Anda di halaman 1dari 2

TUGAS DISCUSSION FORUM

NAMA : MUHAMAD ALFIN HERMAWAN


KELAS : 1E
NPM : 023123026

1. Jelaskan hukum hilangnya utilitas marjinal?

Jawab: Hukum hilangnya utilitas marjinal, yang juga dikenal sebagai Hukum Gossen pertama
atau Hukum Utilitas Marjinal Menurun, adalah prinsip dalam ekonomi yang menggambarkan
perilaku konsumen. Hukum ini menyatakan bahwa utilitas marjinal dari suatu barang atau
layanan cenderung menurun seiring dengan peningkatan jumlah barang atau layanan yang
dikonsumsi dalam periode waktu tertentu, sementara semua faktor lainnya tetap konstan.

Dalam konteks ini, "utilitas marjinal" mengacu pada tambahan utilitas atau kepuasan yang
diperoleh dari konsumsi satu unit tambahan dari suatu barang atau layanan. Hukum hilangnya
utilitas marjinal menjelaskan bahwa ketika seseorang mengonsumsi barang atau layanan, mereka
cenderung merasakan peningkatan utilitas marjinal yang signifikan pada awalnya. Namun,
seiring berjalannya waktu, tingkat peningkatan utilitas marjinal akan semakin berkurang, dan
pada titik tertentu, konsumen akan mencapai titik jenuh di mana tambahan konsumsi barang atau
layanan tersebut tidak memberikan kepuasan yang signifikan lagi.

Hukum ini penting dalam analisis ekonomi karena menjelaskan mengapa konsumen membuat
pilihan yang mereka lakukan. Ketika konsumen memutuskan apa yang akan mereka beli atau
konsumsi, mereka cenderung membandingkan utilitas marjinal dari barang atau layanan yang
berbeda. Mereka akan cenderung memilih barang atau layanan yang memberikan utilitas
marjinal tambahan terbesar untuk setiap unit uang yang mereka keluarkan. Seiring berjalannya
waktu, konsumen mungkin beralih ke barang atau layanan lain yang memberikan utilitas
marjinal tambahan yang lebih besar.

Hukum hilangnya utilitas marjinal juga dapat digunakan dalam analisis permintaan dan harga.
Dalam konteks ini, hukum ini menyatakan bahwa semakin banyak jumlah barang atau layanan
yang dikonsumsi oleh konsumen, semakin rendah tingkat utilitas marjinalnya. Oleh karena itu,
produsen dan pengecer cenderung mengenakan harga yang lebih tinggi pada barang atau layanan
yang memiliki utilitas marjinal tinggi, sementara harga lebih rendah pada barang atau layanan
yang memiliki utilitas marjinal rendah.

Dengan pemahaman hukum hilangnya utilitas marjinal, ekonom dapat menganalisis perilaku
konsumen, menentukan harga optimal, dan memahami bagaimana preferensi konsumen
memengaruhi pasar.

2. Apa perbedaan teori kardinal dan ordinal dalam menjelaskan kepuasan


konsumen?
Mencari
JAWAB : Perbedaan utama antara teori kardinal dan teori ordinal dalam menjelaskan kepuasan
konsumen adalah dalam pendekatan mereka terhadap pengukuran kepuasan atau utilitas. Berikut
adalah perbedaan utama antara keduanya:

1. Teori Kardinal:
o Teori kardinal berpendapat bahwa utilitas adalah sesuatu yang dapat diukur
dengan angka atau skala kardinal. Artinya, dalam teori kardinal, kepuasan atau
utilitas diukur dalam satuan numerik tertentu, seperti "utilitas 100" atau "utilitas
200."
o Teori ini menyatakan bahwa konsumen dapat memberikan peringkat numerik
yang pasti terhadap kepuasan yang mereka peroleh dari konsumsi barang atau
layanan yang berbeda.
o Contoh teori kardinal adalah pendekatan utilitas total dan utilitas marjinal dalam
ekonomi neoklasik. Dalam teori ini, utilitas diukur dalam utilitas ala cardinal, dan
konsumen dapat membandingkan utilitas marjinal dari barang yang berbeda untuk
membuat keputusan konsumsi.
2. Teori Ordinal:
o Teori ordinal berpendapat bahwa utilitas tidak dapat diukur secara numerik atau
dengan skala kardinal. Dalam teori ini, hanya perbandingan ordinal atau peringkat
yang relevan.
o Teori ini menganggap bahwa konsumen dapat mengatakan apakah mereka lebih
memilih barang A daripada barang B, tetapi mereka tidak dapat mengukur
seberapa besar perbedaan kepuasan di antara keduanya dalam satuan angka.
o Contoh teori ordinal adalah pendekatan preferensi yang disukai dalam teori
utilitas neo-Keynesian. Dalam teori ini, peringkat ordinal (misalnya, A lebih
disukai daripada B) digunakan untuk memahami preferensi konsumen dan
membuat perbandingan antara pilihan konsumen.

Penting untuk dicatat bahwa teori ordinal lebih umum digunakan dalam ekonomi modern. Ini
mengakui bahwa sifat kepuasan dan utilitas adalah konsep subjektif yang sulit diukur secara
kardinal. Oleh karena itu, teori ordinal memusatkan perhatian pada perbandingan relatif
preferensi dan peringkat, yang memungkinkan analisis perilaku konsumen dan pengambilan
keputusan tanpa perlu mengukur utilitas secara kardinal.

Meskipun ada perbedaan dalam pendekatan ini, baik teori kardinal maupun ordinal memainkan
peran penting dalam memahami perilaku konsumen dan analisis ekonomi. Pilihan antara
keduanya tergantung pada konteks penelitian dan tujuan analisis yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai