Anda di halaman 1dari 31

KEBIJAKAN

PERENCANAAN
KETENAGAKERJAAN

Disampaikan oleh:
Yuli Adiratna, S.H., M.Hum
Kepala Pusat Perencanan Ketenagakerjaan Bimtek Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Daerah 22 – 26 Maret 2021
• ISU STRATEGIS
• PERENCANAAN
KETENAGAKERJAAN
OUTLINE
• 9 LOMPATAN BESAR
KEMNAKER
ISU STRATEGIS
DINAMIKA KEPENDUDUKAN PEMERINTAH
Bonus Demografi diperkirakan Pemerintah perlu menyusun
akan mencapai puncaknya pada perencanaan dan implementasi
2030 kebijakan yang tepat sasaran
dengan mempertimbangkan
berbagai isu strategis

REVOLUSI INDUSTRY 4.0


Sedang terjadi perubahan besar pada
proses produksi yang ditandai oleh
penggunaan teknologi virtual dan 3-D Pandemi Covid-19
printing; proses produksi semakin Pandemi yang terjadi memberi
otomatis (automation) dan dampak yang cukup besar pada
penggunaan robot; komunikasi dan kondisi ketenagakerjaan
pengolahan data berbasis internet,dll. Indonesia
TANTANGAN

 Gen X (38 – 55 th) : 59.119.760 orang


 Millenial (24 – 39 th): 69.900.740 orang

 Gen Z (8 – 23 Th) : 75.493.880 orang


 Post Gen Z ( ≤7 Th) : 29.397.760 orang

Milenial+Gen Z+Post
Gen Z
174.792.380 orang
Profil Ketenagakerjaan Umum Indonesia (Agustus 2020)

INFORMAL FORMAL
60,47% 39,53%

Jumlah Angkatan % Penduduk Bekerja


Kerja Penduduk Bekerja Universitas 9.63%
138,22 Juta 128,45 Juta Diploma I/II/III 2.70%
Tingkat Partisipasi 92,93% SMK 11.56%
Angkatan Kerja SMA 18.95%
SMP 18.27%
(TPAK)
≤SD 38.89%
67,77%
% TPT
% TPAK Univer... 7.35%
82.41% Diploma I/I... 8.08%
Jumlah Pengangguran Terbuka
53.13% 9,77 Juta SMK 13.55%
Tingkat Pengangguran Terbuka
SMA 9.86%
(TPT)
7,07% SMP 6.46%
Laki-laki Perempuan
≤SD 3.61%

Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2020


Persepsi Responden terhadap Kondisi Perusahaan ketika Pandemi Covid-19

DAMPAK 40.6% Sangat merugikan

COVID-19
47.4% Merugikan

11% Tidak berpengaruh

0.8% Menguntungkan

0.1% Sangat menguntungkan

10 JENIS PEKERJAAN YANG PALING BANYAK DI-PHK 10 JENIS PEKERJAAN YANG PALING BANYAK DIRUMAHKAN

Agen Dan Perantara Penjualan Dan Pembelian 10.1% Pekerja Penjualan Lainnya 17.1%

Pengemudi Mobil, Van, Dan Sepeda Motor 7.3%


Profesional Penjualan, Pemasaran dan Hubungan Masyarakat 10.6%

Buruh Pertambangan dan konstruksi 6.7%


Buruh Pertambangan dan Konstruksi 3.0%

Mekanik dan Tukang Reparasi Mesin 3.0%


Tenaga Perkantoran Umum 6.7%
Pengemudi Mobil, Van dan Sepeda Motor 2.0%
Teknisi Ilmu Kimia dan Fisika 5.6%
Operator Mesin Stasioner Lainnya. 2.0%
Tenaga Kebersihan dan Juru Bantu Rumahtangga, Hotel, dan Kantor 5.1%
Tenaga Perkantoran Umum 2.0%
Pekerja Penjualan Lainnya 4.5%
Teknisi Ilmu Fisika dan Teknik 2.0%
Tenaga Pengawas Gedung Dan Kerumahtanggaan 4.5%
Buruh Transportasi dan Pergudangan 1.5%
Pekerja Kasar Lainnya 3.9%
Tenaga Kebersihan dan Juru Bantu Rumahtangga, Hotel, dan Kantor 1.5%
Buruh Industri Pengolahan 3.9%
Kelompok Jabatan yang Dibutuhkan oleh Industri 2021-2025

Kantor dan Administrasi (Office and Administrative Support) 86%


Manajemen (Management) 86%
Pendidikan dan pelatihan (Education, Training, and Library) 80%
Komputer dan Matematika (Computer and Mathematical) 80%
Bisnis dan Operasi Keuangan (Business and Financial Operations) 80%
Penjualan dan yang terkait dengan penjualan (Sales and Related) 78%
Hukum (Legal) 78%
Instalasi, Pemeliharaan, dan Perbaikan (Installation, Maintenance, and Repair) 66%
Produksi (Production) 64%
Arsitektur dan Keteknikan (Architecture and Engineering) 62%
Layanan komunitas dan Sosial (Community and Social Service) 58%
Pembersihan dan Pemeliharaan Gedung dan Tanah (Building and Ground Cleaning and Maintenance) 58% 7 kelompok jabatan yang dianggap
Layanan Keamanan dan Keselamatan (Protective Service) 42% relevan dengan industri di
Seni, Desain, Hiburan, Olahraga dan Media (Arts, Design, Entertainment, Sports, and Media) 42%
Indonesia pada rentang tahun
Transportasi dan Operator Alat Berat (Transportation and Material Moving) 38%
Dukungan kesehatan (Healthcare Support) 36%
2021-2025, yaitu: kelompok jabatan
Persiapan dan Penyajian terkait makanan (Food Preparation and Serving Related) 36% kantor dan administrasi;
Kehidupan, fisik, dan ilmu-ilmu Sosial (Life, Physical, and Social Science) 34% manajemen; pendidikan dan
Konstruksi dan Ekstraksi (Construction and Extraxtion) 34% pelatihan; komputer dan
Praktisi dan teknisi kesehatan (Healthcare Practicioners and Technical) 30%
matematika; bisnis dan operasi
keuangan; penjualan dan yang
Perawatan dan Pelayanan Pribadi (Personal Care and Service) 22%
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Farming, Fishing, and Forestry) 18%
Militer (Military Specific) 14% terkait dengan penjualan; serta
hukum
Sumber: Proyeksi Kebutuhan Per Jabatan Kerja di Indonesia, 2018-2030
Pasang-Surut Kelompok Jabatan yang Dibutuhkan oleh Industri Pada 2021-2025

Transportasi dan Operator Alat Berat (Transportation and Material Moving) 2% 18% 44% 26%
Penjualan dan yang terkait dengan penjualan (Sales and Related) 0%16% 32% 50%
Layanan Keamanan dan Keselamatan (Protective Service) 4% 18% 36% 38%
Produksi (Production) 2% 20% 32% 42%
Perawatan dan Pelayanan Pribadi (Personal Care and Service) 4% 18% 32% 42%
Kantor dan Administrasi (Office and Administrative Support) 14% 44% 24% 16%
Militer (Military Specific) 8% 20% 46% 20%
Manajemen (Management) 0%16% 42% 38%
Kehidupan, fisik, dan ilmu-ilmu Sosial (Life, Physical, and Social Science) 6% 12% 48% 28%
Hukum (Legal) 0% 20% 50% 28%
Instalasi, Pemeliharaan, dan Perbaikan (Installation, Maintenance, and Repair) 6% 18% 50% 24%
Dukungan kesehatan (Healthcare Support) 2% 18% 20% 54%
Praktisi dan teknisi kesehatan (Healthcare Practicioners and Technical) 2% 16% 26% 50%
Persiapan dan Penyajian terkait makanan (Food Preparation and Serving Related) 12% 16% 34% 34%
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Farming, Fishing, and Forestry) 14% 18% 36% 22%
Pendidikan dan pelatihan (Education, Training, and Library) 0% 26% 20% 52%
Konstruksi dan Ekstraksi (Construction and Extraxtion) 4% 6% 44% 40%
Komputer dan Matematika (Computer and Mathematical) 2% 10% 26% 60%
Layanan komunitas dan Sosial (Community and Social Service) 6% 14% 36% 42%
Bisnis dan Operasi Keuangan (Business and Financial Operations) 2% 18% 38% 42%
Pembersihan dan Pemeliharaan Gedung dan Tanah (Building and Ground Cleaning and Maintenance) 10% 24% 42% 20%
Seni, Desain, Hiburan, Olahraga dan Media (Arts, Design, Entertainment, Sports, and Media) 2%4% 26% 64%
Arsitektur dan Keteknikan (Architecture and Engineering) 4% 16% 28% 50%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Hilang Berkurang Tetap Bertambah
Sumber: Proyeksi Kebutuhan Per Jabatan Kerja di Indonesia, 2018-2030
Dampak Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat

Era Baru Industrilisasi Digital


Ancaman:
- Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar
pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia
dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
- Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di
dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S.
Department of Labor report).

Peluang:
- Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga
2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton
dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif
(540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
Sharing economy e-Education e-Government

Cloud Collaborative Marketplace Online Health Services

Smart Manufacturing Smart City Smart Appliances


Saat ini berbagai macam kebutuhan
manusia telah banyak menerapkan
dukungan internet dan dunia digital
sebagai wahana interaksi dan transaksi
Strategi Menghadapi Era Digital

Bagaimana Merespon Masa Depan


1. Komitmen peningkatan investasi di pengembangan
digital skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype teknologi
terbaru, Learn by doing!
3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model
sertifikasi atau pelatihan vokasi dalam ranah
peningkatan digital skill
4. Dilakukannya kolaborasi antara dunia industri,
akademisi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi
permintaan dan ketersediaan skill bagi era digital di
masa depan
5. Menyusun kurikulum pelatihan yang telah
memasukan materi terkait human-digital skills
PERENCANA
AN
KETENAGA
KERJAAN
Landasan Hukum Perencanaan Ketenagakerjaan
1. Dalam rangka pembangunan Ketenagakerjaan,
pemerintah menetapkan kebijakan dan menyusun
perencanan tenaga kerja.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang 2. Perencanaan Tenaga Kerja meliputi : Perencanaan
Ketenagakerjaan Tenaga Kerja Makro, Perencanaan Tenaga Kerja Mikro.
3. Dalam penyusunan kebijakan strategi, dan
pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan
yang berkesinambungan, pemerintah harus berpedoman
Pasal 7 pada perencanaan tenaga kerja”

• Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2007 tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan
Penyusunan Serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja;
• Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan Kesempatan Kerja;
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2010 tentang Perencanaan Tenaga Kerja
Makro;
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 309 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota
DESIGN PERENCANAAN TENAGA KERJA

PTKN DAN PTK PERUSAHAAN


SEKTORAL PEMERINTAH
NASIONAL
RENCANA RENCANA TENAGA
Dasar Hukum
TENAGA KERJA KERJA PERUSAHAAN
NASIONAL PEMERINTAH
Koordinasi & Data &
Informasi

PTK
Integrasi
PTK

PTK PERENCANAAN
PERENCANAAN Penyusunan &
Pelaksanaan
PTK
PTK TENAGA
TENAGA KERJA PTK
MAKRO Pembinaan
KERJA (Teknik &
Metodologi)
MIKRO

PTK
PTK

Evaluasi Pemantauan
PTK PROV, PTK PERUSAHAAN
KAB/KOTA DAN SWASTA
SEKTORAL PROV,
RENCANA TENAGA
KAB/KOTA
RENCANA TENAGA KERJA PERUSAHAAN
KERJA
PROV/KAB/KOTA
SWASTA
SISTEM
SISTEM
PERENCANAAN
PERENCANAAN
TENAGA KERJA
TENAGA KERJA
KENAPA PERLU PERENCANAAN TENAGA KERJA?

Masalah Ketenagakerjaan menghambat Rekomendasi Kebijakan dan Program


pembangunan ekonomi, sehingga terkait masalah ketenagakerjaan.
kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai.
START FINISH

1 2 3 4
Hasil PTK adalah Rencana Tenaga Kerja yang berisi:
Undang-undang Nomor 13 Tahun
a. Gambaran tenaga kerja yang tersedia di masa mendatang
2003 Pasal 7 ayat (3) :
b. Gambaran tenaga kerja yang dibutuhkan oleh aktivitas ekonomi di masa
Perencanaan Tenaga Kerja
mendatang
merupakan pedoman atau acuan
c. Gambaran tenaga kerja yang tidak termanfaatkan oleh kegiatan ekonomi
Pembangunan Ketenagakerjaan.
d. Gambaran aktivitas yang dilakukan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan
KORELASI PERENCANAAN TENAGA KERJA & PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN

TUJUAN PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN

DENGAN PTK YANG BAIK

TANPA PTK YANG BAIK

: PERANAN STAKEHOLDERS
OUTLINE DAN SUBSTANSI RTK PROVINSI/KAB./KOTA
 Gambaran aktivitas yang dilakukan untuk
mengatasi masalah ketenagakerjaan

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI


DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
KETENAGAKERJAAN

PRAKIRAAN DAN PERENCANAAN


KESEIMBANGAN PERSEDIAAN
DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

 Gambaran tenaga kerja yang


 Gambaran tenaga PRAKIRAAN DAN tidak termanfaatkan oleh PRAKIRAAN DAN  Gambaran tenaga kerja yang
kerja yang tersedia di PERENCANAAN PERSEDIAAN kegiatan ekonomi. PERENCANAAN dibutuhkan oleh aktivitas
masa mendatang TENAGA KERJA
KEBUTUHAN TENAGA ekonomi di masa mendatang.
KERJA

 Gambaran Kondisi tenaga


kerja yang ada saat ini.

KONDISI KETENAGAKERJAAN
PROVINSI
TUJUAN PTKD

Menyediakan tenaga kerja yang mampu


melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan/atau jasa;

Mempermudah pelaksanaan
pembangunan ketenagakerjaan yang
meliputi :
• Perluasan kesempatan kerja;
• Peningkatan pendayagunaan tenaga kerja;
• Peningkatan kualitas tenaga kerja;
• Peningkatan produktivitas tenaga kerja;
• e. Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan
pekerja.
MANFAAT PTKD
• Pemerintah (pusat, prov, kab/kota) khususnya instansi yang membidangi ketenagakerjaan, akan lebih terarah
dan mudah dalam menyusun program ketenagakerjaan dengan mengacu PTK
1.
• Program ketenagakerjaan yang disusun di setiap tingkat pemerintah menjadi lebih efektif dan efisien karena
didasarkan pada acuan yang akurat dan dapat dipercaya
2.
• Kegiatan perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program-program ketenagakerjaan tidak lagi dilakukan
“by feeling” sehingga menimbulkan pemborosan. Perumusan, penyusunan dan pelaksanaan program dapat
3. dilakukan secara akurat sehingga nyata-nyata bermanfaat bagi masyarakat, tenaga kerja dan dunia usaha

• Secara lebih luas, PTK dapat menjadi salah satu bahan penting dalam menyusun kebijakan dan program
pembangunan nasional/daerah agar lebih ramah terhadap penciptaan kesempatan kerja yang produktif dan
4. remuneratif.
MANFAAT PTKD
• Dapat terwujud pendayagunaan tenaga kerja secara optimal sehingga dapat mendukung pertumbuhan sosial-
5. ekonomi, baik secara nasional, sektoral maupun daerah.

• Dapat disusun program-program pembangunan yang dapat membuka kesempatan kerja yang seluas-luasnya
6. untuk menanggulangi masalah pengangguran

• Dapat disusun program-program ketenagakerjaan yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
7. pekerja/buruh

• Dapat disusun program-program untuk mengatasi berbagai masalah ketenagakerjaan, baik pelatihan,

8. penempatan, hubungan industrial maupun pengawasan ketenagakerjaan

• Arah kebijakan pendidikan PTK dapat menjadi arah kebijakan pembangunan SDM melalui pendidikan, agar

9. hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja


ASPEK DAN INDIKATOR KINERJA
OUTCOME MENURUT BIDANG URUSAN
PTK PENYELENGGARAAN TINGKAT
SASARAN (DAMPAK/IMPACT)
PENETAPAN TARGET PERLUASAN KESEMPATAN
PEMERINTAH DAERAH
KERJA (PERMENDAGRI NOMOR 86 TAHUN 2017)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA
Tingkat Pengangguran Terbuka
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA SECARA
OPTIMAL
Rasio Penduduk Yang Bekerja
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Menjawab
Indikator Kinerja Laju Pertumbuhan PDB Per Tenaga Kerja
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA

Rasio Kesempatan Kerja terhadap Penduduk Usia 15


PENINGKATAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA Tahun ke atas

PENINGKATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN Proporsi Tenaga Kerja yang berusaha sendiri dan pekerja
KERJA TENAGA KERJA bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja

PERLIDUNGAN TENAGA KERJA Aspek Ketenagakerjaan Lainnya


HARAPAN

1 DIIMPLEMENTASIKANNYA RTKD YANG TELAH TERSUSUN

RTKD DIJADIKAN SALAH SATU DOKUMEN SUMBER DALAM


2 PENYUSUNAN RPJMD

3 MELAKSANAKAN REVIEW RTKD

4 MENDORONG PELAKSANAAN PTK MIKRO DI PERUSAHAAN

HASIL INDEKS PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN MENJADI


5 BAHAN EVALUASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN
9
LOMPATAN
BESAR
KEMNAKER
SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai