Anda di halaman 1dari 2

Nama: Angelina windi savira

NRP: 2290014

Fakultas: Fakultas Kedokteran Gigi

1. Apa yang dilakukan allah agar ia dapat dikenali oleh manusia sehingga terjalin relasi personal?

Jawab: untuk menlaksanakan karya keselamatannya Allah menyatakan karya keselamatannya,

Allah menyatakan dirinya. Ia menyingkapkan dirinya sehingga dapat dikenali oleh manusia. Allah

memakai Bahasa, budaya, adat-istiadat dan pola pemikiran manusia pada zaman itu agar ia

dapat dikenali.

Tanggapan kritis: allah menggunakan segala cara supaya bisa dikenali manusi,karena tujuan

awal dari karya keselamatan allah adalah menyelamatkan manusia. Tanpa mengenal manusia

dan menempatkan manusia sebagai tujuan keselamatan allah, maka sia sia lah manusia

berbicara tentang tuhan, karena manusia bukan sekedar pelengkap ciptaan allah tetapi allah

menjadikan manusia sebagai mahkota ciptaan nya.

2. Apakah yang dimaksut dengan pengertian pluralis-majestatis?

Jawab: dalam teori pluralis-majestatis kata “kita” digunakan sebagai ungakapan yang dipakai

oleh seseorang berkedudukan tinggi atau pemimpin eksekutif. Secara bersengaja sesorang yang

berkedudukan tinggi tersebut memakai kata “plural” untuk dirinya sendiri.

Tanggapan kritis: pluralis majelis dalah praktik penggunaan pronomina persona pertama jamak

untuk menyebut pronomina persona pertama tunggal. Contohnya penggunaan kata kami untuk

menyebut diri sendiri (saya). Yang bearti kata “Kita” dalam teori pruralis majestatis merupakan

Allah sang penciptaan yang memimpin umat manusia sebagai ciptaannya.

3. Apa yang dimaksut etsah Elohim

Jawab: menurut teoru etsah elohim kata “kita” yaitu Takhta Allah dikelilingi bala-tentara

sorgawi, sehingga makna kata “Kita” menunjuk pada pengucapan Allah di depan persidangan

mahluk sorgawi. Makna “etsah Elohim” adalah Dewan Musyawarah. Allah. Kata “etsah” dipakai

dalam Yeremia 23:18, yaitu: “Sebab siapakah yang hadir dalam dewan musyawarah Tuhan,
sehingga ia memperhatikan dan mendengar firman-Nya? Siapakah yang memperhatikan firman Nya
dan mendengarnya? Kata “dewan musyawarah” di sini dipakai kata “etsah.” Beberapa ayat

yang memakai gagasan makna “etsah” (dewan persidangan ilahi) dapat kita jumpai dalam 1

Raja-raja 22:19 yaitu: “Sebab itu dengarkanlah firman Tuhan: Aku telah melihat Tuhan sedang

duduk di atas takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di dekat-Nya, sebelah kanan-Nya

dan di sebelah kiri-Nya.” Bala-tentara” sorgawi disebut dengan istilah: Adonai Zebaot (kadang

diterjemahkan: Tuhan semesta alam).

Tanggapan kritis: Etsah Elohimdapat diartikan sebagai sidang Allah, dimana takhta Allah

merupakan pemegang tahkta tertinggi dalan kerajaan sorga. takhta allah di kelilingi oleh para

malaikat dan para bala tantara sorgawi

4. mengapa makna “kita” dalam kejadian 1;26 lebih sesuai dan tepat bila di kaitkan dengan pengajaran
allah secara trinitas?

Jawab: tinitas di artikan sebagai allah yang memiliki satu kahikat dengan tiga pribadi, taitu allah yang
kekal dan esa memiliki kejamakan dalam dirinya yaitu YHWH (Adonai), dabar (firman) dan ruakh (roh).
Dalam iman Kristen ketiga diri allah disebut dengan nama: bapa-anak-roh kudus.

Tanggapan kritis: trinitas merupakan ajaran yang memiliki pemahaman mengani allah yang memiliki tiga
pribadi yaitu bapa-anak-roh kudus. Sehinggan ucapan allah yang menyebut dirnya dengan kata ‘kita’
menunjuk kepada tiga pribadi yakni ptibadi bapa,anak, dan roh kudus.

5. bagaimanakah makna penting “rupa” (demut) dalam kejadian 1:26?

Jawab: kata “rupa” (demut) sebenarnya berasal dari akar kata “darah” atau damah. Karena itu makna
demut dipakai unruk menunjukan keturunan berdasarkan darah, sebab seseorang anak lahir dari suatu
keturunan akan memiliki watak yang mirip. Anak mewarisi ayah atau ibumya karena itu ia memiliki
kesamaan atau kemiripan dalam bentuk tubuh, wajah dan tingkah lakunya. Demikian pula manusia yang
diciptakan allah menurut rupanya seharusnya juga memiliki bentuk dan perilaku yang sesuai dengan
sang penciptanya. Salah satu watak yang utama dari allah adalah kasih, adil, dan kudus. Karena itu
seharusnya setiap umat memiliki watak allah yaitu cinta-kasih, keadilan dan mampu berdamai dengan
diri sendiri sebab ia memberlakukan kasih, keadilan dan kekudusan kepada dirinya sendiri.

Tanggapan kritis: kata “rupa” dalam kejadian 1:26 ditujukan untuk manusia manusia yang dimana
manusia memiliki kesamaan dan kemiripan dengan sang pencipta, demikian manusia diciptakan serupa
dengan allah memiliki kesamaan dalam bentuk tubuh serta tingkah laku, di mana manusia mencerinkan
salah satu sifat allah yang penuh kasih,adil, dan kudus.

Anda mungkin juga menyukai