Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR AKUNTANSI

NERACA LAJUR

Disusun Oleh :

Andika Mehaga (185020200111066)

Ibnu Azmi Daffa (185020200111063)

Rezi Ihza Anthapratama (185020207111035)


A. Neraca Lajur

Neraca lajur sering disebut dengan kertas kerja (worksheet) dan berupa lembaran kertas
berkolom-kolom yang berisi semua unsur-unsur akun, baik akun rill maupun akun nominal, yang
akan dijadikan dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Akun nominal adalah akun yang
dimasukka dalam laba rugi, sedangkan akun rill adalah akun yang dimasukkan dalam laporan
neraca. Neraca lajur bersifat opsional (pilihan), bagi perusahaan kecil dimana daftar akun (chart
of account) yang dimiliki relatif sedikit, demikian juga pada perusahaan yang telah
menggunakan komputer dalam memproses data-data akuntansi, neraca lajur tidak diperlukan lagi
karena proses penyusunan laporan keuangan secara otomatis dilakukan melalui sistem komputer.
Untuk perusahaan yang masih menggunakan akuntasi manual, neraca lajur sangat membantu
dalam rangka menyiapkan laporan keuangan secara cepat,cermat dan teliti. Neraca Lajur terdiri
dari 12 kolom, yaitu kolom kode/no akun, kolom nama akun, kolom neraca saldo ( kolom neraca
saldo disesuaikan (terdiri dari sisi debet dan kredit), kolom jurnal penyesuaian (tediri dari sisi
debit dan kredit), kolom neraca saldo setelah disesuaikan (debet dan kerdit), neraca/laporan
posisi keuangan (terdiri dari sisi debet dan kredit)

B. Manfaat Neraca Lajur

1. Mengurangi resiko kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan


karena begitu banyaknya akun dan jurnal penyesuaian yang terlibat dalam proses penyusunan
laporan keuangan.

2. Menghubungkan akun dan penyesuaian serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan.

3. Membantu pelaksanaan audit atas laporan keuangan dalam hal kegiatan perencanaan dan
pengoraganisasian audit.
C. Pedoman Menyusun Neraca Lajur

Perlu diketahui dalam pembuatan neraca lajur bahwa data awalnya bersumber dari neraca saldo
dan jurnal penyesuian. Ada beberapa pedoman dalam mengisi kolom-kolom di neraca lajur,
yakni :

1. Kolom Nomor Akun

Kolom ini diisi menurut nomor akun yang disesuaikan perusahaan. Urutan no akun haruslah
dimulai dari asset dan sejenisnya, lalu selanjutnya diikuti dengan kewajiban dan sejenisnya,
ekuitas, pendapatan dan sejenisnya, sampai yang terakhir yakni beban dan sejenisnya.

2. Kolom Nama Akun

Kolom ini berisi nama-nama jenis akun yang ada dalam perusahaan. Nama-nama ini tentunya
bersumber dari neraca saldo dan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya

3. Kolom Neraca Saldo

Kolom neraca saldo merupakan pindahan dari neraca saldo yang telah disiapkan sebelumnya.
Semua saldo akun harus ditempatkan pada posisi debet dan kredit yang benar.

4. Kolom Jurnal Penyesuaian

Kolom ini khusus menampung ayat jurnal penyesuian yang dibuat pada akhir periode akuntasi.
Akun-akun penyesuaian ini dimasukkan ke debet dan kredit, sesuai dengan akun yang sudah ada
sebelumnya. Namun, jika muncul akun baru sebagai akibat dari penyesuaian, maka akun baru
tesebut dicatat di bawah akun yang sudah ada (di urutan selanjutnya).

5. Kolom Neraca Saldo Disesuaikan

Kolom ini menampung perpindahan akun dan jumlahnya setelah menambah/mengurangi di


antara jumlah yang terdapat dalam neraca saldo dan jumlah yang terdapat kolom jurnal
penyesuaian.
6. Kolom Laba Rugi

Kolom ini khusus menampung akun-akun nominal dari kolom Neraca Saldo Disesuaikan. Semua
akun nominal (akun pendapatan dan beban) langsung dipindahkan ke kolom Laba Rugi ini.

7. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

Kolom ini khusus menampung akun rill (asset, kewajiban, dan ekuitas) dari kolom Neraca Saldo
Disesuaikan. Semua akun rill langsung dipindahkan ke Neraca ini. Pemindahan ini sesuai dengan
posisi akun tersebut, apakah sisi Debet atau sisi Kredit

8. Semua kolom dalam neraca lajur diisi, selanjutnya dilakukan penjumlahan pada setiap kolom
tersebut.

9. Khusus pada kolom laba Rugi, setelah dilakukan penjumlahan dari sisi Debet dan sisi Kredit,
selanjutnya dihitung selisih antara kedua sisi tersebut untuk menentukan laba atau rugi. Jika
selisihnya laba (pendapatan lebih kecil dari beban), maka selisih tesebut dicantumkan pada sisi
Debet kolom Laba Rugi dan selanjutnya dipindahkan kekolom neraca serta laba rugi.

10. Langkah terakhir adalah melakukan penjumlahan dari sisi Debit dan sisi Kredit pada kolom
Neraca serta laba rugi.
Berikut ini adalah data dari Perusahaan Ibnu yang Nampak pada Neraca Saldo per 30 Juli 2007:

PERUSAHAAN IBNU
NERACA SALDO
Per 30 Juli 2007
(dalam satuan rupiah)

No. Akun Nama Akun Debet Kredit


111 Kas 300.000 -
112 Piutang usaha 350.000 -
116 Perlengkapan 250.000 -
117 Asuransi dibayar dimuka 400.000 -
121 Kendaraan 20.000.000 -
122 Akumulasi penyusutan kendaraan - 600.000
123 Peralatan 900.000 -
124 Akumulasi penyusutan peralatan - 300.000
211 Utang usaha - 5.000.000
311 Modal Tn. Ibnu - 15.000.000
312 Prive Tn. Ibnu 200.000 -
411 Pendapatan jasa - 6.200.000
511 Beban gaji 3.500.000 -
512 Beban perlengkapan 350.000 -
513 Beban penyusutan peralatan 100.000 -
514 Beban penyusutan kendaraan 300.000 -
519 Beban lain-lain 450.000 -
Total 27.100.000 27.100.000
Dalam-data penyesuaian Perusahaan Ibnu pada tanggal 30 juli 2007 adalah sebagai berikut :

A. Perlengkapan yang tersisa sebesar Rp.100.000

B. Perusahaan memperhitungkan taksiran kerugian piutang sebesar 2% dari total piutang usaha

C. Asuransi dibayar dimuka sebesar Rp.400.000 merupakan biaya asuransi untuk empat bulan,
terhitung mulai Mei 2007

D. Penyusutan peralatan sebesar Rp.100.000 dan penyusutan atas kendaraan sebesar 1,5% dari
harga perolehan kendaraan

E. Gaji karyawan untuk bulan juli 2007 yang belum terbayar Rp.1.500.000

F. Pajak penghasilan yang belum dibayar sebesar Rp.150.000

G. Bunga atas simpanan di Bank yang belum diterima sebesar Rp.350.000


Penyelesaian :

PERUSAHAAN IBNU
NERACA LAJUR
Per 30 Juli 2007
(dalam ribu rupiah)

No. Neraca Saldo Jurnal Neraca Saldo Laba Rugi Neraca


Akun Nama Akun Penyesuaian Disesuaikan
D K D K D K D K D K
111 Kas 300 300 300
112 Piutang Usaha 350 350 350
116 Perlengkapan 250 150 100 100
117 Asuransi Dibayar 400 300 100 100
Dimuka
121 Kendaraan 20.00 900 900
0
122 Akum.Penyusutan 600 300 900 900
Kendaraan
123 Peralatan 900 20.00 20.0
0 00
124 Akum.Penyusutan 300 100 400 400
Peralatan
211 Utang Usaha 5.000 5.000 5.00
0
311 Modal Tn.Ibnu 15.00 15.00 15.0
0 0 00
312 Prive Tn,Ibnu 200 200 200
411 Pendapatan Jasa 6.200 6.200 6.200
511 Biaya Gaji 3500 1.500 5.000 5.000
512 Beban Perlengkapan 350 150 500 500
513 Beban Penyusutan 100 100 200 200
Peralatan

514 Beban Penyusutan 300 300 600 600


Kendaraan
519 Beban lain-lain 450 450 450
Jumlah 27.10 27.10
0 0
515 Kerugian Piutang 7 7 7
113 Cadangan Kerugian 7 7 7
Piutang
516 Beban Asuransi 300 300 300
212 Utang Gaji 1.500 1.500 1.50
0
517 Pajak Penghasilan 150 150 150
213 Utang Pajak 150 150 150
Penghasilan
114 Piutang Bunga 350 350 350 350
412 Pendapatan Bunga 350
Jumlah 2.875 2.875 29.50 29.50 7.207 6.550 22.3 22.9
7 7 00 75
Rugi 30 Juli 2007 657 657
7.207 7.207 22.9 22.9
57 57
Daftar Pustaka

Pengantar Akuntasi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi Rahman Pura

Anda mungkin juga menyukai