Anda di halaman 1dari 11

PENANAMAN NILAI-NILAI

KEPEMIMPINAN PROFETIK
DALAM BERBANGSA DAN
BERNEGARA
(KONSEP DAN APLIKASI)

Fajar Galang Pratomo


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kabupaten Bandung
galangoppo33@gmail.com

ABSTRAK
Konsep profetik leadership pada dasarnya merupakan konsep kepemimpinan yang
dijalankan oleh Nabi dan Rasul dimana sebenarnya mereka juga manusia sama
seperti umatNya namun mereka memiliki keistimewaan dan mempunyai sifat-sifat
yang luhur dan agung sesuai dengan kedudukannya. Hendaknya para pemimpin di
berbagai lembaga dan tingkatan harus memiliki dan menjunjung tinggi as-shiddiq
(kebenaran), Amanah (Kejujuran), Tabligh (menyampaikan kebenaran dan
kejujuran serta Fathonah (cerdas dalam mengelola lembaga, sumber daya
manusia, sumber daya alam dan asset Negara. Demikian pula para pemimpin
harus menjadi teladan yang baik dalam segala asepek kehidupan baik dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Keywords: Kepemimpinan dan Profetik.


Pendahuluan penguasa yang mengatur apa-apa
yang ada di bumi, seperti tumbuhan,
Manusia diciptakan Allah hewan, hutan, air, sungai, gunung,
SWT sebagai mahkluk yang paling laut, perikanan dan seyogyanya
sempurna, sebagaimana dalam Al- manusia harus mampu
Qur’an disebutkan bahwa manusia memanfaatkan segala apa yang ada
diciptakan Tuhan untuk mengatur, di bumi untuk kemaslahatannya.
mengelola atau memimpin, yaitu Manusia telah diturunkan oleh Allah
menjadi khalifatu fi al-ardh.1 Yang dengan segala fasilitas yang telah
dimaksud dengan khalifah ialah disediakan, tentunya bukan hanya
manusia diciptakan untuk menjadi untuk dipergunakan begitu saja,
1
Q.S. Al-Baqarah ayat 30. melainkan juga untuk dijaga,
dirawat, dilestarikan, dan berfugsi sebagai cita-cita luhur
dimanfaatkan keberadaannya. bangsa Indonesia tegas termuat
dalam Pembukaan UUD 1945
Kekhalifan adalah realisasi
dewasa ini telah mengalami
dari pengabdian kepada Allah yang
pergeseran cita-cita luhur bangsa.
menciptakannya. Dua sisi tugas dan
Indonesia saat ini memunculkan
tanggung jawab ini tertata dalam diri
pemerintahan yang dihiasi oleh
setiap muslim sedemikian rupa.
kepentingan pribadi dan kepentingan
Apabila terjadi ketidakseimbangan,
kelompok atau individu seperti partai
maka akan lahir sifat-sifat tertentu
politik di lembaga-lembaga tinggi
yang menyebabkan derajad manusia
sekelas DPR/MPR bahkan pada level
meluncur jatuh ketingkat yang paling
organisasi terendah yang pada
rendah, seperti fiman-Nya:
ahirnya muncul penyalah gunaan
kekuasaan dalam bentuk Korupsi,
‫لَقَ ۡد َخلَ ۡقنَا ٱِإۡل ن ٰ َس َن فِ ٓي َأ ۡح َس ِن تَ ۡق ِو ٖيم‬ Kolusi, Nepotisme (KKN).
٤ Masyarakat senantiasa
menantikan hadirnya sosok
Artinya: Sesungguhnya Kami telah pemimpin yang visioner, progresif,
menciptakan manusia dalam bentuk reformatif, inspiratif dan berakhlak
yang sebaik-baiknya. (Q.S. At-Tin: mulia, yakni pemimpin yang tidak
4) hanya memiliki intelektualitas,
integritas, dan jujur, melainkan juga
Dalam hal kepemimpinan berpihak terhadap kepentingan
Rasullah membangun kepercayaan rakyat, serta cita-cita bangsa dan
dan kehormatan dari kaumnya. Negara dan komitmen terhadap
Sebelum menjadi nabi, Rasullullah kebenaran. Pemimpin-pemimpin
sudah mempunyai gelar al-amin yang seperti inilah yang diyakini
yang artinya dapat dipercaya. Sebuah akan mampu menghasilkan
gelar yang tidak bisa dikatakan biasa kemajuan bangsa di tengah dinamika
karena menununjukkan kredibilitas global yang semakin kompetitif.
beliau di mata kaumnya.
Kepemimpinan Rasulullah disebut Metode Penelitian
dengan istilah kepemimpinan Metode yang digunakan adalah studi
prophetic. Kepemimpinan Profetik pustaka. Dengan metodologi studi
adalah kemampuan seseorang untuk pustaka diharapkan mampu
mempengaruhi orang lain mencapai memaparkan jurnal ini dengan baik.
tujuan sebagaimana para nabi dan Adapun proses dari kajian studi
rosul lakukan. 2 pustaka yaitu dengan mencari,
Indonesia sebagai Negara membaca, memahami dan
Republik memiliki prinsip dasar menganalisis berbagai literatur, hasil
bernama pancasila. Pancasila kajian, ataupun studi yang berkaitan
2
Adz-Dzakiyaey, Hamdani Bakran, Prophetic
dengan topik bahasan. Studi pustaka
Intelligence, Kecerdasan Kenabian. dalam kajian ini dilakukan dengan
Menumbuhkan Potensi Hakiki Insane menelusuri buku-buku dan jurnal
Melalui Pengembangan Kesehatan Ruhani.
(Yogyakarta: Islamika, 2005), hlm. 12.
yang berkaitan dengankepemimpinan semangat, dan kekuatan moral
profetik.3 yang kreatif, yang mampu
mempengaruhi para anggota
Kepemimpinan
untuk mengubah sikap, sehingga
1. Pengertian Kepemimpinan mereka menjadi conform dengan
Kepemimpinan berasal keinginan pemimpin.6 Sedangkan
dari kata pemimpin. Istilah menurut Robbin kepemimpinan
pemimpin digunakan dalam merupakan kemampuan
konteks hasil penggunaan peran mempengaruhi suatu kelompok
seseorang berkaitan dengan kearah pencapaian tujuan.7
kemampuannya mempengaruhi 2. Gaya Kepemimpinan
orang lain dengan berbagai cara.
Burn (1978) seperti yang
Dalam bahasa Indonesia
dikutip oleh Ratnaningsih
"pemimpin" sering disebut
menyatakan bahwa gaya
penghulu, pemuka, pelpor,
kepemimpinan dapat
pembina, panutan, pembimbing,
dikelompokkan ke dalam dua tipe
pengurus, penggerak, ketua,
yang berbeda yaitu gaya
kepala, penuntun, raja, tua-tua,
kepempinan transformasional dan
dan sebagainya. Pemimpin
gaya kepemimpinan
adalah suatu peran dalam sistem
transaksional. 8
Kedua gaya
tertentu, karenanya seseorang
kepemimpinan tersebut
dalam peran formal belum tentu
merupakan dua hal yang berbeda
memiliki ketrampilan
(saling bertentangan) namun
kepemimpinan dan belum tentu
sangat penting dan dibutuhkan
mampu memimpin.4
setiap organisasi.
Jacobs dan Jacques
a. Kepemimpinan
mendefinisikan kepemimpinan
transformational
sebagai sebuah proses memberi
arti (pengarahan yang berarti) Burn (1978) mendeskripsikan
terhadap usaha kolektif, dan yang bahwa transformational
mengakibatkan kesediaan untuk leadership adalah sebuah
melakukan usaha yang proses dimana pemimpin &
diinginkan untuk mencapai bawahan mengembangkan
sasaran.5 Menurut Kartono 6
Kartini Kartono. Pemimpin dan
kepemimpinan merupakan kepemimpinan (Jakarta: PT.Rajagrafindo,
kekuatan aspirasional, kekuatan 2006), hlm. 10.
7
Stephen P Robbins, Perilaku Organisasi
3
Nanang Marwoto, Metode Penelitian Jilid 2, (Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Sosial: Konsep-konsep Kunci (Jakarta: Gramedia, 2003), hlm.163.
Rajawali Pers, 2015) hlm. 298 8
Ratnaningsih,E., Persepsi Gaya
4
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Kepempinan Transformasional dan Gaya
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kepemimpinan Transaksional Dan
(Jakarta: Balaipustaka, 2008), hlm. 586. Pengaruhnya Terhadap Produktivitas
5
Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Dengan Motivasi Sebagai Intervening
Organisasi, terj. Jusuf Udaya, (Jakarta: Variable, Jurnal Ekonomi Janavisi, Vol. 12,
Prenhallindo, 1994) hlm. 2. No. 2. 2009, hlm.126.
satu sama lain tingkat kesuksesan dapat
moralitas dan motivasi yang tercapai.
tinggi. 9
b. Kepemimpinan transaksional
Ada empat keahlian yang
Menurut Yukl yang
digunakan oleh para
dikutip oleh Martha Andi
pemimpin transformasional
yakni kepemimpinan
yaitu 10:
transaksional dapat
1) Pemimpin memiliki visi melibatkan nilai-nilai, tetapi
bahwa ia mampu nilai tersebut relevan dengan
mengutarakan pikirannya proses pertukaran seperti
dengan jelas. Visinya bisa kejujuran, tanggung jawab,
berupa tujuan, sebuah dan timbal balik.11 Di dalam
rencana atau serangkian kepemimpinan transaksional,
prioritas. terdapat unsur-unsur sebagai
berikut :
2) Pemimpin bisa
mengkomunikasikan 1) Unsur kerja sama antara
dengan jelas visi mereka. pengikut dan pemimpin
Pemimpin juga mampu yang bersifat kontraktual.
menunjukkan citra yang
2) Unsur prestasi yang
menguntungkan sebagai
terukur. Pengukuran
hasil apabila visinya
prestasi dilihat dari segi
dapat terwujud.
targetnya, apakah
3) Pemimpin harus dapat karyawan tersebut sudah
membangun kepercayaan mencapai target kerja
dengan tindakan yang yang telah ditentukan atau
adil, tegas, dan konsisten. belum mencapai
Kegigihannya, bahkan targetnya.
terhadap rintangan dan
3) Unsur reward atau upah
kesulitan sudah dapat
yang dipertukarkan
terbukti.
dengan loyalitas.
4) Pemimpin
transformational memiliki
pandangan positif tentang Kepemimpinan dalam Prespektif
dirinya. Ia akan bekerja Islam
untuk pengembangan
keahliannya sehingga 1. Pengertian
Kepemimpinan dalam
prespektif Islam didefinisikan
9
Ibid. hlm.126.
10
Donnely, B.S., The Nature and implication 11
Martha Andi Pradana, Jurnal, “Pengaruh
of Contextual Influence on Transsactional gaya kepemimpinan transaksional terhadap
Leadership: A Conceptual Examination. kinerja karyawan (studi pada karyawan PT.
Academy of Management Review. Vol. 22. Mustika Bahana Jaya, Lumajang, 2006), hlm.
No. 1. 1998, hlm. 359. 4.
sebagai sebuah kepercayaan atau bersepakat pada perbuatan dosa,
amanah (trust). Hal ini kemaksiatan dan kezaliman. Hal
melambangan bahwa ini telah banyak terbukti dalam
kepemipinan merupakan kontrak sepanjang sejarah manusia13.
psikologis antara pemimpin dan
Kepemimpinan Propetik
pengikut-pengikutnya bahwa
sang pemimpin akan mencoba 1. Pengertian
dengan sebaik-baiknya untuk
Kepemimpinan Profetik
menuntun atau mamandu,
adalah kemampuan seseorang
melindungi dan memperlakukan
untuk mempengaruhi orang lain
para pengikutnya dengan adil.
mencapai tujuan sebagaimana
Maka focus kepemimpinan dalam
yang dilakukan oleh para nabi
Islam adalah untuk melakukan
dan rosul.14 Istilah profetik di
kebaikan.12
Indonesia diperkenalkan oleh
Kepemimpinan dalam Kuntowijoyo melalui gagasannya
konsep Al-Qur’an disebutkan mengenai pentingnya ilmu sosial
dengan istilah Imamah, transformatif yang disebut ilmu
pemimpin dengan istilah imam. sosial profetik. Ilmu sosial
AlQur’an mengkaitkan profetik tidak hanya menjelaskan
kepemimpinan dengan hidayah dan mengubah fenomena sosial,
dan pemberian petunjuk pada tapi juga memberi petunjuk ke
kebenaran. Seorang pemimpin arah mana transformasi
tidak boleh melakukan dilakukan, untuk apa, dan oleh
kezaliman, dan tidak pernah siapa. Ilmu sosial profetik
melakukan kezaliman dalam mengusulkan perubahan
segala tingkat kezaliman: berdasarkan cita-cita etik dan
kezaliman dalam keilmuan dan profetik tertentu (dalam hal ini
perbuatan, kezaliman dalam etika Islam), yang melakukan
mengambil keputusan dan reorientasi terhadap epistemologi,
aplikasinya. yaitu reoreintasi terhadap mode
Pemimpin dalam of thought dan mode of inquiry
pandangan Al-Qur’an sebenarnya bahwa sumber ilmu pengetahuan
adalah pilihan Allah SWT, bukan tidak hanya dari rasio dan empiri,
pilihan dan kesepakatan manusia tetapi juga dari wahyu.15
sebagaimana yang dipahami dan Berdasarkan pengertian
dijadikan pijakan oleh umumnya tersebut, kepemimpinan profetik
umat Islam. Pilihan manusia dalam penelitian ini merupakan
membuka pintu yang lebar untuk konsep kepemimpinan yang
memasuki kesalahan dan disusun berdasarkan sudut
kezaliman. Selain itu,
kesepakatan manusia tidak 13
Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah,
menutup kemungkinan (Jakarta: Lentara Hati, 2004), t.h.
14
Adz-Dzakiyaey, Hamdani Bakran,
12
Beekun, R. and Badawi, J. Leadership: An Prophetic Intelligence…, hlm. 12.
Islamic Perspective (Herndon, VA: Amana 15
Kuntowijoyo, Paradigma Islam (Bandung:
publications, 1998), hlm. 4. Mizan, 1991), hlm. 45.
pandang agama, dalam hal ini Keteladanan Rasulullah
Agama Islam, yang SAW antara lain tercermin dalam
diimplementasikan dalam sifat-sifat beliau, Shiddiq,
kehidupan masyarakat muslim Amanah, Tabliq, Fathonah. Inilah
Indonesia. Apabila diletakkan karakteristik kepemimpinan
dalam konteks teori Rasulullah SAW. Sifat ajaran
kepemimpinan yang telah Rasulullah Saw adalah intelektual
dijelaskan di muka, kajian dan spiritual prinsipnya adalah
kepemimpinan profetik termasuk mengarahkan orang kepada
dalam kajian kepemimpinan kebenaran, kebaikan, kemajuan,
moral dan kepemimpinan lintas dan keberhasilan. Metode ilmiah
budaya. Kepemimpinan profetik seperti ini adalah yang terbaik
juga telah dikaji secara yang pernah ada di muka bumi.
konseptual berdasarkan Khususnya dibidang
pendekatan iman Kristiani.16 kepemimpinan dan akhlak,
mampu memberikan
2. Kepemimpinan Rasulullah SAW
kemerdekaan berfikir dan tidak
Kepemimpinan menentang kehendak hati nurani
Rasulullah SAW tidak bisa yang bebas, tidak ada unsur
terlepas dari kehadiran beliau pemaksaan yang menekan
yaitu sebagai pemimpin spiritual perasaan.
dan pemimpin rakyat. Prinsip
dasar dari kepemimpinan beliau Kriteria Kepemimpinan Propetik
adalah keteladanan. Dalam
Menurut Pimpinan Pusat
memimpin beliau lebih
Muhammadiyah kepemimpinan
memgutamakan Uswah al-
propetik memiliki criteria sebagai
Hasanah pemberian contoh
berikut:
kepada para shahabatnya.
Sebagaimana digambarkan dalam a) Religius, kata sejalan dengan
Al-Qur'an: tindakan, dan
bertanggungjawab;
ٍ ُ‫ك لَ َعلَ ٰى ُخل‬
٤ ‫ق َع ِظ ٖيم‬ َ َّ‫َوِإن‬ b) Visi dan Karakter kuat
sebagai negarawan yang lebih
Artinya: Dan sesungguhnya mengutamakan kepentingan
kamu benar-benar berbudi bangsa dan Negara ketimbang
pekerti yang agung. (Q.S. Al- diri sendiri, partai politik, dan
Qalam: 4) kroni;
c) Berani mengambil keputusan
strategis dan memecahkan
masalah-masalah krusial
16
Beerel, A. The strategic planner as
bangsa;
prophet and leader: a case study concerning
a leading seminary illustrates the new d) Mewujudkan good
planning skills required. (Leadership & governance, tegas dalam
Organization Development Journal. 18, 3, melakukan pemberantasan
2002), hlm. 136.
korupsi, penegakkan hokum As-Sidiq penulis
serta penyelamatan asset dan artikan dengan istilah
kekayaan Negara; integritas yaitu suatu konsep
e) Menjaga kewibawaan dan yang menunjuk konsistensi
kedaulatan nasional dari antara tindakan dengan nilai
berbagai ancaman didalam dan prinsip. Dalam etika,
dan luar negeri; integritas diartikan sebagai
kejujuran dan kebenaran dari
f) Melepasakan jabatan partai
tindakan seseorang. Integritas
politik dan fungsi-fungsi lain
sebagai pemimpin dapat
yang dapat menimbulkan
membawa yang dipimpin
konflik kepentingan serta
menjadi lebih baik.
mengganggu jalannya
Pemimpin yang memiliki
pemerintahan dalam
integritas hanya akan berpikir
memimpin bangsa dan
bahwa dirinya itu melayani
Negara; dan
siapa saja yang dipimpinnya,
g) Memiliki strategi perubahan bukan sebaliknya. Pemimpin
yang membawa pada yang melayani pengikut bisa
kemajuan bangsa.17 menjadi adil. Hal ini
membuat pengikutnya senang
Konsep prophetic leadership
dan mengikuti apa yang telah
pada dasarnya merupakan konsep
diperintahkan karena mereka
kepemimpinan yang dijalankan oleh
yakin bahwa pemimpin
Nabi dan Rasul dimana sebenarnya
tersebut memiliki integritas
mereka juga manusia sama seperti
dan lebih banyak benar.
umat-Nya namun mereka memiliki
keistimewaan dan mempunyai sifat- Indonesiamemerlukan
sifat yang luhur dan agung sesuai pemimpin yang berintegritas
dengan kedudukannya. Sifat-sifat yaitu bertindak sesuai dengan
tersebut adalah 18: ucapan, sama didepan dan
dibelakang umum, konsisten
1) As-Sidiq
antara apa yang diimani dan
Sifat ini merupakan kelakukannya, antara sikap
kelaziman bagi seorang nabi, dan tindakkan, antara nilai
mekipun sifat ini merupakan hidup yang dianut dengan
suatu keharusan bagi setiap hidup yang dijalankan. Di
orang, sifat ini adalah sifat dalam menjalankan hidup
yang lazim, lekat dan serta pelayanannya pemimpin
merupakan fitriyah mereka. yang matang dan
berintegritas berfokus untuk
mencapai tujuan yang mulia.
17
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2) Al-Amanah
Indonesia Berkemajuan…, hlm. 50.
18
al-Mishri, Muhammad Abdul Hadi, Nabi adalah orang
Manhaj dan Aqidah Ahlussunah wal yang dapat dipercaya dalam
Jamaah, Terj Yasin, As’ad, dkk, (Jakarta: mengemban wahyu,
Gema Insani Press, 1994), hlm. 56.
menyampaikan perintah- diminta. Seorang pemimpin
perintah dan larangan- tidak boleh menyia-nyiakan
larangan Allah kepada kepercayaan yang telah
hamba-hamba-Nya, tanpa diberikan oleh anggotanya.
ditambah dan dikurangi, 3) A- Tablig
tanpa diubah dan diganti.
Yang dimaksud
Seorang pemimpin haruslah dengan tabligh adalah bahwa
bersifat amanah, karena para rasul menyampaikan
tanggung jawab yang hukum-hukum Allah &
diembannya lebih besar menyampaikan wahyu yang
disbanding yang lain. Jika diturunkan kepada mereka
pemimpin tidak mempunyai dari Allah.
sifat amanah, tentu yang
terjadi adalah Secara istilah at-
penyalahgunaan jabatan dan tabligh juga dapat diartikan
wewenang untuk hal-hal yang keterbukaan, seorang
tidak baik. pemimpin akan dapat bekerja
secara tenang tanpa
Sifat amanah (trust) terganggu praduga-praduga
dapat diperoleh oleh seorang yang negatif dari stafnya
pemimpin dengan sukarela ataupun dari koleganya yang
dari para anggotanya. Artinya lain. Dalam batas-batas
pemimpin tidak melakukan tertentu keterbukaan ini
paksaan kepada anggotanya memang menjadi positif
untuk mempercayainya. dalam
Untuk mendapatkan meneguhkankepemimpinann
kepercayaan (trust) dapat ya, namun ada juga hal-hal
diterapkan oleh seorang yang terkait keterbukaan ini
pemimpin melalui yang mestinya dikembangkan
perilakunya sehari-hari. dan dijalankan secara
Di Indonesia sendiri proporsional sesuai
kepercayaan (trust) tidak levelering-nya. Dengan niat
perlu dicari dengan yang baik, keterbukaan bisa
mengambil simpati juga diartikan mau menerima
masyarakat, pemimpin hanya masukan konstruktif, kritik
perlu membuktikan bentuk ataupun “protes” yang
kerjanya yang nyata. Tidak memang ada dasarnya, dari
perlu melakukan pemaksaan siapapun, tanpa melihat level
kepada masyarakat untuk yang memberi masukan,
mempercayainya melalui sepanjang disampaikan
kegiatan kampanye. Seorang secara etis.
pemimpin harus jujur, 4) Al Fatanah
sehingga masyarakat akan
mempercayainya sebagai Setiap nabi yang
pemimpin mereka tanpa diutus Allah pasti memiliki
kecerdasan yang tinggi,
pikiran yang sempurna dan penyebab kepada
lurus, cerdik dan cendikia. kesejahteraan emosi.
Semua nabi dan rasul diberi
Seorang pemimpin
akal dan kecerdasan oleh
dengan model ini mampu
Allah dengan sangat
mengkorelasikan emosi
sempurna. Mereka juga
dengan penalaran,
memiliki pikiran yang
menggunakan emosi untuk
cemerlang agar dapat
memfasilitasi penalaran, dan
mematahkan argumentasi
secara cerdas menalarkan
kaumnya. Sehingga dapat
emosi. Ia menyadari bahwa
memancarkan sinar
kemampuan kognitif
kebenaran dan meninggalkan
seseorang diperkaya dengan
dakwah La ilaha illallah.
emosi sehingga emosi perlu
Pemimpin tidak hanya dikelola menggunakan
harus memperlihatkan gaya kemampuan kognitif secara
dan penampilan fisik yang bijak agar tidak menimbulkan
luar biasa, tapi dia juga harus konflik dan memunculkan
mengisi dirinya dengan ilmu problematika di lingkungan
pengetahuan dan yang dipimpinnya.
keterampilan untuk membuat
Kecerdasan
dirinya mampu bekerja
intelektual dan emosi akan
dengan cerdas dan tegas.
lebih efekfif jika disertai
Setelah kualitas kecerdasan
dengan kecerdasan spiritual.
intelektual sudah dikuasai
Kecerdasan spiritual
dengan baik, pemimpin harus
merupakan fondasi yang
mempersiapkan dirinya
diperlukan bagi keefektifan
dengan kecerdasan
dua kecerdasan yang lain,
emosional.
“SQ is the necessary
Kecerdasan emosional foundation for the
sangat diperlukan untuk functioning of both IQ and
membangun kerjasama yang EQ. It is ourultimate
harmonis dalam organisasi, intelligence”19
termasuk untuk
meningkatkan kualitas sikap
baik kepemimpinan di semua Kesimpulan dan Saran
aspek kerja organisasi. Manusia diciptakan Allah
Kecerdasan emosi (emotional SWT sebagai mahkluk yang paling
intelligence). Kecerdasan ini sempurna, sebagaimana dalam Al-
merujuk kepada kemampuan Qur’an disebutkan bahwa manusia
pemimpin untuk diciptakan Tuhan untuk mengatur,
menghubungkan emosi
dengan penyebab, 19
Zohar, Danah and Ian Marshall, Spiritual
menggunakan emosi untuk Intelligence The Ultimate Intelligence,
membina penyebab dan (Bloomsbury Publishing Plc.2000), hlm. 84-
85.
mengelola atau memimpin, yaitu Fathonah (cerdas dalam mengelola
menjadi khalifatu fi al-ardh. Namun lembaga, sumber daya manusia,
seiring berjalannya zaman, titel sumber daya alam dan asset Negara.
sebagai khalifah semakin Demikian pula para pemimpin harus
menghilang. Manusia hanya menjadi teladan yang baik dalam
memikirkan dirinya sendiri. segala asepek kehidupan baik dalam
bermasyarakat, berbangsa dan
Mengingat begitu banyaknya
bernegara.
pemimpin yang tidak sempurna,
dalam arti tidak mampu mewujudkan Saran bagi peneliti selanjutnya
sifat-sifat yang dicintai oleh adalah penelitian bisa menggunakan
rakyatnya, maka figur ideal metode kuantitatif atau metode
kepemimpinan Rasulullah SAW lainnya agar bisa menjadikan kajian
sangat tepat untuk menjadi contoh yang lebih komprehensif mengenai
teladan bagi pemimpin sesudahnya kepemimpinan profetik.
untuk menjalankan kepemimpinan
berdasarkan suara hati dan bukan
berdasarkan ambisi. Kepemimpinan Daftar Pustaka
Rasulullah SAW sangat berpengaruh
dalam peradaban manusia, beliau Adz-Dzakiyaey, Hamdani Bakran.
juga dikenal sebagai pemimpin yang 2005. Prophetic Intelligence,
sangat dicintai oleh umatnya. Kecerdasan Kenabian.
Menumbuhkan Potensi
Ajaran Islam memandang Hakiki Insane Melalui
kepemimpinan sebagai tugas Pengembangan Kesehatan
(amanah), ujian, tanggung jawab dari Ruhani, Yogyakarta:
Tuhan, yang pelaksanaannya tidak Islamika.
hanya dipertanggungjawabkan al-Mishri, Muhammad Abdul Hadi.
kepada para anggota yang dipimpin, 1994. Manhaj dan Aqidah
tetapi juga kepada Allah SWT. Jadi Ahlussunah wal Jamaah,
pertanggungjawaban kepemimpinan Terj Yasin, As’ad, dkk,
dalam Islam tidak hanya bersifat Jakarta: Gema Insani Press.
horisontal-formal kepada sesama
manusia, tetapi juga bersifat vertikal- Beekun, R. and Badawi, J. 1998.
moral, yaitu kepada Allah SWT baik Leadership: An Islamic
di dunia maupun di akhirat. Perspective Herndon, VA:
Rasulullah SAW merupakan tokoh Amana publications.
yang dapat diteladani, beliau menjadi Beerel, A. 2002. The strategic
pemimpin Negara sekaligus planner as prophet and
pemimpin umat. Maka sebagai leader: a case study
umatnya kita patut meneladani concerning a leading
akhlak Rasulullah SAW termasuk seminary illustrates the new
model kepemimpinannya dengan planning skills required.
cara memiliki dan menjunjung tinggi (Leadership & Organization
as-shiddiq (kebenaran), Amanah Development Journal. 18. 3.
(Kejujuran), Tabligh (menyampaikan
kebenaran dan kejujuran serta
Donnely, B.S. 1998. The Nature and Transaksional Dan
implication of Contextual Pengaruhnya Terhadap
Influence on Transsactional Produktivitas Dengan
Leadership: A Conceptual Motivasi Sebagai Intervening
Examination. Variable, Jurnal Ekonomi
Academy of Management Janavisi, Vol. 12, No. 2.
Review. Vol. 22. No. 1. Robbins, Stephen. P. 2003. Perilaku
Organisasi Jilid 2, Jakarta:
Kartono, Kartini. 2006. Pemimpin
PT. Indeks Kelompok
dan kepemimpinan, Jakarta:
Gramedia.
PT. Rajagrafindo.
Yukl, Gary. 1994. Kepemimpinan
Kuntowijoyo. 1991. Paradigma
Dalam Organisasi, terj. Jusuf
Islam, Bandung: Mizan.
Udaya, Jakarta: Prenhallindo.
Nanang Marwoto. 2015. Metode
Budiharto, S dan Hilman, F. 2006.
Penelitian Sosial: Konsep-
Konstruk Teoritis dan
konsep Kunci, Jakarta:
Pengukuran Kepemimpinan
Rajawali Pers.
Profetik, Jurnal Psikologi,
Pradana, Martha Andi. 2006. Jurnal, (Volume 33, Nomor 2, 2006)
“Pengaruh gaya
kepemimpinan transaksional
terhadap kinerja karyawan”.
Studi pada karyawan PT.
Mustika Bahana Jaya,
Lumajang.
Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional, 2008,
Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta:
Balaipustaka.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
Indonesia Berkemajuan,
Rekontruksi Kehidupan
Kebangsaan yang
Bermakna. Yogyakarta:
PP Muhammadiyah Cetakan
II, Juli 2014.
Quraish Shihab. 2004. Tafsir Al
Misbah, Jakarta: Lentara
Hati.
Ratnaningsih, E. 2009. Persepsi
Gaya Kepempinan
Transformasional dan Gaya
Kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai