Anda di halaman 1dari 10

Pokok Penting

Studi Pemerintahan Daerah


Secara etimologis kata Sistem
“sistem” merupakan
terjemahan dari kata
system (bahasa Inggris)
yang berarti susunan,
jaringan, atau cara.
Sub-Sistem
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata
sistem berarti
perangkat unsur yang
secara teratur saling
berkaitan sehingga
membentuk totalitas
Sebagian orang menyamakan kata “pemerintahan”
dengan “eksekutif” dan sebagian yang lain
menyamakan dengan “negara”.
Perbedaan pemahaman ini disebabkan oleh adanya
ajaran Trias Politica yang membagi kekuasaan negara
menjadi tiga pilar kekuasaan utama, yaitu eksekutif,
legislatif dan yudikatif.
Makna Pemerintahan dalam arti luas adalah segala bentuk
kegiatan atau aktivitas penyelenggaraan negara yang dilakukan
oleh organ-organ atau alat-alat perlengkapan negara yang
memiliki tugas fungsi sebagaimana digariskan oleh konstitusi

Makna Pemerintah dalam arti sempit adalah aktivitas atau kegiatan


yang diselenggarakan oleh organ pemegang kekuasaan eksekutif
sesuai dengan tugas dan fungsinya yang dalam hal ini dilaksanakan
oleh presiden ataupun perdana menteri sampai dengan level
birokrasi yang paling rendah tingkatannya.
Pasal 18 ayat (5) UUD 1945 menyebutkan bahwa:
“.........pemerintah daerah merupakan daerah otonom
yang dapat menjalankan urusan pemerintahan dengan
seluas-luasnya serta mendapat hak untuk mengatur
kewenangan pemerintahan kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan
sebagai urusan pemerintahan pusat.”
Pengertian dan definisi pemerintahan daerah

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan


pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan
perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah
Pemerintahan
yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara
Daerah (UU
Pemerintahan Daerah.
No. 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
Pemerintaha penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan
Daerah urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom
Asas
Penyelenggaraa Asas desentralisasi adalah penyerahan wewenang
n
pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus urusan dalam sistem NKRI

Urusan Pemerintahan Asas dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan


adalah kekuasaan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada
pemerintahan yang menjadi gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di
kewenangan Presiden yang wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota
pelaksanaannya dilakukan sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum.
oleh kementerian negara
dan penyelenggara
Pemerintahan Daerah Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah
untuk melindungi, kepada daerah dan/atau desa; dari pemerintah provinsi kepada
melayani, memberdayakan, pemerintah kabupaten/kota dan/atau desa; serta dari pemerintah
dan menyejahterakan kabupaten/kota kepada desa untuk tugas tertentu
masyarakat.
Dasar Filosofis Hadirnya Pemerintahan Daerah

Secara Kontekstual,
Indonesia adalah negara
dengan wajah kepulauan
yang sebagian besar dibatasi
oleh wilayah perairan.
Perbedaan latar budaya dan
etnis menjadikan keragaman
ini perlu untuk disatukan
tanpa meninggalkan nuansa
keragaman tersebut

Perdebatan dalam perumusan bentuk dan susunan negara, terfomat dalam dikotomi "Kesatuan" VS
"Federal" dan antara "Republik" VS "Kerajaan", yang pada akhirnya lahir .keputusan final untuk mendirikan
negara dalam bentuk "republik" dengan susunan "kesatuan"
bentuk Republik, memberikan ruang implementasi konsep demokrasi dan/atau penguatan kedaulatan rakyat
sampai pemerintahan di tingkat daerah
Susunan Negara Kesatuan, memberikan wahana implementasi keragaman dalam satu ikatan negara,
sementara.
Bentuk Republik, memberikan justifikasi untuk menyelenggarakan pemerintahan yang lebih
bersifat mengatur dan mengurus (membuat dan melaksanakan peraturan) Nuansa demokratis
lebih terasa, karena dibangun berdasarkan aspirasi dan kondisi lokal yang berkembang.

Falsafah negara kesatuan dalam implementasinya, mengacu pada beberapa kecenderungan

Pertama, sifatnya sentralistik (concentrated-centralization), didasarkan pada pemikiran bahwa gerak


kemajuan pembangunan nasional hanya akan terjadi jika pemerintah pusat memegang kendali
penuh dan segala sesuatunya diatur secara terpusat.
Kedua, sifatnya desentralistik (disperse-local otonomy), memberikan jalan pemberdayaan segala
potensi dan daya kreasi daerah.
Ketiga, negara kesatuan memegang prinsip bahwa pemegang kekuasaan tertinggi ialah central
government, yang tidak diganggu oleh adanya suatu pelimpahan atau penyerahan kewenangan
kepada local government.
Keempat, Kewenangan pemerintahan daerah mengacu asas pembagian kekuasaan yang tidak
meninggalkan suatu kesatuan (eenheid) pemegang kekuasaan tertinggi, yaitu tetap di tangan
pemerintah pusat

Anda mungkin juga menyukai