preferensi masyarakat terhadap satu keranjang pasar dibandingkan yang lain. Kami percaya bahwa ini
konsumen dapat membandingkan dan memberi peringkat pada semua keranjang yang mungkin.
Jadi, untuk dua yang mana pun
keranjang pasar A dan B, konsumen akan lebih memilih A daripada B, akan lebih memilih B daripada
A,
atau akan bersikap acuh tak acuh di antara keduanya. Yang kami maksud dengan ketidakpedulian
adalah bahwa seseorang akan sama-sama puas dengan keranjang mana pun. Perhatikan bahwa
preferensi ini
mengabaikan biaya. Konsumen mungkin lebih memilih steak daripada hamburger tetapi membeli
burger ham karena lebih murah.
juga lebih memilih A daripada C. Misalnya, jika Porsche lebih disukai daripada Cadillac dan
3. Lebih banyak lebih baik daripada lebih sedikit: Barang diasumsikan diinginkan—yakni, diinginkan
Bagus. Akibatnya, konsumen selalu lebih memilih barang yang lebih banyak daripada yang lebih
sedikit. Selain itu, konsumen tidak pernah puas atau kenyang; lebih banyak selalu lebih baik,
meskipun demikian
Asumsi ini dibuat karena alasan pedagogis; namanya saja, ini menyederhanakan analisis grafis.
Tentu saja beberapa barang, seperti udara
polusi, mungkin tidak diinginkan, dan konsumen akan selalu memilih lebih sedikit. Kami
abaikan hal-hal “buruk” ini dalam konteks diskusi langsung kita tentang konsumen
pilihan karena sebagian besar konsumen tidak akan memilih untuk membelinya. Kami
menjelaskan preferensi konsumen, namun hal tersebut memaksakan tingkat rasionalitas dan
kewajaran pada mereka. Berdasarkan asumsi-asumsi ini, sekarang kita akan mengeksplorasi
perilaku konsumen secara lebih rinci.
Utilitas adalah konsep dalam ekonomi yang mengacu pada kegunaan atau manfaat yang
diperoleh seseorang atau konsumen dari mengonsumsi atau menggunakan suatu barang atau
layanan. Dalam ekonomi, utilitas digunakan untuk mengukur kepuasan atau kebahagiaan
yang diperoleh seseorang dari keputusan konsumsi mereka. Utilitas dapat bersifat subjektif,
karena tingkat kepuasan seseorang terhadap suatu barang atau layanan dapat bervariasi
berdasarkan preferensi pribadi dan situasi.
1. Rasionalitas Konsumen: Asumsi dasar adalah bahwa konsumen adalah agen yang
rasional dan mencoba untuk meningkatkan utilitas mereka. Dengan kata lain, mereka
berusaha membuat keputusan yang akan memberikan tingkat kepuasan tertinggi
dengan sumber daya yang terbatas.
2. Ketidakpastian: Konsep utilitas tidak selalu mencakup kepastian. Konsumen sering
harus membuat keputusan berdasarkan informasi yang terbatas atau dengan risiko.
Asumsi ini mempertimbangkan preferensi risiko individu dalam pengambilan
keputusan.
3. Pilihan Terbatas: Asumsi ini mengakui bahwa konsumen memiliki pilihan terbatas
dalam hal barang dan layanan yang tersedia. Mereka harus memilih di antara pilihan
yang ada untuk memaksimalkan utilitas mereka.
4. Transitivitas: Asumsi ini mengatakan bahwa jika seseorang lebih memilih A
daripada B, dan B lebih disukai daripada C, maka orang tersebut akan lebih memilih
A daripada C. Ini adalah asumsi penting dalam analisis utilitas.
5. Utilitas Marginal yang Berkurang: Asumsi ini menyiratkan bahwa setiap unit
tambahan dari suatu barang atau layanan akan memberikan tambahan utilitas yang
berkurang bagi konsumen. Dengan kata lain, semakin banyak seseorang
mengonsumsi sesuatu, semakin rendah tingkat tambahan kepuasan yang diberikan.
6. Interdependensi Preferensi: Asumsi ini menganggap bahwa preferensi konsumen
dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti iklan, tren, dan informasi lainnya.
Utilitas adalah konsep yang sangat penting dalam ekonomi, karena membantu dalam
pemahaman mengenai bagaimana konsumen membuat keputusan konsumsi dan bagaimana
harga dan preferensi memengaruhi permintaan pasar.
Kondisi Kuhn-Tucker (KKT), juga dikenal sebagai Kondisi Pertama dan Kondisi Karush-
Kuhn-Tucker, adalah serangkaian persamaan dan ketidaksetaraan yang digunakan dalam
pemrograman matematis dan optimisasi untuk menentukan solusi optimal dalam masalah
pemrograman nonlinier yang melibatkan kendala-kendala ketidaksetaraan.
Secara umum, dalam masalah optimisasi, Anda mencari nilai-nilai variabel yang
meminimalkan atau memaksimalkan suatu fungsi objektif (biasanya berupa fungsi biaya atau
keuntungan) dengan mematuhi sejumlah kendala (biasanya berupa ketidaksetaraan atau
persamaan). Dalam konteks KKT, kita sedang mencari solusi optimal untuk masalah
semacam itu.