0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pendekatan utility dan pendekatan kurva kepuasan dalam teori permintaan konsumen. Pendekatan utility mengasumsikan bahwa tingkat kepuasan dapat diukur secara kardinal sedangkan pendekatan kurva kepuasan hanya membandingkan tingkat kepuasan secara ordinal. Pendekatan kurva kepuasan dianggap lebih baik karena tidak memerlukan pengukuran kuantitatif atas tingkat kepuasan dan dapat membedakan
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pendekatan utility dan pendekatan kurva kepuasan dalam teori permintaan konsumen. Pendekatan utility mengasumsikan bahwa tingkat kepuasan dapat diukur secara kardinal sedangkan pendekatan kurva kepuasan hanya membandingkan tingkat kepuasan secara ordinal. Pendekatan kurva kepuasan dianggap lebih baik karena tidak memerlukan pengukuran kuantitatif atas tingkat kepuasan dan dapat membedakan
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pendekatan utility dan pendekatan kurva kepuasan dalam teori permintaan konsumen. Pendekatan utility mengasumsikan bahwa tingkat kepuasan dapat diukur secara kardinal sedangkan pendekatan kurva kepuasan hanya membandingkan tingkat kepuasan secara ordinal. Pendekatan kurva kepuasan dianggap lebih baik karena tidak memerlukan pengukuran kuantitatif atas tingkat kepuasan dan dapat membedakan
Hubungan antara pendekatan utility dan pendekatan kurva
kepuasan yang sama terhadap teori permintaan konsumen. Terdapat dua pendekatan dalam teori perilaku konsumen, yaitu: a. Pendekatan marginal utility / pendekatan utility (nilai guna) kardinal. Bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utiliti) setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau dengan satuan lain (utiliti yang bersifat kardinal) seperti saat mengukur volume air, panjang jalan, berat sekarung beras, dsb. Dalam prakteknya, tingkat kepuasan setiap konsumen sulit bahkan tidak dapat diukur dengan angka (uang atau satuan lain). b. Pendekatan indifference curve / pendekatan utiliti ordinal atau kurva kepuasan yang sama. Bertitik tolak pada anggapan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah (utiliti yang bersifat ordinal). Sumber: ESPA4111 Modul 3
2. Perbedaan pokok antara pendekatan utility dan pendekatan
kurva kepuasan yang sama? Pendekatan utility menganggap bahwa daya guna dapat diukur secara kardinal (dengan angka), sedangkan pendekatan kurva kepuasan yang sama hanya mensyaratkan kepuasan dapat dibandingkan secara ordinal. Perinciannya sebagai berikut : a. Pendekatan utility. Beranggapan bahwa kepuasan (utiliti) setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau dengan satuan lain (utiliti yang bersifat kardinal) seperti saat mengukur volume air, panjang jalan, berat sekarung beras, dsb. b. Pendekatan kurva kepuasan yang sama. Beranggapan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah (utiliti yang bersifat ordinal). Sumber: ESPA4111 Modul 3
3. Menurut saya, pendekatan yang lebih baik adalah pendekatan
kurva kepuasan yang sama. Pendekatan utility dinilai lebih mempunyai kelemahan, sedangkan pendekatan kurva kepuasan yang sama justru dinilai lebih memiliki kelebihan. Oleh karena itu, pendekatan kurva kepuasan yang sama adalah pendekatan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan pendekatan utility. Kelebihan pendekatan kurva kepuasan yang sama dibandingkan dengan pendekatan utility adalah : I. Tingkat kepuasan konsumen meningkat. II. II. Beranggapan bahwa konsumen tidak perlu menguantifikasikan daya guna total dan marjinal. III. III. Dapat memisahkan efek substitusi dan efek pendapatan yang merupakan efek total akibat perubahan harga terhadap kuantitas yang diminta. Sumber: ESPA4111 Modul 3