Anda di halaman 1dari 7

Putra Arif Budiman

1810101004
Tabel Contoh Hipotesis :

Input Output APP MPP EP


X ∆X Y ∆Y Y/X ∆Y/∆X MPP/APP
0.00   0.00    
1.00 1.00 5.00 5.00 5.00 5.00 1.00
2.00 1.00 13.00 8.00 6.50 8.00 1.23
3.00 1.00 24.50 11.50 8.17 11.50 1.41
4.00 1.00 37.50 13.00 9.38 13.00 1.39
5.00 1.00 52.50 15.00 10.50 15.00 1.43
6.00 1.00 68.50 16.00 11.42 16.00 1.40
7.00 1.00 84.75 16.25 12.11 16.25 1.34
8.00 1.00 100.75 16.00 12.59 16.00 1.27
9.00 1.00 116.00 15.25 12.89 15.25 1.18
10.00 1.00 130.00 14.00 13.00 14.00 1.08
11.00 1.00 142.00 12.00 12.91 12.00 0.93
12.00 1.00 151.25 9.25 12.60 9.25 0.73
13.00 1.00 157.25 6.00 12.10 6.00 0.50
14.00 1.00 159.50 2.25 11.39 2.25 0.20
15.00 1.00 157.50 -2.00 10.50 -2.00  
Keterangan :
• TPP : Total Physical Product (Total Produksi)
• APP : Average Physical Product (Rata-rata Produksi)
• MPP : Marginal Physical Product (Produk Marjinal)
• EP : Elastisitas Produksi
Gambar 1 Fungsi Produksi
TPP, MPP, DAN APP

Gambar 2 Kurva TPP, MPP dan APP


TPP : Total Physical Product
• TPP : Tempat kedudukan titik-titik yang menunjukkan jumlah produk yang dihasilkan pada berbagai
tingkat penggunaan input disebut kurva TPP.
• TPP maksimal dicapai pada saat penambahan input sebesar ∆X tidak mengakibatkan kenaikan Y
( berarti ∆ Y = 0) atau penambahan input X tidak bisa menambah output lagi.
APP : Average Physical Product
• Setiap tingkat penggunaan input yang berbeda akan menyebabkan output yang dihasilkan juga
berbeda. Ratio antara jumlah produk yang dihasilkan dengan tingkat penggunaan input atau Y/X
disebut Produk Rata-Rata atau APP.
Y
APP=
X
• APP menggambarkan produktivitas fisik pada suatu tingkat penggunaan input. APP tertinggi
mencerminkan efisiensi teknis yang maksimum karena produktivitas secara teknis maksimal (ratio
output input maksimal). APP maksimal terjadi pada saat Y/X tertinggi.
• Pada saat APP mencapai maksimal, besarnya MPP = APP maksimal. (pada saat itu slope kurve
APP = slope kurva MPP).
• Y = 0.6X^2 – 0.02X^3/X
MPP : Marginal Physical Product
• Ratio antara perubahan produk dibagi dengan perubahan input disebut MPP.
• Bila perubahan X tersebut begitu kecil sehingga ∆ X mendekati nol, maka :
∆Y ∂Y
lim ¿ =
∆ X →0 ∆X ∂X
Atau turunan pertama fungsi Y atau f ' (X)
• MPP pada suatu titik (∆ Y/∆ X) di kurva TPP, menggambarkan kemiringan/slope kurva di titik
tersebut.
• MPP maksimal terjadi pada saat slope atau kemiringan kurva paling besar. Ini terjadi pada titik balik
curve (inflection point) dari curve increasing ke decreasing
EP : Elastisitas Produksi
• Elastisitas produksi : Ratio antara prosentase perubahan output dibagi dengan prosentase perubahan
input :
∆Y
.100 %
Y

•  EP = -------------------- → EP = MPP/ APP


∆X
.100 %
X
• EP menggambarkan kelenturan/elastisitas atau respon perubahan input terhadap output.
Kelenturan/elastisitas tiap titik pada kurva TPP tidak selalu sama
• Pada saat MPP = APP maka harga EP = 1 dan pada saat ini nilai APP mencapai maksimal.
Harga EP bisa negatif, nol maupun positif .
• EP > 1, input ditambah 1 % , output naik > 1 %
• EP < 1, input ditambah 1 % , output naik < 1 %
• EP = 0, perubahan input tidak mempengaruhi output
• EP > - 1, input ditambah 1 %, output turun > 1 %
• EP < - 1 input ditambah 1 %, output turun < 1 %
• Pada saat TPP maksimum, harga EP = 0 karena ∆Y = 0 sehingga MPP = 0

HUBUNGAN : TPP - APP - MPP

Gambar 3 Hubungan TPP, APP, dan MPP

Hukum Hasil Lebih Yang Semakin Berkurang


Dalam teori ekonomi terdapat asumsi dasar mengenai sifat dari faktor produksi yaitu tunduk
pada suatu hukum yang disebut sebagai hukum The Law of Diminishing Return. Hukum hasil lebih
yang semakin berkurang merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari teori produksi.
Hukum tersebut menjelaskan sifat pokok dari hubungan diantara tingkat produksi dengan tenaga
kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Hukum hasil lebih yang semakin
berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja)
terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak
pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan
pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan
kemudian menurun. Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang
menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat
dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
1) Tahap pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
2) Tahap kedua : Produksi total pertambahannya semakin lambat.
3) Tahap ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang.
Produksi Total, Produksi Rata-Rata, dan Produksi Marginal
1) Produksi Total, yaitu kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan produksi.
2) Produksi Marginal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja
yang digunakan.
∆ TP
MP=
∆L
Dimana :
MP = Produksi marginal
∆TP = Pertambahan produksi total
∆L = Pertambahan Tenaga Kerja
3) Produksai Rata-Rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
TP
AP=
L
Hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang dapat ditunjukkan melalui hubungan antara kurva
TPP (Total Physical Product), MPP (Marginal Physical Product) dan APP (Average Physical
Product).
Kurva TPP adalah kurva yang menunjukkan tingkat produksi total pada berbagai penggunaan
input variabel (input lainnya dianggap tetap). Kurva MPP adalah kurva yang menunjukkan tambahan
output sebagai akibat dari tambahan satu unit input variabel pada berbagai tingkat penggunaan input
variabel.
Gambar 2 Kurva Hubungan TPP, APP, dan MPP

Tahap-tahap produksi dapat diketahui dari gambar bahwa:


Tahap I : Daerah produksi yang terletak antara titik 0 dan titik perpotongan garis MPP dan APP.
Pada tahap ini, kurva APP akan terus meningkat jika penggunaan input variabel ditambah. Kurva APP
terletak dibawah kurva MPP. Elastisistas produk pada tahap ini adalah Ep > 1. Hal ini berarti bahwa
penambahan faktor produksi sebesar satu persen akan mengakibatkan kenaikan hasil produksi sebesar lebih
dari satu persen. Jika penggunaan faktor produksi seperti pada tahap ini, maka penggunaan faktor produksi
dikatakan tidak rasional selama Ep > 1 karena jika penggunaan input ditambah maka penambahan output
total yang dihasilkan akan lebih besar daripada penambahan penggunaan input itu sendiri. Dengan kata
lain, setiap adanya penambahan input di daerah ini akan selalu menambah output dan jika hal itu dirasakan
lebih menguntungkan. Jika input tersebut terus ditambah, pada saat TPP mulai berubah arah, yaitu pada
titik puncak garis MPP yang disebut infelction point. Titik tersebut merupakan titik awal dimana The Law
of Diminishing Return mulai berlaku.
Tahap II: Daerah antara titik perpotongan garis MPP-APP dan titik perpotongan garis MPP dan
sumbu L. Pada daerah ini kurva APP mulai menurun, kurva MPP juga menurun tetapi masih di daerah
positif, dan kurva APP di atas kurva MPP. Daerah ini disebut daerah yang rasional, karena adanya
penambahan penggunaan input variabel masih dapat meningkatkan output, walaupun dengan persentase
kenaikan yang sama atau lebih kecil dari kenaikan input variabel yang digunakan. Hal ini ditunjukkan oleh
besarnya elastisitas produksi yang berada antara 0 dan 1 (0 < Ep < 1), yang berarti dengan penambahan
faktor produksi sebesar satu persen akan mengakibatkan kenaikan produksi yang kurang dari satu persen
tetapi lebih besar dari pada nol.
Tahap III: Daerah produksi disebelah titik perpotongan garis MPP dan Sumbu L yang ditunjukkan
dengan menurunnya kurva APP dan MPP menjadi negatif. Kurva TPP pada daerah ini juga mulai menurun,
dan daerah ini juga disebut daerah titik irasional karena elastisitas produksi negatif (EP < 0). Elastisitas
negatif berarti jika ada penambahan input sebesar satu persen, maka justru akan menurunkan hasil
produksi.

Anda mungkin juga menyukai