Oleh
Tugas ini di berikan kepada Dr. Heryanto, M.Th Sebagai Tugas Mata
Kuliah Kepemimpinan Kristen Program Pasca Sarjana (S2) STT Paulus
Medan
tersebut, dari gejala serta kebutuhan ketergantungan sesama yang ada dalam
komunitas yang mempunyai struktur sosial, identifikasi jati diri identitas, hasrat untuk
mempertahankan kesatuan kehidupan bersama dalam dinamika kehidupan yang ada
penuh inspirasi dan motivasi untuk hidup lebih kreatif dan produktif menghantar
seorang pemimpin akan berhasil. Artinya pemimpin yang demikian akan terhisab
kepada tujuan suatu komunitas/ organisasi ataupun lembaga yang ada itu berhasil
Itulah sebabnya power yang dimiliki seseorang yang mendapat kepercayaan, selalu
pribadinya, atau kekayaannya, atau pemaksaan suatu keadaan dalam ruang lingkup
yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu oleh suatu keinginan. Pemimpin Kristen
bukanlah seorang penguasa tunggal yang memaksa orang-orang lain dalam jemaat
memimpin dengan baik, melayani dan memelihara, serta menjagai jemaat dan
pelayanan dan bukan penguasa atau jabatan. Kunci pemimpin sejati sebagaimana
Kristus, adalah dengan menjadikan dirinya sendiri menjadi teladan bagi orang-orang
yang dipimpinnya. Kepemimpinan Yesus Kristus yang memimpin dari hati, yang
berlandaskan kasih dan dengan kekuatan, kebenaran dan kebaikan, menjadi pola
suatu kekuasaan yang mengatur seperti kekuasaan pimpinan di luar gereja (=dunia),
tetapi adalah suatu kepemimpinan rohani, Kis. 20: 17, 28; I Tim. 5: 17; Ibr. 13; 17.
manusia, berdasarkan suara terbanyak dalam suatu pertemuan. Atau juga yang sering
di adopsi dalam kancah berpolitik untuk suatu kepentingan yang sifatnya temporer,
yang menyebutkan vox populi-vox dei2[6] suara rakyat adalah suara Tuhan.
Upaya mencari dan menemukan kepemimpinan Kristen yang ideal dalam konteks
gereja dan pelayanan yang bertumbuh dan dewasa, tentu saja dimulai dari memahami
seorang pemimpin Kristen yang sejati harus mencerminkan kehidupan Kristus, oleh
karena dia menjadi seorang pemimpin atas pilihan dan panggilan Kristus dan juga
kepemimpinan Kristen/ gereja akan lebih pasti dan jelas dengan adanya pemahaman
pemimpin dari antara sekian banyak orang Kristen, dengan tujuan untuk
mempermuliakan nama Tuhan di dunia ini, baik melalui kesaksin hidup sehari-hari
Kita harus mendidik diri kita sendiri tidak hanya untuk waktu tetapi juga
untuk selamanya ( dalam Conference Report, September - Oktober 1967, 75).
Penatua M. Russell Ballard, yang kemudian anggota Tujuh Puluh, menasihati: Ingat,
keabadian sekarang, tidak samar-samar, masa depan yang jauh. Kita mempersiapkan
setiap hari, sekarang, untuk hidup yang kekal. Jika kita tidak mempersiapkan untuk
kehidupan kekal, kami sedang mempersiapkan untuk sesuatu yang lain, mungkin
sesuatu yang jauh lebih (Dalam Conference Report, September-Oktober 1978, 100;.
Atau Ensign, November 1978, 66). Presiden Harold B. Lee, yang kemudian Penasihat
dalam Presidensi Utama, menyarankan: Sebagian besar pria tidak menetapkan
prioritas untuk membimbing mereka dalam mengalokasikan waktu, dan sebagian
besar laki-laki mereka lupa bahwa yang pertama prioritas harus mempertahankan
spiritual mereka sendiri dan kekuatan fisik.
tidak sama dengan pemimpin di luar jemaat, maka sudah jelas pemimpin jemaat
Kristus, Ef. 4: 13 Sangat jelas bahwa kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi
Gambala Agung.
Sifat Kristus yang harus diteladani oleh para pemimpin Kristen itu ialah menyangkut
dan tertuju :
Yesus menasihati agar pemimpin rendah hati seperti Dia, supaya jiwa mendapat
ketenagan. Yesus Kristus, Anak Allah itu telah datang ke dunia dengan kerendahan
hati, agar kita sebenarnya yang tidak layak lagi di hadapan Tuhan, dilayakkan,
sehingga kita dapat menghampiriAllah Yang Maha Agung. Disinilah perlu seorang
yang miskin, jemaat yang bodoh, maupun jemaat yang rendah kedudukannya.
Yesus Kristus dalam masa pelayananNya sebagai manusia, selalu bersikap lemah
i. Yesus lemah lembut terhadap seorang perempuan berdosa, Luk 7: 37-39, 44.
menyangkalNya, maupun sesudah Petrus menyangkalinya, Luk 22: 31; Yoh 21: 15
iii. Yesus juga lemah lembut kepada Yudas, walaupun Yesus sendiri mengetahui
iv. Yesus lemah lembut terhadap orang-orang yang menyalibkannya. Luk. 23:
34
3. Seorang yang menginginkan pekerjaan yang indah. 1 Tim. 3: 1-7; Tit 1: 6-9
Artinya seseorang yang terpanggil untuk melakukan pekerjaan pelayanan yang indah
yang memimpin harus yakin akan panggilan Tuhan dalam melayaniNya sebagai
pemimpin di dalam gereja. Dia sesungguhnya harus yakin bahwa pekerjaan yang ia
lakukan adalah merupakan pekerjaan yang paling indah di dunia ini. Melakukan
pekerjaan yang paling indah tersebut hanya untuk mempermuliakan nama Tuhan atau
Syaratnya berarti memiliki hidup yang baik, yang berkenan di hadapan Allah dan
manusia. Kehidupan rohaninya luar dan dalam memancarkan terang Kristus yang bisa
dilihat dan disaksikan orang lain, terutama oleh jemaat yang digembalakan. Jadi
bukanlah dia seorang yang membenci saudaranya. Dan dari kehadirannya sebagai
5. Seorang yang menjadi suami dari satu isteri dan isteri dari satu suami
Jika pemimpin adalah laki-laki hanyalah memiliki satu isteri dan sebaliknya jika ia
seorang perempuan haruslah juga memiliki satu suami. Yang lain tidak. Jika ia
seorang homo atau lesbian, Alkitab memberitahukan bahwa Allah menciptakan laki-
laki dan perempuan, Kej. : 27. 6[20] Jadi mereka tidak bisa jadi pemimpin untuk
konteks bergereja. Hal ini juga memungkinkan bagi seorang akan jadi pemimpin,
apakah ia sudah pernah menikah sebelum menjadi suami atau isteri saat sekarang.
Hanya seorang yang mampu mengendalikan diri akan mampu mengambil sikap yang
benar dan bijaksana, tidak tergesa-gesa, tidak sembrono, tidak ceroboh mengambil
keputusan dan tidak menjadi pemarah. Instropeksi diri untuk tidak cepat melepaskan
kemarahan. Sejalan dengan itu, bagaimana sikap untuk menghadapi tantangan yang
Sejauh tidak melanggar Firman Allah, bersikap menghargai dan menghormati orang
lain, tahu menempatkan diri dan tidak menjadi batusandungan dikarenakan tingkah
lakunya yang tidak layak, menjadi indicator yang tepat. Menghargai senioritas dan
orang yang lebih tua, dan muda maupun anak-anak dalam mensikapi pergaulannya
setiap hari. Menempatkan diri pada orang lain, jika suaananya memerlukan.
karena perjalanan atau pelayanan. Selain itu juga bersedia menampung atau member
tumpangan bagi setiap orang yang memerlukan penginapan karena hal-hal yang
sama. Artinya sikap terhadap orang lain yang kemalaman karena perjalanan, yang
memberikan kesaksian tentang Injil, sehingga dengan ajaran dan nasihat serta
memperoleh keyakinan.
Dia adalah orang yang tidak mempunyai kesukaan atau kebiasaan minum minuman
keras, bir, anggur dan sebagainya yang bisa memabukkan, ataupun kebiasaan nuntuk
menghentikannya, karena itu bisa menjadi belenggu yang membawa kepada dosa.
Kebiasaan marah adalah menjadi kejelekan. Marah berarti mengikuti hawa nafsu.
berdampak buruk bagi karakter pemimpin. Hal ini tidak berarti seorang pemimpin
tidak bisa marah. Seorang itu bisa marah untuk membangun suatu kebaikan dan
dalam kasih. Kalau itu berhubungan dengan diri sendiri segeralah memaafkan. Bila
tidak menyangkut dengan diri sendiri atau berhubungan dengan orang lain, ia
mengasihi. Ini memnjadi bagian hidup seorang pemimpin dengan hati, berlandaskan
kasih dan dengan kuasa, kekuatan dan kebaikan tujuan bagi kemuliaan Allah akan
Memang benar bahwa ada orang yang kelihatannya dilahirkan dengan segudang
kemampuan dan karunia untuk memimpin. Tetapi juga benar bahwa beberapa orang
di antara pemimpin terbesar di dalam Kerajaan Allah adalah mereka yang oleh dunia
dianggap tidak memiliki kualifikasi sebagai pemimpin. Apa yang diperlukan oleh
orang-orang seperti ini adalah pengakuan orang lain atas potensi yang mereka miliki
menjadi orang yang paling berharga dan efektif dalam kepemimpinan. Untuk itu
kenalilah potensi yang dimiliki lalu kembangkan sebagai seorang yang tidak saja
terlahir sebagai pemimpin tetapi dibentuk menjadi pemimpin. Tidak ada orang yang
Setiap orng memiliki potensi, tetapi dirinya tidak akan pernah melihat potensi
tersebut terwujud sebelum dirinya beriman kepada Allah dan yakin bahwa ia dapat
melakukan apa saja yang Allah katakana bisa dilakukan di dalam firmanNya.
ii. Jika tidak seorangpun di dunia ini percaya kepada anda, Allah tetap mempercayai
dirimu dengan keyakinan anada sanggup melakukan apa saja yang Allah ingin kita
lakukan.
iii. Potensi tidak bisa terwujud tanpa bentuk. Mengetahui bentuk potensi berarti
tujuan dan mengambil tindakan. Itulah karunia yang Tuhan berikan. Ada orang yang
diurapi mengerjakan segala hal yang harus diselesaikan. Allah tidak akan
dirinya sukai.
iv. Pemimpin yang cerdas tahu apa yang bisa ia lakukan dan apa yang tidak bisa ia
lakukan dan ia memiliki, orang-orang sekitarnya yang bisa mengerjakan dengan baik
v. Kembangkan benih karunia yang dimiliki, yang oleh Tuhan sudah berikan dan
Alkitab mengatakan, 1 Ptr. 4: 10; Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan
karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih
karunia Allah. Sangat tepat bahwa pemimpin diminta untuk mengembangkan dan
menggunakan karunia-karunia setiap orang untuk saling memberkati. Itulah tujuan
Allah memberikan karunia memimpin, yaitu agar kita bisa menjadi berkat bagi orang
lain.9[23]
vi. Dengan menyerahkan waktu dan tenaga untuk mengembangkan apa yang telah Allah
Tuhan sudah janjikan demikian; Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena
apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Potensi adalah harta yang tak ternilai seperti emas. Masing-masing manusia memiliki
emas yang terpendam di dalam hidupnya, tetapi dirinya harus menggali untuk
mendapatkannya.
Mintalah siswa kegiatan daftar dan kekhawatiran bahwa bersaing untuk waktu
mereka. daftar mereka mungkin termasuk mempelajari tulisan suci, memberikan
pelayanan, bekerja, melakukan hal-hal dengan teman-teman, menghabiskan waktu
dengan keluarga, berolahraga, melakukan pekerjaan sekolah, dan menciptakan.
Mintalah siswa peringkat setiap aktivitas di daftar dari yang paling untuk paling
penting, dan mendiskusikan kriteria mereka untuk peringkat. Pastikan siswa
memahami bahwa kadang-kadang kita mungkin perlu untuk menyisihkan bahkan
prioritas tinggi untuk memenuhi keadaan darurat, menyelesaikan tugas berharga, atau
melayani orang lain.
Demikian pula, prioritas yang mungkin tampak kurang penting dari perspektif
kekal, seperti sebagai sekolah, mungkin sangat penting dalam mempersiapkan kami
untuk layanan di masa depan kerajaan. Melalui semua prioritas kita kita harus terus
hidup kita berpusat di Yesus Kristus dan yang GOSP.