Kerajaan Allah adalah panggilan dan tawaran rahmat Allah, dan manusia
harus menerimanya dengan sikap iman yang dinyatakan dalam perbuatan
yang baik.
Dalam dunia saat ini, kita melihat banyak pembunuhan, pemerkosaan,
penindasan, korupsi, perkelahian, dan sebagainya. Ada kesan Allah tidak
atau belum memerintah di bumi ini. Memang kerajaan Allah belum
terlaksana dengan sepenuh-penuhnya, tetapi sudah mulai nyata. Sebab
melalui Yesus, pemerintahan Allah sudah mulai menerobos masuk ke
dalam dunia yang rusak ini. Sejak kedatangan Yesus, lebih-lebih sejak
kebangkitan-Nya dari alam maut dan sejak turunnya Roh Kudus atas
orang-orang yang percaya kepada-Nya, Allah mulai meraja di bumi ini.
Ia mulai meraja dengan sepenuh-penuhnya baru dalam diri Yesus, sebab
hanya Dialah yang seluruhnya dirajai Allah. Tetapi mulai dari Yesus,
pemerintahan Allah semakin meluas, sebab setiap langkah yang diambil
oleh Yesus (kini melalui Gereja- Nya) menawarkan keselamatan kepada
mereka yang dijumpai-Nya. Dengan demikian terbukalah jalan bagi
pemerintahan Allah di dunia ini, sehingga kita dapat pula melihat daftar
peristiwa-peristiwa cerah yang membawa banyak harapan.
Untuk dapat menjadi warga Kerajaan Allah kita dapat belajar dari “Sabda
Bahagia” yang diwartakan Yesus yaitu dalam hidup sepenuhnya kita
harus menyandarkan diri kepada kekuatan Allah sebagai satu-satunya
sumber kekuatan. Untuk itu kita harus rela melepaskan raja-raja yang lain,
seperti harta dan kehormatan, dan rela pula mempertaruhkan segala-
galanya, termasuk diri sendiri, demi Sang Raja.