Anda di halaman 1dari 37

1

Pengertian Bisnis
 Bisnis : kegiatan memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
konsumen dan pihak terkait (stakeholders), dalam rangka mencari
laba.
 Bisnis yang layak dilakukan -> menghasilkan laba

 Tiga kemungkinan bisnis : Laba, impas, rugi

Impas & rugi -> resiko bisnis


Setiap pelaku bisnis menginginkan laba maksimal
Caranya : income besar, cost kecil -> optimasi
 Pendapatan berasal dari penjualan; penjualan berasal dari produksi
barang/ jasa

2
Produktivitas perusahaan tinggi -> pendapatan tinggi
Semakin efisien proses produksi -> semakin rendah
biaya -> semakin besar laba

Bisnis selalu diawali dengan perencanaan agar dapat


diperhitungkan segala kemungkinan yang akan
terjadi

3
Konsep dan Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu, baik
berupa barang (ex: pakaian, sepatu, makanan),
maupun jasa (ex : pengobatan, urut, potong rambut,
hiburan dan manajemen).
Produksi : mengubah input baik berupa barang
maupun jasa, menjadi output berupa barang ataupun
jasa yang lebih bernilai atau bermanfaat.

4
Teori dan Faktor Produksi
Teori & Faktor produksi dibutuhkan utk melakukan/
menghasilkan produksi
Diperlukan untuk pengambilan keputusan
Untuk mengetahui bagaimana mengolah faktor
produksi secara optimal, sehingga menghasilkan
produksi yang juga optimal

5
Teori Produksi
adalah prinsip ilmiah dalam melakukan produksi,
yang meliputi :
a. Bagaimana memilih kombinasi penggunaan input
untuk menghasilkan output dengan Produktivitas dan
efisiensi tinggi.
b. Bagaimana menentukan tingkat output yang optimal
untuk tingkat penggunaan input tertentu.
c. Bagaimana memilih teknologi yang tepat sesuai
dengan kondisi perusahaan.

6
Faktor Produksi
Adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk
menghasilkan produksi.
Ex : bahan baku, bahan penolong, teknologi dan
peralatan produksi, tenaga kerja (manusia), dan
energi.

Utk dapat melakukan produksi dengan faktor


produksi ini, perusahaan memerlukan
pengorbanan, yaitu biaya

7
Pertimbangan kebijakan produksi
Produksi yg dilakukan diarahkan utk tujuan
memperoleh laba
Laba berasal dari selisih pendapatan dengan biaya
Pertimbangan dalam produksi :
1. Pendapatan yang akan diterima
2. Biaya yang harus dikeluarkan

8
Fungsi Produksi
Adalah hubungan matematis antara faktor-faktor
(input) produksi dengan keluaran (output)produksi.
Penggunaan fungsi produksi ini akan membantu para
pengambil keputusan produksi, untuk mengetahui
bagaimana mengolah faktor-faktor produksi secara
optimal, sehingga menghasilkan produksi yang optimal
juga.
Q= fungsi(input) atau Q=fungsi(faktor produksi)
Q= f (Bahan Baku, Penolong, Teknologi, Labor, Energi)
Q= f(K,L) -> faktor yg paling berpengaruh pd produksi
prinsip : ceteris paribus
9
Faktor Produksi Tetap (Fixed factor
of production),
 yaitu faktor produksi yang sifatnya tidak
habis dipakai dalam satu periode produksi
serta relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah
produk yang dihasilkan.
 Contoh: kandang, peralatan tahan lama,
kendaraan, mesin dll

10
Faktor Produksi Variabel (Variable
factor of production),
 faktor produksi yang sifatnya habis dipakai
dalam satu periode produksi, serta besar
penggunaannya sangat berkaitan dengan
jumlah produk yang dihasilkan.
 Contoh: pakan, bahan bakar dan lain-lain.

11
Periode Produksi
Produksi Jangka Pendek (Short Run Production) :
masa atau periode produksi dimana ada satu atau beberapa
jenis input yang penggunaannya tetap (Fixed input)
- Berlaku selama teknologi & kapasitas produksi blm
berubah
- Tdk ada inovasi dalam teknologi produksi
Produksi Jangka Panjang (Long Run Production) :
masa atau periode produksi dimana semua input produksi
adalah variabel atau bisa berubah.
- Ada inovasi dalam teknologi produksi sehingga ada
perubahan proses/ input produksi

12
Skema Proses Produksi
Input Aktivitas Output
(X1, X2, …) Produksi (Barang atau Jasa)

13
Ukuran Produktivitas
Produk Total (Total Product)
Yaitu jumlah produk keseluruhan yang dihasilkan dari sejumlah faktor produksi.

Misalnya dari sejumlah 1.96 kg konsentrat dihasilkan 1 kg broiler.


 

Produk Marjinal (Marginal Product)


Yaitu penambahan jumlah produk sebagai akibat penambahan satu satuan faktor
produksi.
 
Misalnya untuk menambah produksi susu dari 8 liter/ekor/hari menjadi 12
liter/ekor/hari, perlu ditambahkan pemberian konsentrat sebanyak 8 kg/ekor/hari.
Berarti produk marjinalnya adalah 4 liter / 8 kg atau sama dengan 0,5 liter/kg.

 
 

14
Ukuran Produktivitas
Produk Rata-rata (Average Product)
Yaitu rata-rata jumlah produk yang dihasilkan untuk
setiap satuan faktor produksi yang dipakai

  Misal: pada tingkat produksi 12 liter/ekor/hari jumlah


konsentrat yang diberikan sebanyak 8 kg/ekor/hari.
Produk rata-ratanya adalah 1,5 liter/kg
 
 

15
Rumus TP, AP dan MP
Fungsi Produksi Total (Total Product): TP

TP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal

Produksi rata-rata (Average Product): AP

APL = TP/L atau APK = TP/K

Produksi Marjinal (Marginal Product): MP

MPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K

16
BENTUK KENAIKAN HASIL
Apabila ke dalam suatu proses produksi ditambahkan faktor produksi
secara berturut-turut maka produknya akan meningkat.
Seberapa besar kenaikannya dan sifat kenaikannya dapat dibedakan atas:

Kenaikan Hasil Tetap (Constant Return to Scale).


Penambahan tiap satu satuan faktor produksi yang terus menerus
menyebabkan kenaikan hasil yang tetap. (Tabel 4.1)

Tabel 4.1 Hubungan Input dan Output yang Menggambarkan Kenaikan


Hasil Tetap

Penambahan Penambahan Produk


Faktor prod Produk
faktor prod produk marjinal
(X) (Y)
(X) (Y) (Y/ X)
1 10

2 1 20 10 10
3 1 30 10 10
4 1 40 10 10
17
45
40
35
Produksi (Y)

30
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4
Faktor Produksi (X)

Ilustrasi 4.1. Kurva Kenaikan Hasil Tetap

18
Kenaikan Hasil Bertambah (Increasing Return to Scale)
Apabila ke dalam suatu proses produksi ditambahkan secara terus
menerus satu satuan faktor produksi akan mengakibatkan
penambahan produk yang makin lama makin meningkat.

Tabel 4.2. Hubungan Input dan Output yang Menggambarkan Kenaikan


Hasil Bertambah

Faktor Penambahan Penambahan Produk


Produk
prod faktor prod produk marjinal
(Y)
(X) (X) (Y) (Y/ X)
1 10
2 1 25 15 15
3 1 45 20 20
4 1 70 25 25

Setiap penambahan satu satuan faktor produksi (X) menyebabkan


penambahan produk (Y) yang makin lama makin tinggi sehingga
produk marjinalnya (Y/X) makin besar, dimana kurvanya akan
cembung ke arah sumbu horizontal seperti pada ilustrasi 4.2
19
80
70
60
Produksi (Y)

50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5
Faktor Produksi (X)

Ilustrasi 4.2. Kurva Kenaikan Hasil Bertambah


20
Kenaikan Hasil Berkurang (Decreasing Return to Scale)
Penambahan satu satuan faktor produksi yang terus menerus akan
menyebabkan penambahan produk yang makin lama makin
berkurang.

Tabel 4.3. Hubungan Input dan Output dengan Kenaikan Hasil


Berkurang

Faktor Penambahan Penambahan Produk


Produk
prod Fakktor prod produk marjinal
(Y)
(X) (X) (Y) (Y/ X)
1 10
2 1 18 8 8
3 1 24 6 6
4 1 28 4 4

Pada tabel di atas tampak bahwa makin banyak faktor produksi


digunakan, menyebabkan produk total makin tinggi tetapi dengan
produk marjinal yang makin rendah. Keadaan tersebut dapat dilihat
pada Ilustrasi 4.3.
21
30

25
Produksi (Y)

20

15

10

0
0 1 2 3 4 5
Faktor Produksi (X)

Ilustrasi 4.3. Kurva Kenaikan Hasil Berkurang


22
Kombinasi antara Kenaikan Hasil Bertambah
dengan Kenaikan Hasil Berkurang.

Secara umum dapat dikatakan apabila penggunaan faktor


produksi variabel relatif masih sedikit dipergunakan
dibandingkan dengan penggunaan faktor produksi tetapnya,
akan terjadi kenaikan hasil bertambah (increasing return to
scale), dan sebaliknya bila penggunaan faktor produksi
variabel relatif lebih besar dibandingkan dengan faktor
produksi tetapnya, akan terjadi kenaikan hasil berkurang
(decreasing return to scale).

Kombinasi berbagai fase produksi ini biasanya terjadi untuk


berbagai jenis proses produksi, baik pabrik, pertanian
maupun peternakan. Karena terjadi secara umum, maka
terbentuk apa yang dinamakan dengan HUKUM KENAIKAN
HASIL YANG MAKIN BERKURANG atau “THE LAW OF
DIMINISHING RETURN”
23
HUKUM KENAIKAN HASIL YANG MAKIN
BERKURANG (The Law of Diminishing Return)
• Dalam suatu proses produksi apabila secara berturut-turut
ditambahkan satu satuan faktor produksi variabel pada faktor
produksi tetap, pada tahap awal, produksi total akan
bertambah dengan pertambahan yang makin besar, tetapi
sampai pada tingkat tertentu pertambahannya akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif, dan ini
mengakibatkan pertambahan produksi total semakin kecil
sampai mencapai produksi maksimal dan kemudian produksi
total menurun.

24
Tabel 4.4. Hukum Kenaikan Hasil yang Makin Berkurang

Faktor Produk Produk Produk Rata-


Produksi (Y) Marjinal rata
(X) (Y/X) (Y/X)
1 20 20,0
2 50 30 25,0
3 90 40 30,0
4 140 50 35,0
5 180 40 36,0
6 210 30 35,0
7 232 22 33,1
8 240 8 30,0
9 238 - 2 26,4
10 234 - 4 23,4
25
Sifat dari The Law of Diminishing Return:
•Penambahan terus menerus faktor produksi menyebabkan produk
total meningkat sampai tingkat tertentu (x=8 dan Y=240)

•Mula-mula terjadi kenaikan hasil bertambah, produk marjinal semakin


besar (naik).

•Pada saat fungsi produksi total mencapai titik balik (inflection point),
produk marjinal mencapai titik maksimum (x=4 dan MP=50)

•Sesudah titik balik terjadi kenaikan hasil yang semakin berkurang


(produk marjinal menurun).

•Pada tingkat produksi total maksimum, produk marjinal sama dengan


nol (0).

•Sesudah produk total maksimum, produk marjinal mempunyai nilai


negatif
26
300

250
P ro d u ksi (Y )

200

150

100

50

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Faktor Produksi (X)

Ilustrasi 4.4. The Law of Diminishing Return


27
Pengertian Kurva Produk Total, Produk Rata-rata dan Produk
Marjinal.

•Kurva Produk Total (KPT) atau Total Physical Product (TPP), adalah
kurva yang menunjukkan hubungan antara faktor produksi yang
digunakan dengan produk yang dihasilkan.

•Kurva Produk Rata-Rata (KPR) atau Average Physical Product (APP)


adalah kurva yang menunjukkan hubungan antar faktor produksi yang
digunakan dengan produk rata-rata pada berbagai tingkat pemakaian
faktor produksi.
Produk rata-rata adalah jumlah produk yang dihasilkan untuk
setiap penggunaan satu satuan faktor produksi. Apabila jumlah produk
dinyatakan dengan Y dan jumlah faktor produksi yang digunakan adalah
X maka produk rata-rata adalah Y/X.

•Kurva Produk Marjinal (KPM), atau Marginal Physical Product (MPP)


adalah kurva yang menunjukkan hubungan antar faktor produksi
dengan produk marjinal pada berbagai tingkat pemakaian faktor
produksi.
Produk marjinal adalah penambahan produk yang diperoleh
karena penambahan faktor produksi satu satuan (Y / X).
28
Tabel Skedul Fungsi Produksi (Hipotesis)
Input Total Product Average Product Marginal Product
(TP) (AP) (MP)
L K Output (Q) APL APK MPL MPK
0 1 0 0 0 - -
1 1 2 2 2 2 ~
2 1 5 2,5 5 3 ~
3 1 9 3 9 4 ~
4 1 12 3 12 3 ~
5 1 14 2,8 14 2 ~
6 1 15 2,5 15 1 ~
7 1 15 2,14 15 0 ~
8 1 14 1,75 14 -1 ~
9 1 12 1,33 12 -2 ~

29
Hubungan Kurva TP, APL dan MPL
TP

TPL

TP

0 L1 L2 L3 L

APL MPL

MP2

MP1 = AP1

APL

0 L1 L2 L3 L

MPL

30
Dalam memproduksi barang dan jasa, produsen
dapat memilih berbagai kemungkinan tingkat
produksi dengan berbagai pilihan penggunaan input.
Hal ini menimbulkan berbagai kemungkinan :
1. Kesamaan volume/ jumlah produksi (isoquant)
2. Kesamaan biaya produksi (isocost)
3. Kesamaan jumlah produksi dan kesamaan jumlah
biaya -> menentukan tingkat produksi yg optimum ;
perpotongan/persinggungan kurva isocost&isoquant
dapat dijadikan pilihan pola produksi yg diinginkan
manajemen sesuai dg kondisi yg dihadapi perusahaan

31
Kurva Isoquant
Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input
untuk menghasilkan tingkat output yang sama.
K
A

Isoquant (I)
K0
D

0 L0 L

32
Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K
agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah.
K MPL
MRTSLK  
L MPK
Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil
sepanjang pergerakan ke bawah kurva isoquant.
K

K1
K2

K3
I

0 L 1 L2 L3 L
Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)
Kurva yang menunjukkan kesamaan biaya dari berbagai
kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan jumlah
output yang berbeda
C = wL + rK
C = cost K
w = upah C/PK
r = sewa
Jika C = $100 maka w = $10
Isocost
dan r = $10

0
Perush dpt mempekerjakan 10 TK atau menyewa 10C/P
Mesin
L
L

34
• KESEIMBANGAN PRODUSEN (OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT)
- Konsep : Keseimbangan Produsen adalah “dengan kamampuan (dana)
terbatas dapat mencapai produksi maksimum”.
Secara grafis keseimbangan produsen terjadi jika garis isocost
menyinggung salah satu isoquant (Q2) di titik E, dengan kata lain
slope isocost sama dengan slope isoquant Q2

•A

• D
•E

B
•C

35
Kelayakan dan perencanaan produksi
pokok (BEP) Kelayakan produksi adalah tingkat produksi
minimal agar perusahaan tidak rugi.
Sebelum melakukan produksi perlu dianalisis:
• Produksi.
• Biaya.
• Pendapatan.
Lakukan analisis titik pulang
• Total Revenue (TR) = Total Cost (TC)
• TC = FC + VC
• Agar untung operasi produksi harus di atas BEP TR >
BEP

36
Latihan soal
Tentukan kombinasi penggunaan faktor produksi
yang efisien jika anggaran yang dimiliki oleh
perusahaan sebesar 2jt,sedangkan uang yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk membeli mesin
sebesar 500rb dan membayar tenaga kerja sebesar
100rb.

37

Anda mungkin juga menyukai