Anda di halaman 1dari 8

Sengsara, Wafat,

dan kebangkitan
Yesus sebagai
dasar iman
Gereja
Konteks Sosial
Menjelang
penangkapan,
Pengadilan, dan
Penyaliban Yesus
a. Konteks Perayaan Paskah
Perayaan Paskah pesta bangsa Israel untuk memperingati
peristiwa pembebasan bangsa Israel dari mesir.
Perayaan ini tujuh hari, menjadi pekan roti tak beragi.
Bangsa Israel menghayati peristiwa pembebasan dari mesir
sebagai keterlibatan Allah dalam hidup mereka.
Pada perayaan paskah itu, seluruh rakyat terlibat dengan
cara berziarah ke Yerusalem. Maka, Yerusalem dipadati oleh
rakyat yang akan merayakan Paskah.
Dalam rangka perayaan Paskah Yahudi tersebut, Yesus dan
murid-muridNya juga pergi ke Yerusalem.
Dalam situasi Paskah Yahudi itulah, terjadi peristiwa besar
yang menimpa diri Yesus. Ia ditangkap, diadili, dan
disalibkan. Pengadilan dan penyaliban Yesus diwarnai oleh
berbagai isu yang berkembang pada waktu itu.
b.Pemberontakan terhadap Pemerintahan Roma

Biasanya, dalam setiap perayaan paskah, tentara Roma juga selalu siap
siaga untuk menghadapi kemungkinan yang tidak diinginkan, misalmya
kekacauan. Pada masa Yesus, situasi Palestina tidaklah tentram. Selalu ada
usaha-usaha untuk melawan pemerintahan Romawi.
Pewartaan Yesus tentang kerajaan Allah dan pernyataan diriNya sebagai
Mesias dapat menumbuhkan harapan bangsa Yahudi akan datangnya
Mesias. Harapan ini akan mendorong mereka untuk memberontak. Dengan
demikian, tindakan Yesus dapat menumbuhkembangkan pemberontakan
politis seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang Zelot. Hal itulah yang
dijadikan alasan oleh para pemuka agama yahusi untuk menghukum Yesus
dan menghadapkanNya pada Pontius Pilatus.
Dalam peristiwa penangkapan dan pengadilan terhadap Yesus, pasukan
Romawi diperalat oleh para pemuka Agama untuk mengisyaratkan bahwa
Yesus dan pengikutNya termasuk dalam kelompok orang yang mau
memberontak.
c. Munculnya Mesias-Mesias palsu
Pada masa kehidupan Yesus telah muncul bebrapa orang yang diyakini oelh orang-
orang Yahudi sebagai Mesias. Mereka dipandang sebagai Mesias seperti diramalkan
oleh nabi Yesaya. Nabi Yesaya bernubuat bahwa Allah akan mengangkat seorang
keturunan Daud untuk naik tahta Kerajaan.
Munculnya mesias-mesias itu, selalu diwaspai oleh pemerintah Roma. Sebab, biasanya
setelah seorang Mesias mulai muncul, maka akan disusul adanya pemberontakan.
Mesias-Mesias yang ada menjadi biang kerusuhan.
Pilatus mengetahui bahwa tindakan Yesus berkaitan dengan hidup keagamaan dan
bukan politis. Tindakan Pilatus semakin jelas dengan tawaran untuk membebaskan Yesus
dan Barabas.
Namun, orang Yahudi tidak mau mengambil resiko dengan Yesus itu. Yesus pernah
membuat kebodohan di Bait Allah. Kalau terjadi. Pasukan Romawi dapat menyerbu Bait
Allah. Padahal, banyak banyak penduduk Yerusalem menggantungkan hidupnya pada
bait Allah.
Mereka yang berperan dalam peristiwa Peradilan dan
Penyaliban Yesus
a. Para Petinggi Agama
Merombak agama Yahudi tdk disukai para pemuka agama.
Pemuka agama : Barang siapa merongrong agama dianggap membayakan
bangsa murka Allah habislah riwayat bangsa Yahudi.
Yesus berasal dari desa, dari suku yang agamanya tidak kokoh (tdk
berpendidikan, tukang kayu, tdk berhak mengutak -utik kitab suci
Beberapa hal yg dituduhkan orang farisi
Yesus bergaul dengan sampah masyarakat :
Ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat bahwa ia makan dengan pemungut cukai
dan orang berdosa.
Yesus dianggap melanggar Hukum Taurat :
Yesus menyatakan semua makanan Halal; Ia menyentuh orang kusta; Ia tidak berpuasa.
Yesus dianggap melanggar adat saleh
Yesus berbicara dengan perempuan kafir; Ia membela wanita pezinah; Ia makan
dengan tangan najis.
Yesus dianggap melanggar Sabat
Yesus dianggap mencampuri urusan para pemuka agama :
Imam Agung bertanggung jawab atas Bait Allah. Tetapi, Yesus mengusir para pedagang
di Bait Allah, padahal Dia dianggap tidak mempunyai hak apa-apa terhadap urusan
Bait Allah. Yesus dianggap berani mengatakan bahwa Ia mengerti apa yang
dikehendaki Allah, bahwa ia mengenal Allah lebih daripada para nabi dahulu, lebih dari
masa Musa. Dimata para petinggi agama, Yesus dianggap Provokator.
b. Para Petinggi Pemerintahan
Keributan di Bait Allah ketika Yesus dan murid-muridNya menghalau
para pedagang mungkin membuat pemerintahan colonial Romawi
mencurigai Yesus. Ketika bangsaNya sendiri menyerahkan Yesus,
pemerintah Romawi rupanya tidak terlalu berkeberatan untuk
mengamankan dan membebaskan Dia dari segala tuduhan.

Anda mungkin juga menyukai