Makalah ini disusun memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen dan
Bisnis
Dosen Pengampu :
Siti Abdillah Nurhidayah, S.E., M.M
Oleh :
1. Eka Susanti (60219066)
2. Ferry Putra A (60222062)
3. Kurniawati Khamalia (60222087)
4. Anggit Galuh Puji S (60222022)
5. Fina Febriana (60222205)
6. Alfina Damayanti (60222016)
7. Lafran Eddi Kundamaya (60222088)
Tim Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1. Latar Belakang....................................................................................1
2. Rumusan Masalah...............................................................................1
3. Tujuan.................................................................................................1
4. Manfaat...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Manajemen Usaha Kecil........................................................................3
1. Profil dan Karaktersitik Bisnis Usaha Kecil Menengah.....................8
2. Kendala Bisnis Usaha Kecil dan Menengah.....................................10
3. Strategi dan Pengelolaan Bisnis Usaha Kecil Menengah.................12
2.2 Kewiraswastaan, Wiraswasta, Wiraswastawan.................................14
1. Kewiraswastawan.............................................................................14
2. Wiraswasta........................................................................................15
3. Unsur – unsur Penting Wiraswasta...................................................16
BAB III PENUTUP.....................................................................................22
Kesimpulan...................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha Kecil yaitu usaha yang kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta
(tidak termasuk tanah dan bangunan), Memiliki omzet tahunan sebanyak Rp 1
milyar; Milik WNI; Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung atau
tidak langsung dengan Usaha Menengah (UM) atau Usaha Besar (UB); Bentuk
usaha perseorangan, badan usaha tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang
berbadan hukum, termasuk Koperasi.
Berikut ini beberapa kendala hambatan yang sering muncul dalam Usaha
Kecil Menengah :
1. Kendala Internal
a. Modal
Sekitar 60-70% UKM belum mendapat akses atau pembiayaan
perbankan.
Diantara penyebabnya, hambatan geografis. Belum banyak
perbankan mampu menjangkau hingga ke daerah pelosok dan
terpencil. Kemudian kendala administratif, manajemen bisnis
UKM masih dikelola secara manual dan tradisional, terutama
manajemen keuangan. Pengelola belum dapat memisahkan antara
uang untuk operasional rumah tangga dan usaha.
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
Kurangnya pengetahuan mengenai teknologi produksi terbaru dan
cara menjalankan quality control terhadap produk.
Kemampuan membaca kebutuhan pasar masih belum tajam,
sehingga belum mampu menangkap dengan cermat kebutuhan
yang diinginkan pasar.
Pemasaran produk masih mengandalkan cara sederhana mouth to
mouth marketing (pemasaran dari mulut ke mulut). Belum
menjadikan media sosial atau jaringan internet sebagai alat
pemasaran.
Dari sisi kuantitas, belum dapat melibatkan lebih banyak tenaga
kerja karena keterbatasan kemampuan menggaji.
Karena pemilik UKM masih sering terlibat dalam persoalan
teknis, sehingga kurang memikirkan tujuan atau rencana strategis
jangka panjang usahanya.
c. Hukum
Pada umumnya pelaku usaha UKM masih berbadan hukum
perorangan.
d. Akuntabilitas
Belum mempunyai sistem administrasi keuangan dan manajemen yang
baik.
2. Kendala Eksternal
a. Iklim usaha masih belum kondusif.
Koordinasi antar stakeholder UKM masih belum padu. Lembaga
pemerintah, institusi pendidikan, lembaga keuangan, dan asosiasi
usaha lebih sering berjalan masing-masing.
Belum tuntasnya penanganan aspek legalitas badan usaha dan
kelancaran prosedur perizinan, penataan lokasi usaha, biaya
transaksi/usaha tinggi, infrastruktur, kebijakan dalam aspek pendanaan
untuk UKM.
b. Infrastruktur
1) Terbatasnya sarana dan prasarana usaha terutama berhubungan
dengan alat-alat teknologi.
2) Kebanyakan UKM menggunakan teknologi yang masih
sederhana.
c. Akses
1) Keterbatasan akses terhadap bahan baku, sehingga seringkali
UKM mendapatkan bahan baku yang berkualitas rendah.
2) Akses terhadap teknologi, terutama bila pasar dikuasai oleh
perusahaan/grup bisnis tertentu.
3) Belum mampu mengimbangi selera konsumen yang cepat
berubah, terutama bagi UKM yang sudah mampu menembus
pasar ekspor, sehingga sering terlibas dengan perusahaan yang
bermodal lebih besar.
C. Strategi dan Pengelolaan Bisnis Usaha Kecil Menengah
Indonesia akan memiliki fundamental yang kuat jika UKM telah menjadi
pelaku utama yang produktif dan berdaya saing dalam perekonomian nasional.
Untuk itu, pembangunan koperasi dan UKM perlu menjadi prioritas utama
pembangunan ekonomi nasional dalam jangka panjang.
Dalam upaya mengelola bisnis UKM agar bisnis ini dapat dikembangkan
dengan baik, maka faktor-faktor yang harus menjadi perhatian dan terus didorong
agar mampu mendukung pengembangan bisnis UKM secara maksimal adalah
sebagai berikut :
1. Sarana dan prasarana, meliputi akses jalan raya, listrik, air, telekomunikasi
yang merupakan faktor penting untuk mendukung kelancaran usaha.
2. Fasilitas fisik, meliputi lahan dan bangunan usaha sangat diperlukan oleh
sebagian besar bisnis UKM untuk meningkatkan kegiatan usaha mereka.
3. Fasilitas pendanaan, dengan tingkat bunga murah juga sangat diperlukan
untuk mendukung kegiatan usaha UKM. Kemudahan kredit dalam plafon,
tingkat bunga, jangka waktu, dan proses pengajuan sangat diharapkan oleh
pelaku usaha UKM.
4. Tenaga kerja, pelaku bisnis UKM menghadapi beberapa kendala seperti :
Rendahnya pengetahuan dan keterampilan.
Rendahnya motivasi.
Kurang disiplin dan rendahnya produktifitas.
Tenaga kerja belum dibayar memadai.
Pemanfaatan teknologi informasi dan internet.
Inovasi, khususnya inovasi dalam bentuk teknologi yang disertai
dengan peningkatan keahlian tenaga kerja.
Pengadaan bahan baku. Permasalahan terkait dengan pengadaan
bahan baku seperti tidak tersedianya uang tunai dan kekurangan
modal; keterlambatan pasokan; seringkali dipengaruhi oleh cuaca;
harganya mahal dan tidak stabil.
Peralatan produksi. Para pelaku bisnis UMKM membutuhkan
peralatan produksi yang memenuhi persyaratan berikut : murah,
praktis, suku cadang mudah didapat, tahan lama, dan dengan
teknologi terkini.
4. Wiraswastawan
Pengertian Wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara
kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang
memiliki kemampuan untuk :
1. Unsur Pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya
unsure pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang.
2. Unsur Keterampilan
Pada umumnya keterampilan ini diperoleh melalui latihan dan pengalaman
kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi atau
mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
3. Unsur Kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan
pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin
terjadi atau di duga yang akan dialami.
4. Unsur sikap mental
Menggambarkan reaksi sikap dan mental seseorang ketik menghadapi
suatu situasi . Secara umum di tuntut adanya sikap mental yang fleksibel,
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif dan
inisiatif.
Bisnis kecil adalah suatu bentuk usaha berskala kecil yang di bangun
dengan tidak mempunyai rencana untuk pertumbuan-pertumbuhan yang hebat dan
hanya mencari pendapatan yang aman.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan