Anda di halaman 1dari 14

Desentralisasi atau

otonomi daerah

Dalam konteks nkri

Kelompok 1
Anggota
Kelompok
Agie Krisna Najwa Nasywa

Salma Tantri

Rahma T
Desentralisasi

Desentralisasi merupakan satu istilah yang secara etimologi


berasal dari kata de yang berarti lepas dan centerum yang
berarti pusat, sehingga desentralisasi adalah melepaskan
diri dari pusat.

Menurut Amran Muslimin dalam buku yang berjudul Otonomo Daerah


dan Implikasinya, desentralisasi dibedakan menjadi tiga bagian yaitu
sebagai berikut
Tiga bagian Desentralisasi

Desentralisasi Desentralisasi Desentralisasi


politik fungsional kebudayaan

Pelimpahan kewenagan
Pemberian hak kepada
dari pemerintahan pusat pemberian hak kepada
golongan-golongan
yang meliputi hak
tertentu untuk mengurus golongan-golongan
mengatur dan mengurus minoritas dalam
segolongan kepentingan
kepentigan rumah
tertentu dalam masyarakat untuk
tangga sendiri bagi bagi
masyarakat, baik terikat menyelenggarakan
badan-badan politik di
maupun tidak pada suatu kebudayaan sendiri,
daerah yang di pilih seperti mengatur
daerah tertentu, seperti
oleh rakyat dalam pendidikan dan agama
mengurus irigasi bagi
daerah-daerah
petani
tertentu.
Otonomi Daerah

Otonomi daerah diartikan sebagai wewenan/kekuasaan pada


suatu wilayah atau daerah yang mengatur dan mengelola
untuk kepentigan wilayah atau daerah masyarakat itu
sendiri. Dalam pengertian yang lebih luas, otonomi daerah
berarti wewenang/kekuasaan pada suatu wilayah/daerah
yang mengatur dan mengelola kentingan wilayah/daerah
masyarakat itu sendiri mulai dari ekonomi, politik, dan
penaturan perimbangan keuagan termasuk pengaturan sosial
dan budaya yang sesuai dengan tradisi adat istiadat daerah
lingkungannya.
Otonomi Daerah
dalam Konteks negara
Kesatuan
Dalam penyelenggaraan pemerintahan, negara Republik
Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas
desentralisasi dengan memberikan kesempatan dan
keleluasaan kepada daerah untik menyelenggarakan otonomi
daerah. pelaksanaan otonomi daderah di indonesia
disenggarakan dalam rangka memperbaiki kesejahteraan
rakyat. Pegembagan suatu daerah dapat disesuaikan oleh
pemerintah daerah dengan memperhatikan potensi dan
kekhasan daerah masing-masing. Hal ini merupakan
kesempatan yang sangat pemerintahan daerah untuk
membuktikan kemampuan nya dalalm melaksanakan
kewenangan yang menjadi hak daerah.
Landasan Hukum
Penerapan Otonomi
daerah di Indonesia Dihormati dan diakuinya
Pelaksanaan otonomi daerah pada hakikat nya meripakan konsekuensi
Menghendaki adanya hak asal-usul dan
logis dan pelaksanaan pasal 18 UUD kedudukan
1945 mengandung
daerah-
empat
UU organik tentang
pengertian pokok yaitu sebagai berikut
dareah yang bersifat
pemerintahan daerah
istimewa

Negara Kesatuan
Menghendaki adanya
Indonesia menganut DPRD sebagi cerminan
sisten desentralisasi
dari pemerintahan
di samping demokrasi yang
desentralisasi.
dilaksanakan dengan
permusyawarahan/per
wakilan
Asas Pelaksanaan
Otonomi Daerah
a) Asas desentralisasi, penyelenggraan pemerintahan yang
dilakukan dengan pelimpahan beberapa urusan pemerintahan
dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, sehingga
daerah dapat mengurus rumah tangganya sendiri. Adanya
pelimpahan urusan daerah bertujuan agar masyarakat ikut serta
dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah
b) Asas dekonsentrasi, adalah pelimpahan wewenang dari
pemerintahan pusat kepada daerah otonom sebagai wakil
pemerintah atau perangkat pusat di daerah dalam kerangka
negara kesatuan, dan lembaga yang melimpahkan kewenangan
dapat memberikan perintah kepada penjabat yang telah
dlimpahkan kewenangan itu mengenai pengambilan atau
pembuatan keputusan
c) Asas medebewind(tugas pembantuan). Tugas pembantuan pada
dasarnya merupakan penugasan dari pemerintah pusat kepada
daerah atau desa, dari pemerintah provinsi kepada
kabupaten/kota atau desa, serta dari pemerintah kabupaten
/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Nilai, Dimensi, dan
Otonomi Daerah di
Indonesia
a. Nilai Unitaris
Nilai unitaris diwujudkan dalam pendangan bahwa
Indonesia tidak memounyai kesatuan pemerintahan
lain di dalamnya yang bersifar negara
(eenheidstaat). Hal tersebut berarti bahwa
kedaulatan yang melekat pada rakyat, bangsa, dan
negara RI tidak tidak aka terbagi di antara
kesatuan-kesatuan pemerintahan.
b. Nilai dasar Desentralisasi Teriotal
Dari isi dan jiwa pasal 18 UUD 1945, jelaslah
bahwa pemerintahan diwajibkan untuk melaksanakan
desentralisasi dan deskonsentrasi di bidang
ketatanegaraan
Titik berat pelaksanaan
otonomi daerah pada
a. Dimensi politik,
kabupaten atau kota
dinilai kurang memiliki
kabupaten/kota c. Kabuten/kota merupakan
daerah ujung tombak
pelaksanaan
fanatisme kedaerahan pembangunan sehingga
sehingga risiko gerakan kabupaten/kota yang
separatisme dan peluang lebih mengerti
berkembangnya aspirasi kebutuhan dan potensi
federal relatif sedikt b. Dimensi administratif, rakyat di daerah nya
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pelayanan kepada
masyarakat relatif
lebih efektif
Pelaksanaan otonomi
daerah, prinsip otonomi
a. Nyata, otonomi secara
nyata diperlukan sesuai
dengan situasi dan
yang di anut c. Dinamis, pelaksanaan
otonomi selalu menjadi
sarama dan golongan
kondisi objektif di untuk lebih baik dan
daerah. maju.

b. Bertanggung jawab,
pemberian otonomi
diselaraskan/di
upayakan untuk
melancarkan
pembangunan di seluruh
pelosok tanah air
Prinsip a. Prinsip kesatuan pelaksanaan
perbendayaan. otomoi daerah harus
menunjang aspirasi
Pemberian tujuan
perjuangan rakyat guna
ekonomi kepada memperkukuh negara
daerah adalah kesatuan dan mempertinggi
meningkatkan daya tinggkat kesejahteraan
guna dan hasil guna masyarakat lokal.
penyelenggaraan b. Prinsip riil dan tanggung
pemerintahan di
daerah Lima jawab.pemberian otonomi
kepada daerah harus
merupakan otonomi yang

prinsip nyata dan bertanggung


jawab bagi kepentingan
seluruh warga daerah.

d. Prinsip keserasian. c. Prinsip


Selain mengutamakan penyaberan, Asas
aspek desentralisasi
pendemokrasian,
pemberian, otonomi perlu
kepada kepada dilaksanakan
daerah juga dengan asas
mengutakan aspek
keserasian dan tujuan
dekonsentrasi
Tujuan otonomi
daerah
a. Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin baik
b. Pengembagan kehidupan demokrasi
c. Keadilan
d. Pemerataan
e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat
dan daerah serta antarnegara dalam rangla
keutuhan NKRI
f. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.
g. Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas,
meningkatkan peran serta masyarakat, setra
pengembangan peran dan fungsi DPRD
Terima
Kasih
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai