Anda di halaman 1dari 12

KINERJA UMKM DI INDONESIA

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Manajemen UMKM

Dosen pengampu : Muhammadun,S.Pd.I,M.M.

Disusun Oleh :

1. Yuyun Anggita Sofiani (2250210013)


2. Muhammad Rivaldiansyah (2250210014)
3. Naila Nurus Sifa (2250210023)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil’alamin puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT


karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga di limpahkan kepada kita
semua sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk mata kuliah Fiqih
Muamalah dengan Dosen Pengampu Bapak Muhammadun,S.Pd.I,M.M. yang berjudul
“Kinerja UMKM di Indonesia”.

Tak lupa sholawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya semoga mendapatkan
syafaat di Yaumil Akhir nanti.

Penulis menyadari dalam makalah yang disusun dengan sedemikian rupa belum
sempurna seperti yang ada dalam benak dan harapan pembaca semua karena penulis
hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa karena kesempurnaan hanya
milik Allah SWT.

Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik penulis
selaku penyusun maupun pembaca.

Kudus, 8 September 2023

Penulis

1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Pengertian Kinerja UMKM.................................................................................4
B. Faktor yang mempengaruhi Kinerja UMKM...................................................5
C. Kelebihan Dan Kekurangan Kinerja UMKM...................................................6
D. Syarat Pengukuran Kinerja UMKM yang Berkualitas......................................7
E. Indikator Kinerja UMKM.....................................................................................8
F. UMKM di Indonesia...............................................................................................8
BAB III...........................................................................................................................10
PENUTUP......................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau yang biasa dikenal dengan
UMKM menunjukkan peranan yang penting bagi pertumbuhan ekonomi
Indonesia dari tahun ke tahun. Pasca krisis ekonomi yang melanda Indonesia
pada tahun 1997-1998 bisnis UMKM merupakan pelaku bisnis yang dapat
bertahan dan justru mengalami peningkatan tenaga kerja yang signifikan.
UMKM merupakan sektor usaha yang memiliki peran penting terhadap
perekonomian nasional. UMKM adalah penopang perekonomian suatu negara
dalam menghadapi berbagai krisis. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di
Indonesia pada tahun 1998 yang lalu, banyak usaha berskala besar yang
mengalami kebangkrutan, akan tetapi sektor UMKM terbukti tangguh dan
memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi krisis tersebut.

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kuantitatif maupun
kualitatif, sesuai dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-masing,
dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Usaha Mikro Kecil dan
Menengah atau yang sering disebut UMKM menjadi salah satu tonggak
perekonomian yang berpengaruh bagi Indonesia, namun pada kenyataannya
UMKM secara kualitas sulit berkembang di pasar dikarenakan beberapa masalah
internal yang meliputi kurangnya keterampilan dari sumber daya, kurangnya
orientasi kewirausahaaan, dan rendahnya penguasaan teknologi dan manajemen.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Kinerja UMKM?
2. Apa saja Faktor yang dapat mempengaruhi Kinerja UMKM?
3. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dari Kinerja UMKM?
4. Bagaimana Syarat Pengukuran Kinerja UMKM yang Berkualitas?
5. Apa yang termasuk Indikator-Indikator UMKM?
6. Bagaimana UMKM di Indonesia?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kinerja UMKM


Kinerja atau performasi merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kinerja
merupakan sebuah gambaran atau kondisi mengenai pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan atau progam dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi.
Kinerja yang baik disemua sektor baik keuangan, produksi, distribusi,maupun
pemasaran merupakan syarat mutlak bagi UMKM untuk bisa terus hidup. Dengan
kinerja yang baik pula bagi UMKM diharapkan akan semakin kokoh jadi tulang
punggung perekonomian dan akan semakin berperan penting dalam perekonomian
Nasional. UMKM merupakan sebuah identitas yang terus menjadi perhatian dan
selalu mendapat prioritas oleh pemerintah.1

Menurut Hasibuan (Dinar 2017:9) “Kinerja UMKM adalah suatu hasil kerja
yang dicapai seseorang atau organisasi dalam melaksakan tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta
waktu.”

Menurut Aribawa (2016:2) “Kinerja UMKM merupakan hasil kerja yang di


capai oleh seorang individu dan dapat diselesaikan dengan tugas individu tersebut
didalam UMKM pada suatu periode tertentu, dan akan dihubungkan dengan ukuran
nilai atau standard dari UMKM yang individu bekerja.” 2

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Kinerja UMKM merupakan


hasil kerja yang dicapai secara keseluruhan dibandingkan dengan hasil kerja, target,
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama pada sebuah identitas usaha dengan kriteria aset dan omzet yang telah
ditentukan dalam undangundang.

1
Syifa Rohmah, dkk. Jurnal Manajemen, Bisnis dan Kewirausahaan. Vol 2. No. 2 (2022) 61‐69
2
Tutik Siswanti.”Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kinerja Usaha (UMKM)”.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya. Vol, 5, No. 2, Juni 2020. hal 67.

4
B. Faktor yang mempengaruhi Kinerja UMKM
Menurut Minuzu (Suci 2019:13) terdapat dua jenis faktor yang mempengaruhi
kinerja UMKM yaitu faktor internal dan faktor eksternal :

a. Faktor internal terdiri dari:


1) Aspek Sumber Daya Manusia. Sumber daya manusia merupakan potensi
yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai
makhluk sosial yang adabtif dan transformative yang mampu mengelola
dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam untuk
mencapai kesejahteraan hidup.
Sumber daya wirausaha berkaitan dengan manajemen sebagai pemicu
proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat di
andalkan untuk mengatur dan mengkombinasikan tenaga kerja dan tugasnya
yang tepat, pengusaha harus mempunyai kemampuan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan.
2) Aspek Keuangan. Aspek keuangan proses, institusi pasar dan instrument
yang terlibat dalam perpindahan atau transfer uang antar individu bisnis dan
pemerintah. Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok untuk
berdagang,yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang
menambah kekayaan.
3) Aspek Teknis Dan Operasional. Aspek teknis dan operasional juga dikenal
sebagai aspek produksi yaitu rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai
dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung jenis usaha yang akan
dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri. Jadi
analisis aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam
menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan
layout serta alat-alat yang digunakan.
4) Aspek Pemasaran. Aspek pemasaran adalah proses mengidentifikasi,
menciptakan dan mengkomunikasikan, serta memelihara hubungan yang
memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan UMKM.
Pasar merupakan tempat berkumpul para penjual yang menawarkan barang
atau jasa kepada para pembeli yang mempunyai keinginan dan kemampuan

5
untuk memiliki barang dan jasa tersebut sehingga terjadi kesepakatan
transaksi atas kepemilikan barang.Pemasaran meliputi segmentasi, target
pasar, dan posisi pasar. Segmentasi pasar adalah proses dimana sebuah
produk membagi pasar yang homogen menjadi heterogen berdasarkan
kebutuhan, keinginan dan ciri-ciri konsumen (geografis seperti perkotaan
dan pedesaan).3
b. Faktor eksternal terdiri dari :
1) Aspek Kebijakan Pemerintah Aspek kebijakan pemerintah adalah
serangkaian tindakan yang dipilih dan dialokasikan secara sah oleh
pemerintah atau Negara kepada seluruh anggota masyarakat untuk
memecahkan yang dihadapi guna mencapai tujuan tertentu demi
kepentingan masyarakat.
2) Aspek Sosial Budaya Dan Ekonomi Ketiga aspek non fisik ini baik secara
langsung maupun tidak langsung selalu berkaitan dengan kehidupan
masyarakat baik didalam kehidupan internal sehari-hari maupun
eksternalnya.Dalam kehidupan internal masyarakat, ketika aspek non fisik
ini berkaitan dengan perilaku masyarakat yang pada akhirnya berpengaruh
dalam kegiatan sehari-hari yang tentunya berdampak pada pola ruang yang
dibutuhkan dalam kegiatan tersebut.

C. Kelebihan Dan Kekurangan Kinerja UMKM


a. Menurut Pandji Anoraga (Oki Octavian 2019:55) kinerja UMKM memiliki
beberapa kelebihan yaitu:
1) Kinerja UMKM berpotensi menebar diseluruh pelosok dengan berbagai
ragam bidang usaha. Hal ini karena UMKM timbul untuk memenuhi
permintaan yang terjadi didaerah regionalnya. Jadi orientasi produksi kinerja
UMKM tidak terbatas pada orientasi produknya melainkan sudah mencapai
taraf konsumen.
2) Kinerja UMKM beroperasi dengan investasi modal untuk aktiva tetap pada
tingkat yang rendah. Sebagian besar modal terserap pada kebutuhan modal
kerja UMKM.

3
Partomo, Tiktik Sartika., Abd.Rachman Soejoedono, Ekonomi Skala Kecil/Menengah & Koperasi.
Bogor : Ghalia Indonesia, 2002.

6
3) Sebagian besar kinerja UMKM dapat dikatakan padat karya yang disebabkan
penggunaan teknologi sederhana. Presentase distribusi nilai tambah pada
tenaga kerja relatif besar. Dengan demikian distribusi pendapatan bisa lebih
tercapai.

b. Menurut Pandji Anoraga (Oki Octavian 2019:55) kinerja UMKM memiliki


beberapa kelemahan yaitu:
1) Manajemen. Manajemen kinerja UMKM menjadi kurang baik, karena sering
mencampuradukan dengan masalah rumah tangga, organisasinya tidak
tertata dengan baik, tenaga ahlinya sedikit, dan pengeluaran bisnis rendah.
2) Dana. Dana kinerja UMKM menjadi kurang untuk membeli bahan baku atau
produk, membeli peralatan sewa tempat, untuk promosi, melatih karyawan
dari arus kas yang tidak merata merupakan kelemahan yang umumnya
terdapat pada kinerja UMKM.
3) Peraturan Pemerintah. Kebijakan yang tumpang tindih dan inkonsistensi
menyebabkan ketidakpastian berwirausaha serta bebas biaya.Birokrasi yang
tidak efisien akibat kurangnya koordinasi antar lembaga pemerintah dan
korupsi dalam setiap bentuk pelayanan public menyebakan biaya
tinggi.Semua itu menghambat orang untuk membangun dan
mengembangkan usahanya.

D. Syarat Pengukuran Kinerja UMKM yang Berkualitas


Syarat sebuah pengukuran kinerja UMKM dikatakan berkualitas yaitu :

a. Input (potensi) Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk


pelaksanaan suatu kebijakan, program, dan aktivitas lainnya. Input yang
dimaksud sebagai syarat pengukuran kinerja yang berkualitas tersebut diperoleh
dengan menjawab pertanyaan who (siapa), what (apa), why (mengapa), 11 when
(kapan), where (dimana), how (bagaimana) dan process (pelaksanaan).
b. Output (hasil) Output merupakan hasil yang dicapai dari suatu program,
aktivitas dan kebijakan. Agar pengukuran kinerja UMKM yang dilakukan
berkualitas, maka syarat yang harus dipenuhi adalah mengenai output dari
pengukuran kinerja itu sendiri, yaitu kejelasan penilaian dan keberhasilan
pengukuran kinerja sebagai peningkat kinerja.

7
E. Indikator Kinerja UMKM
Kinerja merujuk pada pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam waktu
tertentu. ada empat indikator UMKM yaitu :

a. Laba. Laba merupakan hasil yang didapat sesudah dikurangi dengan modal
produksi dan biaya-biaya lain.
b. Wilayah pemasaran. Wilayah pemasaran adalah jangkauan daerah yang menjadi
target proses jual beli.
c. Tenaga kerja. Tenaga kerja adalah orang yang melaksankan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan oleh atasan atau pemilik usaha.
d. Modal. Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih
lanjut.4

F. UMKM di Indonesia
UMKM yang ada di Indonesia, sebagian besar merupakan kegiatan usaha
rumah tangga yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Berdasarkan data dari
Kementerian Koperasi dan UKM, di Indonesia pada tahun 2023, terdapat 65,4 juta
UMKM. Dengan jumlah unit usaha yang sampai 65,4 juta dapat menyerap tenaga
kerja 123,3 ribu tenaga kerja. Ini membuktikan bahwa dampak dan kontribusi dari
UMKM yang sangat besar terhadap pengurangan tingkat pengangguran di
Indonesia. Dengan semakin banyaknya keterlibatan tenaga kerja pada UMKM itu
akan membantu mengurangi jumlah pengangguran di negara ini.

Saat ini, UMKM sedang dalam tren yang positif dengan jumlahnya yang
terus bertambah setiap tahunnya. Tren positif ini akan berdampak baik bagi
perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM,
kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional sebesar 60,5%. Ini menunjukkan bahwa
UMKM yang ada di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan hingga dapat
berkontribusi lebih besar lagi bagi perekonomian.

Selaku penyelenggara negara, pemerintah dapat membantu para pelaku


UMKM agar lebih berkembang lagi. Pemerintah Republik Indonesia telah
membantu para UMKM dengan cara memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, pertumbuhan KUR sebesar
4
Kinerja UMKM. http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/857/3/FILE%203.pdf

8
Rp 178,07 triliun atau kurang lebih 16,25% pada tahun 2020 dan sebesar Rp1 92,59
triliun atau kurang lebih 8,16% pada tahun 2021. Ini juga membuktikan, para pelaku
UMKM sangat membutuhkan suntikan dana dalam mengembangkan usahanya.

Pemerintah juga telah melakukan pemberian kredit kepada para pelaku usaha
mikro yang berada di lapisan terbawah dan belum difasilitasi Kredit Usaha Rakyat
(KUR) atau non perbankan. Berdasarkan data dari Badan Layanan Umum (BLU)
Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Penyaluran Usaha Mikro (UMi) sejak 2017
sampai dengan 2022 telah mencapai Rp26, 2 triliun kepada 7,4 juta debitur. Ini
membuktikan, masih banyaknya para pelaku usaha mikro yang belum terfasilitasi
oleh KUR dari perbankan.5

Pemerintah Indonesia sebaiknya berpihak dan fokus kepada para pelaku


UMKM agar mudah mendapatkan kegiatan pemberdayaan UMKM, baik dari sisi
permodalan maupun dari sisi pengembangan kapasitas usaha. Sektor UMKM yang
terbukti mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang besar juga merupakan solusi
untuk mengurangi jumlah pengangguran. Tren positif ini yang perlu terus dijaga
pertumbuhannya agar sektor UMKM dalam skala yang besar mampu mengatasi
masalah pengangguran di Indonesia.

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


menyatakan, tujuan Pemerintah Negara Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika kita
kaitkan pemberdayaan UMKM dengan tujuan bernegara memiliki korelasi yang
sangat erat bagaimana negara berusaha memajukan kesejahteraan umum melalui
pemberdayaan UMKM.

5
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3134-kontribusi-umkm-
dalam-perekonomian-indonesia.html

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian Kinerja UMKM Kinerja atau performasi merupakan hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.

Faktor yang mempengaruhi Kinerja UMKM Menurut Minuzu (Suci


2019:13) terdapat dua jenis faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM yaitu
faktor internal dan faktor eksternal :

a. Faktor internal terdiri dari: 1)Aspek Sumber Daya Manusia Sumber daya
manusia. 2) Aspek Keuangan Aspek keuangan proses 3)Aspek Teknis Dan
Operasional Aspek teknis dan operasional
b. Faktor eksternal terdiri dari : 1) Aspek Kebijakan Pemerintah Aspek
kebijakan pemerintah.2) Aspek Sosial Budaya Dan Ekonomi Ketiga aspek
non fisik

Dana Dana kinerja UMKM menjadi kurang untuk membeli bahan baku atau
produk, membeli peralatan sewa tempat, untuk promosi, melatih karyawan dari
arus kas yang tidak merata merupakan kelemahan yang umumnya terdapat pada
kinerja UMKM.

Agar pengukuran kinerja UMKM yang dilakukan berkualitas, maka syarat


yang harus dipenuhi adalah mengenai output dari pengukuran kinerja itu sendiri,
yaitu kejelasan penilaian dan keberhasilan pengukuran kinerja sebagai peningkat
kinerja.

Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih


lanjut. UMKM yang ada di Indonesia, sebagian besar merupakan kegiatan usaha
rumah tangga yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rohmah, Syifa. Rohmad Abidin. Pratomo Cahyo Kurniawan. 2022. Peran Fintech,
Inklusi Keuangan, Locus Of Control Terhadap Kinerja UMKM. Jurnal
Manajemen, Bisnis dan Kewirausahaan. 2 (2) 61‐69.

Siswanti, Tutik. 2020. Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap
Kinerja Usaha (UMKM). Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya. 5(2) hal 67.

Partomo, Tiktik Sartika. Abd.Rachman Soejoedono. 2002. Ekonomi Skala


Kecil/Menengah & Koperasi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Kinerja UMKM. http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/857/3/FILE%203.pdf. Diakses


pada 09 September 2023

https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3134-
kontribusi-umkm-dalam-perekonomian-indonesia.html Diakses pada 09 September
2023

Rahayu, S.I. 2005, Analisis Peran Perusahaan Modal Ventura Dalam Mengembangkan
UMKM Di Indonesia, Kajian Ekonomi dan Keuangan, Badan Pengkajian
Ekonomi, Keuangan dan Kerjasama Internasional.

DR.H.B. Siswanto, M.Si. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai