
• Menegakkan akuntabilitas para pegawai pemerintah dengan memperkuat pengawasan
dan menjalankan mekanisme hukuman.
THANK YOU
I hope you can get helpful knowledge from
this presentation. Good luck!

Anda mungkin juga menyukai