Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Agama Non Samawi

Dosen : Pdt. Parobahan Nainggolan, M.Th

Topik : Kebatinan dan Injil

Dibuat oleh : Diva Valentinta Arestu (2010126), Putri Sihombing (2010144), Boiko

Gulo (2010118), Vandly Rajagukguk (2010150)

I. Pendahuluan
Kebatinan adalah paham yang membentuk komunitas yang terdiri dari
sejumlah orang dari berbagai agamanya dan mengikatkan diri untuk bersepakat
dalam nilai-nilai kehidupan berdasarkan keyakinan batin. Aliran kebatinan ini
sudah berlangsung ratusan tahun di Indonesia dan melakukan secara aktif
pengamalan dan penghayatan religious dalam kehidupan bukan dalam bentuk
agamais.1
Injil dalam bahasa Yunani yaitu euangelion yang berarti kabar baik. Kata
“Injil” sendiri dalam Alkitab Perjanjian Baru menurut kepercayaan Kristen ada 4,
yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak dalam makalah yang telah kelompok
kami sajikan berikut ini.

II. Kajian Teori dari Topik Makalah


II.1Pengertian
II.1.1 Kebatinan
Kebatinan adalah ajaran atau kepercayaan bahwa pengetahuan
kepada kebenaran dan ketuhanan dapat dicapai dengan penglihatan
batin. Pengertian kebatinan bersifat luas. Kebatinan terutama berisi
pengimanan seseorang terhadap apa yang dirasakannya didalam
batinnya. Tetapi seringkali orang memandang istilah kebatinan secara
dangkal, atau menyamaratakan semuanya sebagai aliran kepercayaan
yang bertentangan dengan agama.
Pada zaman dulu kebatinan yang dilakukan ada 2 penggolongan yaitu:
1. Kebatinan dan spiritual untuk tujuan kerohanian ( penghayatan
ketuhanan)
2. Kebatinan dan spiritual untuk tujuan keilmuan (kenuragan dan
kesaktian gaib)

II.1.2 Injil
Injil dalam bahasa Yunani yaitu euangelion yang berarti kabar baik.
Kata “Injil” sendiri dalam Alkitab Perjanjian Baru menurut
kepercayaan Kristen ada 4, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil
Lukas, dan Injil Yohanes. Kata “Injil” sendiri dalam Alkitab

1
A. Heuken, Ensiklopedi Gereja, Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 2005
Terjemahan Baru mucul 124 kali.2
Injil biasanya mengandung arti:
1. Pemberitaan tentang aktivitas penyelamatan Allah di dalam
Yesus dari Nazaret atau berita yang disampaikan Oleh Yesus
dari Nazaret. Inilah asal usul penggunaan kata “Injil” dalam
Perjanjian Baru
2. Dalam pengertian yang lebih popular, kata ini merujuk kepada
keempat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes)
yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan
kebangkitan Yesus.
3. Sejumlah sarjana modern menggunakan istilah “Injil” untuk
menunjuk kepada sebuah genre hipotesis dari sastra Kristen
perdana.
2.2 Sejarah Munculnya Aliran Kebatinan
Kebatinan adalah cara orang Indonesia mendapatkan kebahagiaan. Jika
memang demikian, mengapa aliran kebatinan muncul di Indonesia? Ada
banyak pendapat yang diutarakan oleh peneliti terkait latar belakang
kemunculan aliran kebatinan di Indonesia diantaranya isu modernisme dan
globalisasi.
Pendapat senada pun diungkapkan oleh Selo Sumardjan. Menurutnya
bahwa apabila terjadi kegoncangan-kegoncangan yang luas dan lama di dalam
kehidupan masyarakat, ilmu kebatinan di rasakan keperluannya. Karena itu,
timbulnya banyak aliran kebatinan itu justru ketika masyarakat Indonesia
mengalami kegoncangan karena tekanan jiwa yang meluas dalam waktu yang
panjang pada masa penjajahan.3
Aliran-aliran kebatinan sampai saat ini masih dianggap sebagai bukan
agama melainkan produk manusia. Karena itu, kebatinan lebih tepat disebut
kebudayaan spiritual atau kebudayaan batin. Menurut pemerintah Indonesia,
“Agama adalah system kepercayaan yang disusun berdasarkan kitab suci
memuat ajaran yang jelas, mempunyai nabi dan kitab suci”. Dari defenisi ini,
maka aliran kebatinan tetap tidak diakui sebagai agama.
Kementerian Agama dalam hal ini hanya mengakui dan menetapkan 6 agama
secara resmi, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu. 4
II.2Kitab Injil
II.2.1 Injil Matius
Injil Matius adalah salah satu kitab injil di Perjanjian Baru.
Sejumlah sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang
pertama ditulis, sedangkan ahli lain beranggapan bahwa Injil yang
ditulis pertama adalah Injil Markus.5
Matius menulis injil ini untuk memberikan kepada sidang
pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,

2
https://www.wikipedia.com
3
Selo Sumardjan, Ilmu Gaib, Kebatinan dan Agama dalam Kehidupan Masyarakat (Jakarta: CV. Tanjung
Pengharanan, 1970), hal. 50
4
UU No. 1/PNPS/1965, dan UU No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama.
5
Why Matthew is the First Gospel and not Mark (or Q) oleh Dr. Taylor Marshall
untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang
dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama yang sudah lama
dinantikan dan untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan
dalam Yesus Kristus dengan cara yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
II.2.2 Injil Markus
Penulis Injil ini adalah Markus, yang disebut juga Yohanes,
kemenakan Barnabas, rekan sekerja Paulus dan yang disebut Simon
Petrus sebagai anaknya atau murid terdekatnya.
Sebagaimana Injil Matius, Injil Markus tidak dituliskan sesuai
kronologi waktu yang teratur. Markus juga menggunakan istilah Anak
Allah untuk menyebut Tuhan Yesus.
II.2.3 Injil Lukas
Pada dasarnya susunan Injil Lukas serupa dengan susunan Injil
Matius dan Injil Markus. Ada pengantar, lalu narasi tentang karya
Yesus. Tetapi, susunan Injil Lukas tampaknya dikerjakan dengan rapi
dan terencana sekali. Berbeda dengan penulis Injil lain, Lukas sangat
mementingkan waktu dan tempat terwujudnya tahap-tahap sejarah
penyelamatan.6
II.2.4 Injil Yohanes
Injil Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat di Perjanjian
Baru. Kitab ini termasuk dalam rangkaian Injil kanonik yang memiliki
gaya dan struktur yang membuatnya unik dan berbeda dengan ketiga
Injil lain. Waktu penulisan diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M 7
Maksud Injil ini ditulis adalah untuk melawan Gnostikisme dengan
mempertahankan suatu keyakinan. Yohanes menyatakan tujuan untuk
tulisannya dalam 20:31, yaitu “supaya kamu percaya bahwa Yesuslah
Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup
dalam nama-Nya.”
III. Manfaat Praktis dari Topik Makalah
III.1 Manfaat Ilmu Kebatinan
Adapun manfaat ilmu batin atau kebatinan yaitu
1. Membuka indera keenam, bagi sebagian orang indera keenam ini sangat
banyak dipelajari oleh masyarakat, banyak yang mencari bagaimana cara
membuka indera keenam untuk melihat serta merasakan hal-hal yang
tidak dapat dirasakan manusia normal
2. Dapat mengetahui hati dan perasaan orang lain. Dengan ilmu batin
seseorang dapat mengetahui perasaan orang lain. Ini diperlukan untuk
mengobati serta mengurangi stress yang ada pada dirinya.
3. Batin dapat lebih peka untuk mengetahui isyarat alam seperti jika akan
terjadi bencana atau kejadian di masa depan sekitarnya.
4. Kekebalan, beberapa orang mengakui bahwa kekebalan juga termasuk
salah satu ilmu kebatinan.
III.2 Manfaat Membaca Alkitab
6
Stefan Leks, Tafsir Injil Lukas (Yogyakarta: Kanisius, 2003)
7
Merrill C. Tenney. Survei Perjanjian Baru (Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1995) hal.231-245
Adapun manfaat kita membaca atau memahami Alkitab adalah sebagai
berikut
1. Membawa pada Jalan Keselamatan
Alkitab memberitahukan kepada kita dari mana manusia berasal dan
bagaimana manusia berakhir. Dengan membaca Alkitab kita dapat
mengetahui jalan keselamatan yang sudah disediakan melalui kematian
Yesus Kristus di kayu salib, dan setiap orang yang percaya kepada-Nya
pasti diselamatkan.
2. Menjadikan Kita Orang Kristen yang Kuat
Tidak ada seorang pun yang ingin menjadi seorang yang lemah, baik
secara fisik ataupun rohani. Hanya ada satu jalan untuk menjadi kuat
secara rohani, yaitu dengan membaca, mempelajari, merenungkan,
menghafal, dan mengamalkan Firman Tuhan.
3. Meyakinkan Akan Keselamatan yang Sudah Diterima
Hal yang diperlukan seorang Kristen ialah keyakinan yang pasti bahwa ia
telah memperoleh keselamatan. Satu-satunya sumber keyakinan ialah
Alkitab. Itulah sebabnya mengapa Alkitab ditulis, agar kita memiliki
keyakinan yang kokoh.
4. Memberikan Sukacita
Salah satu berkat dari kehidupan Kristen ialah sukacita. Tetapi seringkali
sukacita tertahan oleh persoalan-persoalan hidup. Oleh sebab itu, Firman
Tuhan akan menimbulkan sukacita dalam hati kita apabila kita
membacanya.

Anda mungkin juga menyukai