Anda di halaman 1dari 18

BAB II

KEDAULATAN ALLAH
Surat Roma adalah surat Paulus yang di letakan paling depan diantara surat-

surat rasul Paulus lainnya. Ada beberapa tanggapan atau kesaksian para teolog-teolog

kristen tentang surat Roma:

Findlay mengatakan “ inilah MANGNUM OPUS ( karya yang terbesar) paulus.


Surat ini menunjukan pengarangnya ahli pikir dan ahli telogia yang besar. Dalam
surat ini ia menguraikannya juga menjadi satu keseluruhan yang organis. bagi
dogmatika, surat inilah bagian Alkitab yang paling utama. Lebih dari kitab-kitab
lainnya, surat ini telah mennetukan jalan pikiran Kristen”1
Coleridge “ di antara segala kitab, inilah yang terdalam isi-nya”
Martin Luther “ inilah bagian kitab PB yang terutama. . . . Baik juga setiap orang
Kristen menghafalnya.”
Godget “ Apabila kita mempelajari surat ini, kita berhadapan dengan arti yang tidak
terduga dalamnya.”
C.A.Fox “ Atas permintaannya sendiri, Chrysostom biasa dibacakan surat ini
seminggu dua kali . . . . Di antara segala kumpula kebenaran, inilah yang paling
dalam dan paling sempurna.”
Sudah jelas, surat Roma adalah uraian yang logis; bagiannya tiga. Ps 1 s/d 8
menguraikan Injil, tidak ada selangnya; ps 9, 10 dan 11 menguraikan
hubungan Injil dan Israel; ps 12 s/16 menguraikan hubungan Injil dengan
peri laku manusia2
Dalam Roma 9 sampai 11, Paulus berurusan dengan masalah yang

berhubungan dengan kondisi Israel. Apa artinya bahwa Israel telah kehilangan

Mesias yang bangsa itu nantikan? Apa yang dikatakan tentang Tuhan? Apa yang

dikatakan tentang Israel? Apa yang dikatakan tentang posisi bangsa-bangsa di luar

Israel sekarang di dalam Allah? dalam Roma 9 sampai 11, Paulus berurusan dengan

masalah yang berhubungan dengan kondisi Israel. Apa artinya bahwa Israel telah

kehilangan Mesias ? Apa yang dikatakan tentang Tuhan? Apa yang dikatakan

tentang Israel? Apa yang dikatakan tentang posisi kita sekarang di dalam Allah?

1
J. Sidlow Baxter, Menggali isi Alkitab Roma sampai dengan Wahyu ( Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bina Kasih/OMF,2007),
2
Ibid
dalam Roma 9 sampai 11, Paulus berurusan dengan masalah yang berhubungan

dengan kondisi Israel. Apa artinya bahwa Israel telah kehilangan Mesias? Apa yang

dikatakan tentang Tuhan? Apa yang dikatakan tentang Israel? Apa yang dikatakan

tentang posisi orang-orang di luar bangsa Israel sekarang di dalam Allah?

Bagian nats kitab Roma 9-11 yang diselidiki, penulis akan mebahas tentang

konsep pemikiran Paulus tentang Kedaulatan Allah. Kata kedaulatan adalah satu dari

lima tema utama dari kitab Roma selain dosa, keselamatan, pertumbuhan, pelayanan.

Dalam bagian ini penulismemperhatikan ada turut campur Tuhan dalam alasan

keselamatan yang direncanakan untuk bangsa-bangsa non Yahudi. Semuanya tidak

terlepas dari pada peranan kedaulatan Allah. Nampak jelas dalam beberapa ayat

yang menunjukan adanya kedaulatan Allah dalam porses keselamatan yang diterima

oleh bangsa-bangsa non Yahudi.

Dalam bab ini penulis akan membahas beberapa bagian yang berkaitan

dengan kedaulatan Allah. Bagian pertama yaitu Pengertian kedaulatan Allah, yang

kedua yaitu aspek-aspek kedaulatan Allah yang didalamnya terdapat Kehendak

Allah, pilihan , panggilan ‘dan yang terakhir alasan dari kedaulatan Allah.

A.Pengertian Kedaulatan Allah


Kedaulatan Allah sangat ditekanakan dalam Alkitab. Allah adalah pencipta,

dan KehendakNya adalah sebab dari segala seustau. Dalam karya penciptaanNya

maka langit dan bumi dan segala sesuatu adalah milikNya. Ia berjubahkan otoritas

mutlak atas malaikat-malaikat di surga dan amnusia di bumi..Ia memegang segala

seusatu dalam kuasa-Nya, dan menentukan akhir dari segalanya sebagaimana mereka

telah di tentukan untuk demikina. Namun sebelum melanjutkan pemikiran Paulus

tentang konsep kedaulatan Allah penulis akan membahass terlebih dahulu pengertian

dari kata kedaulatan Menurut KBBI kata kedaulatan berarti


“ Kekuasaan tertinggi atas pemerintahan Negara, daerah, dan sebagainya.” 3

Alkitab Penuntun Hidup berkelimpahan seri Life Apllication Study Bible

mengatakan menjelaskan Allla mengawasi dan memperhatikan umat-Nya – pada

masa lalu, sekarang, dan masa depan. Allah selalu menghadapi manusia secara adil.

Karena Allah berkuasa atas seluruh ciptaan, maka Dia bisa menyelamatkan siapapun

yang dikehendaki-Nya4

Selanjutnya penulis akan membahas beberapa pandangan ahli teologi yang

dalam hal ini yaitu para teolog-teolog Kristen yang penulis akan mengambil

pemahaman masing-masing teolog tentang pengertian atau definisi kedaulatan Allah.

Yang pertama dari pandangan Dr. Norman Geisler, dalam buku yang ditulis yaitu

Systematic Theology, Vol 2., hal 536, mengaatakan Kedaulatan Allah

"Kedaulatan adalah kendali Allah atas ciptaan-Nya, berurusan dengan


pemerintahan-Nya atas hal itu: Kedaulatan adalah pemerintahan Allah atas semua
realitas."5
Seorang penulis buku teologi Kristen yang sanagt terkenal yaitu Charles Ryre

juga menyumvang ide dan memberikan pengertian tentang kedaulatan Allah dalam

buku yang Ryre tulis yaitu Basic Theology memaparkan:

"Kata itu berarti yang utama, kepala, tertinggi. Kata itu pertama-tama
berbicara tentang posisi (Allah adalah yang Utama yang ada di alam
semesta), kemudian tentang kekuatan (Allah adalah yang paling berkuasa di
alam semesta). Bagaimana Ia melatih kekuatan itu diungkapkan dalam
Alkitab ... Tuhan yang berdaulat dapat menjadi diktator (Tuhan tidak). Atau
seorang penguasa dapat melepaskan penggunaan kekuatannya (Tuhan tidak
memiliki). Pada akhirnya Tuhan mengendalikan semua hal, meskipun Ia
dapat memilih untuk membiarkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi sesuai
dengan hukum alam yang Dia telah tahbiskan. " -–
Menurut sebuah artikel rohani Christianity com memberikan pengertian

tentang kedaulatan Allah dan menurut pandangan situs tersebut

3
https://jagokata.com/arti-kata/kedaulatan.html diakses Pada Tanggal 07 Maret 2020
4
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan seri Life Application Study Bible
5
Dr. Norman Geisler. Systematic Theology, Vol 2., 536
kedaualatan Allah adalah Sama sekali tidak ada yang terjadi di alam semesta
yang berada di luar pengaruh dan otoritas Allah. Sebagai Raja di atas segala
raja dan Tuhan di atas segala tuan, Tuhan tidak memiliki batasan.6
Penjelasan R.C Sproul dalam buku Now That’s A Good Question tentang

kedaulatan Allah. Sproul mengatakan bahwa:

"Jika ada unsur alam semesta yang berada di luar wewenang Allah, maka ia bukan
lagi Tuhan atas segalanya. Dengan kata lain, kedaulatan adalah milik dewa.
Kedaulatan adalah sifat alami dari Sang Pencipta. Tuhan memiliki apa yang ia buat,
dan dia mengatur apa yang dia miliki. "7

Penulis J. L Packer dalam buku Evangelism and the Sovereignty of God


memberikan pengertian tentang kedaulatan Allah yaitu:
Kedaulatan Ilahi adalah subjek yang luas: ia mencakup segala sesuatu yang masuk
ke dalam gambaran alkitabiah tentang Allah sebagai Tuhan dan Raja di dunia-Nya,
Dia yang 'mengerjakan semua hal sesuai dengan kehendaknya sendiri 8

Sebush situs rohani Kristen mengatakan paham tentang definisi dari

Kedaulatan Allah yaitu sebagai berikut:

“Kedaulatan Allah adalah latihan bebas dari otoritas tertinggi-Nya dalam


melaksanakan dan mengelola tujuan kekal-Nya. Allah harus berdaulat jika Ia ingin
menjadi Allah yang sejati.”9

Pengertian kedaulatan Allah berdasarkan Roma 9-11 Situs Christianity. Com


menjelaskan bahwa Tuhan tahu semua hal di masa lalu, sekarang, dan masa
depan. Tidak ada batasan untuk pengetahuan-Nya, karena Allah tahu segalanya
sebelum itu terjadi ( Roma 11:33 ).

Jadi dalam bagian ini penulis dapat mengartikan Allah yang berdaulat  Itu

berarti menjadi sumber utama dari semua kekuatan, otoritas, dan segala sesuatu yang

ada. Hanya Tuhan yang bisa membuat klaim itu; oleh karena itu, kedaulatan Allahlah

yang menjadikan Allah lebih unggul dari semua allah lain dan menjadikan Allah, dan

hanya Allah, yang layak disembah.

6
https://www.christianity.com/theology/what-does-the-phrase-god-is-sovereign-really-mean-
11555729.html diakses pada tanggal 16 Febuari 2020
7
R.C Sproul,. Now That's A Good Question
8
 Packer, J.I.. Evangelism and the Sovereignty of God
9
https://www.ligonier.org/blog/divine-sovereignty/diakses pada tanggal 07 Maret 2020
Ketika di lihat dari beberapa pandanagan beberapa para teolog berkaitan

dengan kedaulatan Allah, penulis memberikan kesimpulan pengertian tentang

kedaulatan Allah adalah Allah sebagai pribadi yang Mahakuasa memiliki kekuatan

dan kuasa serta otoritas penuh bagi seluruh aspek baik di bumi mampun di sorga.

B. Aspek-aspek Kedaulatan Allah

Dari Roma 9-11 penulis menemukan beberapa aspek yang berkaitan dengan

konsep kedaulata Allah dalam karya keselamatan yang Allah lakukan untuk Bangsa-

bagsa non Yahudi yaitu kehendak Allah, Predestinasi, Pilihan, Panggilan. Penulis

akan membahas satu persatu aspek-aspek dari kedaulatan Allah ini

1.Kehendak Allah yang Berdaulat

Bagian ini penulis akan membahas tentang kehendak Allah yang berdaulat.

Berkhof dalam buku teologi Sistematika 1 Doktrin Allah mendefinisikan kehendak

Allah sebagai

“Kesempurnaan dari jatidiriNya dimana Ia, dalam tindakan yang paling


sederhana menuju pada diriNya sendiri sebagai kebaikan yang tertinggi
( yaitu bersuka cita dalam diriNya sendiri)dan menuju pada mahlukNya demi
namaNya sendiri, dan dengan demikian merupakan dasar dari keberadaan
mereka dan eksistensi yang dilanjutkan”10
Kepentingan Allah dari kehendak Allah muncul dalam banyak hal dalam

Alkitab. Kehendak Allah ini disebutkan sebagai penyebab final dari segala

sesuatu,segala sesuatu berasal dari pada Allah. Termaauk dalam nats yang penulis

selidiki yaitu Roma 9-11 yaitu Pemilihan dan Reprobasi. Dengan demikina teologi

Kristen senantiasa memandang kehendak Allah sebagai penyebab langsung dari

segala sesuatu.
10
Louis Berkhof, Teologi Sistematika ! Doktrin Allah , diterj Yudha Thianto, Lembaga
Reformed Injili Indonesia, Jakarta 1993 hal 129-130
buku yang ditulis oleh Louis Berkhof Teologi Sistematika 1 Doktrin tentang

Allah memberikan pemaparan tentang kehendak Allah bahwa

Kata “kehendak” jika dipakai untuk menunjuk kepada Allah tidaklah selalu
mempunyai konotasi yang sama dalam Alkitab. Kata ini dapat menunjuk arti:
(1) Keseluruhan natur norma Allah, termasuk sifat-sifat seperti kasih,
kesucian,kebenaran dan sebagainya; (2) keadaan penentuan dari diri sendiri,
yaitu kekuatan untuk menetukan dan menetapkan sendiri pada satu tindakan
atau membuat sat7u rencana. (3) hasil dari rencana ini, yaitu rencana yang
sudah ditetapkan dari semula. (4) kekuatan untuk melaksanakan rencanan ini
dan menyadari arti tuuannya ( kehendak dalam tindakan atau
kemahakuasaaan) dan (5) peraturan hidup kepada mahluk yang memiliki
rasio11.
Kata Kehendak tiga kali disebut dalam kitab Roma 9 terlebih khusus ayat 16,

18 dan 20 Lembaga Alkitab Indonesia mengunakan kata Kehendak pada ayat 16,

kata dikendaki-Nya pada ayat 18 dan Kehendak-Nya pada ayat 19.

Ayat 16 menggunakan istilah Yunani yaitu θέλοντος (Thelontos) dan ayat 18

menggunakan istikah θέλων ( Thelo), dan ayat 19 menggunakan kata βούλημα

( Boulema).

‘Kehendak-Nya’ meringkaskan isi ayat 18. Yunaninya Boulema


mengungkapkan ‘maksud yang sudah direncanakan’, jadi bukan kehendak
yang muncul secara mendadak.12
Ayat 9:17-18 Paulus mengutip dari Keluaran 9:16, dimana Allah memberitahukan

sebelumnya bagaimana Firaun akan dipakai untuk menyatakan kuasa Allah Paulus

memakai penyataan ini untuk menunjukan bahwa keselamatan merupakan karya

Allah, bukan karya manusia. Hukuman Allah terhadap pilihan Firaun yang melawan

Allah adalah untuk mempertegas bahwa tindakakan tersebut adalah dosa dan untuk

mengeraskan hati Firaun. Akibat dari pemberontakan Firaun akan merupakan

hukumannya sendiri13

Ketetapan Allah

11
Ibid
12
Dr. Van den End , Tafsiran Alkitab Surat Roma, BPK Gunung Mulia, Jakarta;2000) 449
13
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan seri Full Application Study Bible
Supralapsarianisme menganjurkan urutan-urutan ketetapan-ketetapan Allah

sebagai berikut:

(1) Ketetapan untuk menyelamatkan orang-orang tertentu dan menolak orang-


orang lain;
(2) Ketetapan untuk menciptakan kedua macam orang itu;
(3) Ketetapan untuk mengizinkan keduanya jatuh kedalam dosa;
(4) Ketetapan untuk menyediakan penebusan di dalam Kristus bagi orang-orang
yang terpulih
(5) Dan ketetapan untuk mengutus Roh Kudus guna melaksanakan penebusan
didalam kehidupan orang-orang yang terpilih

Budi Asali seorang yang disebut sebagai teolog kristen yang berazaskan teologi

reformed tulen memberikan pengertian tentang

Henry C. Thiessen dalam buku yang di tulis berjudul Lectures in Systematic

Theology mendefinisikan ketetapan Tuhan sebagai :

“rencana atau rencana-rencana kekal Allah dilandaskan pada pertimbangan


ilahi yang bijaksana dan kudus. Dengan jalan ini maka Allah secara bebas
dan tidak berubah, demi kemuliaanNya sendiri, telah menetapkan baik secara
efektif maupun secara permisif segala sesuatu yang akan terjadi”.14

Dalam kutipan diatas penulis melihat bahwa Allah Yang Mahakuasa telah

merencanakan perkara-perkara kekal untuk segala sesuatu dalam Kemahatahuan

Allah

Sedangankan teolog Reformed yang bernama Louis Berkhof memberikan

definisi lain tentang Ketetapan Tuhan dia mengutip Westminster Shorter Catechisme

disitu dikatakan bahwa

14
Thiessen, Henry C., 1992. Lectures in Systematic Theology, direvisi Vernon D. Doerksen,
terjemahan, Penerbit Gandum Mas: Malang, hal 153.
“Tujuan kekal Allah sesuai dengan pertimbangan kehendakNya, dimana demi
kemuliaaNya sendiri, ia telah menetapkan segala sesuatu yang akan
terjadi”.15 

Di situ penulis memperhatikan pengertian yang dipaparkan oleh Louis


Berkhof bahwa Allah telah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi dalam
kehidupan manusia di diunia ini.

Paul Enns dalam bukunya yang berjudul The Moody Handbook of Theology

jilid 1 merngatakan definisi dari Ketetapan Allah sebagai berikut:

Ketetapan Allah telah didirikan sejak kekekalan dan merujuk pada kuasa
kedaulatan Allah atas semua wilayah dan semua kejadian. Ketetapan-
ketetapan itu direfleksikan di Efesus 1:11 di mana Ia “mengerjakan segala
sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.” Pertanyaan 7 di Westminster Shorter
Confession menyatakan: “Ketetapan Allah adalah tujuan-Nya yang kekal,
menurut kehendak-Nya, di mana bagian kemulian-Nya, Ia menetapkan apa
yang akan terjadi.” Pada akhirnya hanya ada dua pilihan. Apakah Alla h
berdaulat dan memiliki kendali atas dunia dana lam semesta berjalan
bertentangan dengan kehendak kudus-Nya. Tentu saja, yang pertama yang
benar; dunia tidak bekerja secara kebetulan. Allah memiliki kendali yang
mutlak. Namun harus juga diafirmasi bahwa manusia bertanggung jawab
atas perbuatan dosanya. Allah tidak pernah menjadi prakasa dari dosa dan
kedaulatan-Nya tidak menghapus tanggung jawab manusia.16
Dalam kutipan diatas penulis melihat bahwa ketetapan itu dimulai sejak
kekekalan dan punya maksud dan tujuan tertentu

2.Predestinasi

Predestinasi tidak bisa di pisahkan dari doktrin kedaulatan Allah karena

bagian ini memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Penulis mengamati banyak

orang yang menolak doktrin predestnasi padahal doktrin predestinasi adalah doktrin

yang Alkitabiah. Ketika berbicara predestinasi orang-orang akan beranggapan bahwa

Allah pilih kasih, Allah tidak adil. Ketika membahas kata predestinasi maka sangat

lain rasanya kalau tidak membahs tentang John Calvin Salah satu teolog Reformasi

terbesar, yang hidup tahun 1509-1564. Reformator Swiss yang mendirikan Gereja


Berkhof, Louis, 1993. Teologi Sistematika 1: Doktrin Allah, terjemahan LRII & Penerbit
15

Momentum: Jakarta, hal 183


16
Enns, Paul, The Moody Handbook of Theology 1 Terje
Reformed di Eropa.yang sangat terkenal dan memiliki banyak pengikut. Dalam buku

"Calvin: On the Christian Faith mengatakan bahwa

“ Calvin memang bukan orang pertama dan satu-satunya yang mencetuskan

doktrin predestinasi. Dalam tulisan-tulisannya, ia banyak memakai argumentasi

Agustinus untuk menjelaskan beberapa masalah predestinasi. Namun, bila kemudian

doktrin ini sering kali diidentikkan dengan Calvin, tidak lain karena dalam

pemikirannya, paham predestinasi memperoleh pengupasan secara lebih

komprehensif dan utuh.”17

Di samping itu, Calvin adalah tokoh yang paling gigih mengajarkan dan

membela kebenaran doktrin ini, lebih dari siapa pun, bahkan teolog-teolog di masa

kini..

Yohanes Calvin mendefinisikan predestinasi dalam buku Instituto

Pengajaran Agama Kristen yang Calvin tulis sendiri yaitu sebagai berikut:

“ Predestinasi kita namakan keputussan Allah yang kekal dengannya Dia


menetapkan untuk diri-Nya sendiri, apa yang menurut kehendak-Nya akan
terjadi atas setiap orang. Sebab tidak semua orang diciptakan dalam keadaan
yang sama; tetapi untuk yang satu ditentukan kehidupan yang kekal,yang lain
hukuman yang abadi.18
Penulis buku Ikhtisar Dogmatika Dr. R. Soedarmo memberikan penjelasan

tentang pengertian Predestinasi dikatakan dalam buku tersebut:

“ penentuan Tuhan tentang siapa yang akan percaya dan tentang segala jalan
kepada keselamatan itu”19
Dalam bagian lain Louis Berkhof menekankan bahwa kedaulatan Allah atas
dasar mana Ia secara berdaulat telah menentukan dari sejak kekekalan apapun yang
akan terjadi, dan mengerjakan kehendakNya yang berdaulat dalam seluruh

17
McNeill, John T (ed.). "Calvin: On the Christian Faith". (New York: Bobbs-Merill, 1957)
xxii.
18
Yohanes Calvin. Instituto Pengajaran Agama Kristen Diterj: Ny.Winarsih dan J.S
Aritonga, Arifin dan Dr . Th. Van den End Bpk Gunung Mulia.Jakarta. Hal 19
19
Dr. R. Soedarmo,2010, Ikhtisar Dogmatika, BPK Gunung Mulia: Jakarta Hal 129
ciptaanNya, baik yang bersifat jasmani maupun rohani, menurut rencanaNya yang
sudah ditentukan sebelumnya.20

Dalam kaitannya dengan nats Roma 9-11 tentang keselamatan ada konsep
predestinasi yang penulis lihat terlebih khusus dalam Roma 9. Allah sudah mengatur
dengan sedemikian rupa menentukan orng-orang yang akan diselamatkan dan orang-
orang yang tidak diselamatkan.

Pemilihan
Satu kaitan dengan predestinasi, konsep pemilihan juga tidak bisa dipisahkan

dari Konsep kedaulatan Allah. Bagian nats yang penulis selidiki penulis mengamati

dalam karya keselamatan yang Tuhan nyatakan untuk manusia terlebih khusus untuk

Bangsa-bangsa Non Yahudi Allah berperan langsung dalam memilih bangsa-bangsa

non Yahudi untuk diselamatan. Namun sebelum penulis membahas tentang

pemilihan dalam nats Roma 9-11 penulis akan membahas terlebih dahulu tentang

definisi pemilihan menurut para teolog-teolog dan situs-situs Internet.

Definisi Pemilihan
Penulis buku Teologi Sistematika yaitu Henry C. Thiessen mengatakan dalam

buku tersebut bahwa Pemilihan merupakan

“tindakan Allah yang berdaulat penuh; Allah samasekali tidak berkewajiban untuk
memilih siapa pun, karena semua orang telah kehilangan kedudukannya di hadapan
Allah. Bahkan setelah kematian Kristus, Allah masih tidak berkewajiban untuk
melaksanakan penyelamatan,kecuali karena Ia harus menepati persetujuan yang
dibuat-Nya dengan Kristus berhubungan dengan keselamatan keselamatan manusia.
Jadi, pemilihan Allah merupakan suatu tindakan yang berdaulat penuh karena tidak
ada paksaan dari siapa pun. Pemilihan ini merupakan suatu tindakan kasih karunia
karena Allah memilih orang-orang yang samasekali tidak layak untuk
diselamatkan.”21
Pdt. Chris Marantika, thD., DD pendiri Sekolah Tinggi Theologia Injili

Indonesia ( STII) dan Universitas Kristen Immanuel ( UKRIM) Yogyakarta yang


20
Louis Berkhof, 'Systematic Theology', hal 100. 
21
Henry C Thiessen, 1997 Teologi Sistematika direvisi Vernon D. Doerksen. Yayasan Penerbit
Gandum Mas Hal 393
menulis buku Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani mendefinisikan

pengertian Pilihan sebagai:

“pemilihan ialah perbuatan Allah memilih pribadi-pribadi yang akan diselamatkan


untuk menjadi anggota Tubuh Kristus.”22
Pengertian Alkitab tentang pemilihan. Alkitab membicarakan tentang

pemilihan dalam beberapa arti, yaitu:

(1) pemilihan atas bangsa Isreal sebagai umat pilihan Allah yang mendapatkan

tugas khusus, Ul 4:7; 7:6-8; 10:15; Hos13:5, (2) pemilihan atas orang-orang

secara pribadi untuk tugas dan jabatan tertentu atau untuk melakuakan

pelayanan tertentu, (3) pemilihan atas orang-orang secara pribadi untuk

menjadi anak-anak Allah dan pewaris dari kemuliaan Allah. Pemilihan yang

dibicarakan dalam butir (3) inilah yang kita bicarakan di sini sebagai bagian

dari predestinasi23

Yang menjadi pertanyaannya kapan proes pemilihan Allah itu terjadi dan

berlangsung pada kehidupan orang-orang pilihan yaitu pilihan itu terjadi pada

kekelaan masa lampau, seperti di ungkap Roma 8:30 “ dan mereka yang ditentukan-

Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-nya

mereka itu juga dimuliakan-Nya “

Pemilihan yang dimaksud dalam kitab Roma 9:6-24 ini yaitu sebelum

dilahirkan Allah telah memilih kita dan dalam bagian ini juga ditunjukan ada dua,

pikiran penting yang dikemukakan, dua pikiran itu ialah: pilihan berdasarkan

kemurahan (belas kasihan) dan kemahakuasaan Allah.24

22
Chris Marantika, thD., DD, 2007 ,Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Kristen, Imman
Press Yogyakarta hal 42
23
Louis Berkhof, Teologi Sistematika 1 Doktrin Allah Hal 207
24
Ibid19
Penulis akan membahas berkaitan dengan Pilihan berdasarkan Kemurahan

( belas Kasihan)

Panggilan
Sama dengan pilihan kata panggilan juga tidak bisa dipisahkan dari kata

kedaulatan Allah. Henry C Thiessen dalam buku Teologi Sistematika mengatakan

bahwa:

“Panggilan Allah sebagai tindakan kasih karunia yang mengundang manusia


untuk menerima denagn iman keselamatan yang telah disediakan oleh
Kristus”25
Tujuan Panggilan Allah Allah memanggil manusia kepada pertobatan
Sarana-sarana Panggilan
Allah memakai berbagai cara untuk memanggil manusia
1. Ia memanggil orang-orang melalui Firman Tuhan ( Rm 10:16, 17
2. Ia memanggil orang dengan perantara Roh-Nya
3. Allah memakai para hamba-Nya untuk mmeanggil orang26

Alasan Kedaulatan Allah dalam Keselamatan


Dalam nats yang penulis selidiki bagaimana Allah dalam kedaulatan Allah

telah mengatur segala sesuatu dan penulis melihat bahwa ada rencana besar yang

Allah rancangkan untuk umat manusia khususnya umut atau bangsa-bangsa non

Yahudi, Allah menginginkan agar bangsa-bangsa itu diselamatkan.

Penulis melihat ada beberapa alasan atau ada beberapa aspek yang penulis

melihat sehingga Allah menyatakan kedaulatan bagi umat non Yahudi.

Ada beberapa alasan dari pada Kedaulatan Allah dalam Karya keselamatan

bagi bangsa non Yahudi

25
Louis Berkhof Teologi Sistematika 1 Doktrin Allah
26 12
Ibid
1. Supaya nama Allah di Masyurkan di seluruh bumi ( Rm. 9:17 )

Alasan pertama dari kedaulatan Allah dalam karya keselamatan yang Allah

kerjakan untuk manusia yaitu supaya nama Allah di masyurkan di seluruh bumi.

Roma 9:17 Rasul Paulus mengutip ayat dalam kitab Kel. 9:16. Berkaitan dengan

cerita Firaun yang menjadi sarana Allah untuk menyatakan kuasa yang Allah

lakukan.

Dalam alkitab versi NASB menggunakan kata and that My name might be

proclamied throughout the whole earth yang artinya dan bahwa nama-Ku mungkin

diproklamasikan seluruh bumi. Alkitab KJV memakai kata and that My name might

be declared throughout all the earth dan nama-ku dapat di nyatakan di seluruh bumi.

NIV memakai kata “that I might display my power in you and that my name might

be proclaimed in all the earth” arti dalam bahasa Indonesianya adalah agar aku dapat

menunjukkan kekuatanku di dalam kamu dan bahwa namaku akan diberitakan di

seluruh bumi. Versi ESV memakai kata and that my name might be proclaimed in all

the earth artinya dan bahwa nama-Ku mungkin diberitakan di seluruh bumi.27

Dari teks Yunani kata di masyurkan menggunakan kata διαγγελῇ (diangelē)

διαγγέλλω; dalam versi Inggris nya menggunakan kata to publish, abroad, proclaim

yang artinya untuk mempublikasikan di luar dengan luas, nyatakan. Diaggéllō (dari

1223 / diá, "sepanjang jalan, dengan seksama," yang mengintensifkan aggellō,

"menyatakan") - dengan tepat, benar-benar menyatakan (diumumkan secara publik);

sepenuhnya mengumumkan, "menyatakan jauh dan luas," yaitu secara luas (sebesar-

besarnya) menyatakan.28

27
https://biblehub.com/romans/9.htm di akses Pada Tanggal 31 Maret 2020
28
https://biblehub.com/greek/1229.htm di akses Pada Tanggal 31 Maret 2020
John Calvin dalam commentary kitab Roma mengatakan 17. Untuk Alkitab

berkata, dll. Dia datang sekarang ke bagian kedua, penolakan orang fasik, dan karena

tampaknya ada sesuatu yang lebih tidak masuk akal dalam hal ini, dia berusaha untuk

membuatnya lebih sepenuhnya jelas, bagaimana Tuhan, dalam menolak siapa dia

berkehendak, tidak hanya tidak dapat dipahami, tetapi juga luar biasa dalam

kebijaksanaan dan keadilannya. Dia kemudian mengambil buktinya dari Keluaran

9:16, di mana Tuhan menyatakan bahwa dialah yang membangkitkan Firaun untuk

tujuan ini, bahwa sementara dia dengan gigih berjuang untuk melawan kuasa Allah,

dia mungkin, dengan diatasi dan ditundukkan, membeli sebuah bukti betapa tak

terkalahkannya lengan Allah; untuk menanggung yang, apalagi menolaknya, tidak

ada kekuatan manusia yang mampu. Lihat contoh yang dirancang Tuhan untuk

diperlihatkan di Firaun! [299]

Di sini ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, - penentuan Fir'aun untuk

menghancurkan, yang akan dirujuk ke masa lalu dan nasihat tersembunyi dari Allah,

- dan kemudian, rancangan ini, yang untuk membuat diketahui nama Tuhan; dan

mengenai hal ini Paulus terutama berdiam: karena jika pengerasan semacam ini,

sehingga karena itu nama Allah pantas untuk diketahui, itu adalah hal yang tidak

benar, menurut bukti yang berasal dari akibat yang berlawanan, untuk menuntutnya

dengan ketidakbenaran apapun.

Tetapi seperti banyak penafsir, yang berusaha memodifikasi perikop ini,

memutarbalikkannya, pertama-tama kita harus mengamati, bahwa untuk kata, "Aku

telah membangkitkan," atau membangkitkan, (excitavi,) bahasa Ibrani adalah, "Aku


telah menunjuk," (constitui ,) dengan mana nampak, bahwa Allah, yang dirancang

untuk menunjukkan, bahwa kekejaman Firaun tidak akan mencegahnya untuk

membebaskan umat-Nya, tidak hanya menegaskan, bahwa kemarahannya telah

diramalkan olehnya, dan bahwa ia telah menyiapkan sarana untuk menahannya. ,

tetapi bahwa ia juga telah dengan sengaja menahbiskannya, dan memang untuk

tujuan ini, - agar ia dapat menunjukkan bukti yang lebih terkenal dari kekuatannya

sendiri. [300] Dengan anehnya kemudian melakukan beberapa bagian ini, - bahwa

Firaun dipertahankan untuk sementara waktu; karena permulaannya adalah apa yang

dibicarakan di sini. Karena, melihat banyak hal dari berbagai penjuru terjadi pada

manusia, yang menghambat tujuan mereka dan menghalangi jalannya tindakan

mereka, Tuhan berkata, bahwa Firaun beranjak darinya, dan bahwa kondisinya

sendiri ditugaskan kepadanya: dan dengan pandangan ini menyetujui bahwa kata

kerja, saya telah bangkit. Tetapi tidak ada yang bisa membayangkan, bahwa Firaun

digerakkan dari atas oleh semacam dorongan umum dan tanpa pandang bulu, untuk

terburu-buru menuju kegilaan itu, sebab khusus, atau akhir, disebutkan; seolah-olah

telah dikatakan, - bahwa Allah tidak hanya tahu apa yang akan dilakukan Firaun,

tetapi juga dengan sengaja menahbiskannya untuk tujuan ini. Oleh karena itu, adalah

sia-sia untuk bersaing dengannya, seolah-olah dia terikat untuk memberikan alasan;

karena dia sendiri muncul di hadapan kita, dan mengantisipasi keberatan, dengan

menyatakan, bahwa kaum reprobat, yang dengannya dia mendesain namanya untuk

diketahui, melanjutkan dari mata air tersembunyi pemeliharaannya.

Clarke memberikan sumbangsi ide mengenai Roma 9:17 Clarke berkomentar

bahwa seperti yang nampak dari apa yang dinyatakan oleh Tuhan dalam

perkataannya tentang urusannya dengan Firaun dan orang Mesir, Keluaran 9:15,

Keluaran 9:16: Untuk sekarang, demikianlah firman Tuhan, aku telah mengulurkan
tanganku, (dalam tulah bisul dan bisul ), dan aku telah memukul engkau dan umatmu

dengan wabah; dan engkau (dengan tulah ini) telah dilenyapkan dari bumi; (Seperti

ternakmu oleh murrain); tetapi dengan sangat baik karena alasan ini aku telah

mengangkatmu - aku telah memulihkanmu dengan menghilangkan bisul dan bisul,

dan dengan merespek kehancuranmu yang pantas untuk hari yang lebih panjang,

sehingga aku dapat, sebagai contoh, memberikan demonstrasi seperti itu dari

kekuatan saya dalam penggulingan terakhir Anda, agar semua umat manusia dapat

belajar bahwa saya adalah Allah, Hakim yang adil atas seluruh bumi, pembalas

kejahatan. Lihat terjemahan asli yang dibuktikan dalam catatan saya tentang

Keluaran 9:15 (catatan), Keluaran 9:16 (catatan); dan, tentang pengerasan Firaun,

lihat catatan di tempat-tempat di mana kata-kata itu muncul dalam buku yang sama.29

Karena bagaimana maksud Allah dalam mengangkat Firaun? "Agar aku dapat

menunjukkan kepadamu kekuatanku, dan bahwa Nama-Ku akan dinyatakan di

seluruh bumi;" yaitu, seperti yang dibuktikan dari sejarah, dengan pembebasan Israel

terlepas dari pertentangan Firaun melalui penghakiman yang dikirim kepadanya dan

umatnya untuk tujuan itu. Tidak ada yang jelas dalam sejarah asli untuk menyiratkan

reprobasi individu Firaun sehubungan dengan keselamatan kekalnya sendiri, tetapi

hanya kekecewaannya dalam penentangannya terhadap tujuan rahmat Ilahi kepada

Israel. Tetapi tetap saja, dengan maksud untuk melaksanakan maksud-maksudnya

seperti itu, Allah sendiri dikatakan telah mengeraskan hati Firaun; dan untuk inilah

sang rasul menarik perhatian khusus sebagai kesimpulan, sebagaimana menunjukkan

apa yang ingin ditunjukkan oleh rancangannya. Dengan demikian tentu dinyatakan

bahwa pengerasan ini berasal dari Tuhan. Tetapi meskipun demikian, tidak ada yang

mengatakan bahwa Tuhan telah membuat hati Firaun keras dari yang pertama,

29
https://biblehub.com/commentaries/clarke/romans/9.htm di Akses Pada Tanggal
31 Maret 2020
sehingga ia selama ini tidak mampu bertindak selain dia. Kesimpulannya adalah

bahwa, setelah penolakan yang disengaja terhadap banding, kekaburan terakhir

dikirimkan kepadanya sebagai hukuman. Dan lebih lanjut untuk diamati bahwa

dalam beberapa ayat dalam Keluaran (Keluaran 8:15, 19, 32; 9:34) Firaun dikatakan

telah mengeraskan hatinya sendiri, dengan tambahan, dalam Keluaran 9:34, dari "dia

lebih banyak berbuat dosa; " sementara yang lain (Keluaran 7:14, 22;30

Menurut buku The Epistle to the Romans mengatakan bahwa Sangat penting

dalam kutipan adalah tujuan Allah mengangkat Firaun: "supaya aku dapat

berdemonstrasi melalui Anda  kekuatan saya dan agar nama saya mungkin

prodiklaim di seluruh bumi. "Memang, klausa tujuan ini mungkin adalah

alasannyabahwa Paulus telah mengutip teks khusus ini karena tidak memiliki

referensi eksplisit "Pengerasan" Firaun membuatnya kurang cocok dibanding yang

lain sebagai persiapan.31

Kebenaran di atas yang menghormati Firaun adalah apa yang dinyatakan oleh

Alkitab; dan kita seharusnya tidak pernah berpura-pura melangkah lebih jauh ke

dalam hal-hal yang mendalam dari Allah daripada mereka pergi sebelum kita, tetapi

dengan tunduk tunduk pada setiap deklarasi Ilahi. Kita tahu bahwa semua dosa akan

ditemukan bersama manusia; tetapi di sini kita diajari bahwa bahkan dosa manusia

akan berubah untuk kemuliaan Allah, dan untuk tujuan ini orang jahat dibangkitkan.

Jika kita tidak dapat memahami kedalaman ini dalam nasihat Ilahi, tetaplah kita

yakin bahwa apa yang dikatakan Tuhan itu benar, dan harus diterima oleh kita. Kita

diyakinkan bahwa Hakim atas seluruh bumi akan dalam segala hal bertindak dengan

benar, meskipun kita mungkin tidak dapat memahami jalan-Nya. Kita juga tidak

https://biblehub.com/commentaries/pulpit/romans/9.htm di Akses Pada Tanggal 31


30

Maret 2020
31
The Epistle to the Romans
diharuskan untuk memahaminya. Kita dituntut untuk percaya pada firman-Nya, dan

untuk percaya bahwa itu konsisten dengan kebenaran kekal dari karakter-Nya. 'Mari

kita hargai,' kata Calvin, 'pengamatan berikut dalam pikiran kita, - jangan pernah

merasakan keinginan untuk memperoleh pengetahuan lain tentang doktrin ini selain

dari apa yang diajarkan kepada kita dalam Alkitab.32

2. Menyatakan kekayaan Kemuliaan Allah

Paulus dalam bagian ini menyatakan alasan Allah melakukan kedaulatan

dalam karya keselamatan yaitu untuk menyatakan kekayaan kemuliaan Allah

sendiri ( Rm. 9:23 ). Rasul Paulus dalam bagian ini mengungkapkan bahwa

setiap rancangan yang Allah lakukan kepada orang-orang Yahudi yaitu untu

kekayaan kemuliaan Allah.

Dalam Roma 9:23 Versi .

32
Robert Haldane EXPOSITION OF THE EPISTLE TO THE ROMANS B o o k s F o r T h e A g e s AGES
Software • Albany, OR USA Version 2.0 © 1996, 1997

Anda mungkin juga menyukai