Anda di halaman 1dari 7

KEWARGANEGARAAN/ESSAY/PTM B

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

GAYA HIUDP DISIPLIN

TUGAS RUTIN

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas KKNI


Mata Kuliah Kewarganegaraan

Nama Julyady sahputra


manalu
NIM 5212421005
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
FEBRUARI 2023
1. Pendahuluan

Kata disiplin sering kita dengar setiap hari dalam kehidupan kita terutama disekolah.Namun
kata disiplin ini tidak hanya dilaksanakan disekolah,namun dilingkungan manapun disiplin harus
kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari seperti disiplin waktu, disiplin beribadah,disiplin
bekerja, dll.

Namun dalam kenyataan sehari-hari perilaku disiplin sering kita abaikan. Bahkan seiring
dengan perkembangan zaman, perilaku disiplin mulai luntur, terutama di negara kita tercinta
Indonesia. Gaya hidup disiplin di negara kita saat ini sudah sangat berbeda dengan gaya hidup
disiplin pada zaman dulu. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh gaya hidup yang sudah mulai
kebarat-baratan, sehingga budaya ketimuran saat ini telah terpinggirkan. Bahkan budaya disiplin
bangsa kita telah dikalahkan oleh budaya disiplin bangsa lain, seperti Jepang.

Oleh karena itu, penyusunan makalah tentang “Gaya Hidup Disiplin” ini, diharapkan bisa
memberikan pengetahuan tentang apa itu disiplin, serta menumbuhkan kembali budaya hidup
disiplin bangsa Indonesia.
A. Pengertian

Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang
mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku.
Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan
tanpa pamrih.

Berikut merupakan pendapat para pakar tentang pengertian disiplin.


 Prawirosentono (1999: 31) mengemukakan bahwa secara umum disiplin adalah taat kepada
hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan disiplin kerja, atau lebih tepatnya disiplin kerja
pegawai dapat dikatakan ketaatan pegawai yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian
kerja dengan organisasi di mana dia bekerja.
 Robert E. Quin dkk. dalam Prawirosentono (1999: 32) mengatakan: “Discipline implies
obedience and respect for the agreement between the firm and its employee. Discipline also
involves sanction judiciously applied”. Uraian ini dapat dijelaskan bahwa disiplin meliputi
ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawan. Disiplin
juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar.
 Menurut Suradinata (1996: 150) disiplin pada dasarnya mencakup pelajaran, patuh, taat,
kesetiaan, hormat kepada ketentuan/peraturan/norma yang berlaku. Dalam hubungannya
dengan disiplin kerja, disiplin merupakan unsur pengikat, unsur integrasi dan merupakan unsur
yang dapat menggairahkan kerja bahkan dapat pula sebaliknya.

Dengan berpedoman pada pengertian tersebut maka disiplin merupakan faktor pengikat
kerja, yaitu merupakan kekuatan yang dapat memaksa tenaga kerja atau pegawai untuk mematuhi
peraturan serta prosedur kerja yang telah disepakati dan telah ditentukan oleh lembaga yang
berwenang atau pejabat yang berwenang dengan berpegang pada peraturan tersebut. Dengan
berpegang pada peraturan dimaksud diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai.

B. Macam-macam
1. Disiplin dalam penggunaan waktu

Disiplin dalam penggunaan waktu perlu diperhatikan dengan seksama. Waktu yang
sudah berlalu tak mungkin dapat kembali lagi. Hari yang sudah lewat tak akan datang lagi.
Demikian pentingnya waktu sehingga berbagai bangsa du dunia mempunyai ungkapan yang
menyatakan penghargaan terhadap waktu.

Orang Inggris mengatakan “waktu adalah uang", peribahasa Arab mengatakan “Waktu
adalah pedang",atau “Waktu adalah peluang emas", dan kita orang Indonesia mengatakan :"
sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna".

Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai sukses dalam
hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin memanfaatkan waktunya.
Disiplin tidak akan datang dengan sendirinya, akan tetapi melalui latihan yan ketat dalam
kehidupan pribadinya.
2. Disiplin dalam beribadah

Menurut bahasa, ibadah berarti tunduk atau merendahkan diri. Pengertian yang lebih
luas dalam ajaran Islam, ibadah berarti tunduk dan merendah diri hanya kepada Allah yang
disertai perasaan cinta kepada-Nya.

Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa disiplin dalam beribadah itu
mengendung 2 hal:
a. Berpegang teguh apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya, baik berupa perintah atau
larangan, maupun ajaran yang bersifat menghalalkan, menganjurkan, sunnah dan makruh.
b. Sikap berpegang teguh yang berdasarkan cinta kepada Allah, bukan karena rasa takut atau
terpaksa.Maksud cinta kepada Allah adalah senantiasa taat kepada-Nya. Perhatikan
firman Allah dalam Suat Ali Imran ayat 31: "Katakanlah jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Sebagaimana telah kita ketahui, ibadah itu dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a. Ibadah Mahdah (murni) yaitu bentuk ibadah yang langsung berhubungan dengan
Allah.
b. Ibadah Ghaira Mahdah (selain mahdah), yang tidak langsung dipersembahkan kepada
Allah melainkan melalui hubungan kemanusiaan.

Dalam ibadah Mahdah (disebut juga ibadah khusus) aturan-aturannya tidak boleh
semaunya akan tetapi harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-
Nya.Orang yang menada-ada aturan baru misalnya, shalat subuh 3 raka’at atau puasa 40 hari
terus menerus tanpa berbuka, adalah orang yang tidak disiplin dalam ibadah, kerana tidak
mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, ia termasuk orang yang
berbuat bid’ah dan tergolong sebagai orang yang sesat.Dalam ibadah Ghaira mahdah (disebut
juga ibadah umum) orang dapat menentukan aturannya yang terbaik, kecuali yang jelas
dilarang oleh Allah. Tentu saja suatu perbuatan dicatat sebagai ibadah kalau niatnya ikhlas
semata-mata karena Allah, bukan karena riya ingin mendapatkan pujian orang lain.
3. Disiplin dalam bermasyarakat

Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar belakang budaya setiap
manusia memiliki latar belakang yang berbeda. Karenanya setiap manusia memiliki watak dan
tingkah laku yang berbeda. Namun demikian, dengan bermasyarakat, mereka telah memiliki
norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan serta peraturan yang disepakati bersama, yang
harus dihormati dan di hargai serta ditaati oleh setiap anggota masyarakat tersebut.

Agama Islam  mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikan  satu bangunan yang
didalamnya terdapat beberapa komponen yang satu sama lain mempunyai fungsi yang
berbeda-beda, mana kala salah satu komponen rusak atau binasa. Hadits Nabi SAW
menegaskan:"Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan bangunan yang sebagian
dari mereka memperkuat bagian lainnya. Kemudian beliau menelusupkan jari-jari yang
sebelah kejari-jari tangan sebelah lainnya". ( HR. Bukhori Muslim dan Turmudzi).
4. Disiplin Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Negara adalah alat untuk memeperjuangakan keinginan bersama berdasarkan


kesepakatan yang dibuat oleha para anggota atau warganegara tersebut. Tanpa adanya
masyarakat yang menjadi warganya, negara tidak akan terwujud. Oleh karena itu masyarakat
merupakan prasyarat untuk berdirinya suatu negara. Tujuan dibentuknya suatu negara adalah
agar seluruh keinginan dan cita-cita yang diidamkan oleh warga masyarakat dapat diwujudkan
dan dapat dilaksanakan.

Rasulullah bersabda yang artinya: “Seorang muslim wajib mendengar dan taat, baik dalam hal
yang disukainya maupun hal yang dibencinya, kecuali bila ia diperintah untuk mengerjakan
maksiat. Apabila ia diperintah mengerjakan maksiat, maka tidak wajib untuk mendengar dan
taat". (HR.Bukhari Muslim).

C. Manfaat Disiplin

Penerapan disiplin perlu ditanamkan sejak dini, hal ini dapat menimbulkan manfaat, antara
lain:
1. Menumbuhkan kepekaan

Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain.
Sikap-sikap seperti ini akan memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang
lain, termasuk ortunya. Alhasil, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.
2. Menumbuhkan kepedulian

Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak
memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah
dengan baik dan mudah mempelajari sesuatu.
3. Mengajarkan keteraturan

Anak jadi memiliki pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik.
4. Menumbuhkan ketenangan

Penelitian menunjukkan, bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu


memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya, ia bisa cepat
berinteraksi dengan orang lain.
5. Menumbuhkan sikap percaya diri

Sikap ini tumbuh saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang mampu ia
kerjakan sendiri.
6. Menumbuhkan kemandirian

Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri.
Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungannya dengan baik. Disiplin merupakan bimbingan
pada anak agar sanggup menentukan pilihan bijak.
7. Menumbuhkan keakraban

Anak jadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain, karena kemampuannya beradaptasi
lebih terasah.
8. Membantu perkembangan otak

Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat. Di usia ini, ia menjadi peniru
perilaku yang sangat piawai. Jika ia mampu menyerap disiplin yang dicontohkan orang
tuanya, maka disiplin sejak dini akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
9. Menumbuhkan kepatuhan

Hasil nyata dari penerapan disiplin adalah kepatuhan. Anak akan menuruti aturan yang
diterapkan orang tua atas dasar kemauan sendiri.

PEMBAHASAN

Kata disiplin sering kita dengar setiap hari dalam kehidupan kita terutama disekolah. Namun,
yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan perilaku disiplin dalam kehidupan
sehari-hari. Maka dari itu, kita perlu melatih diri untuk bersikap disiplin, yaitu dengan cara:
1. Tetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam waktu dekat
2. Buat urutan prioritas hal – hal yang ingin kita lakukan
3. Buat jadwal kegiatan secara tertulis
4. Lakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang kita buat, tetapi jangan terlalu kaku
5. Berusahalah untuk selalu dsiplin dengan jadwal program kegiatan yang sudah kita susun sendiri
Selain dengan cara melatih disiplin, kita juga harus mempertahankan perilaku disiplin, yaitu:
1. Kalahkan diri sendiri
2. Lakukan kegiatan selingan sesekali di luar rutinitas
3. Fokuskan fikiran pada tujuan akhir yang ingin dicapai
Disiplin diri merupakan suatu siklus kebiasaan yang kita lakukan secara berulang – ulang dan
terus menerus secara berkesinambungan sehingga menjadi suatu hal yang biasa kita lakukan. Disiplin
diri dalam melakukan suatu tindakan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan akan
menjadi suatu kebiasaan yang mengarah pada tercapainya keunggulan. Keunggulan membuat kita
memiliki kelebihan yang dapat kita gunakan untuk  meraih tujuan hidup yang menentukan masa depan
kita.
Sebagai seorang pelajar, penerapan sikap disiplin sangat dibutuhkan, seperti:
1. Datang ke KAMPUS(sekolah) tepat waktu
2. Rajin belajar
3. Mentaati peraturan sekolah
4. Mengikuti upacara dengan tertib
5. Mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu
6. Melakukan tugas piket sesuai jadwalnya
7. Memotong rambut jika kelihatan panjang
8. Selau berdoa sebelum memulai pekerjaan

Disiplin diri akan terasa manfaatnya jika kita memiliki suatu impian dan cita-cita yang ingin
dicapai. Kita harus mendisiplinkan (melatih) diri untuk mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Oleh karena itu, di dunia ini dibuat peraturan-peraturan yang disertai hukuman
yang setimpal. Hal ini tidak lain agar setiap manusia mau belajar hidup disiplin dan menaati aturan
yang ada sehingga dunia tidak kacau balau dan seseorang tidak dapat berbuat sekehendak hatinya.

PENUTUP

Berdasarkan makalah yang telah kami susun, maka dapat disimpulan bahwa:
 Arti kata disiplin itu sendiri dari berbagai pakar ahli adalah ketaatan atau hormat terhadap
peraturan dan perjanjian.
 Perilaku disiplin tidak hanya diterapkan dalam suatu instansi yang memberlakukan aturan untuk
disiplin saja, akan tetapi juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,masyarakat,agama dan
yang paling penting adalah dalam penggunaan waktu.
 Dengan membiasakan diri untuk berperilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari, hidup kita akan
menjadi teratur sehingga setiap kegiatan yang kita lakukan akan dapat terselesaikan sesuai
program.
 Setelah kita semua mendapat materi ini diharapkan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari agar apa yang menjadi tujuan kita dapat tercapai.

Sebelum kita melakukan sesuatu itu terlebih dahulu tetapkanlah tujuan atau target dan tidak
menunda sampai situasi sempurna.Karena secara tidak langsung kita telah menyimpannya di alam
bawah sadar. Dan otomatis setiap tindakan yang akan kita lakukan selaras dengan apa yang telah
kita simpan itu. “not only what you see is what you get, but also what you think is what you get” .
Kemudian lakukan terus dengan disiplin sehingga kita mendapatkan apa yang kita inginkan

Anda mungkin juga menyukai