Oleh
MAKALAH
Diserahkan Kepada
TEOLOGI SISTEMATIK 1:
BIBLIOLOGI DAN PROPER
Palu
Desember 2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................. i
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................... 1
II NAMA-NAMA ALLAH......................................................................... 2
III KESIMPULAN........................................................................................ 5
BIBLIOGRAFI.......................................................................................................... 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengertian yang paling umum Nama Allah adalah WahyuNya sendiri.
Nama itu adalah penunjukkan atas diri Allah, bukan sebagaimana Ia ada dalam
Satu nama umum dari Allah terpisah dan menjadi banyak nama, yang
mengekspresikan berbagai sisi dari Jatidiri Allah. Hanya oleh karena Allah telah
mengungkapkan diriNya sendiri dalam NamaNya (nomen editum) maka kita dapat
menyebut Dia dengan nama dari berbagai bentuk (nomina indita).Error: Reference
"nomina propria" (nama diri); yang dibagi dalam dua kategori umum yaitu Nama-nama
Allah dalam Perjanjian Lama dan Nama-nama Allah dalam Perjanjian Baru.Error:
membahas tentang Nama-nama Allah dalam Perjanjian Lama, Bab III membahas Nama-
1
Berkhof Louis, Teologi Sistematika, Volume 1: Doktrin Allah (Surabaya: Momentum (LRII), 2004)
1
BAB II
NAMA-NAMA ALLAH
DALAM PERJANJIAN LAMA
El, Elohim
Nama yang paling sederhana yang dengannya Allah disebut dalam Perjanjian
Lama adalah nama 'El', yang sangat mungkin berasal dari kata ul, yang berarti yang
pertama, menjadi tuan, dan juga berarti kuat dan berkuasa. Nama 'Elohim' (bentuk
tunggalnya adalah 'Eloah') mungkin berasal dari akar kata yang sama, atau berasal dari
kata allah yang berarti 'dilingkupi ketakutan'; dan dengan demikian menunjuk kepada
Allah sebagai Dia yang kuat dan berkuasa, atau merupakan obyek dari rasa takut. Error:
Nama Elohim ini jarang sekali muncul dalam bentuk tunggal, kecuali dalam puisi.
Bentuk jamak seperti ini dianggap sebagai bentuk intensif dan dengan demikian dapat
memberikan petunjuk akan adanya kuasa yang penuh.Sebab nama itu juga dipakai untuk
menunjuk kepada berhala2). Untuk menunjuk manusia3), dan tentang penguasa.4 )Error:
Istilah "elohim" dalam pengertian umum keallahan terdapat sekitar 2.570 kali
dalam Perjanjian Lama. Kira-kira 2.310 kali istilah ini digunakan bagi Allah yang benar.
Pertama kali disebut dalam ayat pertama Alkitab. Kata ini juga dipakai untuk
2
Ibid, Mazmur 95:3; 66:5.
3
Ibid, Kejadian 33:10; Keluaran 7:1.
4
Ibid, Hakim-hakim 5:8; Keluaran 21:6; 22:8-10; Mazmur 82:1
2
3
menunjukkan kepada keallahan palsu dalam Kejadian 35:2,4; Keluaran 12:12; 18:11;
23:24.
Arti kata elohim tergantung dari asal katanya. Beberapa orang mengerti
bahwa kata ini dari sebuah akar kata yang mempunyai arti takut, dan menunjukkan
menelusurinya sampai pada akar kata yang berarti kuat, menunjukkan satu Keallahan
kepada arti kedua, dalam masus Allah yang benar itu, bahwa Dia adalah yang Kuat,
Elohim, sebuah bentuk jamak, adalah khas Perjanjian Lama dan tidak muncul
dalam bahasa Semitik yang lain. Secara umum ada tiga pandangan mengenai arti bentuk
jamak ini.
Yaitu, aslinya kata ini memiliki pengertian suatu Allah yang jamak dan hanya
Yaitu, Allah Esa yang berpribadi tiga tampak, atau paling sedikit
diisyaratkan, dalam penggunaan bentuk jamak ini. Bagaimanapun juga, seperti yang
akan kita lihat pada pasal berikut, untuk menyimpulkan ini mengharuskan pembacaan
wahyu Perjanjian Baru kembali ke dalam Perjanjian Baru. Kejamakan ini mungkin
memberi tempat bagi wahyu berikutnya tentang Trinitas. Tetapi berbeda sekali bila
3
4
Bentuk Jamak yang Penuh Keagungan
Kenyataan bahwa kata benda “elohim” ini secara konsisten dipakai dengan
bentuk-bentuk kata kerja tunggal dan dengan kata sifat dan kata ganti dalam bentuk
tunggal meneguhkan hal ini. Bentuk jamak yang agung ini menunjukkan kebesaan dan
Jika Nama Allah berarti yang Kuat dan muncul dalam sebuah bentuk jamak
yang agung, orang akan berharap bahwa nama ini dipakai dalam kaitan dengan
Dalam hubungan dengan kedaulatanNya. "Elohim" dipakai untuk menggambarkan Dia sebagai
"Allah seluruh bumi" (Yesaya 54:5), "Allah segala makhluk" (Yeremia 32:27), "Allah semesta
langit" (Nehemia 2:4) dan "Allah segala Allah dan Tuhan segala tuan" (Ulangan 10:17).
Dalam hubungan dengan KaryaNya yang besar bagi umat Israel. (Ulangan 5:23; 8 :15;
Mazmur 68:8).
Adonai
Nama Adonai ini sangat erat hubungan dengan nama El, Elohim, atau Elyon. Kata
Adonai mungkin diturunkan dari dun (din), atau adan yang keduanya berati menghakimi,
memerintah, dan dengan demikian menunjuk kepada Allah sebagai Penguasa yang kuat,
kepada siapa semuanya harus berhadapan, dan kepadanya manusia adalah hamba. Berikut ini
adalah nama-nama Allah yang menunjuk kepada kenyataan bahwa Yang Dimuliakan ini
4
5
merendahkan diri untuk memasuki hubungan dengan makhlukNya.Error: Reference source
not found)
El-Shaddai
Meski asal kata ini tidak pasti, yang paling diterima ialah bahwa shaddai
berhubungan dengan bahasa Akkadian (shadu –red) yang berati "gunung". Jadi nama ini
menggambarkan Allah sebagai Yang Mahakuasa sedang berdiri diatas gunung. Ini
adalah nama oleh mana Allah tampak kepada kepala-kepala keluarga untuk memberikan
penghiburan dan penguatan tentang perjanjian dengan Abraham (Kejadian 17:1; 28:3;
35:11; 6:3; Mazmur 91:1-2).5)Error: Reference source not found Nama ini sering dipakai dalam kaitan
El-Elyon
supremasi Allah. nama ini pertama kali dipakai oleh Melkisedek ketika ia memberkati
Abraham (Kejadian 14:19). Walaupun Yesaya 14:14 mencatat usaha Setan untuk
merampas supremasi Allah.namun dalam ayat ini dipakai lagi pada kira-kira tahun 1000
sebelum Kristus dimana-mana ini muncul dala tulisan puisi dan tulisan semasa
El-Olam
Nama ini berarti “Allah yang Kekal”, berasal dari bentuk aslinya berarti "Allah
Kekekalan" (Kejadian 21:33). Nama ini menekankan Allah yang tak berubah (Mazmur100:5;
103:17) dan dihubungkan dengan kekuatanNya yang tak pernah habis (Yesaya 40:28).
El-Roi
5
Lembaga Alkitab Indonesia, ALKITAB. Keluaran 6:2
5
6
"Allah yang melihat" (Kejadian 16:13). Hagar memberi nama ini kepada
El-Gibbor
"Allah yang Mahabesar" (Yesaya 9:6). Nama ini berarti ada Kuasa
Pemerintahan, Nasihat Ajaib, Keperkasaaan, Bapa yang kekal, Raja Damai yang
Yahweh
Nama utama yang kedua bagi Allah adalah nama pribadi, YHWH, Tuhan,
atau Yahweh. Ini adalah nama yang paling sering dipakai tercatat kira-kira 5.321 kali
Jelas nama ini berasal dari akar kata hawa yang berarti keberadaan (seperti
sebuah pohon di mana ia tumbang, Pengkhotbah 11:3) atau perkembangan (seperti dalam
Nehemia 6:6). Barangkali keduanya dapat digabungkan dalam arti nama Allah dengan
Nama ini digunakan oleh Hawa (Kejadian 4:1) orang-orang di zaman Set (ayat
26), oleh Nuh (9:26, dan Abraham (12:8; 15:2,8). Tetapi kepada Musa arti yang dalam
dari nama ini dibukakan. Allah berkata bahwa walaupun Ia menyatakan diri kepada
Abraham, Ishak dan Yakub. Ia belum dikenal oleh mereka dengan nama Yahweh
(Keluaran 6:3) arti yang paling lengkap dan dalam, belum dikenal. Pernyataan ini datang
kepada Musa di di belukar menyala ketika Allah menyebut diriNya sebagai "Aku adalah
Aku” (3:14), gagasan utamanya adalah bahwa Allah menyertai umat Israel.
6
7
Yahweh-Jireh
disebutkan Abraham ketika Allah menyediakan korban pengganti anak tunggalnya yang
akan ia jadikan korban kepada Allah. Ini merupakan kemenangan Iman Abraham.
Yahweh-Rahpa
orang Israel keluar dari Mesir tempat perbudakan adalah Tuhan yang telah menyatakan
Yahwe-Nissi
menghadapi Amalek.
Yahwe-Rohi
Yahwe-Tsidkenu
Yahwe-Shammah
7
8
BAB III
NAMA-NAMA ALLAH
DALAM PERJANJIAN BARU
Theos
Nama Allah dalam Perjanjian Baru mempunyai bentuk yang setara dengan
nama Allah dalam Perjanjian Lama Baru mempunyai bentuk yang setara dengan Nama
Allah dalam Perjanjian Lama. Bagi Nama El, Elohim dan Elyon, nama dalam bahasa
Yunani adalah Theos. Yang merupakan nama paling umum dari Allah; Seperti juga
nama 'Elohim', nama ini juga mungkin saja merupakan penyesuaian dari nama ilah
bangsa kafir, walaupun sesungguhnya secara tegas nama itu menyatakan keilahian yang
Pada umumnya Theos lebih sering muncul dalam genitif yang menyatakan
milik, seperti mou, sou,, hermon, humon sebab umatNya atau anak-anakNya.
Ide nasional dari Perjanjian Baru telah memberi tempat bagi orang-orang secara
6
Lembaga Alkitab Indonesia, ALKITAB. Markus 5:7; Lukas 1:32, 35, 75, Kisah Para Rasul 7:48, 16:17.
7
Ibid, 2 Korintus 6:18; Wahyu1:8; 4:8; 11:17; 15:3; 16:7, 14.
8
9
Kurios
desktriptif seperti "Alfa dan Omega", "yang dulu ada, yang sekarang ada dan yang akan
tetap ada."Yang awal dan yang akhir", "yang pertama dan yang terakhir. Akan tetapi
kata ini dan menyetarakan dengan Kurios, yang diturunkan dari kata Kuros yang berarti
kuasa. Nama ini tidak mempunyai konotasi yang tepat Error: Reference source not found)
Pater
baru, yaitu Pater (Bapa). Hal ini hampir tidak benar. Nama "Bapa" dipakai untuk
menunjuk keilahian, bahkan juga oleh bangsa kafir dalam agama mereka. Kata itu
dipakai berulang-ulang dalam Perjanjian Lama untuk menunjuk hubungan antara Allah
dan Israel.8) Dalam bagian-bagian lain kata itu menunjukkan hubungan yang khusus
dimana pribadi pertama dari Allah Tritunggal berelasi dengan Kristus, sebagai Anak
Allah, baik dalam pengertian metafisik atau dalam pengertian sebagai pengantara atau
hubungan etis di mana Allah berdiri bagi orang percaya sebagai anak-anak
8
ULembaga Alkitab Indonesia, ALKITAB. Ulangan 32:6, Mazmur 103:13, Yesaya 63:16; 64:8; Yeremia
3:4, 19; Maleakhi 1:6, 2:10.
9
10
BAB IV
KESIMPULAN
Allah, walaupun nama-nama itu dipinjam dari bahasa manusia, dan diturunkan dari
Allah yang merendahkan diri untuk menemui manusia.Error: Reference source not
found)
Tiga pendapat utama tentang arti nama Tsebaoth yaitu Tentara Israel, Bintang-bintang,
propria/nama diri) dalam Perjanjian Baru yaitu Theos, Kurios, Pater.Error: Reference
El, Elohim
Nama yang paling sederhana yang dengannya Allah disebut dalam Perjanjian
Lama adalah nama 'El', yang sangat mungkin berasal dari kata ul, yang berarti yang
pertama, menjadi tuan, dan juga berarti kuat dan berkuasa. Nama 'Elohim' (bentuk
tunggalnya adalah 'Eloah') mungkin berasal dari akar kata yang sama, atau berasal dari
kata allah yang berarti 'dilingkupi ketakutan'; dan dengan demikian menunjuk kepada
10
11
Allah sebagai Dia yang kuat dan berkuasa, atau merupakan obyek dari rasa takut. Error:
Nama Elohim ini jarang sekali muncul dalam bentuk tunggal, kecuali dalam puisi.
Bentuk jamak seperti ini dianggap sebagai bentuk intensif dan dengan demikian dapat
memberikan petunjuk akan adanya kuasa yang penuh.Sebab nama itu juga dipakai untuk
menunjuk kepada berhala9). Untuk menunjuk manusia10), dan tentang penguasa.11 )Error:
Istilah "elohim" dalam pengertian umum keallahan terdapat sekitar 2.570 kali
dalam Perjanjian Lama. Kira-kira 2.310 kali istilah ini digunakan bagi Allah yang benar.
Pertama kali disebut dalam ayat pertama Alkitab. Kata ini juga dipakai untuk
menunjukkan kepada keallahan palsu dalam Kejadian 35:2,4; Keluaran 12:12; 18:11;
23:24.
Arti kata elohim tergantung dari asal katanya. Beberapa orang mengerti
bahwa kata ini dari sebuah akar kata yang mempunyai arti takut, dan menunjukkan
menelusurinya sampai pada akar kata yang berarti kuat, menunjukkan satu Keallahan
kepada arti kedua, dalam masus Allah yang benar itu, bahwa Dia adalah yang Kuat,
Elohim, sebuah bentuk jamak, adalah khas Perjanjian Lama dan tidak muncul
dalam bahasa Semitik yang lain. Secara umum ada tiga pandangan mengenai arti bentuk
jamak ini.
9
Ibid, Mazmur 95:3; 66:5.
10
Ibid, Kejadian 33:10; Keluaran 7:1.
11
Ibid, Hakim-hakim 5:8; Keluaran 21:6; 22:8-10; Mazmur 82:1
11
12
Bentuk Jamak yang Bersifat Politeistik.
Yaitu, aslinya kata ini memiliki pengertian suatu Allah yang jamak dan hanya
Yaitu, Allah Esa yang berpribadi tiga tampak, atau paling sedikit
diisyaratkan, dalam penggunaan bentuk jamak ini. Bagaimanapun juga, seperti yang
akan kita lihat pada pasal berikut, untuk menyimpulkan ini mengharuskan pembacaan
wahyu Perjanjian Baru kembali ke dalam Perjanjian Baru. Kejamakan ini mungkin
memberi tempat bagi wahyu berikutnya tentang Trinitas. Tetapi berbeda sekali bila
12
13
Bentuk Jamak yang Penuh Keagungan
Kenyataan bahwa kata benda “elohim” ini secara konsisten dipakai dengan
bentuk-bentuk kata kerja tunggal dan dengan kata sifat dan kata ganti dalam bentuk
tunggal meneguhkan hal ini. Bentuk jamak yang agung ini menunjukkan kebesaan dan
Jika Nama Allah berarti yang Kuat dan muncul dalam sebuah bentuk jamak
yang agung, orang akan berharap bahwa nama ini dipakai dalam kaitan dengan
Dalam hubungan dengan kedaulatanNya. "Elohim" dipakai untuk menggambarkan Dia sebagai
"Allah seluruh bumi" (Yesaya 54:5), "Allah segala makhluk" (Yeremia 32:27), "Allah semesta
langit" (Nehemia 2:4) dan "Allah segala Allah dan Tuhan segala tuan" (Ulangan 10:17).
Dalam hubungan dengan KaryaNya yang besar bagi umat Israel. (Ulangan 5:23; 8 :15;
Mazmur 68:8).
Adonai
Nama Adonai ini sangat erat hubungan dengan nama El, Elohim, atau Elyon. Kata
Adonai mungkin diturunkan dari dun (din), atau adan yang keduanya berati menghakimi,
memerintah, dan dengan demikian menunjuk kepada Allah sebagai Penguasa yang kuat,
kepada siapa semuanya harus berhadapan, dan kepadanya manusia adalah hamba. Berikut ini
adalah nama-nama Allah yang menunjuk kepada kenyataan bahwa Yang Dimuliakan ini
13
14
merendahkan diri untuk memasuki hubungan dengan makhlukNya.Error: Reference source
not found)
El-Shaddai
Meski asal kata ini tidak pasti, yang paling diterima ialah bahwa shaddai
berhubungan dengan bahasa Akkadian (shadu –red) yang berati "gunung". Jadi nama ini
menggambarkan Allah sebagai Yang Mahakuasa sedang berdiri diatas gunung. Ini
adalah nama oleh mana Allah tampak kepada kepala-kepala keluarga untuk memberikan
penghiburan dan penguatan tentang perjanjian dengan Abraham (Kejadian 17:1; 28:3;
35:11; 6:3; Mazmur 91:1-2).12)Error: Reference source not found Nama ini sering dipakai dalam kaitan
El-Elyon
supremasi Allah. nama ini pertama kali dipakai oleh Melkisedek ketika ia memberkati
Abraham (Kejadian 14:19). Walaupun Yesaya 14:14 mencatat usaha Setan untuk
merampas supremasi Allah.namun dalam ayat ini dipakai lagi pada kira-kira tahun 1000
sebelum Kristus dimana-mana ini muncul dala tulisan puisi dan tulisan semasa
El-Olam
Nama ini berarti “Allah yang Kekal”, berasal dari bentuk aslinya berarti "Allah
Kekekalan" (Kejadian 21:33). Nama ini menekankan Allah yang tak berubah (Mazmur100:5;
103:17) dan dihubungkan dengan kekuatanNya yang tak pernah habis (Yesaya 40:28).
El-Roi
12
Lembaga Alkitab Indonesia, ALKITAB. Keluaran 6:2
14
15
"Allah yang melihat" (Kejadian 16:13). Hagar memberi nama ini kepada
El-Gibbor
"Allah yang Mahabesar" (Yesaya 9:6). Nama ini berarti ada Kuasa
Pemerintahan, Nasihat Ajaib, Keperkasaaan, Bapa yang kekal, Raja Damai yang
Yahweh
Nama utama yang kedua bagi Allah adalah nama pribadi, YHWH, Tuhan,
atau Yahweh. Ini adalah nama yang paling sering dipakai tercatat kira-kira 5.321 kali
Jelas nama ini berasal dari akar kata hawa yang berarti keberadaan (seperti
sebuah pohon di mana ia tumbang, Pengkhotbah 11:3) atau perkembangan (seperti dalam
Nehemia 6:6). Barangkali keduanya dapat digabungkan dalam arti nama Allah dengan
Nama ini digunakan oleh Hawa (Kejadian 4:1) orang-orang di zaman Set (ayat
26), oleh Nuh (9:26, dan Abraham (12:8; 15:2,8). Tetapi kepada Musa arti yang dalam
dari nama ini dibukakan. Allah berkata bahwa walaupun Ia menyatakan diri kepada
Abraham, Ishak dan Yakub. Ia belum dikenal oleh mereka dengan nama Yahweh
(Keluaran 6:3) arti yang paling lengkap dan dalam, belum dikenal. Pernyataan ini datang
kepada Musa di di belukar menyala ketika Allah menyebut diriNya sebagai "Aku adalah
Aku” (3:14), gagasan utamanya adalah bahwa Allah menyertai umat Israel.
15
16
Yahweh-Jireh, Yahweh-Rahpa, Yahwe-Nissi ,Yahwe-Rohi
Yahwe-Tsidkenu
Yahwe-Shammah
16
17
TEOLOGI DASAR: CHARLES C. RIRYE
NAMA-NAMA ALLAH
ELOHIM
Penggunaan
Istilah "elohim" dalam pengertian umum keallahan terdapat sekitar 2.570 kali
dalam Perjanjian Lama. Kira-kira 2.310 kali istilah ini digunakan bagi Allah yang benar.
Pertama kali disebut dalam ayat pertama Alkitab. Kata ini juga dipakai untuk
menunjukkan kepada keallahan palsu dalam Kejadian 35:2,4; Keluaran 12:12; 18:11;
23:24.
Arti
Arti kata elohim tergantung dari asal katanya. Beberapa orang mengerti
bahwa kata ini dari sebuah akar kata yang mempunyai arti takut, dan menunjukkan
menelusurinya sampai pada akar kata yang berarti kuat, menunjukkan satu Keallahan
kepada arti kedua, dalam masus Allah yang benar itu, bahwa Dia adalah Yang Kuat,
Bentuk Jamak
Elohim, sebuah bentuk jamak, adalah khas Perjanjian Lama dan tidak muncul
dalam bahasa Semitik yang lain. Secara umum ada tiga pandangan mengenai arti bentuk
jamak ini.
17
18
Kata ini adalah bentuk jamak yang bersifat politeistik. Yaitu, aslinya kata ini memiliki
pengertian suatu Allah yang jamak dan hanya belakangan memperoleh arti tunggal.
Kata ini berbentuk jamak yang trinitarian; yaitu, Allah Esa yang berpribadi tiga tampak,
atau paling sedikit diisyaratkan, dalam penggunaan bentuk jamak ini. Bagaimanapun
juga, seperti yang akan kita lihat pada pasal berikut, untuk menyimpulkan ini
Kejamakan ini mungkin memberi tempat bagi wahyu berikutnya tentang Trinitas. Tetapi
berbeda sekali bila dikatakan bahwa bentuk jamak tersebut menunjukkan Trinitas.
Kata ini adalah bentuk jamak yang penuh keagungan. Kenyataan bahwa kata benda
“elohim” ini secara konsisten dipakai dengan bentuk-bentuk kata kerja tunggal dan
dengan kata sifat dan kata ganti dalam bentuk tunggal meneguhkan hal ini. Bentuk jamak
yang agung ini menunjukkan kebesaan dan supremasi Allah yang tak terbatas.
Jika Nama Allah berarti Yang Kuat dan muncul dalam sebuah bentuk jamak
yang agung, orang akan berharap bahwa nama ini dipakai dalam kaitan dengan
sebagai "Allah seluruh bumi" (Yesaya 54:5), "Allah segala makhluk" (Yeremia 32:27),
"Allah semesta langit" (Nehemia 2:4) dan "Allah segala Allah dan Tuhan segala tuan"
(Ulangan 10:17).
18
19
Dalam hubungan dengan karya PenciptaanNya. Ia adalah Elohim yang menjadikan
Dalam hubungan dengan KaryaNya yang besar bagi umat Israel. (Ulangan 5:23; 8 :15;
Mazmur 68:8).
Nama-nama Gabungan
El-Shaddai. Meski asal kata ini tidak pasti, yang paling diterima ialah bahwa shaddai
berhubungan dengan bahasa Akkadian (shadu –red) yang berati "gunung". Jadi nama ini
menggambarkan Allah sebagai Yang Mahakuasa sedang berdiri diatas gunung. Ini
adalah nama oleh mana Allah tampak kepada kepala-kepala keluarga untuk memberikan
penghiburan dan penguatan tentang perjanjian dengan Abraham (Kejadian 17:1; 28:3;
35:11; 6:3; Mazmur 91:1-2). Nama ini sering dipakai dalam kaitan dengan menghajar
El-Elyon. Nama ini, “Allah yang Mahatinggi” menekankan kekuatan, kedaulatan, dan
supremasi Allah. nama ini pertama kali dipakai oleh Melkisedek ketika ia memberkati
Abraham (Kejadian 14:19). Walaupun Yesaya 14:14 mencatat usaha Setan untuk
merampas supremasi Allah.namun dalam ayat ini dipakai lagi pada kira-kira tahun 1000
sebelum Kristus dimana-mana ini muncul dala tulisan puisi dan tulisan semasa
El-Olam. Nama ini berarti “Allah yang Kekal”, berasal dari bentuk aslinya berarti "Allah
Kekekalan" (Kejadian 21:33). Nama ini menekankan Allah yang tak berubah
(Mazmur100:5; 103:17) dan dihubungkan dengan kekuatanNya yang tak pernah habis
(Yesaya 40:28).
19
20
El-Roi. "Allah yang melihat" (Kejadian 16:13). Hagar memberi nama ini kepada Allah
Yahweh
Nama utama yang kedua bagi Allah adalah nama pribadi, YHWH, Tuhan, atau Yahweh.
Ini adalah nama yang paling sering dipakai tercatat kira-kira 5.321 kali dalam Perjanjian
Lama.
Jelas nama ini berasal dari akar kata hawa yang berarti keberadaan (seperti
sebuah pohon di mana ia tumbang, Pengkhotbah 11:3) atau perkembangan (seperti dalam
Nehemia 6:6). Barangkali keduanya dapat digabungkan dala marti nama Allah dengan
Nama ini digunakan oleh Hawa (Kejadian 4:1) orang-orang di zaman Set (ayat 26), oleh
Nuh (9:26, dan Abraham (12:8; 15:2,8). Tetapi kepada Musa arti yang dala dari nama ini
dibukakan. Allah berkata bahwa walaupun Ia menyatakan diri kepada Abraham, Ishak
dan Yakub. Ia belum dikenal oleh mereka dengan nama Yahweh (Keluaran 6:3) arti yang
paling lengkap dan dalam,belum dikenal. Pernyataan ini datang kepada Musa di di
belukar menyala ketika Allah menyebut diriNya sebagai "Aku adalah Aku” (3:14),
20
21
Kekudusan Nama Ini
Nama-nama Gabungan
Yahweh-Yireh
Yahweh-Nissi
Yahweh-Shalom
Yahweh-Sabbaoth
Yahweh-Makkaddeshkem
Yahweh-Roi
Yahweh Tsidkenu
Yahweh-Shamanah
Yahweh-Elohim-Israel
Adonai
21
22
Allah (Theos)
Penggunaan
Pengajaran
Tuhan (Kurius)
Penggunaan
Arti
Penguasa (Despotes)
Penggunaan
Pengunaan
22
23
Bapa
sasdd
23
BIBLIOGRAFI
Lembaga Alkitab Indonesia, Edisi NS, 2019. ALKITAB. Jakarta : Percetakan Lembaga
Alkitab Indonesia, 2019.
Zuck, Roy, B., 1991. Hermeneutik: Basic Bible Interpretation. Malang: Gandung Mas,
(Cetakan Pertama), 2014.
24
25
25