Anda di halaman 1dari 6

PANDANGAN KERAJAAN ALLAH SECARA UMUM

PENGERTIAN KERAJAAN ALLAH

Dalam kamus Inggris, terdapat arti kata "kingdom" yang salah satu definisinya

adalah "tingkatan, kualitas keadaan atau atribut raja; kekuasaan raja; dominion; monarki;

martabat raja." Ini lebih tepat dengan arti kata malkuth (bahasa Ibrani PL) dan basileia

(bahasa Yunani PB), yang diartikan "tingkatan, kekuasaan, dan kedaulatan yang dimiliki

seorang raja". Arti utama basileia adalah kekuasaan untuk memerintah, kedaulatan raja.

"Kerajaan Allah" (Yunani: η βασιλεια του θεου - hê basileia tou theou) dan

"Kerajaan Sorga" atau "Kerajaan Langit" (Yunani: η βασιλεια των ουρανων - hê basileia

tôn ouranôn), menggambarkan suatu gagasan yang sama.

Arti kata basileia bukan merujuk suatu wilayah pemerintahan raja, melainkan

perbuatan atau aktifitas pemerintahan. Ini merupakan pengertian yang dinamis yang

cocok dengan penggunaan bahasa Ibrani seperti yang ditulis dalam Mazmur 103:19 : “

Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan Kerajaan-Nya berkuasa atas segala

sesuatu”. Kerajaan pada ayat itu tidak berarti suatu ‘tempat’ tetapi kuasa atau hak

untuk memerintah/menguasai. “ Kerajaan Allah atau pemerintahan Allah adalah lingkup

4
tempat kehendak-Nya terlaksana dan apa yang Ia kehendaki terjadi “ 1Bukti yang paling

jelas dalam hal dalam Perjanjian Baru adalah Doa Bapa Kami .

Kerajaan Allah dalam Alkitab pada umumnya berarti : Allah yang aktif

memerintah di dunia. Kadang-kadang Tuhan Yesus mengatakan tentang “memasuki”

Kerajaan Allah, adalah sama halnya kita memasuki sebuah negara, misalnya dalam ayat

ini :

* Markus 10:23

LAI TB, Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada

mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.

TR, και περιβλεψαμενος ο ιησους λεγει τοις μαθηταις αυτου πως δυσκολως οι τα

χρηματα εχοντες εις την βασιλειαν του θεου εισελευσονται

Translit, kai periblepsamenos ho iêsous legei tois mathêtais autou pôs duskolôs hoi ta

khrêmata ekhontes eis tên basileian tou theou eiseleusontai

Arti utama dari kata "kerajaan" ini dapat dilihat dalam Perjanjian Lama. II Taw

12:1 berbicara tentang pembangunan kerajaan atas pemerintahan Rehabeam. Daniel 8:23

menunjuk pada akhir dari kerajaan atau pemerintahan mereka. Bagian lain yang memakai

kata "kerajaan" dalam arti pemerintahan manusia dapat ditemukan dalam Kejadian 20:9;

I Raja-raja 2:12; II Taw 11:17, 12:1; dan sebagainya.

1
Diambil dari Dallas Willard, The Divine Conspiracy :Rediscovering our Hidden Life In God (New York:
HapperCollins, 1998,25)

5
Jika kata kerajaan itu yang dimaksud adalah Kerajaan Allah maka artinya selalu

adalah pemerintahan Allah, kekuasaan Allah, dan bukan wilayah berlakunya

pemerintahan itu. Mazmur 103:19 "Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan

kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu ." Kerajaan Allah itu universal atas seluruh

bumi dan segala abad (Mazmur 145:11; Mazmur 145:13; Daniel 2:37, 5:26). Wilayah

pemerintahan Allah adalah langit dan bumi.

Contoh lain terdapat dalam perumpamaan Lukas 19:11-12. Yesus menceritakan

perumpamaan bahwa ‘ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh

untuk dinobatkan menjadi raja (menerima basileia) dan di situ dan setelah itu baru

kembali’. Bangsawan itu sudah memiliki wilayah, tetapi dia pergi untuk mendapatkan

otoritas raja. Cerita tersebut adalah cerita tentang Herodes Agung yang pergi ke Roma

pada tahun 40 SM untuk mendapatkan kekuasaan dari Senat Romawi untuk menjadi raja

atas orang Yahudi di Yudea. Sekali lagi bahwa kerajaan Allah bukan menyangkut

wilayah atau rakyat, tetapi pemerintahan Allah.2

2
http://urantia-indonesia.tripod.com/galeri/tesis-bab_iii.htm (24 Agustus 2015)

6
KERAJAAN ALLAH MENURUT PARA AHLI TEOLOG

Pertama, Menurut Gordon Fee yang dikutip oleh oleh Glen dan David dalam buku

Etika Kerajaan, Kerajaan Allah adalah “Suatu peristiwa masa depan sekaligus suatu

realitas masa kini.”3

Kedua, Menurut George Eldon Ladd,

Kerajaan Allah adalah pemerintahan tertinggi Allah, namun pemerintahan Allah terwujud

dalam tahap yang berbeda-beda sepanjang sejarah penebusan. Oleh karena itu, manusia

dapat masuk ke dalam wilayah pemerintahan Allah dalam beberapa tahap perwujudannya

dan mengalami berkat-berkat pemerintahan-Nya itu dalam kadar yang berbeda-beda.

Kerajaan Allah adalah zaman yang akan datang, yang lazim disebut Sorga. Waktu itu

kita akan mengalami berkat-berkat pemerintahan-Nya dalam kepenuhan yang sempurna.

Akan tetapi, kerajaan itu ada di sini saat ini dan dapat kita nikmati sebagian dari berkat-

berkat pemerintahan Allah itu secara nyata.4

Ketiga, Menurut Albert Schweitzer yang dikutip oleh Eldon Ladd dalam bukunya

Injil Kerajaan, “Kerajaan Allah sama sekali bukanlah suatu kenyataan rohani atau

kenyataan yang ada sekarang; Kerajaan Allah seluruhnya merupakan kenyataan masa

mendatang dan bersifat adikodrati.”5

3
Glen H. Stassen & David P. Gushee, Etika Kerajaan: Mengikut Yesus Dalam Konteks Masa Kini
(Surabaya: Momentum, 2008), 4.
4
George Eldon Ladd, Injil Kerajaan (Malang: Gandum Mas, 1994), halamamn 24-25.
5
Ibid , hal 16

7
Keempat, Graeme Goldsworthy has summarized a definition of the Kingdom of

God as "God's people in God's place under God's rule.6

Kelima, Menurut Donald Guthrie, Kerajaan Allah menunjuk kepada adanya

hubungan antara masa sekarang dan masa yang akan datang. Perwujudan ini akan

lengkap hanya dalam kerajaan yang akan datang, tetapi sudah diwakili pada masa

sekarang di dalam jemaat.7

ISTILAH KERAJAAN ALLAH DAN KERAJAAN SORGA

Kedua istilah itu dipakai secara bergantian. Dalam Injil sinoptik, hanya Matius

yang menggunakan istilah Kerajaan Sorga, dan dalam Matius 12:28; 19:24; 21:31,43,

Matius memakai istilah Kerajaan Allah. Markus, Lukas, dan Yohanes selalu memakai

istilah Kerajaan Allah. Namun secara umum tidak ada perbedaan arti dari kedua istilah

ini.

Perbedaan kedua ungkapan tersebut dapat dijelaskan berdasarkan ilmu bahasa.

Kerajaan Sorga dipakai dalam bahasa Semit, sedangkan Kerajaan Allah dipakai

dalam bahasa Yunani untuk menyatakan ungkapan yang sama. Yesus mengajar dalam

bahasa Aram, bahasa yang sangat mirip bahasa Ibrani, sedangkan PB ditulis dalam

bahasa Yunani. Yesus ketika mengajar orang-orang Yahudi mungkin memakai istilah

"Kerajaan Surga" yang akan merupakan bentuk ungkapan khas Yahudi. Ungkapan ini

kemudian oleh bangsa Yunani diterjemahkan menjadi Kerajaan Allah. Dalam Injil

Matius, yang mungkin ditulis oleh orang-orang percaya berbangsa Yahudi, ungkapan asli

6
Kingdom of God, , tersedia di http://www.theopedia.com/Kingdom_of_God, 24 Agudtus 2015
7
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 3 (Jakarta: BPK, 1993), 26.

8
"Kerajaan Surga" biasanya dipertahankan. Istilah Kerajaan Allah, Kerajaan Surga,

kehidupan kekal, keselamatan, adalah istilah-istilah yang dalam pemakaiannya dapat

dipertukar-tempatkan8

Istilah Kerajaan Sorga hanya ada di Injil Matius, tidak akan ditemukan di bagian

Alkitab lainnya. Bagi orang Yahudi kata "Allah" sangat sakral untuk digunakan

sembarangan atau terlalu sering. Matius yang menulis kepada orang Yahudi, itulah yang

menyebabkan ia lebih sering memakai istilah "Kerajaan Sorga" (Kerajaan Langit), sedikit

sekali menggunakan istilah "Kerajaan Allah".

Sebaliknya Markus dan Lukas tidak pernah menggunakan istilah "Kerajaan Sorga".

Kedua penulis ini memakai istilah "Kerajaan Allah", artinya sama dengan "Kerajaan

Sorga", tapi lebih gampang dimengerti oleh non-Yahudi. Pemakaian istilah "Kerajaan

Sorga" oleh Matius disebabkan kecenderungan Yahudi tidak mau menyebut langsung

nama Allah

8
http://urantia-indonesia.tripod.com/galeri/tesis-bab_iii.htm (24 Agustus 2015)

Anda mungkin juga menyukai