Anda di halaman 1dari 3

Program Studi S1 Pendidikan Dokter Umum

Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha

Tugas menjawab 5 Pertanyaan BAB 5: Spiritualitas Kerajaan Allah

Pendidikan Agama Kristen

Hari, tanggal: Selasa, 24 Oktober 2023

Dosen: Pdt. Yohanes Bambang Mulyono, M. Th

Nama: Cindy Audryanna Panggabean

NRP: 2310191

Kelas PAK: C

1. Mengapa Injil Matius menggunakan kata "Kerajaan Sorga" danmbukan "Kerajaan Allah?"
Jelaskanlah latar-belakang penulisan Injil Matius.
Jawaban: Di Perjanjian Baru, kata "Kerajaan Allah" dipakai sebanyak 150 kali. Untuk Injil
Matius saja kata "Kerajaan Allah" dipakai sebanyak 50 kali. Injil Matius sebenarnya tidak
memakai kata "Kerajaan Allah" tetapi kata "Kerajaan Sorga." Penggunaan kata "sorga"
dalam Injil Matius pada hakikatnya sebagai suatu sikap penghormatan yang khidmat
kepada nama "Allah."

Tanggapan: penggunaan kata sorga yang menunjukkan sikap penghormatan kepada Allah
yang merupakan Raja semesta alam itu, karena Allah lah merupakan pemilik Kerajaan
Sorga . Di mana kata Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga memiliki perbedaan, yaitu
Kerajaan Allah sendiri merupakan bentuk konkret atau diri Yesus yang menjadi pusatnya
dan mengacu pada otoritas rohani yang alkitabiah, sedangkan Kerajaan Sorga mengacu
pada kehidupan bersama dengan Allah yang kekal.

3. Apa arti “Kerajaan Sorga” atau “Kerajaan Allah” dalam kitab injil-injil? Jelaskanlah.
Jawaban: Kata “Kerajaan Allah” berasal dari istilah bahasa Yunani yaitu Basileia tou Theou
yang memiliki makna, yaitu: Allah yang memerintah (pemerintahan Allah). Allah adalah
Tuhan yang bertakhta di atas Kerajaan-Nya sebagai Raja seluruh alam semesta dan seluruh
kehidupan umat manusia Karena itu seluruh hakikat dan tujuan kehidupan manusia
berpusat pada Allah dan Kerajaan-Nya.
Tanggapan: menurut saya, Kerajaan Allah atau the Kingdom of God mengacu pada satu
kesatuan penting yaitu pemerintahan Allah atas seluruh ciptaan Allah yang meliputi
seluruh alam semesta atau multiverse di mana semesta ini tak terbilang dan tak terhingga
ayat yang dapat jadi acuan dari pendapat saya terdapat di Kitab 1 Raja-Raja 8: 27, namun
kita sebagai manusia yang tak seberapa ini pun Allah tetap mengasihi kita sebagai ciptaan-
Nya sehingga Dia mengutus Anak-Nya Yang Tunggal yaitu Yesus Kristus. Oleh karena itu,
Kristus lah yang dapat membuat kita selamat. Kristus lah merupakan keselamatan dan
beriman kepada-Nya merupakan hal mutlak seperti dapat kita temukan di Injil Yohanes
14: 6

5. Apa maksud dari ucapan Yesus di Matius 6: 33 yang menyatakan: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan
Allah dan kebenaran-Nya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu." Jelaskanlah.

Jawaban: Makna kehidupan manusia bukan sekadar bertahan hidup dengan memenuhi
kebutuhan primer-sekunder dan tertier. Lebih utama lagi adalah umat bersedia
mengarahkan seluruh hati, kekuatan, akal-budi dan karunianya untuk mempermuliakan
Allah. Setiap umat dipanggil hidup dalam pemerintahan Allah. Pengakuan Allah sebagai
Raja seharusnya dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari. Kata "Kerajaan Allah" di Matius
6:33 dihubungkan dengan kata "kebenaran-Nya." Makna "kebenaran" dalam konteks ini
berasal dari kata dikaiosune yang memiliki arti: "kebenaran dan keadilan." Dengan
demikian secara umum makna mencari "Kerajaan Allah" adalah sikap iman yang mengaku
dan menghayati pemerintahan Allah sebagai satu-satunya Raja atas seluruh aspek
kehidupan dengan mempraktikkan kebenaran dan keadilan dalam kehidupan bersama.

Tanggapan: masih ada orang Indonesia yang banyak menyatakan kebenaran tetapi
mengabaikan keadilan, misalnya dalam membangun rumah-rumah ibadat, orang
Indonesia melarang pembangunan gereja tetapi tidak melarang pembangunan rumah
ibadat naikle/masjid.

7. Melalui Kristus, Allah diperkenalkan sebagai Bapa. Apa nilai yang hakiki Allah dipahami dan
dipanggil sebagai Bapa?

Jawaban: Penyebutan namadikenakan pada diri Allah berulangkali dipakai oleh Yesus,
misalnya “Demikian endaknya terangmu bercahaya di depan semua orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu Yang di sorga” (Mat. 5:16). Kata
Bapa” (Pater/patros dalam bahasa Yunani) merupakan sebutan bagi anak-anak Israel
kepada ayah mereka. Anak-anak umat Israel memanggil ayah mereka dengan sebutan
Abba. Kristus memperkenalkan bahwa Allah yang adalah Raja adalah seorang Abba.
Panggilan Abba untuk menggambarkan relasi yang begitu dekat dan intim antara seorang
ayah dengan anaknya. Allah yang adalah Raja semesta alam di dalam Kristus
sesungguhnya Allah yang begitu akrab dan penuh kasih seperti seorang Bapa kepada anak-
anaknya. Di dalam kehadiran Kristus, Allah yang Mahakuasa hadir sebagai Allah yang
penuh rahmat dan kasih sebagai Bapa. Hukum dan perintah Allah dikaruniakan dalam
konteks relasi kasih antara Bapa dengan anak-anaknya. Kasih Allah sebagai Bapa
dilustrasikan dalam perumpamaan Yesus tentang domba yang hilang, sehingga di bagian
akhir perumpamaan Yesus berkata “Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak
menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang” (Mat. 18:14).

Tanggapan: kita bisa memanggil Allah yang menguasai alama semesta atau multiverse
dengan kata Bapa, yang merupakan panggilan akrab dari anak ke ayah nya, seperti kita
memanggil ayah kita di bumi ini dengan beberapa panggilan misalnya, ayah, papa, papi,
daddy. Berulang kali Yesus menyebutkan Allah sebagai Bapa sebab Yesus mau kita tahu
bahwa di dalam diri-Nya kita adalah anak-anak Allah dan memberika diri-Nya, “Sang
Firman” itu sebagai anak. Allah yang Raja itu menghadirkan diri-Nya melalui Kristus Sang
Anak. Seperti Allah itu adalah Bapa, Allah itu adalah Anak, dan Allah itu adalah Roh Kudus.
Jadi, Yesus merupakan pusat Kerajaan Allah tetapi tidak menyingkirkan Allah yang sebagai
Bapa dan Allah yang sebagai Roh Kudus.

12. Jelaskanlah makna ucapan Yesus di Lukas 11: 20, yaitu "jika Aku mengusir setan dengan kuasa
Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."

Jawaban: Perhatikanlah bentuk penggunaan kata "Aku" (Egoo) dari Yesus yang begitu
ditekankan sebagai Subjek yang melaksanakan tindakan Allah yaitu mengusir setan.
Dalam setiap tindakan Yesus, hadirlah Kerajaan Allah yang menyelamatkan. Dengan
demikian dalam inkarnasi dan karya Kristus, Kerajaan Allah yang kekal dan ilahi telah hadir
dalam realitas kehidupan di masa kini. Sebab Kristus adalah perwujudan konkret dari
realitasKerajaan Allah. Kristus yang adalah wujud nyata Kerajaan Allah dalam inkarnasi-
Nya menyatakan diri-Nya sebagai Anak.

Tanggapan: bentuk Kerajaan Allah adalah Kristus sebagaimana dapat dibuktikan dengan
Injil Matius 11: 20. Berarti realitas Kerajaan Allah yang melampaui semesta alam, dalam
iman Kristiani sudah datang. Kerajaan Allah itu datang ketika Yesus berinkarnasi. Kristus
yang adalah Kerajaan Allah yang sudah datang itu untuk mengidentifikasi Kerajaan Allah,
membawa kebenaran dan menyelamatkan umat manusia. Yesus disalib karena misi Yesus
di mana ayat yang mengacu pertanyaan tersebut yaitu Luka 9: 22. Salib itu merupakan
puncak. Allah mengasihi kita dengan bentuk konkret.

Anda mungkin juga menyukai