NRT : 2020.1968.2.02 Prodi : Administrasi Keimigrasian A
KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM
A. Definisi Kepemimpinan Secara etimologi, kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Kartono mengatakan kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar mereka mau bekerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Senada dengan Ordway, George R, Terry juga mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang agar mereka suka bekerja mencapai tujuan-tujuan kelompok. Secara umum defenisi kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai sebuah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dalam rangka tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. B. Kepemimpinan dalam Islam Kepemimpinan dalam islam tidak jauh berbeda dengan metode kepemimpinan pada umumnya. Artinya adalam prinsip-prinsip dan sistem-sistem yang digunakan dalam kepemimpinan Islam terdapat kesamaan pada umumnya. Jadi ciri utama kepemimpinan dalam Islam adalah sebuah kepemimpinan yang menerapkan nilai-nilai ajaran Islam. Kepemimpinan Islam identik dengan istilah khalifah yang berarti wakil. Pemakaian kata khalifah setelah Rasulullah SAW sama artinya yang terkandung dalam perkataan “amir” atau penguasa. Oleh karena itu kedua istilah ini dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pemimpin formal. C. Istilah Kepemimpinan dalam Al-qur’an 1. Khilafah Khilafah adalah sebuah sistem kepemimpinan yang pernah dirumuskan dan diaplikasikan pada masa islam klasik. Pemimpinnya disebut khalifah. Para ulama masa lalu telah mencoba memahami dan memformulasikan konsep khilafah sebagaimana yang termaksud dalam al-qur’an tentang kehidupan bermasyarakat, berpolitik dan berbangsa. Istilah khilafah tersebut dapat ditemukan pada al-qur’an surah al-baqarah/2:30. 2. Wilayah Wilayah artinya kepemimpinan. Orang yang memimpin disebut wali. Secara umum pemimpin umat adalah Allah Ta’ala, Rasulullah SAW dan orang-orang beriman. Istilah tersebut dapat ditemukan pada al-qur’an surah al-maidah surah ke 5 ayat 55. Dalam terminologi keindonesiaan, kata wali bermakna pemimpin, seperti kata wali kota artinya pemimpin kota bukan penolong kota dan bukan pula teman kota. Kata wali juga dapat ditemukan pada al-qur’an surah an nisa/4 ayat 144. 3. Imamah Kata imamah adalah sistem kepemimpinan dan orang yang memimpin disebut imam. Imamah adalah kepemimpinan yang bersifat umum, baik kepemimpinan Negara atau kepemimpinan “ibadah mahdah” seperti shalat. Pemimpin dalam ruang lingkup orang-orang yang beriman disebut “imam li al-mukminin” atau pemimpin orang beriman dan pemimpin manusia disebut “imam li al-nas” atau pemimpin seluruh manusia tanpa membedakan agama, suku, daerah dan sebagainya. Kepemimpinan ketiga inilah yang pernah eksis pada masa Rasulullah SAW. Kata ini dapat ditemukan pada al-qur’an surah al baqara surah ke 2 ayat 124. D. Istilah Pemimpin dalam Islam Ada beberapa istilah yang digunakan dalam Islam yang menunjukkan seorang pemimpin, yaitu : 1. Ar-Ra’in Istilah Ar-ra’in pada dasarnya berarti penggembala yang bertugas memelihara binatang, baik yang terkait dengan pemberian makanan maupun dengan perlindungan dari bahaya. Namun dalam perkembangan selanjutnya, kata tersebut juga dimaknai pemimpin, karena tugas pemimpin sebenarnya hampir sama dengan tugas penggembala yaitu memelihara, mengawasi dan melindungi orang-orang yang dipimpinnya. Jadi ketika kata pemimpin disebut dengan term ar-ra’in maka itu lebih dikonotasikan pada makna tugas dan tanggungjawab pemimpin tersebut. Untuk itulah seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya harus memiliki kesadaran akan tanggungjawab tersebut sehingga tugasnya dilaksanakan penuh hati-hati, disertai upaya untuk memperbaiki diri sendiri dan orang yang dipimpinnya. 2. Khalifah Kata khalifah secara harfiyah berarti pengganti. Makna ini mengacu kepada arti asal yaitu di belakang. Disebut khalifah karena yang menggantikan selalu berada di belakang atau datang di belakang, sesudah yang digantikan. Kata khalifah disebutkan oleh al-qur’an pada dua konteks. Pertama, dalam konteks pembicaraan tentang Nabi Adam AS. Konteks ayat ini menunjukkan bahwa manusia dijadikan khalifah di atas bumi ini bertugas memakmurkannya atau membangunnya sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh Allah. Kedua, di dalam konteks pembicaraan tentang Nabi Daud AS. Konteks ayat ini menunjukkan bahwa Daud menjadi khalifah yang diberi tugas untuk mengelola wilayah yang terbatas. 3. Amir Kata amir merupakan bentuk isim fa’il dari akar kata amara yang berarti memerintahkan atau menguasai. Hanya saja, bila merujuk ke al-qur’an, kata amir tidak pernah ditemukan disana, yang ada hanya kata ulil amri yang mengarah kepada makna pemimpin, meskipun para ulama berbeda pendapat tentang arti ulil amri tersebut. Ada yang menafsirkan dengan kepala Negara, pemerintah dan ulama. Namun, sekalipun di dalam al-qur’an tidak pernah ditemukan, ternyata kata amir itu sendiri sering digunakan dalam beberapa hadis. Misalnya, hadis riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah ra. 4. Imam Kata imam berarti setiap orang yang diikuti oleh suatu kaum, baik untuk menuju jalan yang lurus maupun untuk menuju jalan yang sesat. Sebagaimana firman Allah dalam al-qur’an surah al isra surah ke 17 ayat 71, yang artinya : (ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan Barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya Maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. E. Kepemimpinan Formal dan Informal Pengertian kepemimpinan dapat dilihat dari dua segi, yaitu : 1. Pemimpin formal, yaitu orang yang secara resmi diangkat dalam jabatan kepemimpinannya, teratur dalam organisasi secara hirarki. Kepemimpinan formal ini disebut dengan istilah :kepala”. Contoh kepemimpinan Negara atau lembaga Negara. 2. Pemimpin informal, yaitu kepemimpinan ini tidak mempunyai dasar pengangkatan resmi, tidak nyata terlihat dalam hirarki kepemimpinan organisasi. Contoh pemimpin organisasi kemasyarakatan. F. Kriteria Pemimpin Menurut Islam Dalam Islam seseorang yang menjadi pemimpin haruslah memenuhi persyaratan, yaitu : 1. Adil 2. Memegang teguh hukum Allah 3. Sehat jasmani dan rohani 4. Mempunyai kekuatan, Kekuatan yang dimaksudkan disini adalah kemampuan dan kapasitas serta kecerdasan dalam menunaikan tugas-tugas. 5. Amanah, yakni kejujuran dan control yang baik 6. Adanya kepekaan nurani yang dengannya diukur hak-hak yang ada 7. Professional,hendaknya dia menunaikan kewajiban-kewajiban yang dibebankan padanya dengan tekun dan professional. 8. Tidak mengambil kesempatan dari posisi atau jabatan yang sedang didudukinya 9. Menempatkan orang yang paling cocok dan pantas pada satu-satu jabatan 10. Toleransi 11. Visioner G. Peran Pemimpin dalam Islam 1. Pemimpin sebagai perencana 2. Pemimpin sebagai pembuat kebijakan 3. Pemimpin sebagai ahli 4. Pemimpin sebagai pelaksana 5. Pemimpin sebagai pengendali 6. Pemimpin sebagai pemberi hadiah dan hukuman 7. Pemimpin sebagai teladan dan lambing 8. Pemimpin sebagai tempat menimpa segala kesalahan 9. Pemimpin sebagai peran anggota lain H. Fungsi Pemimpin Kepemimpinan dapat berjalan dengan baik apabila fungsinya telah terpenuhi, oleh sebab itu seorang pemimpin haruslah dapat menggunakan peran yang dimilikinya secara optimal sehingga akan dapat mewujudkan fungsi kepemimpinan dengan kerja sama dari orang-orang yang dipimpinnya. Fungsi pemimpin adalah memandu, menuntun, membimbing, memotivasi, menjalin komunikasi yang baik, mengorganisasi, mengawasi, dan membawa kelompoknya pada tujuan yang telah ditetapkan.