Anda di halaman 1dari 10

ALLAH:

HAKIKAT DAN KARYANYA


ALLAH MENURUT IMAN KRISTEN
• Salah satu keunggulan iman Kristen ialah umat Kristen dapat mengenal Allah-nya
berdasarkan wahyu khusus yang dianugerahkan Allah itu sendiri, yaitu Alkitab
• Dengan kata lain, Alkitab menjadi sumber utama dan satu-satunya untuk mengenal
Allah secara benar (sifat Alkitab: suffisienitas – Alkitab itu cukup)
• Sekalipun lewat wahyu umum manusia dapat mengenal Allah, tetapi pengenalan
lebih dalam dan luas hanya dapat melalui wahyu khusus saja
• Kekristenan percaya kepada satu Allah (esa) yang menyatakan diri dalam 3 (tiga)
cara, yakni sebagai Pencipta, Penyelamat dan Pembaharu ( lihat bab-2)
• Karya/tindakan Allah tsb berdampak pada sebutan namaNya hingga membentuk
sebuah konsep tentang hakikat Allah itu sendiri yakni sebagai Allah Tritunggal
NAMA ALLAH
• Dalam beberapa dekade terakhir terjadi tren penggunaan nama Allah di luar
kebiasaan maupun yang dipakai oleh Alkitab terbitan LAI, misalnya kata “Allah”
diganti menjadi Yahweh, Elohim, lalu kata “Yesus” menjadi Yeshua Hammasiah
• Kalau dicermati sebenarnya Allah dalam bahasa aslinya memang menggunakan
nama-nama tersebut namun nama-nama tsb untuk menunjukkan tindakan Allah di
dalam suatu peristiwa tertentu
1. EL
• Kata EL, Eloah dan Elohim merupakan istilah yang umum digunakan untuk
menunjuk kepada Allah atau Ilah dalam bahasa-bahasa Semit
• Penggunaan kata El memberi penekanan arti “besar, kuat, berkuasa”
• Jadi dalam kaitannya dengan Allah maka kata EL ini hendak menunjuk kepada
Pribadi Dia Yang Mahatinggi, Mahakuat, dan Mahakuasa
• Pada awalnya EL adalah nama khusus untuk dewa tertinggi bangsa Kanaan yang
anaknya adalah Baal. Akan tetapi pada masa pra-monarki terjadi proses
peminjaman dan pengambilalihan nama dari unsur Kanaan, sehingga pengadopsian
nama EL sudah pasti telah membuang makna kekafiran di dalamnya dan diisi
dengan makna yang baru sesuai dengan pemahaman monotheisme Israel
• Cara pandang Israel terhadap kata EL sering kali dihubungkan dengan kata-kata
lainnya yang menunjuk kepada hakikat maupun tindakan Allah. Misalnya saja: El
Elyon – Allah yang mahatinggi (Kej.14:18), El Roi – Allah adalah gembala yang
memperhatikan kebutuhan umatNya (Kej.16:13), El Olam – Allah yang kekal yang
selalu hadir di tengah umatNya (Kej.21:33), El Shadday – Allah yang mahakuasa
(Kej.49:25, Bil.24:4), El Bethel – Allah yang menyatakan diri di Bethel (Kej.35:7)
2. ELOAH
• Kata Eloah adalah bentuk tunggal dari Elohim (jamak), dan umumnya dipahami
mempunya arti yang sama denga El, yaitu besar, kuat, kuasa
• Nama Eloah ini juga populer di dunia Semitik. Dalam bahasa Aram disebut dengan
Elah (kata dasarnya ialah “alah”, yang berarti “sumpah”)
• Gabungan kata el dan alah menjadi Eloah, yang menunjuk kepada Allah yang
mengikat perjanjian dengan sumpah setia kepada umatNya
• Dalam PL nama Eloah muncul 57 kali dan dalam pemakaiannya didominasi oleh
surat/kitab puisi atau sastra
3. YAHWE
• Seperti El, Eloah, Elohim, maka kata Yahwe (YHWH – dibaca: Yahweh, Yehowa,
Yehuwah, Yahuwah) merupakan sebutan khusus dan paling penting yang dipakai
oleh umat Israel dalam menjelaskan hubungannya yang dekat dengan Allah
• Karena dalam bahasa Ibrani kata ini hanya terdiri dari 4 huruf konsonan saja
(tetragrammaton) maka nama sesungguhnya tidak dapat diucapkan
• Kalau begitu, bagaimanakah Israel menggunakan dan memandang nama YHWH?
• Makna kata YHWH sejatinya muncul dari pengenalan akan Pribadi Allah yang aktif
dan dinamis dalam karyaNya. Jadi Dia bukan Allah yang statis
• Pemahaman yang benar terhadap pribadi Allah ini mendorong umat untuk
menghormati pribadi Allah yang agung itu. Sehingga dalam menjaga kekudusan
nama Allah menjadi panggilan bagi setiap umat Allah
• Setelah pembuangan Israel di Babelonia (tahun 358 SM) upaya untuk menjaga
kekudusan nama Allah ini tetap dilakukan karena YHWH adalah nama yang paling
suci dan dianggap sakral untuk disebutkan
• Untuk menghormati nama tsb maka setiap kali menemukan kata YHWH akan
diganti pengucapannya dengan kata-kata yang berpadanan arti, seperti Adonai
(Tuhanku), Ha Sehm (Sang Nama), atau hanya berdiam diri/tidak bersuara
• Di kemudian hari dalam Septuaginta nama YHWH ini disamakan dengan KYRIOS
dan tetap dipakai oleh gereja mula-mula. Hal ini bermakna bahwa sebutan nama
Allah tidak bisa dibatasi hanya dalam pengenalan bangsa Israel saja
TRINITAS/TRITUNGGAL

• Pada materi-2 telah dipelajari tentang tindakan Allah sebagai Pencipta, Penyelamat,
dan Pembaharu dimana ketiganya ini sebenarnya merupakan tindakan dari ketiga
Pribadi Allah yang dinyatakanNya melalui Alkitab

• Kata “Tritunggal/Trinitas” tidak ditemukan di dalam Alkitab, namun penyataan ini


muncul secara implisit lewat firmanNya

• Doktrin Tritunggal menyatakan bahwa Allah ada dalam tiga pribadi, yaitu Allah
Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus

• Ketiga pribadi Allah ini tidak boleh dipandang sebagai manifestasi belaka atau aspek
dari satu substansi. Sebalinya, masing-masing pribadi Allah itu adalah substansi dan
selaras satu dengan yang lainnya (kosubstansial – bahwa ketiganya memiliki sifat
substansi yang sederajat)
• Allah Tritunggal adalah dasar dari iman Kristen dan menjadi doktrin hakiki gereja

• Beberapa kesalahan penafsiran atau ajaran sesat tentang Tritunggal diantaranya:

1) Modalisme – pandangan bahwa masing-masing pribadi Allah hanyalah manifestasi


atau aspek dari sesuatu. Dengan demikian maka Bapa = Anak = Roh Kudus

2) Subordinanisme – pandangan tentang keilahian bertingkat, yaitu bahwa keilahian


yang satu atau lebih adalah lebih rendah dari yang lain. Dalam pemahaman ini
maka kedudukan Bapa lebih tinggi dari Anak, Anak lebih tinggi dari Roh Kudus

3) Politeisme – pandangan akan banyak Allah. Ini bertentangan dengan Ul.6:4


• ALLAH hanya dapat dikenal melalui ketiga pribadi di dalamnya:

ALLAH BAPA: adalah Allah yang bersemayam di atas kita. Allah yang daripadaNya
bersumber segala sesuatu (1 Kor.8:6). Tegasnya, Allah yang terutama sekali adalah
sebagai pencipta/pemelihara (bnd. Mat.6:25-27)

ALLAH ANAK: adalah Allah yang tinggal beserta kita (immanuel – Mat.1:23). Allah
tidak hanya bersemayam jauh di atas kita saja, tapi juga mau tinggal dekat
bersama manusia ciptaanNya dan itulah yang dilakukanNya lewat kedatangan
Kristus ke dunia. Tujuannya ialah untuk mendamaikan/menyelamatkan manusia
yang sudah jatuh dalam dosa. Jadi, Allah Anak adalah Allah yang terutama sekali
sebagai penyelamat/pendamai (2 Kor.5:17-19)

ALLAH ROH KUDUS: adalah Allah yang diam di dalam kita/bekerja di hati kita (1
Kor.3:16). Allah tidak hanya tinggal beserta manusia di jaman dulu saja (di dalam
diri Yesus yang terbatas hanya di Palestina), tetapi juga terus hadir di dalam
RohNya. Oleh RohNya inilah maka manusia dimungkinkan untuk percaya/bertobat
pada Kristus sehingga boleh dibebaskan dari belenggu dosanya. Maka Allah Roh
Kudus adalah Allah yang terutama sekali sebagai pembebas/pembaharu (Rm.8:1-2)

Anda mungkin juga menyukai