Anda di halaman 1dari 17

OM

SWASTYASTU
NAMA
KELOMPOK :

Komang Devi Darmayanti Putri / 17


Anak Agung Istri Kharisma Iswari / 15

Novia Elza Putri Kumalasari / 16


EKONOMI MIKRO
BAB 8

TEORI PERILAKU
KONSUMEN

F AKUNTANSI
MALAM
1. Pengertian dan
Asumsi Perilaku
PENGERTIANKonsumen
PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang atau organisasi dalam mencari, membeli,
memakai, mengevaluasi, dan membuang produk ataupun
jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.
Asumsi
Perilaku
Konsumen
1) BARANG 2) UTILITAS (UTILITY)
(COMMODITIES) adalah manfaat yang diperoleh karena
mengonsumsi barang. Utilitas
adalah benda dan jasa yang dikonsumsi
merupakan ukuran manfaat suatu barang
untuk memperoleh manfaat atau
dibanding dengan alternative
kegunaan. Barang yang
penggunaannya dan digunakan sebagai
dikonsumsimempunyai sifat makin
dasar pengambilan keputusan oleh
banyak dikonsumsi makin besar
konsumen.
manfaat yang diperoleh.
Asumsi
Perilaku
Konsumen
3) HUKUM PERTAMBAHAN MANFAAT
YANG MAKIN MENURUN (THE LAW
4) KONSISTENSI PREFERENSI (TRANSITIVITY)

Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan


OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY) konsumen menyusun prioritas pilihan agar dapat
Pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap yang
akan memberi tambahan utilitas yang besar, tetapi berkaitan dengan preferensi konsumen, yaitu lebih
makin lama pertambahan itu bukan saja makin suka dan atau sama-sama disukai. Misalnya ada dua
menurun, bahkan menjadi negatif. Gejala itu disebut barang, maka konsumen mengatakan X lebih disukai
sebagai Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin daripada Y (X > Y) atau X sama-sama disukai seperti
Menurun (The Law of Diminishing Marginal Y (X = Y). Tanpa sikap ini perilaku konsumen sulit
Utility). dianalisis.
2. Teori Kardinal +
Ordinal

PENGERTIAn TEORI KARDINAL

Pendekatan kardinal berasumsi bahwa


kepuasan konsumen yang diperoleh dari
kegiatan konsumsi barang dan atau jasa
dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif.
Bagian-bagian Teori
Kardinal
A. Teori Nilai
Guna

Menurut teori nilai guna atau utility bahwa setiap barang memiliki
daya guna atau setidaknya memberikan kepuasan kepada
konsumen yang menggunakan barang tersebut. Jadi nilai guna
PENGERTIAN TEORI NILAI atau utilitas merupakan kepuasan dan kenikmatan yang diperoleh
GUNA seseorang dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
B. Teori Nilai
Guna Total dan
Marginal
Nilai guna total, artinya jumlah seluruh
kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
Nilai guna marjinal, artinya pertambahan
(atau) pengurangan kepuasan sebagai akibat
dan pertambahan (atau pengurangan)
penggunaan satu unit barang tertentu.
Teori Ordinal
PENGERTIAN TEORI
ORDINAL
Pendekatan ordinal adalah teori yang mengungkapkan bahwa
kepuasan konsumen yang telah menggunakan produk atau
jasa tidak dapat diukur secara angka numerik atau angka pasti.
Teori pendekatan ordinal dikemukakan oleh pakar ekonomi
modern yaitu J.R. Hicks dan R.G.D. Allen.
A Definisi Kurve Indeferen

.
B Sifat Kurve
.

Bagian- C
.
Garis Kendala Anggaran

bagian Teori D Equilibrium Konsumen

Ordinal .
A. Definisi Kurva
Indeferen
Kurva indiferen (indifference curve) adalah kurva
yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari
sejumlah barang tertentu yang dikonsumsi dan
memberikan tingkat kepuasan yang sama, atau
keadaan di mana konsumen berada dalam keadaan
indifferen dalam mengkonsumsi berbagai jenis
barang.
B. Sifat Kurva
Menurut Prof. Dr.Soeharno (2006:43-44) sifat-sifat Kurva Indiferen (Indifference
Curve) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Terdapat banyak kurva indiferen U1,U2,U3, …, Un. Susunan kurva indiferen
disebut peta indiferen.
2.Kurva indiferen yang letaknya lebih tinggi menunjukkan kepuasan yang lebih
tinggi.
3.Kurva indiferen mempunyai arah (slope) yang negatif. Apabila konsumen
berkeinginan untuk menambah konsumsi barang X maka konsumsi barang Y harus
dikurangi untuk mendapatkan kepuasan yang sama.
4. Dua kurva indiferen tidak berpotongan. Kurva indiferen yang tinggi
menggambarkan
kepuasan yang lebih tinggi. Kalau dua kurva indiferen berpotongan misalnya di titik
Z maka berarti kombinasi barang X dan Y yang sama akan memberikan kepuasan
yang lebih tinggi.
5.Sesuai dengan sifat (3), kurva indiferen mencekung terhadap titik O.
6.Kemiringan (slope) kurva indiferensi menunjukkan Laju Substitusi Marginal
C. Garis Kendala
Anggaran
Garis Anggaran adalah berbagai kemungkinan kombinasi
konsumsi yang mampu diperoleh konsumen dengan
pendapatannya.
Pada dasarnya setiap orang pasti menginginkan konsumsi
yang banyak dan berkualitas tinggi, karena hal tersebut
memang sudah menjadi sifat dasar manusia. Namun,
keinginnya tersebut tidak akan selalu terpenuhi karena
pengeluaran manusia dibatasi oleh anggaran yang
dimiliki. Itulah sebabnya Garis Anggaran sering juga
disebut dengan “Kendala Anggaran”.
D. Equilibrium
Konsumen
Consumer equilibrium atau ekuilibrium
konsumen adalah kombinasi barang yang
memaksimalkan utilitas dan pendapatan
konsumen. Dalam grafik, ini terjadi ketika
kurva indiferen berpotongan dengan garis
batas anggaran.
CONTOH KASUS PERILAKU KONSUMEN

Contoh kasus perilaku konsumen adalah ketika seseorang ingin membeli sayur. Ada beberapa
hal yang bisa mereka jadikan prioritas dalam transaksi tersebut. Teori ini juga
memperkenalkan Anda kepada beberapa jenis konsumen yang berbeda.

Jika mereka memperhatikan mutu atau kualitas produk, maka konsumen tersebut cenderung
tidak mempermasalahkan nominal yang dibandrol demi mendapatkan kualitas sayur yang
baik dan segar.

Sebaliknya, jika seorang konsumen lain sangat memperhatikan harga barang, maka mereka
cenderung akan memilih produk serupa dengan harga yang lebih rendah. Kualitas sayur yang
segar tidak akan menjadi masalah selama bahan tersebut masih layak untuk diolah.
OM
SHANTI SHANTI
SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai