PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada mulanya Allah menciptakan manusia seturut gambar dan rupa-Nya, dan
semua yang diciptakan oleh Allah itu baik adanya. Allah memberikan tingkat intelektual
yang berbeda bagi setiap manusia. Tingkat intelektual yang berbeda tersebut membawa
manusia pada kemajuan zaman dengan teknologi yang semakin berkembang pula. Tetapi
dengan seiring berjalannya waktu manusia semakin hari dipengaruhi oleh kemajuan
teknologi sehingga mengesampingkan ajaran-ajaran Allah, bahkan kemajuan teknologi
membuat manusia merasa mampu untuk melakukan hal-hal baru sekalipun tidak
berkenan di hadapan Allah, seperti aborsi, operasi transgender, sampai kepada
peminjaman rahim.
1
BAB II
PEMBAHASAN
ISU-ISU BIOMEDIKA
Ilmu biomedik adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan asas-asas dan
pengetahuan dasar ilmu pengetahuan alam (biologi, kimia dan fisika) untuk menjelaskan
fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ dan organisme utuh, hubungannya dengan
penyakit dan mencarikan serta mengembangakan bahan yang tepat untuk mencegah,
mengobati dan memulihkan kerusakan akibat penyakit.1
Teknologi telah mencipatakan persoalan-persoalan etika baru. Inseminasi buatan, bayi
tabung, ibu pengganti, transplantasi organ, pengambilan organ, penyambungan gen dan
kloning semuanya merupakan kenyataan-kenyataan medis. Tidak ada lagi pernyataan tentang
apakah hal-hal tersebut boleh dilakukan; hanya ada pertanyaan tentang apakah hal-hal itu
harus di lakukan. Disini kembali pandangannya secara luas bisa dibagi diantara dua kategori :
pendekatan humanis sekular dan perspektif Kristen-Yahudi.
Dari tabel diatas dapat dilihat bagaimana perbedaan cara pandang antar kaum Humanis
Sekular dengan kaum Kristen-Yahudi. Terlihat jelas sekali perbedaannya, yang jika kita lihat
begitu sajapun kita akan tahu akan berpihak pada siapa. Tapi sayangnya terkadang keadaan
yang menghimpit membuat kita tanpa sengaja hidup dengan cara pandang kaum Humanis
Sekular.
Kaum humanis sekular pernah berulang kali dan dengan jelas menyatakan keyakinan-
keyakinan mereka. Manifestos Humanist mereka mendukung aborsi, euthanasia, dan bunuh
diri. Dengan bersemangat mereka berbicr tentang teknologi dan dengan tegas mereka
menyangkal bahwa ada Allah yang pegang kendali kehidupan. Mereka beranggapan bahwa
“kita perrlu memperluas penggunaan ilmu pengetahuan”. Mereka mengingkari pertolongan
http://www.old.fk.ui.ac.id/?page=content.view&alias=prodi_biomedik#:~:text=Ilmu%20biomedik%20adalah
1
%20cabang%20ilmu,mengembangakan%20bahan%20yang%20tepat%20untuk
2
sang pencipta atau Allah apapun dengan membual “tidak ada keilahian yang akan
menyelamatkan kita, kita harus menyelamatkan diri kita sendiri”. Dengan demikian mereka
menegaskan bahwa nilai-nilai moral memperoleh sumbernya dari pengalaman manusia. Etika
bersifat otonomi dan situasional,tidak membutuhkan izin teologis maupun ideologis. Dari
konteks ini beberapa unsur penting mengenai sikap mereka muncul sehubungan dengan
persoalan biomedika.
3
1. Prinsip “Kualitas Hidup” Mementingkan Manfaat
Yang dimaksud prinsip kualitas hidu merupakan bentuk utilitarianisme yang
terselubung tipis. Selain pandangan-pandangan yang tealh diberikan menentang
utilitarianisme, ada alasan-alasan yang baik untuk menolak bentuk medis darinya.
Pertama, apakah artinya kualitas hidup? Apakah ini kualitas fisik, sosial, atau spiritual?
Jika merupakan gabungan, lalu dalam proporsi yang bagaimana? Sering kali ini
merupakan istilah yang tak jelas dan tak pasti yang digunakan untuk membenarkan
perbuatanyang meniadakan kualitas etika yang tepat apapun. Kedua, siapakah yang
menentukan arti “kualitas”? Pasienkah? Dokterkah? Masyarakatkah? Ketiga, manakah
yang menerima perlakuan “kualitas” ini? Berdasarkan apakah kita melakukan
deskriminasi? Umurkah? Raskah? Tingkat sosialkah? Keempat? Bagaimanakah kita tahu
pasti prosedur apa yang akan membawa “kualitas hidup” yang samar ini? Orang haruslah
menjadi Allah agar tahu semua factor yang dibutuhkan untuk memperkirakan bahwa
upaya memperbaiki genetika kita yang serampangan itu akan benar-benar meningkatkan
mutu ras. Ini bisa menghilangkan sejumlah masalah dan menimbulkan masalah-masalah
yang lebih besar.
4
4. Tujuan Tidak Membenarkan Cara
Karena dibagian sebelumnya kaum humanis sekular memakai prinsip “tujuan
membenarkan cara” maka kita akan merangkum persolaannya disini.
a. Tujuan tidak membenarkan cara. Cara haruslah mempunyai penilaiannya
sendiri.
b. Tujuan memerlukan penilaian. Tidak setiap tujuan itu baik, bahkan jika tujuan
itu sangat diinginkan banyak orang.
c. Jika tujuan yang baik membenarkan cara apapun maka membunuh penghianat
politik untuk tujuan keharmonisan bangsa akan di benarkan.
Berikut merupakan beberapa kesalahan penting yang nampak yang menjadi prinsip kaum
humanis sekular :
Apa yang sedang dilakukan harus dilakukan
Jika bisa dilakukan, harus dilakukan
Tujuan membenarkan cara
Dua kesalahan membuat satu kebenaran
5
1. Beberapa Prinsip Dasar Yang Diterapkan
Beberapa perbedaan antara pendekatan Kristen dan Humanistis terhadap persoalan
Biomedika dan sejumlah prinsip dasar yang termasuk dalam pendekatan Kristen diantaranya :
a. Kedaulatan Allah
b. Martabat Manusia
c. Kesucian Hidup
d. Moralitas Hidup
e. Kebajikan terhadap hidup manusia
b. Operasi Transgender
Operasi Transgender secara moral menimbulkan keberatan yang ditinjau dari
perspektif Kristen. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan (Kej.1:27). Fakta bahwa
mereka disuruh mereproduksi yang seperti mereka (Kej.1:28) mengungkapkan bahwa ini
dipahami sebagai laki-laki dan perempuan secara biologis. Untuk alasan ini bedah
genetika untuk mengubah jenis kelamin seseorang secara moral itu salah.
c. Peminjaman Rahim
Bagi kaum Kristen yang menerima inseminasi buatan,3 peminjaman rahim
menimbulkann beberapa masalah yang lebih rumit. Akibatnya, ini adalah “Rahim yang
disewakan”, karena si ibu yang mengandung bayinya bukanlah istri dari si suami. Secara
teori, peminjaman Rahim hanya merupakan kebalikan dari inseminasi buatan dan seperti
adopsi. Tentu saja peminjaman Rahim untuk kenyaman adalah salah.
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Transplantasi_organ
3
https://www.alodokter.com/inseminasi-buatan-ini-yang-harus-anda-ketahui#:~:text=Inseminasi%20buatan
%20adalah%20salah%20satu,sehingga%20terjadi%20pembuahan%20dan%20kehamilan. Inseminasi buatan
adalah salah satu prosedur medis untuk mengatasi masalah kesuburan (infertilitas). Inseminasi buatan bertujuan
untuk meningkatkan jumlah sperma yang dapat mencapai saluran indung telur (tuba falopi), sehingga terjadi
pembuahan dan kehamilan
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Persoalan biomedika mengacaukan tingkat keputusan etika yang sangat penting.
Konflik pendapat tentang persoalan ini muncul dari dua pandangan dunia yang bertentangan,
yaitu perspektif Humanis Sekular dan Kristen. Kaum humanis menyangkal adanya pencipta,
bahwa manusia-manusia diciptakan, dan bahwa mereka memiliki kewajiban-kewajiban moral
yang diberikan Allah. Manusia hanyalah hewan yang lebih tinggi dengan lebih pandai.
Kepandaian ini seharusnya digunakan untuk memajukan spesies manusia. Karena itu kaum
Humanis Sekular menyetujui aborsi, euthanasia, dan lain lain.
Kebalikan dengan etika biomedika kaum Humanis, kaum Kristen percaya bahwa
secara khusus Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya sendiri dan memberi mereka
perintah-perintah moral untuk menjaga martabat dan kesucian hidup manusia. Dengan
demikian, kewajiban orang Kristen adalah melayani Allah, bukan mempermainkan Allah. Kita
bukanlah pencipta kehidupan, melainkan hanya pemeliharanya. Itu sebabnya campur tangan
medis haruslah bersifat memperbaiki kehidupan bukan berusaha membentuk ulang. Kita harus
memperbaiki hidup, bukan berusaha merekonstruksinya. Teknologi harus melayani moralitas,
bukan sebaliknya.