(Materi Tambahan untuk Ulangan Tengah Semester Genap)
Arti Kerajaan Allah:
Kerajaan Allah adalah situasi di mana Allah sendiri yang meraja di dunia dan di dalam hati setiap orang sehingga dunia ini penuh kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan.
A. Gambaran Kerajaan Allah Pada zaman Yesus
Pada zaman Yesus, Situasi ekonomi orang Yahudi sangat parah, kebanyakan dari mereka adalah penggarap lahan pertanian milik tuan tanah yang tinggal di kota. Mereka sendiri digaji sangat kecil, dan diperparah lagi dengan beban pajak yang besar. Situasi politik pun mencekam karena didera dalam bayang-bayang penjajah Romawi. Menurut sejarahwan Yahudi, saat itu banyak usaha pemberontakan yang kerap dilakukan oleh kaum zelot tetapi tak satupun yang berhasil. Beberapa dari antara mereka yang berhasil ditangkap, bahkan para pemimpinnya digantung hidup-hidup di depan gerbang menuju kuil Octavianus (kaisar Roma) dan Bait Allah dihancurkan. Kejadian itu membuat ketakutan makin mencekam dan pada sisi lain kerinduan akan sang MESIAS agar datang untuk membebaskan mereka semakin membesar.
Harapan akan datangnya MESIAS dan Kerajaan Allah itu makin kuat hingga muncul pandangan- pandangan tentang kerajaan Allah sebagai berikut:
1. Kerajaan Allah berciri Nasionalistis - Zelotis
Semangat nasionalis orang Yahudi yang menginkan Kerajaan Israel yang merdeka dari penjajah Romawi. Bagi mereka, Kerajaan Allah tercipta jika penjajah Romawi berhasil diusir, dan itu dilakukan atas penyertaan Allah sendiri. Mereka yakin bahwa Allah sendirilah yang akan datang membebaskan orang Yahudi dari penjajahan Romawi (ini adalah wujud kerinduan mereka atas peristiwa eksodus (mereka ingin peristiwa eksodus baru): Allah membebaskan Umat Israel dari perbudakan Mesir) yakni dengan mengutus MESIAS. Semangat/spirit ini makin lama makin kuat hingga muncul gerakan Zelotisme, yang sebagian besar terdiri dari kumpulan para Sicarii (orang-orang miskin), para perompak, dan pejuang Yahudi yang beraliran nasionalis.
2. Kerajaan Allah berciri Apokaliptik
Apokaliptik artinya tersembunyi. Apokaliptik biasanya berkaitan dengan akhir zaman (akhir zaman tentu masih merupakan misteri, dan misteri merupakan sesuatu yang tersembunyi). Orang-orang dengan pandangan apokaliptik yakin bahwa akhir zaman telah dekat. Saat itu, dunia akan dibebaskan oleh Mesias (sang Pengadil). Mesias akan membangun dunia baru di mana orang yang jahat akan dibinasakan dan yang baik akan diselamatkan dan hidup kekal.
3. Kerajaan Allah menurut pandangan Rabi - Legalisme
Dalam pandangan para rabi (Guru), Allah itu tampak dalam hukum Taurat (hukum/legal). Jika orang Yahudi taat pada hukum Taurat niscaya Allah akan membebaskan mereka dari penjajahan. Jadi, kerajaan Allah tampak dalam kehidupan orang-orang yang taat pada hukum Taurat. Bahkan bagi mereka, pada akhir zaman, orang-orang yang taat pada hukum Taurat sajalah yang akan diselamatkan.
B. Perbedaan Nilai-Nilai Duniawi dan Nilai-Nilai Kerajaan
1. Uang/Harta dan Kerajaan Allah Uang, harta, dan kekayaan memang mempunyai nilai, dan kita harus berusaha memilikinya. Akan tetapi, sekiranya ketiga hal ini tidak membuat manusia terobsesi dan bernafsu untuk menumpuk kekayaan, dan melupakan sesamanya (Kerajaan Dunia). Padahal Yesus menginginkan setiap orang memiliki jiwa solidaritas kepada sesamanya yang lemah. Sehingga setiap orang mampu membebaskan orang dari kemiskinan dan penderitaan.
2. Kekuasaan dan Kerajaan Allah
Kekuasaan itu sangat bernilai. Namun, orang tidak boleh memutlakkannya sehingga usaha kita membangun Kerajaan Allah terhalang. Kekuasaan dalam Kerajaan Allah bukanlah penguasaan tetapi lebih kepada pelayanan. Kekuasaan dalam Kerajaan Allah tidak mementingkan diri sendiri dan kelompoknya. 3. Kehormatan/Gengsi dan Kerajaan Allah Kehormatan/gengsi adalah nilai yang sangat dipertahankan orang, bahkan dianggap lebih penting daripada segala sesuatu. Akibatnya, masyarakat menjadi terpecah-pecah dalam kelompok, timbul kesombongan, dan diskriminasi. Padahal Yesus ingin setiap orang dicintai dan dihormati, bukan karena pendidikan, kekayaan, asal-usul, dsb, tetapi karena ia adalah pribadi yang diciptakan Allah sebagai citra-Nya. 4. Solidaritas dan Kerajaan Allah Kerajaan Dunia sering dilandaskan pada solidaritas kelompok yang ekslusif (suku, agama, ras, Keluarga, dsb) dan demi kepentingan sendiri. Sedangkan Kerajaan Allah dilandasi solidaritas yang mencakup semua umat manusia, termasuk musuh sekalipun.
C. Upaya-upaya Yesus dalam Memperjuangkan Kerajaan Allah
1. Yesus mengadakan banyak mukjizat sebagai tanda bahwa Allah telah datang untuk menyelamatkan manusia. Inilah kemurahan hati Allah kepada manusia. 2. Yesus bergaul dengan semua orang sebagai tanda cinta-Nya yang universal. Ia juga bergaul dengan pelacur, orang kusta, pemungut cukai, penguasa, penjajah, dan kaum-kaum terkucil lainnya. 3. Yesus membebaskan orang dari beban legalisme (pelaksanaan aturan-aturan yang sifatnya sah). Bagi-Nya, segala peraturan diperkenankan ada, tetapi harus memerdekakan manusia dan berlandaskan cinta kasih. 4. Yesus memanggil pengikut-pengikut-Nya untuk ikut mewartakan Kerajaan Allah ini. Oleh karena itu, orang yang dipanggil harus segera meninggalkan segala-galanya, belajar dan hidup dekat dengan Yesus, siap diutus, dan siap menderita.