Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI AGAMA KATOLIK PERTEMUAN 9

NAMA: GRACEANA J.C NGARO


NIM: 2210020044

KELAS: 2A/AKUNTANSI

A. BAGAN KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA

B. HUBUNGAN KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU


Kedua kitab membahas tentang keselamatan bagi segenap umat manusia. Dengan sabda
maupun karyanya Ia mewahyukan diri kepada umat yang diperolehnya sebagai satu-satunya
Allah yang benar dan hidup sedemikian rupa sehingga Israel mengalami bagaimana Allah
bergaul dengan manusia. Dalam kitab perjanjian baru disajikan secara istimewa dan
memperlihatkan kekuatannya.
C. RINGKASAN SITUASI
• Situasi geografis Palestin
Yudea merupakan daerah pegunungan yang terletak di sekitar Yerusalem dan Bait Allah.
Lahan daerah ini agak gersang dan kering. Di sini dibudidayakan buah zaitun dan Iain-
lainnya, sedangkan peternakan kambing dan domba merupakan kegiatan yang tersebar luas.
Penduduknya selain petani garapan dan gembala, adalah buruh-buruh di Yerusalem dan kaum
elit di kota-kota, khususnya kota Yerusalem. Penduduk Yudea menganggap dirinya orang
Yahudi asli. Yudea, khususnya Yerusalem dan Bait Allah adalah pusat agama, pusat
kehidupan politik, ekonomi, dan budaya pada umumnya.
Di daerah ini terdapat dua rute perdagangan: satu Damsik menuju ke laut, dan dua dari
Damsik ke Yerusalem. Pedagang-pedagang asing mempunyai pengaruh besar di daerah Hal
ini menjadi salah satu ciri Galilea, yaitu terkenal sebagai daerah dengan budaya campuran.
Samaria adalah wilayah yang terletak antara Yudea dan Galilea. Penduduknya berdarah
campuran. Orang-orang Yahudi sudah berbaur dan menikah campur dengan penduduk asli
dan penduduk sekitar. Mereka dianggap setengah kafir dan selalu dilecehkan oleh orang-
orang yang menganggap dirinya masih murni. Pada perayaan keagamaan Yahudi, mereka
tidak lagi pergi ke Yerusalem.

• Situasi Politik
Setelah masa pembuangan Israel di Babilonia, enam abad sebelum Yesus, Palestina tunduk
kepada Kerajaan Persia, Yunani, dan Kekaisaran Romawi. Selain pejabat-pejabat boneka itu,
masih ada kelas pemilik tanah yang kaya raya dan kaum rohaniwan kelas tinggi yang suka
menindas rakyat demi kepentingan dan kedudukan mereka.
Puncak kekuasaan politik adalah procurator Yudea. Ia harus seorang Romawi. Ia berwenang
menunjuk raja dan Imam Agung yang dipilih dan empat kalangan yang mempunyai pengaruh
di dalam masyarakat pada waktu itu. Di Yudea Imam Agung berperan di bidang politik
sebagai raja selain sebagai pemimpin agama. Di Galilea kekuasaan dipegang oleh raja
Herodes Antipas (seorang raja boneka Romawi). Dominasi militer terlihat dengan kehadiran
tentara Romawi di mana-mana. Kadang situasi yang menekan tidak tertahankan, sehingga
timbul pemberontakan yang umumnya digerakkan oleh kaum Zelot yang bermarkas di
Galilea, namun selalu dapat dipadamkan.

• Situasi Ekonomi
Sebagian besar tanah dikuasai oleh para tuan tanah kaya yang tinggal di kota-kota. Lahan-
lahan luas yang terdapat di Galilea dipergunakan untuk menanam jagung serta peternakan
besar, yang secara tidak langsung dikuasai oleh para tuan tanah yang tinggal di kota-kota
yang bergerak dalam bidang ekonomi kota serta perdagangan internasional. Rakyat
kebanyakan menjadi penggarap atau gembala.

• Situasi Sosial
Masyarakat Palestina terbagi dalam kelas-kelas pada lapisan paling bawah terdapat kaum
buruh yang pada umumnya bekerja di sekitar Bait Allah. Akhirnya terdapat kaum proletar
marginal yang tidak terintegrasi dalam kegiatan ekonomi, yang terdiri dari orang-orang yang
dikucilkan oleh masyarakat karena suatu sebab yang bukan ekonomis.

• Situasi Religius
Hukum Taurat sangat mewarnai hidup religius orang-orang Yahudi. Kaum Farisi berusaha
menjaga warisan dan jati diri Yahudi itu. Mereka menyoroti ketaatan pada setiap pasal
hukum. Mereka menjadi rakyat Tuhan berarti taat pada setiap detail hukum. Mereka berusaha
menerapkan hukum pada setiap keadaan hidupnya. Orang-orang farisi gemar memperluas
tuntutan-tuntutan kebersihan yang berlaku untuk para imam bagi seluruh masyarakat Israel.
Mereka menafsirkan dan kadang - kadang memanipulasi hukum Taurat demi kepentingan
mereka sendiri, sehingga sering mendatangkan beban yang tidak tertahankan bagi rakyat
kecil.
D. 5 TUGAS POKOK KEDATANGAN ALLAH MENURUT (LUK 4:19)
• Untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.
Kedatangan Yesus sebetulnya membawa pembebasan bagi orang-orang tertindas. Kita
tahu pada masa itu, ada begitu banyak masyarakat kecil yang tertindas dan berada
dalam kungkungan penjajah. Yesus datang untuk menyelamatkan mereka, sekaligus
meneyrukan kepada mereka bahwa keselamatan telah datang.
• Memberikan penglihatan bagi orang-orang buta.
Buta yang dimaksud dalam kutipan injil tersebut memiliki dua makna, yaitu buta
secara fisik dan buta secara rohani. Kita tahu bahwa dalam injil diceritakan yesus
pernah menyembuhkan orang buta, dan ini berkaitan dengan penyembuhan orang buta
secara fisik. Di samping itu, yesus juga seringkali menerangkan bahwa ia adalah
sumber keselamatan dan hidup, hal ini berartibahwa Yesus adalah penuntun bagi
mereka yang jiwanya tersesat atau tidak memiliki arah tujuan, ini berkaitan dengan
penyembuhan orang yang bita secara rohani.

• Untuk membebaskan orang-orang yang tertindas.


Orang-orang kecil yang seringkali ditindas seringkali dibela oleh Yesus. Bahakan
banyak orang kaya yang menjadikan Yesus sebagai musuh, karena ia seringkali
membela orang kecil yang tertindas.
• Untuk memberitahukan tahun rahmat Tuhan telah datang.
Yesus seringkali berkata bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Tujuan dari seruannya
tersebut yaitu untuk memberi kelegaan kepada orang-orang kecil yang selalu ditindas.
Setidaknya mereka percaya bahwa bintang harapan mereka telah tiba.
Kerajaan Allah sebagai inti dan tujuan dari kedatangan Yesus itu bersifat
membebaskan. Kerajaan Allah berarti turun tangan Allah untuk menyelamatkan,
untuk membebaskan dunia secara total dari kuasa kejahatan. Pewartaan Yesus
mengenai Kerajaan Allah ditujukan kepada pertobatan manusia. Ia memanggil orang
supaya siap siaga menerima Kerajaan Allah bila datang.
E. RANGKUMAN
Situasi geografis, politik, ekonomi, sosial dan religius menjadi latar belakang
umat/bangsa Yahudi merindukan seorang Mesias. Pada saat itu Yesus pun tampil
mewartakan Kerajaan Allah. Isi pokok pewartaan Yesus adalah Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah adalah sesuatu yang merupakan ajaran tetapi sekaligus kenyataan
menyangkut Allah dan manusia yang akan lebih tertangkap lewat perumpamaan-
perumpamaan. Dalam ungkapan Kerajaan Allah atau Pemerintahan Allah itu
terkandunglah suatu kepercayaan dan pengharapan tertentu, bahwa Tuhanlah yang
menguasai dunia ini. Manusia boleh percaya dan berharap bahwa pada suatu ketika
Tuhan muncul dan bertindak, mengusir ketidak-adilan dan kesusahan dari tengah
keberadaan insani kita, yang sampai sekarang masih penuh dengan tanda tanya yang
pahit. Kita boleh percaya secara radikal akan daya kekuatan Allah yang
menyelamatkan.

Anda mungkin juga menyukai