Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL MINI

“Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Dan Kepribadian Wirausaha Terhadap


Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Dagang Di Kota Kendari”

OLEH :

ANDI ZULKIFLI A. F
B1C1 17 051

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan aktivitas bisnis yang tengah terjadi sekarang kian berpusat


pada aspek sumber daya manusia (knowledge-based works). Mulyadi (2001)
menyatakan bahwa sejak pertengahan abad 20, terjadi perubahan teknologi
yang dimanfaatkan oleh masyarakat di dalam memenuhi kebutuhan produk
dan jasa. Masyarakat sekarang berada di dalam zaman teknologi informasi,
yang di dalamnya smart technology dimanfaatkan secara luas dan intensif
termasuk oleh kalangan perusahaan.

Smart technology tidak menentukan apa yang harus dikerjakan oleh


pekerja, apalagi menentukan bagaimana mengerjakannya (Mulyadi, 2001).
Komputer tidak akan dapat dijalankan bila tidak ada perangkat lunaknya.
Untuk dapat menjalankannya, diperlukan keterampilan tertentu. Namun
komputer dengan perangkat lunak juga tidak dapat meng-hasilkan apa pun jika
penggunanya tidak memiliki pengetahuan yang dapat diolah dengan
menggunakan perangkat lunak tersebut. Dengan kata lain, smart technology
tidak akan menghasilkan apa-apa di tangan orang yang tidak menguasai
pengetahuan atau knowledge.

Knowledge workers adalah pekerja yang memanfaatkan pengetahuannya


untuk menciptakan produk dan jasa dengan menggunakan teknologi
informasi. Knowledge workers menjadikan knowledge sebagai alat produksi
untuk menghasilkan produk dan jasa (Mulyadi, 2001). Dengan kata lain, telah
terjadi pergeseran dari era teknologi ke era knowledgebased works (pekerjaan
yang memerlukan pengetahuan memadai untuk menghasilkan produk dan
jasa). Hal ini menjadikan individu sebagai faktor terpenting dalam siklus
perubahan dunia bisnis. Oleh karena itu, pengembangan individu para manajer
merupakan sebuah hal yang penting untuk dilakukan dalam perannya
memajukan organisasi yang di-manage agar mampu bersaing dalam
eraperubahan saat ini.

Untuk menjadi profesional, seorang manajer membutuhkan keahlian-


keahlian tertentu dimana keahlian tersebut dapat diperoleh dari pendidikan
manajemen dan/atau dari pengalamannya dalam organisasi (Rony Kountur :
1996). Manajemen mempunyai peran yang sangat besar terhadap kemajuan
dan kegagalan badan usaha atau organisasi yang dipimpinnya. Semua itu
dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan
keputusan yang didasarkan pada masukan informasi yang objektif.

Akuntansi terbentuk dari interaksi sosial dan dipengaruhi oleh lingkungan


sehingga definisi akuntansipun berkembang seiring dengan perubahan-
perubahan kondisi masyarakat dimana dia berada. Ilmu akuntansi, dengan
demikian mengikuti dan merespon perkembngan perubahan yang terjadi di
masyarakat dengan menyediakan informasi yang sesuai dengan perubahaan
tersebut. Perkembangan dan persaiangan dunia bisnis yang semakin cepat dan
tajam membuat entitas bisnis harus semakin jeli dan dapat mengambil
keputusan-keputusan strategis yang berkaitan dengan kelangsungan hidup
entitas tersebut. Manajer perusahaan juga mempunyai tujuan untuk
meningkatkan nilai perusahaan melalu implementasi keputusan keuangan agar
organisasi mampu bersaing dalam era perubahan saat ini Oleh sebab itu
pelaksanaan yang dilakukan harus dengan hati-hati dan tepat, mengingat
setiap keputusan akuntansi yang akan diambil

Ernawati (2011) menyatakan dinamika kehidupan bisnis masakini dipicu


oleh tiga faktor (baca: 3P); (1) Pelanggan, yang tuntutan kebutuhannya
semakin kompleks; (2) Persaiangan, yang gojolaknya makin ketat dan meluas
secara mendunia; (3) Perubahan, lingkungan bisnis yang serba cepat
menimbulkan ketidakpastian dan sulit diprediksi. Berbagai tuntutan itu dapat
dikategorikan atas dua segi; (1) Tantangan eksternal berkenaan dengan
tuntutan lingkungan bisnis yang memicu perusahaan meningkatkan daya
adaptasi eksternal agar dapat bertahan hidup dan daya inovasi agar selalu
relevan dan unggul; (2) Tantangan internal berkenaan dengan kemampuan
memanaj integrasi internal yang kohesif dan tangguh serta terciptanya suasana
kerja yang kondusif bagi manajer. Pengetahuan akuntansi dan kepribadian
wirausaha yang dimiliki manajer untuk mengambil keputusan yang efektif dan
efesien agar mencapai tujuan organisasi.

Sabri (2013) menyebutkan kewirausahaan (Entrepreneurship) merupakan


persoalan paling penting didalam perekonomian suatu bangsa yang sedang
membangun seperti Indonesia. Persoalan yang kita hadapi saat ini adalah
rendahnya minat masyarakat untuk menjadi wirausaha. 4,676 juta orang (0,8
persen) penduduk Indonesia memilih menjadi wirausaha. Kondisi saat ini
masih sangat jauh jika dibandingkan dengan Negara-negara lain seperti
Singapura, Cina dan Amerika Serikat. Kelompok kewirausahaan
(Entrepreneurship) yang dikenal sebagai modal manusia memiliki peran
dalam memajukan perekonomian.

Kepribadian wirausaha adalah seluruh konsep, pengetahuan yang abstrak


untuk memperoleh sumber daya yang bernilai rendah, secara eksplisit, dan
bagai mana menyebarkan sumber daya (Siregar, 2009). Kasali (2003) dalam
Harisman (2012) menyatakan penggunaan spirit kewirausahaan di Indonesia
menjadi suatu kebutuhan yang mendesak karena modal sosial bangsa dan
perekonomian Indonesia telah semakin terpuruk pasca krisis moneter pada
akhir tahun 90-an.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi rumusan masalah


dalam penelitian ini adalah: “ Apakah terdapat pengaruh pengetahuan
akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial pada
perusahaan dagang di kota kendari?”.
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu mengetahui Apakah
terdapat pengaruh pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap
kinerja manajerial pada perusahaan dagang di Kota Kendari.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:


1. Bagi Peneliti, sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha sehingga dapat
mengimplementasikannya pasca perkuliahan.
2. Bagi Pihak Perusahaan Dagang, sebagai bahan masukan bagi manajemen
perusahaan dagang di Kota Kendari dalam meningkatkan kinerja
manajerial melalui pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha.
3. Bagi pihak lain dan pembaca, sebagai referensi peneliti selanjutnya
tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha
terhadap kinerja manajerial di perusahaan dagang.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini berupa pengetahuan akuntansi dalam


perusahaan dagang yang ada di Kota Kendari.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Pengetahuan Akuntansi

Secara etimologis, menurut Hoetomo (2005 : 256) bahwa defenisi


pengetahuan adalah ilmu. Buzzel dalam Ahmed (2006 : 23) mendefenisikan
pengetahuan sebagai : “Seperangkat ilmu yang tersusun secara sistematis
mengatur satu atau lebih teori pokok dan sejumlah prinsip umum yang
biasanya ditunjukkan secara kuantitatif yang menunjukkan prediksi dan
dalam kondisi-kondisi tertentu dapat mengontrol keadaan di masa depan.”

Definisi resmi yang mula-mula diajukan adalah definisi yang dimuat


dalam Accountancy Terminology Bulletin No.1 yang diterbitkan oleh
Accounting Principles Board (APB) dalam Suwardjono (2002 : 5) sebagai
berikut : “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
transaksi dan kejadian bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan
dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut.”

Ahmed Riahi Belkaoui (2006 : 50) dalam Teori Akuntansi


mendefenisikan akuntansi sebagai berikut : “Akuntansi adalah suatu
aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama
yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomik yang diperkirakan
bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam
membuat pilihan di antara alternatif tendakan yang ada.”

Menurut Henry (2000 : 4) aktivitas dalam akuntansi ada 3, sebagai


berikut :
1. Aktivitas identifikasi (identifying), dalam aktivitas ini akan
dilakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi dalam suatu
entitas. Dari proses ini akan dapat diklasifikasikan apakah suatu
transaksi merupakan transaksi ekonomi atau non ekonomi.
Contohnya pembayaran hutang, pembayaran pembelian tunai,
penjualan kredit.
2. Aktivitas pencacatan (recording), transaksi yang terlah diidentifikasi
pada tahap pertama akan dicatat secara kronologis dan sistematis
dengan ukuran nilai moneter tertentu.
3. Aktivitas komunikasi (communicating), pelaporan dan distribusi
terhadap informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan kepada
para pemakai laporan keuangan untuk dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan.

Beberapa pengertian diatas, pengetahuan akuntansi dapat didefenisikan


sebagai seperangkat ilmu yang tersusun secara sistematis tentang bagaimana
seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian
bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan
uang, penginterpretasian hasil proses tersebut berupa informasi kuantitatif
yang digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar
dalam memilih di antara beberapa alternatif.

2.1.2 Prinsip-Prinsip Akuntansi

Prinsip akuntansi adalah pedoman umum yang dipakai di dalam


penyelenggaraan akuntansi. Pripsip-prinsip tersebut berupa semua konsep,
ketentuan, prosedur, metoda, dan teknik yang tersedia secara teoritis
maupun praktis yang berhubungan dengan persoalan tentang
mengidentifikasikan, mengukur, dan mencatat dan menyajikan aktiva,
hutang, modal, pendapatan, dan biaya-biaya dalam laporan keuangan.

Menurut Suwardjono (2002 : 20) pada dasarnya prinsip-prinsip


akuntansi yang lazim dapat diklasifikasikan, sebagai berikut :
1. Prinsip Harga Perolehan (Cost Principle), Prinsip ini dipakai karena
harga pokok atau harga perolehan mempunyai nilai yang pasti dan dapat
ditentukan secara obyektif.
2. Prinsip Realisasi Pendapatan (Revenue Realization Principle), Prinsip ini
menyangkut cara penentuan pendapatan berkala yang dapat memenuhi
kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada
waktunya.
3. Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya-biaya (Matching
Principle), Prinsip ini bertujuan untuk menyajikan laba bersih (net
income) yang wajar pada setiap periode akuntansi.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh/Pelaporan (Fulldisclosure/Financial
Reporting Principle), Prinsip ini didasarkan pada pertimbangan bahwa
Laporan Keuangan harus dapat memberikan cukup informasi yang dapat
mempengaruhi pertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh para
pemakai Laporan Keuangan tersebut. Prinsip ini mengakui bahwa sifat
dan banyaknya informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan
menggambarkan hasil dari serangkaian pertimbangan untuk tercapainya
kesepadanan antara biaya yang diperlukan dengan manfaat yang
diberikan oleh informasi tersebut .

2.13 Peranan Akuntansi Pada Perusahaan

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam


penyampaian barang dari produsen ke konsumen tanpa mengubah fisik
barang tersebut.

Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan setiap perusahaan


didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6,
yang berbunyi : t iap-tiap orang yang melakukan/menjalankan perusahaan
menyelenggarakan pembukuan perusahaan, sehingga diketahui segala hak
dan kewajibannya (Winwin, 2006 : 20).
Tujuan yang akan dicapai adalah untuk memperolah informasi tentang
transaksi keuangan dan transaksi barang agar dapat ditentukan dengan tepat
kebijakan perusahaan selanjutnya.

Peranan akuntansi dan pelaporan keuangan adalah untuk menyajikan


informasi yang bersifat netral dan tidak bisa yang membantu meningkatkan
efisiensi alokasi sumber kekayaan yang terbatas pada pasar modal dan
lainnya. Daftar-daftar keuangan juga disajikan berdasarkan pada tujuan
eksternal pelaporan keuangan diarahkan pada kepentingan umum pengguna
daftar keuangan yaitu kemampuan perusahaan memperoleh arus kas positif
dari operasinya. Objektivitas pelaporan keuangan dihubungkan dengan
keterlibatan peranan akuntansi dan pelaporan keuangan dan diarahkan pada
tujuan umum pelaporan keuangan oleh satuan usaha.

2.1.3 Pengertian Kepribadian Wirausaha

Defenisi kepribadian menurut Gordon Allport dalam Stephen (2003 :


120) adalah keseluruhan total cara seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan yang lain. Hal tersebut sering digambarkan dari segi
ciri-ciri yang dapat diukur dan diperlihatkan seseorang. Kepribadian
merupakan hasil dari keturunan dan hasil dari interaksi individual dengan
lingkungannya.

Secara etimologis, wirausaha merupakan terjemahan dari kata


entreprenuer yang berasal dari bahasa Perancis entreprendre. Kata
entreprenuer atau wirausaha dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan
dari wira (gagah, berani, perkasa) dan usaha (bisnis) sehingga istilah
wirausaha dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam
usaha/bisnis.

Wirausaha adalah : Orang yang menciptakan kerja bagi orang lain


dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan
miliknya sendiri serta bersedia mengambil resiko pribadi untuk menemukan
peluang berusaha dan secara kreatif menggunakanpotensi-potensi dirinya
untuk mengenali produk, mengelola, dan menentukan cara produksinya,
menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkan produknya, serta
mengatur permodalan operasinya. Berdasarkan penjelasan diatas
karakteristik yang dimiliki oleh wirausaha yaitu memiliki lokus
pengendalian internal, tingkat energi tinggi, kebutuhan tinggi akan
berprestasi, tidah bekerja lebih giat karena adanya imbalan, toleransi
terhadap ambiguitas, kepercayaan diri, dan berorientasi pada action akan
mempercepat manajer untuk menyelesaikan tugasnya sehingga tujuan dari
organisasi bisa tercapai.

2.1.4 Kinerja Manajerial

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam satu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral dan etika.
Selanjutnya menurut Pabundu (2006 : 121) kinerja merupakan hasil-
hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang maupun kelompok dalam
suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai
tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Kinerja perusahaan adalah
tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan.
Menurut Stoner dalam Juniarti dan Evelyne (2003) pengertian kinerja
manajerial yaitu ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja
untuk mencapai tujuan organisasi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian, perlu dikemukakan


penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh aditya fitri siregar
yang berjudul pengaruh pengetahuan akuntansi dan kepribadian Wirausaha
terhadap kinerja manajerial pada Perusahaan jasa di kota medan. Perbedaan
dengan penelitian ini meneliti di perusahaan dagang dang penelitian
sebelumnya di perusahaan jasa. Persamaan dalam penelitian ini sama-sama
meneliti tentang pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap
kinerja manajerial. Hasil dari penelitian terdahulu yaitu menunjukkan bahwa
secara signifikan seluruh variabel bebas yang terdiri dari Pengetahuan
Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha berpengaruh terhadap Kinerja
Manajerial pada perusahaan jasa di Kota Medan. Hal ini mengindikasikan
bahwa H diterima.

2.3 Kerangka Pemikiran

Suhairi, dkk (2004) dalam penelitiannya lebih lanjut menyatakan bahwa


kepribadian wirausaha juga mempunyai hubungan positif dengan
pengambilan keputusan dari penggunaan informasi akuntansi. Jika
diasumsikan bahwa kedua variabel bebas memiliki hubungan yang positif
dengan variabel terikat secara parsial, maka dapat diasumsikan lebih lanjut
bahwa kedua variabel bebas tersebut juga memiliki hubungan positif dengan
kinerja manajerial secara simultan. Melalui kerangka penelitian yang
diajukan oleh Suhairi, dkk (2004), maka penulis menyusun kerangka
konseptual dengan menguji tingkat pengetahuan akuntansi dan kepribadian
wirausaha terhadap kinerja manajerial, baik parsial maupun simultan
sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan Akuntansi

( X1 )
Terhadap Kinerja
Manajerial

(Y)
Kepribadian Wirausaha

( X2 )
2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk


diuji secara empiris. Sedangkan proporsi merupakan suatu ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya
mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi
fenomena-fenomena. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan
penjelasan sementara tentang perilaku, atau keadaan tertentu yang telah
terjadi atau akan terjadi. Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha: “Terdapat pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha


terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Dagang di Kota Kendari.”
BAB III
METODE PENEITIAN

3.1 Lokasi dan Objek Penelitian


3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan penelitian bertujuan
untuk mendapatkan data-data untuk penelitian yang diperlukan. Dalam
penelitian ini lokasinya berada di daerah Kota Kendari.

3.1.2 Objek Penelitian


Objek penelitian ini adalah pengetahuan akuntansi dan kepribadian
wirausaha terhadap kinerja manajerial.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau sesuatu yang


mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan sampel merupakan bagian
dari populasi yang memperkirakan karakteristik populasi.

Populasi dalam jenis penelitian ini adalah perusahaan dagang di Kota


Kendari dengan klasifikasi jenis perdagangan bahan bangunan dan bahan
kontruksi. Dari populasi tersebut, pengambilan sampel dilakukan dengan
metode purposive sampling, karena sampel telah dipilih berdasarkan
kriteria tertentu. Adapun kriteria yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Perusahaan jasa yang memiliki karyawan minimal 5 orang. Manajer
operasional dan manajer keuangan yang membawahi minimal 2 orang.
2. Manajer keuangan yang memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun
Alasan pemilihan sampel ini adalah karena kedua manajer tersebut di
perusahaan, bidang kerjanya berhubungan dengan akuntansi.
3. Perusahaan jasa yang hendak diteliti adalah yang bergerak dibidang
biro perjalanan, biro periklanan dan biro penyaluran tenaga kerja.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data subyek yaitu data penelitian
yang dilaporkan sendiri oleh responden secara individual atau secara
kelompok dari sumbernya. Data subyek selanjutnya diklasifikasikan
berdasarkan bentuk tanggapan (respon) yang diberikan, yaitu lisan (verbal),
tertulis (kuesioner) yang diajukan oleh peneliti.
Sumber data yaitu dari data primer merupakan data yang diperoleh
secara langsung dari jawaban kuesioner responden manajer keuangan
perusahaan jasa dengan jenis jasa pelayanan khusus.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilaksanakan di perusahaan jasa dengan jenis jasa
pelayanan khusus. Bidang usahanya, biro perjalanan, biro tenaga kerja dan
biro periklanan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :,
1. Wawancara, yaitu mengadakan Tanya jawab secara langsung terhadap
manajer operasional atau pihak yang bersangkutan.
2. Kuesioner, peneliti mendatangi langsung ke perusahaan menyebarkan
kuesioner kepada masing-masing manajer operasional dan atau
manajer keuangan perusahaan tersebut. Peneliti memberikan kuesioner
yang dimasukkan ke dalam amplop lalu memberikan jangka waktu
dalam pengembalian kuesioner. Ketika semua manajer telah
mengembalikan kuesioner, peneliti mengumpulkan seluruh kuesioner
tersebut.

3.5 Metode Anaisis Data


Adapun pengujian-pengujian yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah :
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan dan menyajikan secara
ringkas informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah
diubah ke dalam suatu bentuk yang dapat menyediakan informasi untuk menggambarkan
serangkaian faktor dalam suatu keadaan yang menyatakan bahwa statistik deskriptif
merupakan proses transformasi data penelitian dalam tabulasi, sehingga mudah dipahami
dan diinterprestasikan. Statistik deskriptif umumnya digunakan untuk memberi informasi
mengenai variabel penelitian yang utama. Statistik deskriptif meliputi gambaran
mengenai kondisi demografi responden diantaranya bentuk hukum perusahaan, tahun
pendirian perusahaan, jumlah tenaga kerja, kepemilikan terhadap perusahaan, lama
bekerja, dan pendidikan.

3.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)


Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) dapat disimpulkan untuk
melihat apakah variabel independen (pengetahuan akuntansi X1),
(kepribadian wirausaha X 2), berpengaruh positif terhadap variabel
dependen (kinerja manajerial Y ) secara simultan.

3.5.3 Uji Normalitas


Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi normalitas data yang
digunakan dalam pengujian hipotesis kelak. Tujuan dari uji normalitas
adalah mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
residual mamiliki distribus. Normalitas data merupakan asumsi terpenting
dalam statistika parametrik sehingga pengujian terhadap normalitas data
harus dilakukan agar asumsi dalam statistika parametrik terpenuhi.

3.5.4 Uji Parsial (t-test)


Uji Parsial (koefisien regresi) atau disebut dengan uji t, yaitu untuk
menguji signifikansi konstanta dan variabel independen yang terdapat
dalam persamaan tersebut secara individu apakah berpengaruh terhadap
nilai variabel dependen. Untuk pengujian ini dilakukan dengan
menganalisis probabilitas.
3.6 Definisi Operasional
Penelitian ini terdiri dari berbagai elemen operasional yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengetahuan akuntansi adalah sebuah landasan teori yang menjadi kunci
dalam menghasilkan informasi kuantitatif mengenai kondisi suatu entitas
ekonomi dan informasi ini digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Variabel pengetahuan akuntansi diukur dengan beberapa
pertanyaan yang termuat dalam instrumen kuesioner.
2. Kepribadian wirausaha dapat dijelaskan sebagai keseluruhan cara
individu untuk berinteraksi memberikan respon positif terhadap segala
peluang meski kecil sekalipun, hal ini memiliki peranan penting dalam
mewujudkan sebuah iklim inovasi produk yang dihasilkan untuk
keberhasilan usahanya dan untuk menjaga eksistensi perusahaan.
Variabel kepribadian wirausaha diukur dengan beberapa pertanyaan.
Kinerja manajerial merupakan perihal mengenai ukuran seberapa efektif
dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ernawati, Lies. 2011. Analisis Pegetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha


terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Jasa. Jurnal Ekonomika
Vol.4 No.2 Desember.

Harisman, Dody. 2012. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian


Wirausaha Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Jasa di
Kota Padang. Skripsi. Universitas Bunghatta. Padang

Hoetomo, 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Mitra Pelajar. Surabaya.

Kasali, Rhenald, 2003. Membangun Kewirausahaan di Indonesia. Jurnal


Wirausahawan No. 5, Tahun XXXIV. Mei 2003.

Kountur, Rony, 1996. Keberadaan Jiwa Enterpreneur pada Para Manajer


Indonesia di Jakarta. Jurnal Ekonomi Vol. 5, No. 17. April 1996.

Mulyadi, 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Edisi kedua.


Salemba Empat, Jakarta.

Riahi, Ahmed, Belkaoui, 2006. Teori Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.

Robbins, Stephen, 2003. Perilaku Organisasi. Indeks Kelompok Gramedia.


Jakarata.

Sabri. 2013. Kewirausahaan (Entrepreneurship) : Modal Manusia Dalam


Membangun Perekonomian.Jurnal Ekonomika Universitas Almuslim
Bireuen Vol.IV No. 7. Maret 2013

Siregar. 2009. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian


Wirausaha terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Jasa di Kota
Medan. Jurnal Akuntansi.

Suwardjono, 2002. Akuntansi Pengantar. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Simamora, Henry, 2000. Akuntansi, Basis Pengambilan Keputusan Bisnis.


Salemba Empat. Jakarta.

Suhairi, Sofri Yahya, dan Hasnah Haron, 2004. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi
dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Penggunaan Informasi
Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Simposium
Nasional Akuntansi VII. Denpasar.

Tika, Pabundu, 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.


Bumi Aksara. Jakarta.

Juniarti dan Evelyne, 2003. Hubungan Karakteristik Informasi Yang Dihasilkan


Oleh Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial
pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Akuntansi
& Keuangan Vol. 5, No, 2. November. 2003.

Badan Pusat Statistik, 2006. Direktori Perusahaan Jasa-Jasa, Sensus Ekonomi


2006. CV. Dwimitra Mandiri Informatika, Jakarta-Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai