Anda di halaman 1dari 76

KULIAH 12

KURS DAN NERACA


PEMBAYARAN

ENDRI SENTOSA
• Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang
asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan
untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi
keuangan internasional dan mempunyai catatan kurs
resmi pada Bank Sentral.
• Hard Currency adalah mata uang yang sering
digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung
dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional
serta mempunyai nilai yang relatif stabil dan kadang-
kadang mengalami appresiasi.
• Soft Currency adalah mata uang lemah yang jarang
digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung
karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami
depresiasi.
Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukan
harga atau nilai mata uang sesuatu negara dinyatakan dalam
nilai mata uang negara lain.

Kurs valuta asing mata uang negara lain dapat juga


didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan
, atau banyaknya rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh
satu unit mata uang asing.

Nilai Tukar Kurs . Secara Secara umum terdapat 2macam kurs


yaitu :
1 Kurs Kurs beli beli (bid)
2. Kurs Kurs jual jual (offer)
Perubahan ini ini disebabkan disebabkan oleh oleh mekanisme mekanisme
penawaran penawaran dan dan permintaan permintaan di di pasar pasar, maupun
maupun disebabkan disebabkan oleh oleh kebijakan kebijakan pemerintah
pemerintah.
Kurs Valuta Asing

Dua cara dalam menentukan kurs


valuta asing
Berdasarkan permintaan dan penawaran
mata uang asing dalam pasar bebas
Ditentukan oleh pemerintahan.
Cara menentukan nilai kurs
 Indirect Quote (model Eropa),
 penetapan kursnya dilakukan berdasarkan pada berapa unit mata uang
asing yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang dalam negeri.
 Direct Quote (model Amerika Amerika)
 Sebagai harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik.

JENIS- JENIS NILAI TUKAR

Nilai tukar tetap : Sistem Nilai Tukar Tukar Fleksibel

 Perlu cadangan devisa  Dalam sistem sistem nilai tukar fleksibel ,


 Tidak Tidak ada ada MPI kekuatan permintaan dan penawaran
(Monetary Policy Independent )  Menentukan nilai tukar tanpa ada campur
 Kehilangan ‘Mekanisme Harga’ tangan pemerintah .
untuk Penyesuaian ekonomi  Jadi setiap kurs keseimbangan akan
baik akibat domestik maupun Berfluktuasi menurut kondisi permintaan
eksternal shock dan penawaran .
• Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang
asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk
melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan
internasional dan mempunyai catatan kurs resmi pada
Bank Sentral.
• Hard Currency adalah mata uang yang sering digunakan
sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam
transaksi ekonomi dan keuangan internasional serta
mempunyai nilai yang relatif stabil dan kadang-kadang
mengalami appresiasi.
• Soft Currency adalah mata uang lemah yang jarang
digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung
karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami
depresiasi.
Kurs antara dua negara adalah harga yang penduduk
negara-negara tersebut tukarkan satu sama lain. Kurs nominal
adalah harga relatif mata uang dua negara.

7
-harga mata uang relatif dari dua negara
-dinotasikan sebagai e

-harga barang relatif antara dua negara


-kadang disebut terms of trade
-dinotasikan sebagai e

8
KURS NOMINAL
Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara.
Contohnya, jika kurs antara dolar AS dan yen Jepang adalah
120 yen per dolar, maka Anda dapat menukar satu dolar untuk
120 yen dalam pasar dunia untuk mata uang asing.

Seorang Jepang yang ingin memperoleh dolar akan membayar


120 yen untuk tiap dolar yang ia beli. Seorang Amerika yang
ingin memperoleh yen akan mendapat 120 yen untuk tiap dolar
yang ia bayar. Jika orang merujuk pada “kurs” antara dua
negara, biasanya berarti kurs nominal.

9
SISTEM NILAI TUKAR MENGAMBANG BEBAS

 Akibat adanya tekanan depresiasi yang semakin


meningkat dan untuk mengamankan cadangan
devisa yang terus berkurang, pemerintah
menghapus rentang intervensi.
 Pergerakan nilai tukar rupiah mengalami
fluktuasi yang cukup tinggi.
 Fluktuasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
fundamental ekonomi, tetapi juga oleh faktor-
faktor non ekonomis.
Keuntungan penerapan nilai tukar
mengambang bebas
Menjaga keseimbangan neraca pembayaran
(balance of payment)
Menjamin otonomi moneter yang lebih besar.
Penentuan tingkat inflasi tidak tergantung kepada
negara mitra dagang
Mengisolasi perekonomian dari gangguan
eksternal (external shocks)
Mempromosikan stabilitas ekonomi
Spekulasi (private speculation) dapat mendorong
meningkatkan stabilitas ekonomi
SISTEM NILAI TUKAR MENGAMBANG BEBAS
(FREE FLOATING)

Rp

Apresiasi

1000 Depresiasi

0 W
Anggap ada kenaikan permintaan untuk barang dan jasa AS.
Bagaimana ini akan mempengaruhi kurs nominal ?

e S$ D$ bergeser ke kanan dan


meningkatkan kurs nominal, e.
e1 Ini dikenal sebagai apresiasi
B
A dari dolar.
e0
Event yang mengurangi
permintaan dolar, dan sehingga
D  mengurangi e, akan jadi
$

D$ depresiasi dari dolar.


$
Nilai Dolar dari Transaksi

13
SISTEM KURS TETAP
 Kurs resmi Rp 250,- per 1 USD Kurs mata uang lainnya
dihitung berdasarkan nilai tukar Rp terhadap USD di bursa
valuta asing di Jakarta dan di pasar internasional.
 Indonesia menganut sistem kontrol devisa yang relatif ketat.
 Eksportir wajib menjual hasil devisanya kepada bank devisa,
untuk selanjutnya di jual kepada Bank Indonesia.
Keuntungan penerapan nilai tukar
tetap atau yang lebih rigid
Mempromosikan perdagangan internasional dan
investasi
Menciptakan disiplin kebijakan-kebijakan makro
Promosi kerjasama internasional karena penerapan
nilai tukar tetap menjaga tingkat inflasi domestik
 Mencegah timbulnya spekulasi irasional yang
menyebabkan destabilisasi ekonomi
Konsekuensi Nilai Tukar Tetap
 Tingkat keterbukaan ekonomi pun menentukan effektifitas kebijakan
devaluasi
 Tiga phase berbahayanya pada kebijakan moneter. Phase pertama, exchange
rate-based stabilization berjalan dengan baik dan dapat menekan inflasi yang
meningkatkan stabilisasi ekonomi. Kemudian, pada phase kedua, secara
perlahan terjadi apresiasi terhadap riil nilai tukar (real appreciation). Phase
ketiga, akibat apresiasi nilai tukar, daya saing ekpor telihat jelas menurun,
sehingga perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan devaluasi.
 Kondisi politik tidak mengizinkan untuk dilakukannya devaluasi: krisis
keuangan
 Stabilitas ekonomi juga tergantung kepada kondisi perekonomian negara yang
dipatok mata uangnya
 Tingkat fleksibilitas upah dan harga domestik merupakan salah satu faktor
penting dalam penerapan sistem nilai tukar tetap. Sebagai contoh, untuk
mengatasi defisit perdagangan melalui kekuatan pasar, nilai tukar tetap pada
umumnya menyebabkan berkurangnya money income relatif terhadap negara
lain (mitra dagang)
SISTEM NILAI TUKARTETAP
(FIXED)
Rp

Revaluasi
1000
Devaluasi

0
W
SISTEM KURS MENGAMBANG
TERKENDALI
 Nilai tukar rupiah diambangkan terhadap sekeranjang mata
uang (basket of currencies) negara-negara mitra dagang
utama Indonesia.
 Pemerintah menetapkan kurs indikasi dan membiarkan
kurs bergerak di pasar dengan spread tertentu. Untuk
menjaga kestabilan nilai rupiah, pemerintah melakukan
intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau
batas bawah dari spread.
- Sistem nilai tukar mengambang terkendali pada
periode tsb
dapat dibagi dalam 3 kelompok :
a. Managed floating I
b. Managed floating II
c. Crawling band
SISTEM NILAI TUKAR MENGAMBANG
TERKENDALI
Rp

1200
1000
800

0 W
SISTEM KURS TERTAMBAT
SISTEM KURS TERTAMBAT
Suatu negara mengaitkan nilai mata uangnya dengan
suatu mata uang lain atau sekelompok mata uang,
yang biasanya merupakan mata uang negara partner
dagang yang utama.
“Menambatkan” ke suatu mata uang berarti nilai mata
uang tersebut bergerak mengikuti mata uang yang
menjadi tambatanya.
SISTEM KURS TERTAMBAT

SISTEM KURS TERTAMBAT MERANGKAK


Suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai
mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk
bergerak menuju suatu nilai tertentu pada rentang waktu
tertentu.
NILAI TUKAR MEMPENGARUHI SELURUH
ASPEK PEREKONOMIAN

Nilai Tukar

Neraca
Pembayaran: Keuangan Keuangan Ekpektasi Inflasi Inflasi
Ekspor,Impor, Pemerintah: Koperasi/Bank
Utang LN, FDI, Penerimaan Migrasi, (Balance Effect)
InvestasiPortofolio Utang LN.i

Konsumsi dan
investasi

Kesejahteraan
Masyarakat

Lapangan Kerja

Problem
Sosial
Faktor - Faktor yang mempengaruhi nilai tukar

 1.Regim nilai tukar dan sistim devisa


 2. Faktor Fundamental :
 Selisih suku
 Faktor risiko
 Struktur mikro valas
 Kondisi ekonomi dan pasar keuangan global

 3. Respon Kebijakan

DAMPAK GEJOLAK NILAI TUKAR

Tekanan inflasi konsumsi dan investasi

Balance sheet effect Dunia usaha usaha Dan perbankan

Tekanan terhadap kesinambungan fiskal


Sistem Nilai Tukar
tidak ada satupun sistem nilai tukar yang
dikenal selama ini, secara umum cocok
digunakan untuk semua struktur ekonomi suatu
negara, dengan tanpa batas waktu.
Penerapan sistim nilai tukar, baik nilai tukar
tetap (pegged exchange rate) maupun nilai tukar
fleksibel (flexible exchange rate), sangat
tergantung kepada kondisi, karakteristik dan
struktur ekonomi suatu negara serta kondisi
ekonomi global.
Sistem Nilai Tukar
 Berdasarkan tradisional literature, ada beberapa kriteria
pokok yang harus dipertimbangkan seperti:
 keterbukaan (openness) dan ukuran (size) ekonomi suatu
negara;
 tingkat mobilitas faktor-faktor produksi;
 tingkat diversifikasi komoditi;
 fleksibilitas harga dan upah;
 perbedaan tingkat inflasi dengan negara mitra dagang dan
inflasi dunia;
 tingkat integrasi pasar;
 integrasi fiskal;
 variabilitas nilai tukar riil; dan faktor-faktor social dan politik
Kurs Riil Kurs Nominal Rasio Tingkat
Harga

 = e × (P/P*)
Catat : P adalah tingkat harga domestik (diukur
dalam mata uang lokal) dan P* adalah tingkat harga
luar negeri (diukur dalam mata uang asing).

26
Kurs Riil Kurs Nominal Rasio Tingkat
Harga

 = e × (P/P*)

Kurs riil antara dua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat
harga di kedua negara. Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negeri
relatif murah, dan barang-barang domestik relatif mahal. Jika kurs riil
rendah, barang-barang luar negeri relatif mahal, dan barang-barang
domestik relatif murah.

27
Bagaimana tingkat harga mempengaruhi kurs ? Tidak ada. Semua
perubahan pada tingkat harga suatu negara akan diserap penuh ke
dalam kurs nominal. Ini adalah hukum satu harga yang diterapkan
untuk pasar internasional.
Paritas Daya Beli (Purchasing-Power Parity) menyatakan bahwa
pergerakan kurs nominal terutama merefleksikan perbedaan tingkat
harga negara-negara. Ini menyatakan bahwa jika arbitrase
internasional dimungkinkan, maka satu dolar harus memiliki daya
beli yang sama di setiap negara. Paritas daya beli tidak selalu
berlaku karena beberapa barang tidak mudah diperdagangkan, dan
kadang barang dagangan tidak selalu merupakan substitusi sempurna
—tapi ini memberi alasan untuk berharap bahwa fluktuasi kurs riil
akan kecil dan bersifat sementara.
28
Hukum satu harga yang diterapkan di pasar
Kurs internasional menyatakan bahwa ekspor neto
Riil,  S-I sangat sensitif terhadap perubahan kecil pada
kurs riil. Sensisvitas tinggi ini dicerminkan
dengan kurva ekspor-neto yang sangat datar.

NX()

Ekspor Neto, NX

29
Hubungan antara kurs riil dan ekspor neto adalah
negatif : semakin rendah kurs riil, semakin mahal
Kurs S-I barang-barang domestik relatif terhadap barang-
Riil,  barang luar negeri, dan sehingga semakin besar
ekspor neto kita.
Kurs riil ditentukan oleh perpotongan dari garis
vertikal mewakili tabungan dikurangi investasi
dan kurva ekspor neto yang melandai ke bawah.

Di sini jumlah dolar yang di-


NX() tawarkan untuk investasi luar
negeri neto sama dengan
0 Ekspor Neto, NX
jumlah dolar yang diminta
untuk ekspor neto barang dan
30 jasa.
Kebijakan fiskal ekspansioner dalam negeri,
Kurs S2 - I S1- I seperti kenaikan belanja pemerintah G atau
Riil,  pemotongan pajak mengurangi tabungan
nasional.
Turunnya tabungan mengurangi penawaran dolar
untuk ditukar ke mata uang asing, dari S1-I ke
2
S2-I. Pergeseran ini meningkatkan kurs riil
1
ekuilibrium dari 1 ke 2.

NX() Turunnya tabungan


mengurangi penawaran
NX2 NX1 Ekspor Neto, NX dolar, yang menyebabkan
kurs riil meningkat dan me-
nyebabkan ekspor neto
31 menurun.
Kebijakan fiskal ekspansioner luar negeri
Kurs S - I(r1*) S - I (r2*) mengurangi tabungan dunia dan
Riil,  meningkatkan tingkat bunga dunia
dari r1* ke r2*.
Kenaikan tingkat bunga dunia mengurangi
investasi dalam negeri, yang lalu meningkatkan
1 penawaran dolar untuk ditukarkan ke mata uang
asing.
2
Akibatnya, kurs riil
NX() ekuilibrium turun
NX1 dari e1 ke e2.
NX2 Ekspor Neto, NX

32
Kurs S - I2 S - I1 Kenaikan permintaan investasi
Riil,  meningkatkan jumlah investasi domestik
dari I1 ke I2.
Akibatnya, penawaran dolar untuk ditukar ke
mata uang asing turun dari S - I1 ke S - I2.
2
Turunnya penawaran ini
1 meningkatkan kurs riil
NX() ekuilibrium dari 1 ke 2.

NX2 NX1 Ekspor Neto, NX

33
Ekspor neto (Net exports)
Aliran modal ke luar Neto (Net capital outflow)
Neraca perdagangan (Trade balance)
Surplus perdagangan dan defisit perdagangan (Trade surplus and
trade deficit)
Perdagangan berimbang (Balanced trade)
Perekonomian terbuka kecil (Small open economy)
Tingkat bunga dunia (World interest rate)
Kurs nominal (Nominal exchange rate)
Kurs riil (Real exchange rate)
Paritas Daya Beli (Purchasing-power parity)

34
Keuntungan penerapan nilai tukar tetap
atau yang lebih rigid
Mempromosikan perdagangan internasional dan
investasi
Menciptakan disiplin kebijakan-kebijakan makro
Promosi kerjasama internasional karena penerapan
nilai tukar tetap menjaga tingkat inflasi domestik
 Mencegah timbulnya spekulasi irasional yang
menyebabkan destabilisasi ekonomi
Keuntungan penerapan nilai tukar
mengambang bebas
Menjaga keseimbangan neraca pembayaran
(balance of payment)
Menjamin otonomi moneter yang lebih besar.
Penentuan tingkat inflasi tidak tergantung kepada
negara mitra dagang
Mengisolasi perekonomian dari gangguan
eksternal (external shocks)
Mempromosikan stabilitas ekonomi
Spekulasi (private speculation) dapat mendorong
meningkatkan stabilitas ekonomi
Konsekuensi Nilai Tukar Tetap
 Tingkat keterbukaan ekonomi pun menentukan effektifitas kebijakan
devaluasi
 Tiga phase berbahayanya pada kebijakan moneter. Phase pertama, exchange
rate-based stabilization berjalan dengan baik dan dapat menekan inflasi yang
meningkatkan stabilisasi ekonomi. Kemudian, pada phase kedua, secara
perlahan terjadi apresiasi terhadap riil nilai tukar (real appreciation). Phase
ketiga, akibat apresiasi nilai tukar, daya saing ekpor telihat jelas menurun,
sehingga perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan devaluasi.
 Kondisi politik tidak mengizinkan untuk dilakukannya devaluasi: krisis
keuangan
 Stabilitas ekonomi juga tergantung kepada kondisi perekonomian negara yang
dipatok mata uangnya
 Tingkat fleksibilitas upah dan harga domestik merupakan salah satu faktor
penting dalam penerapan sistem nilai tukar tetap. Sebagai contoh, untuk
mengatasi defisit perdagangan melalui kekuatan pasar, nilai tukar tetap pada
umumnya menyebabkan berkurangnya money income relatif terhadap negara
lain (mitra dagang)
Konsekuensi Nilai Tukar Fleksibel
Sindrom fear of floating
 Negara emerging market cenderung export oriented, nilai tukar
fleksibel akan mudah menimbulkan volatilitas
 Belum mempunyai kelembagaan yang baik dan efektif untuk
melaksanakan kebijakan moneter yang independen
 Penerapan nilai tukar fleksibel (secara luas dterima oleh para
ekonom) lebih menguntungkan bilamana neraca pembayaran
seringkali mendapat gangguan eksternal
 Tingginya mobilitas kapital dan modal di lingkungan global,
informasi yang tidak sempurna di negara-negara emerging market,
dan mempunyai tingkat liabilities yang didominasi mata uang US
dollar.
Manajemen Nilai Tukar
Manajemen nilai tukar adalah suatu kebijakan
pemerintah dalam mengatur nilai tukar mata
uang dalam negeri terhadap mata uang luar
negeri. Terdapat bursa valas yang merupakan
suatu jenis perdagangan atau transaksi yang
memperdagangkan mata uang suatu negara
terhadap mata uang negara lainnya yang
melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia
selama 24 jam secara berkesinambungan.
Bank Sentral menetapkan
Sistem Nilai Tukar nilai tukarterhadap mata
Sejarah Sistem Tetap uang tertentu sebagai
Nilai Tukar (1971 – Maret 1983) “anchor”. Dalam sistem ini,
excessdemand dan
Supply akan
dipenuhi/diserap oleh Bank
Sistem Nilai Indonesia melalui intervensi.
TukarMengambang
Terkendali scr ketat
(April 1983 – Sep 1986)
Nilai tukar ditentukan
tidak hanyapada
mekanisme pasar, tetapi
Sistem Nilai Tukar jugadipengaruhi oleh
Mengambang Fleksible unsur “ managed ”dari
(Sep.1986 – Agt. 1997) bank Sentral melalui
intervensi.

Sistem Nilai Tukar


Nilai tukar
Mengambang Bebas
dibiarkan
(14 Agustus 1997)
bebas,tergantung
pada mekanisme
pasar.
Sejarah Sistem Devisa
DEVISA
devisa adalah semua benda yang bisa
digunakan untuk transaksi
pembayaran dengan luar negeri yang
diterima dan diakui luas oleh dunia
Sistem Devisa Kontrol,UU
No. 32/1964 internasional.

Sistem Devisa Semi


Kontrol,PP No. 64/1970 INDONESIA MENGALAMI
KETIGA SISTEM DEVISA

Sistem Devisa Bebas,PP


No. 1/1982

Penegasan Sistem Devisa


Bebas,UU No. 24/1999
ALAT-ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL


Devisa terdiri atas valuta asing, yaitu mata uang yang dapat diterima oleh
hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro,
Poundsterling Inggris), emas,surat berharga yang berlaku untuk pembayaran
internasional, dan lainnya.

FUNGSI DEVISA:
 Alat pembayaran hutang luar negeri
2. Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri
3. Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri
 seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah, bantuan, dll
4. sebagai sumber pendapatan Negara
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur N il ai Tukar

Kebijakan HARGA RELATIF


Moneter NILAI TUKAR IMPORT HARGA UMUM

JUMLAH UANG
PERMINTAAN
BEREDAR
AGGREGATE
Neraca
Pembayaran
Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan suatu ringkasan yang meringkas
transaksi-transaksi yang mencakup pembelian dan penjualan
barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan
transaksi finansial. .
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua
macam transaksi.
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya
arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini
disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan
berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya
arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini
disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran (balance of payment)


adalah catatan (dokumen) sistematis yang
mengikhtisarkan seluruh transaksi
ekonomi antara penduduk (resident) suatu
negara, dengan penduduk negana lain
selama masa tertentu (1 tahun)”
Komponen Neraca Pembayaran

Current Account
(Neraca Transaksi Berjalan)
Reserve Account
(Perubahan Cadangan Devisa)
Balance of Trade
(Neraca Perdagangan)

Capital Account
(Neraca Modal)
Service Account
(Neraca Jasa)

Unilateral Account
(Neraca Transaksi Sepihak)
Komponen Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Transaksi Berjalan (Current
Account).
Neraca Transaksi Modal (Capital Account)
Neraca Jasa
Neraca Moneter (Accommodating Transaction)
Neraca Perdagangan
Transaksi Unilateral
Macam-macam Transaksi Neraca
Pembayaran
Transaksi Barang
Transaksi Jasa
Transaksi Modal
Transaksi Unilateral/Hadiah (Grant)
Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Investasi Jangka Pendek (Short Term Investment)
Transaksi Pemindahan Emas (Gold Movement)
Transaksi Pengangkutan Mata Uang (Currency
Shipment)
REKENING2 NERACA PEMBAYARAN
(1)
Transaksi internasional suatu negara
dikelompokkan menjadi tiga tipe utama:
1. Rekening transaksi berjalan meliputi: ekspor &
impor atas barang & jasa.
2. Rekening modal meliputi: semua pembelian dan
penjualan aset, seperti saham, obligasi, rekening bank,
real estate, & bisnis.
3. Rekening cadangan resmi meliputi: semua
pembelian & penjualan aset2 cadangan interna-sional,
seperti dollar, valas, emas, dan SDRs.
REKENING TRANSAKSI BERJALAN (2)
Perdagangan dalam jasa ini sering disebut
perdagangan tidak nyata.
Pendapatan faktor: berisi sebagian besar pembayaran
dan penerimaan atas bunga, dividen, dan pendapatan
lain dari investasi luar negeri yang dibuat sebelumnya.
Transfer unilateral: meliputi pembayaran “tak
berbalas”, seperti bantuan luar negeri, reparasi, hibah
resmi dan swasta, dan hadiah.
REKENING TRANSAKSI BERJALAN (3)
Unilateral transfer hanya mempunyai satu
arah arus, tanpa menghilangkan arus.
Untuk tujuan menjaga aturan pencatatan
gan-da, transfer unilateral dipandang
sebagai sua-tu tindakan membeli goodwill
dari penerima.
Neraca rekening transaksi berjalan,
khususnya neraca perdagangan, cenderung
sensitif terhadap perubahan2 kurs tukar.
REKENING TRANSAKSI BERJALAN (4)
Ketika mata uang suatu negara terdepresiasi ter-
hadap mata uang partner dagang utama, ekspor negara
tersebut cenderung meningkat dan impor menurun, &
ini memperbaiki neraca perdagangan.
Efek depresiasi mata uang pada neraca perdagangan
suatu negara dapat lebih kompleks daripada yang
digambarkan sebelumnya.
Pola reaksi nyata atas neraca perdagangan terha-dap
depresiasi disebut sebagai (J-curve effect).
REKENING MODAL (1)
Rekening modal mengukur perbedaan antara
penjualan aset2 suatu negara kepada luar negeri
dengan pembeliannya terhadap aset2 luar negeri.
Penjualan (pembelian) atas aset2 dicatat sebagai kredit
(debit) dan menghasilkan arus masuk modal (arus
keluar modal).
Rekening modal dibagi menjadi tiga kategori: 1.
Investasi langsung; 2. Investasi portofolio; 3. Investasi
lain.
REKENING MODAL (2)
Investasi langsung (foreign direct
investment/FDI) terjadi ketika investor
memperoleh suatu kontrol atas bisnis
luar negeri.
Investasi portofolio: menunjukkan
penjualan dan pembelian atas aset2
keuangan luar negeri seperti saham,
obligasi, yang tidak melibatkan transfer
kontrol.
REKENING MODAL (3)
Investasi portofolio internasional
dilakukan pada sekuritas ekuitas dan
sekuritas utang.
Investasi lain: meliputi transaksi
dalam mata uang, deposito bank, kredit
perdagangan, dsb.
Investasi lain sangat sensitif terhadap
perubahan tingkat bunga relatif antar
negara dan perubahan yang diantisipasi
dalam kurs tukar.
REKENING CADANGAN RESMI
Aset2 cadangan resmi meliputi:
emas, valas, dan SDRs, atau pinjaman
baru dari bank sentral luar negeri.
Aset2 cadangan resmi digunakan oleh
bank sentral untuk melakukan
pembayaran bersih kepada luar negeri
karena BOP defisit.
Pembayaran defisit dapat juga
dilakukan dengan meminjam dari bank
sentral luar negeri.
TREN NERACA PEMBAYARAN DI
NEGARA-NEGARA UTAMA (1)
BOP (BCA dan BKA) negara-negara yang dianalisis:
Cina, Jepang, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat.
BCA surplus (defisit): ekspor > (<) impor. BKA
surplus (defisit): penjualan aset keuangan > (<)
pembelian aset keuangan.
Cina: BCA berfluktuasi, tetapi sejak 1994–2003
cenderung surplus. BKA berfluktuasi, tetapi
mayoritas surplus, kecuali pada 1983, 1984, 1992, dan
1998.
TREN NERACA PEMBAYARAN DI
NEGARA-NEGARA UTAMA (2)
Jepang: BCA selalu surplus,
sedangkan BKA defisit, kecuali 2003.
Jerman: BCA berfluktuasi dan selalu
mengalami defisit sejak 1991-2000. BKA
berfluktuasi, dan mengalami defisit
sejak 1982-1990. Sejak 1991-1997
mengalami surplus, kecuali 1993 dan
1999, 2001-2003.
TREN NERACA PEMBAYARAN DI NEGARA-
NEGARA UTAMA (3)
Inggris: BCA berfluktuasi dan
mayoritas mengalami defisit pada 1997
dan sebelum 1986. BKA sejak 1986-1996
mengalami surplus, kecuali sebelum
1986 dan 1997.
Amerika Serikat: BCA sejak 1982-
2003 selalu mengalami defisit, tetapi
BKA selalu mengalami surplus.
Investasi Asing di Indonesia
 Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti
penanaman modal usaha dalam perusahaan yang
berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup
perusahaan tersebut.
 Namun, untuk jaman sekarang, investasi kita dikuasai
oleh pihak asing. Karena pihak asing lebih memiliki
modal besar. Oleh karena itu, banyak perusahaan
menanti-nantikan investasi besar-besaran dari pihak
asing.
PEMBAYARAN INTERNASIONAL

“Devisa” adalah semua barang atau kekayaan suatu


negara yang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran
dalam perdagangan internasional dan bersifat convertible.

“Kurs Valuta Asing” adalah nilai tukar mata uang asing


yang dinyatakan dalam mata uang negeri sendiri
Sumber Devisa

1 2 3 4 5 6
Kegiatan Ekspor
Perdagangan Jasa Kegiatan
Hibah dan hadiah
7
Pariwisata Pinjaman luar Warga negara warga negara
negeri (bantuan dari luar negeri yang bekerja di yang bekerja di
luar negeri) luar negeri. di dlm negeri di prsh
asing
FUNGSI DEVISA
1. Sebagai alat pembayaran antarnegara.
2. Sebagai cadangan moneter negara.
3. Sebagai satuan hitung dan pengukur nilai dalam
perdagangan internasional.
4. Sebagai alat penimbun kekayaan.
5. Sebagai alat penukar dalam perdagangan
internasional.
M

3),

se Faktor Perubahan KURS


m

en Adanya Kekuatan
Kebijakan Permintaa
tar Selera
Devaluasi n dan
(Cita
a dan Penawara
Rasa)
Revaluasi n
di Masyaraka
t
m 1 2 3 4 6
en
Keadaan
Keadaan Kurs
Sistem
si
Neraca Antarnegara
Kurs
ya Maju
Yang Pembayara
Dianut
ng n
SISTEM KURS VALUTA ASING

Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) 01

Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)


Kurs Mengambang murni (Free Freely ERS) 02
Setengah mengambang (managed floating)
Mengambang dgn kendali (dirty managed folating)

Kurs Stabil (Stable Exchange Rate) 03

Kurs Multiple 04
S$
$ = 12.000
$
$ = DEVALUASI

$o E (10.000)
$ = REVALUASI
$ = 8.000
$

D$
Pembayaran jasa bunga netto atas pendapatan 6.000
Pembayaran jasa lainnya 3.000
Pembayaran sewa kantor Kedutaan dan konsulat 2.000
Eksport non migas 95.000
Eksport migas 20.000
Pembayaran hutang pemerintah 24.000
Pembayaran angsuran pokok hutang pemerintah 10.000
Pembayaran hutang swasta 6.100
Selisih perhitungan 850
Pinjaman pemerintah dari IMF 45.000
Pembayaran jasa turis netto 1.350
Pembayaran jasa asuransi barang eksport 3.500
Impor non migas 36.000
Import migas 10.000
Pinjaman swasta 5.000
FDI perusahan nasional di luar negeri 5.000
Pembayaran jasa angkut netto 2.500
Pembayaran sewa kapal kargo kepada 4.500
maskapai pelayaran asing

•Berikut ini adalah data neraca pembayaran negara ABD, tahun 2009 (dalam juta US $).
Berdasarkan data tentukanlah :
1.Susunlah neraca pembayaran negara tersebut
2.Tentukan posisi BOT, CA dan Capital Account
3.Bagaimana pendapat saudara tentang BOT negara tersebut
 Eksport non migas 175.000 BOT
25.000 Eksport : 264.000
 Eksport minyak bumi mentah 42.000 Import 33.000
  BOT ………………….. 231.000
Eksport LNG ke Jepang 22.000
 Ekspor CPO 50.000
JASA
 Pembayaran hutang pemerintah yang sudah jatuh tempo 15.000 Keluar 29.350
 Pembayaran anngsuran pokok hutang pemerintah 9.200
 Pembayaran hutang swasta yang sudah jatuh tempo (750) NERACA MODAL
 Selisih perhitungan 22.000 Lalu Lintas Modal (DEVISA)
 Pinjaman pemerintah dari Bank Dunia 4.350 Penelimaan hutang LN
 Pembayaran jasa turis netto 3.500 Pembayaran utang LN
 Pembayaran jasa asuransi barang eksport 23.000 Pemerintah
 Impor non migas 10.000 Swasta
 Import migas 3.500
Selisih pehitungan
 Pinjaman swasta 8.000
 FDI perusahan nasional di Negara Afrika Barat 2.500
 Pembayaran jasa angkut netto 9.500
 Pembayaran sewa kapal tanker kepada
maskapai pelayaran asing 6.000
 Pembayaran jasa bunga netto atas pendapatan 1.500
 Pembayaran jasa lawyer internasional 2.000
 Pembayaran sewa jasa konsultan di Kedutaan dan konsulat 2.100
 Penerimaan devisa dari TKI yang bekerja di luar negeri
TRIM’S

Anda mungkin juga menyukai