Anda di halaman 1dari 18

JURNAL

“KEPEMIMPINAN RASULULLAH SEBAGAI ROLE MODEL


TERHADAP MASA DEPAN INDONESIA”
(TEMA G)

Oleh:

Dioni Fadli

CABANG BUKITTINGGI

Tahun 2023

1
KEPEMIMPINAN RASULULLAH SEBAGAI ROLE
MODEL TERHADAP MASA DEPAN INDONESIA

Dioni Fadli

fadli.dion24@gmail.com

082169545754

Abstrak

Islam sangat cermat dalam menetapkan pemimpin yang akan menjadi teladan
kelompok yaitu menyuburkan dan membangun kepribadian muslim. Salah seorang
pemimpin yang memenuhi kualitas seperti itu bagi seluruh umat islam adalah Nabi
Muhammad SAW. Pengangkatan beliau sebagai Rasulullah selain untuk memimpin umat
manusia juga untuk seluruh alam. Kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai manusia
yang kepemimpinannya patut diteladani adalah ketangguhan beliau untuk menjadi
pribadi yang tidak dipengaruhi keadaan masyarakat di sekitarnya yang masih Jahiliyah.
Kepribadian yang sempurna yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul
sebagai kepribadian yang terpuji dan sempurna, terkenal dengan sifat-sifat wajib bagi
Rasulullah , yang meliputi shiddiq, amanah, tabligh dan fathanah. Dalam sejarah tercatat
bahwa sosok Rasulullah SAW berperan tidak hanya sebagai pemimpin dalam satu hal
saja, melainkan sebagai pemimpin dalam segi kehidupan politik, ekonomi, militer
maupun dakwah. Periode Madinah Muhammad menjadi pemimpin tertinggi dalam
bidang administratife. Kunci suksenya karena Community Resources, Community
Educator dan Community Devoloper.

2
1. Pendahuluan memiliki kecerdasan
1.1 Latar Belakang Masalah manajerial yang tinggi dalam
Al-quran menegaskan bahwa mengelola, mengatur dan
Nabi Muhammad SAW menempatkan anggota
adalah teladan dalam seluruh masyarakatnya dalam
aspek kehidupan, termasuk berbagai posisi sesuai
dalam hal kepemimpinan. kemampuannya, sehingga
“Sesungguhnya telah ada dapat mencapai tujuan
pada diri Rasulullah itu suri utama, yaitumembangun
tauladan yang baik bagimu, masyarakat madani yang
(yaitu) bagi orang-orang berlandaskan nilai-nilai
yang mengharap (rahmat) illahi.
Allah dan (kedatangan) hari Maka oleh sebab itu perlu
kiamat dan dia banyak rasanya untuk mencontoh
menyebut Allah. (Q.S al- bagaimana sifat, sikap dan
Ahzab 21). gaya kepemimpinan
Nabi Muhammad SAW Rasulullah ini bagi para
merupakan sosok pemimpin pemimpin di negara kita,
yang paling berpengaruh apalagi bagi pemimpin-
sepanjang sejarah kehidupan pemimpin yang beragama
umat manusia. Hal ini diakui Islam, patut untuk
oleh Michael Hart seorang menjadikan beliau sebagai
penulis Barat dalam bukunya Suri Tauladan dalam
“The 100 a Rangking of The memimpin Negara Indonesia
Most Influential Persons in tercinta ini.
History”. Dengan sangat 1.2 Rumusan Masalah
Objektif ia menempatkan Bagaimana kepemimpinan
Nabi SAW sebagai orang Rasulullah sebagai Role
paling berpengaruh dalam Mode untuk kemajuan
sejarah. Bangsa Indonesia?
Hal itu menunjukkan bahwa
Nabi Muhammad SAW

3
2. Metode orang yang mengetuai atau
2.1 Jenis Penelitian orang yang mengepalai baik
Pendekatan yang dilakukan dalam organisasi, lembaga,
dengan cara menelaah teori- institusi maupun sebuah negara.
teori, konsep-konsep, asas- Di dalam semua proses ini,
asas yang berkaitan dengan peran pemimpin amatlah besar.
yang dibahas dalam tulisan Tentu saja bukan sembarang
ini. pemimpin, melainkan pemimpin
2.2 Sumber Data yang memiliki karakter
Bahan yang diperoleh dari kepemimpinan.1
Data Sekundar, yaitu Kepemimpinan berasal dari
bersumber dari Penelitian kata pemimpin, yang artinya
Kepustakaan (Library adalah orang yang berada di
Research). depan dan memiliki pengikut,
2.3 Teknis Analisa baik orang tersebut menyesatkan
Keseluruhan data yang telah atau tidak. Ketika berbicara
didapat akan dianalisis kepemimpinan maka ia akan
secara Kualitatif atau dikenal berbicara mengenai prihal
dengan Analisis Deskriptif pemimpin, orang yang
Kualitatif. Dimana memimpin baik itu cara dan
keseluruhan data yang konsep, mekanisme pemilihan
terkumpul akan dianalisis pemimpin dan lain sebagainya.
secara sistematis Terdapat ragam istilah mengenai
kepemimpinan ini dalam Islam,
3. Hasil dan Pembahasan adanya yang menyebutkan
Imamah da nada Khilifah.
Pengertian Kepemimpinan
Masing-masing kelompok Islam
Dalam kamus besar Bahasa memiliki pendefenisian berbeda
Indonesia kata pemimpin berasal satu sama lain, namun ada juga
dari kata pimpin yang berarti
mengetuai, mengepalai.
1 Reza A.A Wattimena, “Menjadi
Sedangkan pemimpin itu sendiri Pemimpin Sejati, Sebuah Rfleksi Lintas
Ilmu”, (Jakarta: PT. Evolitera, 2012), hlm. 9

4
yang menyamakan arti Khilafah pekerjaan mereka dengan
dan Imamah.2 semangat keyakinan.
Adapun yang perbedaan 3. Paul Hersey & Kenneth H.
antara pemimpin dan Blanchard (1982)
kepemimpinan adalah: Kepemimpinan adalah proses
Pemimpin adalah sosok individu mempengaruhi kegiatan
manusia, sedangkan individu atau kelompok
kepemimpinan adalah sifat yang dalam usaha untuk mencapai
melekat padanya sebagai tujuan dalam situasi tertentu.
pemimpin.3 4. Gary Yuki
Berbagai pendapat ahli Kepemimpinan adalah proses
mendefenisikan pengertian mempengaruhi orang lain
kepemimpinan (leadership) untuk memahami dan setuju
dengan analisa dari sudut tentang apa yang perlu
pandang yang berbeda, antara dikerjakan dan bagaimana
lain sebagai berikut: tugas itu dapat dilakukan
1. Ordway (1935) secara efektif dan proses
(Kepemimpinan adalah menfasilitasi usaha individu
aktivitas mempengaruhi atau kelompok untuk mecapai
orang-orang agar mau bekerja tujuan bersama.
sam untuk mencapai beberpa 5. Jhon C. Maxwell (1967)
tujuan yang mereka inginkan) Pemimpin adalah pengaruh.
2. Harold Koontz & Cyrill Kepemimpinan adalah suatu
O’Donnellc (1976) kehidupan yang
Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi kehidupan
membujuk bawahan untuk lain.
menyelesaikan pekerjaan-
Dari aspek defenisi tersebut
terdapat tiga komponen penting
2 Iskandar Syukur, “Kriteria
Pemimpin Teladan dalm Islam (Analisis dalam kepemimpinan, yaitu :
Kritis Terhadap Ayat-ayat Al-quran dan
Hadis-hadis Nabi SAW)”, (Lampung: LP2M
IAIN Raden Intan Lampung,2015), hlm. 11 a. Pengaruh
3 Siswoyo Haryono, “Intisari Teori
Kepemimpinan”, (Jawa Barat: PT.
Intermedia Personalia Utama, 2015), hlm. 2

5
Kepemimpinan adalah tujuan-tujuan yaitu; (1) tujuan
pengaruh; dimana individu, (2) tujuan kelompok
kepemimpinan terjadi karena dan (3) tujuan organisasi.
adanya proses pengaruh. Pemimpin dipandang
Pemimpin mempengaruhi individu menurut kepuasan
bawahan atau pengikut ke individu dalam melaksanakan
arah yang diinginkan. perintahnya. dan pemimpin
b. Legitimasi harus dapat mengusahkan
Kepemimpinan adalah keseimbangan antara tujuan
legitimasi; dimana legitimasi organisasi dengan keinginan
merupakan bawahan/pengikut dari hasil
pengakuan/pengukuhan atau yang menyenangkan agar
pengesahan kedudukan lebih bergairah untuk
pemimpin, dan legitimasi bekerja.4
juga merupakan posisi formal
dari kekuasaan dalam Kepemimpinan Rasulullah
organisasi. Pemimpin yang Saw
memiliki legitimasi Dalam islam, suri teladan
institusional atau legitiasi yang paling sempurna terdapat
personal dapat mempengaruhi pada diri Nabi Muhammad
atau memerintah bawahan / SAW. Seorang yang mempunyai
pengikut dan bawahan / sifat-sifat yang selalu terjaga dan
pengikut rela dipengaruhi dan dijaga oleh Allah. Sifat-sifat
diperintah oleh pemimpin yang ada pada diri Nabi
yang memiliki legitimasi. Muhammad SAW, juga terdapat
Bawahan atau pengikut pada diri Rasul-rasul lain
melaksanakan perintah sebagai penyeru umat. Sifat
dengan baik. yang dimaksud dikenal dengan
c. Tujuan sebutan Sifat Wajib Rasul.
Kepemimpinan adalah
pencapaian tujuan; dimana
4 Soekarso dan Iskandar Putong,
pemimpin berurusan dengan “Kepemimpinan, Kajian Teoritis dan
Praktis”, (2015), hlm. 13-14

6
Sifat Wajib Rasul merupakan Muhammad SAW hanya
pencerminan karakter Nabi mengikuti apa yang
Muhammad SAW dalam diwahyukan pada beliau.
menjalankan tugasnya sebagai Dalam kepemimpinan berarti
pemimpin umat. Secara rinci semua keputusan, perintah
sifat-sifat tersebut yaitu: dan larangan beliau, agar
1. Shiddiq orang lain berbuat atau
Nabi Muhammad SAW meninggalkannya pasti benar
mempunyai banyak sifat yang karena Nabi bermaksud
membuatnya disukai oleh mewujudkan kebenaran dari
setiap orang yang Allah SWT.
berhubungan dengannya dan Keutamaan dan kemuliaan
yang membuatnnya menjadi sifat benar itu diperkuat dan
pujaan para pengikutnya. dijelaskan dalam firman
Sewaktu mudanya, semua Alllah:
orang Quraisy
menamakannya “Shiddiq dan َ Mْ‫َولَ َّما َرَأى ْال ُمؤ ِمنُوْ نَ اَأْلح‬
‫زَاب‬
amin”5 Beliau sangat dihargai ُ ‫ َدنَا هَّللا‬MMMMَ‫ا َوع‬MMMM‫ َذا َم‬MMMMَ‫الُوْ ا ه‬MMMMَ‫ق‬
dan dihormati oleh semua
ُ‫وْ لُه‬MM‫ق هَّللا ُ َو َر ُس‬ َ ‫َو َرسُوْ لُهُ َو‬
َ ‫ص َد‬
orang yang termasuk para
pemimpin Makkah. Nabi
‫َو َما زَا َدهُ ْم ِإاَّل ِإ ْي َمانًا َوتَ ْسلِ ْي ًما‬
memiliki kepribadian dan
“Dan tatkala orang-orang
kekuatan bicara, yang
mukmin melihat golongan-
demikian memikat dan
golongan yang bersekutu itu,
menonjol sehingga siapapun
mereka berkata, inilah yang
yang pergi kepadanya pasti
dijanjikan Allah dan Rasul-
akan kembali dengan
Nya kepada kita. Dan
keyakinan dan ketulusan dan
benarlah Allah dan Rasul-
kejujuran pesannya. Hal ini
Nya. Yang demikian itu
dikarenakan Nabi
tidaklah menambah kepada
mereka, kecuali iman da
5 M. Munir dan Wahyu Illhi,
“Manajemen Dakwah”, (Jakarta: Kencana,
2015 cet, 4), hlm. 58

7
kedudukan.” (Q.S Al-Ahzab: kepercayaan dari
22) pengikutnya. Seorang
Dengan sifat tersebut pemimpin yang Shiddiq atau
di atas Nabi Muhammad bahasa lainnya Bonest akan
SAW menjadi seorang mudah diterima di hati
pemimpin kepercayaan bagi masyarakat, sebaliknya
orang-orang yang hidup pemimpin yang tidak jujur
semasanya. Beliau selalu atau khianat akan dibenci
memperlakukan orang oleh rakyatnya. Kejujuran
dengan adil dan jujur. Beliau seorang pemimpin dinilai dari
tidak hanya berbicara dengan perkataan dan sikapnya.
kata-kata, tapi juga dengan Sikap pemimpin yang jujur
perbuatan dan keteladan. adalah manifestasi dari
Kata-kata beliau selalu perkataannya, dan
konsisten. Tidak ada perkataannya merupakan
perbedaan antara kata dan cerminan dari hatinya.6
perbuatan. 2. Amanah
Kejujuran merupakan Muhammad SAW bahkan
syarat utama bagi seorang sebelum diangkat menjadi
pemimpin. Masyarakat akan Rasul telah menunjukkan
menaruh respek kepada kualitas pribadinya yang
pemimpin apabila dia diakui oleh masyarakat
diketahui dan juga terbukti Quraisy. Beliau dikenal
memiliki kualitas kejujuran dengan gelar Al-Amin (yang
yanag tinggi. Pemimpin yang terpercaya). Oleh karena itu
memiliki prinsip kejujuran ketika terjadi peristiwa
akan menjadi tumpuan sengketa antara para pemuka
harapan para penngikutnya. Quraisy mengenai siapa yang
Mereka sangat sadar bahwa akan meletakkan kembali
kualitas kepemimpinannya hajar aswad setelah renofasi
ditentukan seberapa jauh
6 Ari Prasetyo, “Kepemimpinan
dirinya memperoleh dalam Perspektif Islam”, (Sidoarjao:
Zifatama, 2014), hlm. 97

8
Ka’bah, mereka dengan tertinggi dari seseorang yang
senang hati menerima bertanggung jawab adalah
Muhammad SAW sebagai kemampuannya untuk
Arbitrer, padahal waktu itu menyelesaikan”.7
Muhammad belum termasuk
Firman Allah yang
pembesar.
berbicara tentang amanah
Amanah merupakan
yang diemban oleh setiap
kualitas wajib yang harus
manusia terdapat dalam surat
dimiliki seorang pemimpin.
al-ahzab 72:
Dengan memiliki sifat
amanah, pemimpin akan ‫ةَ َعلَى‬MMMMMَ‫نَا اَأْل َمان‬MMMMM‫ض‬
ْ ‫ِإنَّا ع ََر‬
senantiasa menjaga
ِ Mَ‫ض َو ْال ِجب‬
‫ال‬M ِ ْ‫ت َواأْل ر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫ َم‬M ‫ْال َّس‬
kepercayaan masyarakat yang
telah diserahkan di atas ‫فََأبَ ْينَ َأ ْن يَحْ ِم ْلنَهَا َوَأ ْشفَ ْقنَ ِم ْنهَا‬
pundaknya. Kepercayaan ‫ان ِإنَّهُ َكنَا ظَلُوْ ًما‬
ُ ‫َو َح َملَهَا اإْل ْن َس‬
masyarakat berupa
‫َجهُوْ َل‬
penyerahan segala macam
urusan kepada pemimpin agar “Sesungguhnya kami telah
dikelola dengan baik dan mengemukakan amanat
untuk kemaslahatan bersama. kepada langit, bumi dan
Dalam buku The 21 gunug maka semuanya
Indispensable Quality if enggaan untuk memikul
Leader, Jhon C. Maxwell amanah itu dan mereka
menekankan bahwa tanggung khawatir akan
jawab bukan sekedar mengkhhianatinya dan
melaksanakan tugas, namun pikullah amanat itu oleh
pemimpin yang bertanggung manusia. Sesungguhnya
jawab harus melaksanakan manusia itu oleh manusia.
tugas dengan lebih, Sesungguhnya manusia itu
berorienntasi kepada amat zalim dan bodoh”.
ketuntasan dan (Q.S Al-Ahzab:72)
kesempurnaan, “Kualitas
7 Ibid., hlm. 98-100

9
Berdasarkan ayat di atas seseorang yang dating
menyatakan bahwa setiap meminta nasihat dan
manusia mempunyai amanah petunjuknya dalam
yang harus dipertanggung menyelesaikan dan lain-lain.8
jawabkan kepada Allah SWT.
Sebagai manajer, Nabi
Walau sekecil apapun amanat
Muhammad SAW sangat
itu. Sifat amanah yang ada
memerhatikan kebutuhan
pada diri Nabi Muhammad
masyarakat, mendengar
SAW memberi bukti bahwa
keinginan dan keluhan
beliau adalah orang yang
masyarakat, memerhatikan
dapat dipercaya, karena
potensi-potensi yang ada
mampu memelihara
dalam masyarakat, mulai dari
kepercayaan dengaan
potensi alam sampai potennsi
merahasiakan sesuatu yang
manusiawinya. Pada akhirnya
harus dirahasiakan dan
semua ini bermuara pada
sebaliknya selalu mampu
aktivitas dakwah yang
meyampaikan sesuatu yang
diilakukannya terhadap
seharusnya disampaikan.
masyarakat, terutama dalam
Sesuatu yang harus
bidang keimanan dan
disampaikan bukan saja tidak
ketakwaan serta
ditahan-tahan, teatapi juga
profesionalisme sebagai
tidak akan diubah, ditambah
upaya meningkatkan sumber
atau dikurangi. Demikianlah
daya manusia yang
kenyataannya bahwa setiap
berkualitas pada waktu itu.9
firman selalu disampaikan
Nabi sebagaimana 3. Tabligh
difirmankan kepada beliau. Kemampuan berkomunikasi
Dalam peperangan beliau merupakan kualitas ketiga
tidak pernah mengurangi yang harus dimiliki oleh
harta rampasan unutk seorang pemimpin sejati.
kepentingan sendiri, tidak 8 Hadari Nawawi, “Kepemimpinan
Menurut Islam”, (Yogyakarta: Gajah Mada
pernah menyebarkan aib University Press, 1993), hlm. 257
9 Ibid., hlm. 258

10
Pemimpin bukan berhadapan Muhammad ketika berusia 40
dengan benda mati yang bisa tahun adalah bukti bahwa
digerakkan dan dipindah- beliau seorang penyampai
pindahkan sesuai dengan risalah tuhan. Kunjungan
kemauannya sendiri, tetapi malaikat Jibril yang
pemimpin berhadapan dengan memerintahkan beliau
rakyat manusia yang membaca wahyu dari Allah,
memiliki beragam ternyata juga merupakan
kecendrungan. Oleh karena pemberitahuan pengangkatan
itu komunikasi merupakan beliau menjadi seorang Rasul
kunci terjalinnya hubungan Allah.11 Tidak ada surat
yang baik antara pemimpin keputusan atau symbol ain
dan rakyat. yang dapat beliau tunjukkan
Pemimpin dituntut untuk sebagai bukti kerasulannya.
membuka diri kepada Wahyu pertama yang turun
rakyatnya, sehingga pada tanggal 17 Ramadhan,
mendapat simpati dan juga yakni surat al-Alaq ayat 1-5
rasa cinta. Keterbukaan adalah sebagai buktinya.
pemimpin kepada rakyatnya Sejak itulah beliau menjadi
bukan berarti pemimpin harus utusan Allah dengaan tugas
sering curhat mengenai menyeru, mengajak dan
segala kendala yang sedang memperingatkan manusia
dihadapinya, akan tetapi agar hanya menyembah
pemimpin harus mampu kepada Allah SWT. Tugas itu
membangun kepercayaan bermakna pula beliau harus
rakyatnya untuk melakukan memimpin manusia kejalan
melakukan komunikasi yang lurus dan berhenti dari
dengannya.10 kesewenang-wenangan

Panggilan menjadi
seorang Rasul bagi Nabi

11 Muhammad Rasyid Ridho,


10 Ari Prasetyo, Op. Cit, hlm. 100- “Wahyu Illahi kepada Nabi Muhammad”,
101 (Bandung: Pustaka Jaya, 1983), hlm. 337

11
dengan mendustakan Allah Muhammad sebagai seorang
SWT.12 pemimpin umat memang
telah dibekali kecerdasan
4. Fathonah
oleh Allah SWT. Kecerdasan
Seorang pemimpin harus
itu tidak saja diperlukan
memiliki kecerdasan diatas
untuk memahami dan
rata-rata masyarakatnya
menjelaskan wahyu Allah
sehingga memiliki
SWT. Kecerdasan dibekalkan
kepercayaan diri. Kecerdasan
juga karena beliau mendapat
pemimpin akan membantu
kepercayaan Allah SWT
dia dalam memecahkan
untuk memimpin umat,
segala macam persoalan yang
karena agama Islam
terjadi di masyarakat.
diturunkan untuk seluruh
Pemimpin yang cerdas tidak
manusia dan sebagai rahmat
mudah frustasi menghadapi
bagi seluruh alam. Oleh
problema, karena dengan
karena itu diperlukan
kecerdasannya dia akan
pemimpin yang cerdas yang
mampu mencari solusi.
akan mampu memberi
Pemimpin yang cerdas tidak
petunjuk, nasihat, bimbingan
akan membiarkan masalah
dalam memahami firman-
berlangsung lama, karena dia
firman Allah SWT.15
selalu tertantang untuk
menyelesaikan masalah tepat
Karakteristik Kepemimpinan
waktu.13
Rasulullah
Nabi Muhammad yang
Kepemimpinan Rasulullah
mendapat karunia dari Allah
memiliki berbagai macam
dengan memiliki kecakapan
kelebihan, keunikan dan ciri
luar biasa dan kepemimpinan
khas yang sngat menonjol
yang agung.14 Kesuksesan
dibandingkan gaya pemimpin
12 M. Munir dan Wahyu Illahi, laninnya, seperti yang
op.cit, hlm. 48
13 Ari Prasetyo, Op. Cit, hlm. 102 diungkapkan oleh G. Hart bahwa
14 A. Hasjmy, “Nabi Muhammad
sebagai Panglima Perang”, (Jakarta: 15 Nourouzzaman shiddiqi, op.cit,
Mutiara, 1978), hlm. 87 hlm. 275

12
dengan karakterisktik tersebut sama dengan baik, melakukan
Hart memasukkan Rasulullah perencanaan, memimpin dan
sebagai orang nomor satu yang mengendalikannya untuk
paling berpengaruh di dunia.16 mencapai sasaran.
Bahkan dalam segala aspek Umat Islam memandang
kehidupan Rasulullah selalu Muhammad bukan hanya
unggul. Tidak ada di dunia ini sebagai pembawa agama
pemimpin yang ucapan, perkatan terakhir (Rasul) yang sering
dan perbuatannya dibukukan disebut orang sebagai pemimpin
hingga berjilid-jilid banyaknya spiritual, tetapi sebagi pemimpin
seperti Rasulullah. Ketinggian umat, pemimpin agama,
itu dilihat dari berbagai pemimpin Negara, komandan
perspektif, misalnya sudut perang, qadhi (hakim), suami
kepribadian, jasa-jasa dan yang adil, ayah yang bijak
prestasi beliau dalam sekaligus pemimpin bangsa
menyebarkan Islam pada waktu Arab dan dunia. Peran yang
yang relatif singkat. Kesuksesan sangat komplek ini telah
beliau dalam berbagai bidang diperankan dengan baik oleh
merupakan dimensi lain Nabi Muhammad SAW
kemampuan sebagai leader dan sehingga menjadi dasar bagi
manajer yang menambah umatnya sampai akhir zaman.
keyakinan akan kebenaran Hal ini menunjukan bahwa peran
Rasul. Dikatakan Leader karena Nabi Muhammad SAW sebagai
beliau selalu tampil di muka, pemimpin umat sangat besar
menampilkan keteladanan dan pengaruhnya. Perwujudan
charisma sehingga mampu kepemimpinan beliau dengan
mengarahkan, membimbing dan memberi pendidikan dan
menjadi panutan. Dikatakan pengajaran yang baik kepada
manajer karena beliau pandai umat dengan keteladanan yang
mengatur pekerjaan atau bekerja baik.17
16 Haryanto, “Rasulullah Way of
Managing People Seni Mengelola
Sumberdaya Manusia”, (Jakarta: Khalifah, 17 Ari Prasetyo, Op Cit, hlm. 103-
2008), hlm. 41 104

13
Tauladan Nabi Sebagai 2. Kepribadian danAkhlak
Pemimpin Terpuji
Selanjutnya di bawah ini akan Kepribadian yang terpuji ini
diketengahkan usaha mencari memiliki beberapa sifat yang
dan menggali sesuatu yang dapat terhimpun dalam pribadi
dan harus diteladani dari Nabi Muhammad disebut
kepemimpinan Nabi Muhammad sifat wajib Rasul meliputi
SAW, yaitu: shiddiq, amanah, tabligh dan
1. Kepribadian yang Tangguh fathanah. Bertolak dari sini
Nabi Muhammad SAW dapat dikatakan bahwa rasul
adalah sosok yang sangat pasti tidak memiliki sifat
kuat baik pada masa kecilnya, sebaliknya, yang disebut
dewasanya bahkan sampai sifat-sifat mustahil. Sifat yang
wafatnya menunjukkan sikap dimaksud yakni kizb,
yang sangat kuat teguh khiyanah, kitman dan
pendirian (istiqamah). Seak baladah. Namun Rasul
pertamanya beliau tidak sebagai manusia pasti
terpengaruh oleh kondisi memiliki sifat Jaiz, yakni
masyarakat di sekitar yang sifat-sifat kemanusiaan yang
terkenal kebobrokan dan tidak menurunkan derajat
kejahilannya, menyembah atau martabat beliau sebagai
berhala dan patung. utusan Allah. Dalam sifat jaiz
Kepribadian itulah yang ini Rasul tidak dapat
menjadi landasan atau dasar menghindar dari ujian dan
yang kokoh bagi seorang cobaan Allah SWT, seperti
pemimpin, karena hal itu rasa sedih, sabar dan tabah.
bermakna juga sebagai Dalam hal akhlak Nabi
seorang pemimpin, karena hal Muhammad adalah Al-Quran
itu bermakna juga sebagai sebagaimana komentar yang
seorang yang memiliki diungkapkan oleh Nasih
prinsip hidup yang kokoh dan Ulwan yang dikutip oleh
kuat. Slamet Untung mengatakan

14
bahwa Muhammad adalah kemiskinan pada manusia,
refleksi hidup keutamaan Al- tetapi beliau menyuruh umat
Quran, ilustrasi dinamis islam untuk selalu tampil
tentang petunjuk-petunjuk sederhana dengan melakukan
Al-Quran yang abadi. sedekah pada orang lain dan
Dalam rangka menciptakan saling membantu. Sikap
standar akhlakul karimah hidup sederhana Nabi beliau
yang tinggi, Muhammad tunjukkan dalm hidup sehari-
mengajar manusia dengan harinya. Entah dalam keadaan
menggunakan keteladanan damai ataupun perang di
dalam keseluruhan antara para pengikutnya atau
metodenya, hal ini dapat diantara orang-orang kafir
dilihat dari seluruh perilaku dan musuh-musuhnya, Nabi
beliau yang merefleksikan Muhammad SAW selalu
nilai-nilai pendidikan. menjadi teladan. Beliau
Dengan mengambil keteladan memperlakukan orang
dari kehidupan Nabi dengan penuh kesopanan
Muhammad SAW berkaitan dalam semua kesempatan.
dengan pendidikan akhlak Setelah memperoleh
Nabi, beliau sendiri kemenangan beliau lebih
menegaskan dalam salah satu sederhana, peramah dan
hadis yang sudah dikenal luas pemurah hati, bahkan
dikalangan pengikutnya: memberikan maaf dan
“tidaklah aku diutus kecuali pengampunan pada musuh-
untuk menyemepurnakan musuhnya. 18
akhlak”. (H.R Ahmad)
3. Kepribadian yang Sederhana
Beliau mengajarkan pada
umatnya untuk hidup Analisis Penulis
sederhana dan tidak berlebih- Berdasarkan teori-teori dan
lebihan. Ini bukan berarti praktek kepemimpin
beliau mengerjakan 18 Ari Prasetyo, Op Cit, hlm. 105-
107

15
Rasulullah SAW yang telah Indonesia. Salah satunya
dijelaskan di atas, maka seperti adanya UU
menurut analisa penulis Omnibuslaw yang membuat
Rasulullah SAW memiliki masyarakat Indonesia. Hal ini
sifat dan gaya kepemimpinan mengindikasikan bahwa
yang sangat sempurna. Mulai pemimpin-pemimpin kita
dari bagaimana akhlak beliau tidak bisa menjaga keutuhan
sampai kepada beliau bangsa dan merawat
memimpin rakyat dengan kesejahteraan bangsa ini.
selalu memperhatikan Maka oleh sebab itu penting
kepentingan rakyatnya. Tentu bagi kita generasi penerus
saja hal ini menjadi pelajaran untuk mengambil ibrah dari
penting bagi kita semua gaya kepemimpinan
bagaimana supaya kita bisa Rasulullah SAW. Sebab tidak
menerapakan apa yang telah ada satupun orang yang
Rasulullah SAW lakukan mampu menjadi suri tauladan
untuk kemajuan Bangsa yang baik bagi kita melainkan
Indonesia kedepan. Bahkan Rasulullah SAW terutama
menurut penulis, seharusnya dalam hal kepemimpinan.
ini juga sudah harus
diterapkan bagi pemimpin- Kesimpulan
pemimpin kita dan sampai Dari penjelasan di
masa pendatang. Sebab atas begitu banyak
banyak sekali kita temukan seharusnya yang dapat kita
kekacauan dan kerusakan ambil pelajaran untuk kita
sistem pemerintahan yang terapkan di Negara Indonesia.
ada di Negara Indonesia. Penting bagi kita untuk
Mulai dari kebijakan- memperhatikan bagaimana
kebijakan yang dibuat sampai Rasulullah SAW memberikan
kepada keputusan-keputusan contoh kepada kita
yang di anggap banyak bagaimana sebaiknya
merugikan masyarakat memimpin umat manusia.

16
Dengan sifat, sikap dan Nawawi, Hadari. 1993.
tindakan yang beliau lakukan “Kepemimpinan
tidak pernah merugikan Menurut Islam”.
rakyat yang beliau pimpin. Yogyakarta: Gajah Mada
Maka oleh sebab itu kita University Press
berharap supaya ini juga bias Prasetyo, Ari. 2014
menjadi suri tauladan bagi “Kepemimpinan dalam
pemimpin-pemimpin kita Perspektif Islam”.
agar bisa mewujudkan Sidoarjao: Zifatama
masyarakat yang madani dan Ridho, Muhammad Rasyid.
keberkahan Allah selalu 1983. “Wahyu Illahi
menaungi kita semua. kepada Nabi
Muhammad”. Bandung:
Daftar Pustaka Pustaka Jaya
Haryono, Siswoyo. 2015. Soekarso dan Iskandar
“Intisari Teori Putong. 2015.
Kepemimpinan”. Jawa “Kepemimpinan, Kajian
Barat: PT. Intermedia Teoritis dan Praktis”.
Personalia Utama Syukur, Iskandar. 2015.
Haryanto 2008. “Rasulullah “Kriteria Pemimpin
Way of Managing Teladan dalm Islam
People Seni Mengelola (Analisis Kritis
Sumberdaya Manusia”. Terhadap Ayat-ayat Al-
Jakarta: Khalifah quran dan Hadis-hadis
Hasjmy, A. 1978. “Nabi Nabi SAW)”. Lampung:
Muhammad sebagai LP2M IAIN Raden Intan
Panglima Perang”. Lampung
Jakarta: Mutiara Wattimena, Reza A.A. 2012.
Munir, M. dan Wahyu Illhi. “Menjadi Pemimpin
2015. “Manajemen Sejati, Sebuah Rfleksi
Dakwah”. Jakarta: Lintas Ilmu”, Jakarta:
Kencana PT. Evolitera.

17
18

Anda mungkin juga menyukai