Peter Wowor
Program Studi : S2 Teologi/M.Th Mata Kuliah : Teologi Pastoral
Tanggal : 9 Desember 2021 Semester : Gasal 2021/2022
I. PENDAHULUAN
berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh kepemimpinan dunia, secara umum.
Kepemimpinan dalam Teologi Pastoral bukan saja berbicara tentang suatu posisi atau
kekuasaan. Beda dengan perusahaan atau kerajaan yang tentu dipimpin oleh pemilik
menyadari bahwa dirinya adalah pelayan atau hamba yang tunduk kepada Tuhan dan
para pemimpin dunia. Seseorang bisa saja memiliki banyak karakter seorang pemimpin,
Alkitab maka dirinya bukanlah pemimpin Kristen. Tuhan Yesus memberikan dasar
1
Matius 20:27-28,
1
Adapun dalam setiap kepemimpinan pastilah akan menghadapi yang namanya
masalah-masalah, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu perlu memahami
masalah-masalah yang ada dalam tanggung jawab sebagai seorang pemimpin Kristen.
dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau tranformasi internal
dalam diri seseorang yang berdampak dan berpengaruh kepada banyak orang. Ketika
seseorang mendapatkan visi dan panggilan dari Tuhan dalam hidupnya, yang
selanjutnya itu juga memberikan damai sejahtera untuk mulai dikerjakannya. Hai inilah
yang membangun keteguhan tekad, yang diikuti kemudian dengan setiap ucapan dan
keberadaannya mendorong perubahan kepada komunitas atau banyak orang, pada saat
Jadi pemimpin bukan suatu posisi atau jabatan yang diberikan oleh manusia,
melainkan keteladanan hidup dan panggilan Tuhan untuk mengerjakan suatu perubahan
2
II. Landasan Teori
perjuangan atau kegiatan yang menuju kesuksesan. Kepemimpinan dapat juga diartikan
sebagai proses mempengaruhi orang lain atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
suatu kepemimpinan akan selalu dibutuhkan pemimpin, yang memegang suatu peran
Pemimpin ialah seorang yang mengetahui tujuannya dengan jelas (dan mempunyai
keyakinan pribadi tentang tujuan itu), serta mampu mempengaruhi, menggerakkan dan
mengarahkan orang-orang lain untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif. 2
proses memimpin yang berlandaskan Firman Tuhan sebagai tolok ukurnya. Menurut
Kristen adalah melakukan segala sesuatu dengan benar sesuai Firman Tuhan.” 3 Sedangkan J.
Oswald Sanders berpendapat bahwa, “Kepemimpinan Kristen adalah suatu pengaruh untuk
mengarahkan orang lain menuju tujuan yang diperjuangkan bersama oleh pemimpin dan
tuntunan dan kehendak Tuhan yang dipahami dari dalam Firman Tuhan. Pemimpin
Firman Tuhan sehingga menjadi teladan hidup bagi orang-orang yang dipengaruhinya.
2
Poctavianus, Manajemen dan Kepemimpinan Menurut Wahyu Allah, (Malang: Gandum Mas,
1994), 55
3
George Barna, Leader on Leadership, (Malang: Gandum Mas, 2002), 22.
4
Ibid, 23.
3
B. Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Kristen
dicontoh, baik bagi orang Kristen maupun non-Kristen. Dia harus mampu hidup sesuai
standar moral menurut standar kebenaran Allah. Seorang pemimpin harus hidup dengan
penuh iman, menunjukkan harapan dan mewujudkan kasih Tuhan sejati yang alkitabiah
dalam setiap hubungan. Seorang pemimpin harus menjalani kehidupan yang tertib,
sehingga berita Injil menjadi menarik bagi orang-orang yang belum percaya.
Menurut Jonathan Lamb ada empat hal utama yang perlu dibangun oleh para
pemimpin Kristen untuk hidup dalam teladan Kristus sehingga hidupnya bisa menjadi
1. Kristus sebagai model. Ketuhanan Kristus, yaitu menjadikan Yesus sebagai Tuhan
2. Injil sebagai dasar. Keyakinan akan Injil sebagai dasar dari kehidupan menuntut
untuk memahami Firman Tuhan sebagai dasar dalam setiap keputusan yang akan
diambil. Injil bukan hanya mengubah diri tetapi juga akan menjadi daya pengaruh
3. Tubuh Kristus sebagai tujuan panggilan. Hal ini akan mengubah seluruh prioritas dan
strategi hidup. Sasaran dan perencanaan kepemimpinan tidak lagi berorientasi kepada
sekitanya dan dunia secara luas. Dalam hal ini pemimpin Kristen harus berjuang untuk
membawa orang-orang yang dipimpinnya bergerak bersama menuju suatu tempat dan
5
Jonathan Lamb, Integritas. (Jakarta : Perkantas – Divisi Literatur, 2008).31-32
4
juga mampu memastikan orang-orang itu untuk pergi bersamanya. Pemimpin Kristen
dapat terlihat dan membawa kebaikan dalam hidup banyak orang. Artinya pemimpin
Kristen tersebut berhasil menggunakan kekuatan dari posisi yang diembannya, atau
sebagai pemimpin yang banyak diikuti karana keberadaannya. Karena kualitas seorang
pemimpin diukur dari kualitas yang dimiliki para pengikutnya. Sebab kualitas dari para
Selanjutnya keberhasilan para pemimpin Kristen juga dapat dikenali dari ada
calon pemimpin baru. Hanya pemimpin yang hidupnya menjadi teladan dan kerelaan
melayani yang tuluslah yang akhirnya dapat mengubah lingkungan sekitarnya dengan
nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan yang dijalaninya setiap hari. Keseharian mereka
yang sederhana dan tekun dapat menjadi pemicu perubahan yang menciptakan suatu
Dari sini terlihat jelas bahwa pemimpin Kristen haruslah memiliki kehidupan
kerohanian yang sehat yang bersumber dari kebenaran Firman Tuhan setiap harinya.
Sehingga melalui kepemimpinannya maka banyak orang yang akan melihat bahwa apa
yang dikerjakannya memberi pengaruh yang baik bagi banyak orang. Pemimpin ini
akan teruji oleh waktu dan teruji oleh masalah sekalipun, dan banyak orang akan
melihat kehidupannya sebagai teladan hidup yang nyata. Bambang Yudho menegaskan
Kepemimpinan rohani memiliki dua dimensi, yaitu “Perintah Allah” sebagai dimensi
Illahi dan “Tanggapan manusia atas pilihan dan perintah Allah” sebagai dimensi
manusia. Sebagai pemimpin Kristen yang baik, haruslah memerhatikan segi “dimensi
manusia” dengan menjaga “integritas” kehidupan, karena Allah selalu memilih manusia
dengan “integritas” yang baik.6
6
Bambang Yudho, How to Become A Christian Leader, (Yayasan Andi),2006, 19.
5
C. Masalah-masalah Dalam Kepemimpinan Kristen Masa Kini
Pemimpin Kristen harus memiliki pengetahuan yang benar dan lengkap akan
Firman Tuhan. Bagi pemimpin Kristen, Alkitab sudah seharusnya menjadi sumber
mendapatkan tuntunan yang benar dan teruji dari Tuhan untuk menyelesaikan tantangan
dengan ketekunan penuh atas Firman Tuhan, namun berakhir dengan mengabaikan
jelaskan bahwa:
Itulah sebabnya kalau ada seorang pemimpin Kristen atau seorang hamba Tuhan
jatuh dan gagal dalam integritas maka hal ini jelas akan menjadi sorotan.
Tentunya bukan mereka yang disoroti tetapi kita sebagai orang percaya juga
dituntut hal yang sama baik oleh dunia dan terutama oleh Tuhan.7
Firman Tuhan, baik di tengah kesibukkan pelayanan sekalipun. Kedisiplinan itu dapat
dilakukan melalui renungan pada saat teduh setiap pagi, studi Akitab, mengikuti
rohani yang menambah pengetahuan akan Firman Tuhan. Usaha-usaha ini akan
menjadikan pemimpin sebagai seseorang yang bijaksana dan penuh hikmat dalam
Pemimpin Kristen sesungguhnya dituntut lebih dalam lagi untuk hal ini, karena
dia juga menjadi panutan bagi orang-orang yang dipengaruhi olehnya. Kalau dia gagal
untuk hidup seturut Firman Tuhan, maka akan banyak orang juga jatuh bersamanya.
6
Integritas (integrity) berasal dari kata ‘integrare’ (Latin) yang berarti: ‘to make
whole’ atau membuatnya utuh atau menyatu.8 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
dipercaya.’9 Ini berarti bahwa orang yang memiliki integritas adalah orang yang
memiliki keutuhan yakni satunya kata dan tindakan, jujur dan dapat dipercaya. Eddie
Dapat dikatakan juga, sebagai nilai moral, integritas adalah seseorang yang sama
baik di dalam maupun diluarnya. Tidak berbeda antara yang diucapkan dan yang
dikerjakannya. Tidak ada penyimpangan antara yang dikatakan dengan yang
dilakukan. Hidup dan gaya hidupnya adalah seperti sebuah buku yang terbuka
yang dapat dibaca oleh semua orang.10
Pemimpin Kristen tidak perlu untuk meniru atau mengikuti pola hidup orang
lain, atau berpura-pura menjadi orang lain. Dia hanya perlu menjadi otentik dirinya
sendiri dalam hidupnya seturut kebenaran Firman Tuhan. Sehingga tidak ada yang perlu
Integritas merupakan bagian dari sifat yang harus dimiliki pemimpin Kristen,
sifat ini bukanlah sifat yang dimilikinya sejak lahir, melainkan dibangun dengan
disiplin pribadi setiap harinya. Itulah sebabnya bagi pemimpin Kristen, dia akan lebih
dikenal sebagai pribadi dengan teladan yang baik dan ini akan jauh lebih berharga jika
8
Eddie Gibbs, Kepemimpinan Gereja Masa Mendatang, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012) 16.
9
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984) 57.
10
11
http://www.danielronda.com/index.php/kepemimpinan/56-mengembangkan-karakter-
pemimpin-kristen.html, diakses tanggal 4 Desember 2021.
7
dibandingkan dengan bakat kemampuan atau karunia ilahi manapun. Namun kegagalan
oleh Dwight D. Eisien Hower, “Kualitas utama pemimpin adalah integritas. Selain ciri
utama, integritas juga merupakan salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin.”12
kehidupan yang dinyatakan dalam kesatuan antara perkataan dan perbuatan, di mana
apa katakan oleh pemimpin itulah yang dilakukannya, sehingga ia dapat dipercaya,
Integritas bagi seorang pemimpin merupakan alat yang sangat kuat untuk
dipimpinnya. Ciri-ciri integritas yang sangat penting menurut Jonatahan Lamb, yaitu: 1)
seorang pemimpin dekat dengan Tuhan, maka dia memiliki kecenderungannya hidup
yang menjaga integritasnya. Tetapi seorang pemimpin yang jauh dari Tuhan, maka
kecenderungan hatinya dikuasai oleh kedagingan. Berkenaan dengan hal ini, Jerry
Bridges menyatakan bahwa supaya memiliki kekuatan dalam melawan godaan dan
Seorang pemimpin harus memiliki kerendahan hati meminta Tuhan untuk diberikan
Ibid.
8
Jika kita menyepelekan hal-hal kecil, hal-hal besar akan mengganyang kita -
bahkan mungkin menghancurkan hidup kita yang sebenarnya bisa menjadi
kesaksian sekaligus merusak hubungan kita dengan Tuhan.14
Namun jika hidup seorang pemimpin Kristen sudah mulai melenceng dan mulai
berdalih untuk membenarkan kesalahannya, maka hal itu akan membawa kepada
kehancuran hidupnya. Karena jika pemimpin Kristen tidak hidup dalam disiplin untuk
terus menerus mendekat kepada Tuhan, maka hidupnya akan masuk pada apa yang
dari kemampuan berkomunikasi yang baik seorang pemimpin Kristen maka visi dan
tujuan yang ingin dicapai dapat dipahami dan juga menyatukan segenap potensi yang
dimiliki oleh kelompok orang yang dipimpinnya. Kemampuan berkomunikasi ini dalam
dengan orang lain. Untuk ini harus melatih diri untuk menjadi seorang yang dapat
Kristen akan mampu membantu orang-orang yang dipimpinnya meraih apa yang
14
Poctavianus, Manajemen dan Kepemimpinan Menurut Wahyu Allah, (Malang: Gandum Mas,
1994), 55.
15
Yakub Tomatala, Kepemimpinan Yang Dinamis (Malang: Gandum Mas, 1997), 222.
9
mereka raih, membangun impian untuk masa depan, memberi dorongan, melatih dan
gagal mempengaruhi orang lain. Padahal seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa
pemimpin adalah aktivitas mempengaruhi orang lain, ia telah gagal sebagai pemimpin.
Komunikasi bukan saja komunikasi secara sosial antar manusia yang dikemas dalam
bahasa diplomasi tetapi juga hubungan pribadi yang harmonis, terutama kepada orang-
Bagi seorang pemimpin jemaat, majelis gereja dan pemimpin pusat, obyek yang
penting adalah dengan siapa seorang pemimpin merajut hubungan batin. Dalam
berkomunikasi seorang pemimpin harus dapat menangkap umpan balik
anggotanya. Umpan balik ini selain berfungsi untuk mengetahui respon anggota
dalam mendengar suara pemimpin juga memberi tanggapan kepada mereka
sesuai dengan kondisi atau konteks.17
tetapi juga oleh apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang ada dalam pengaruhnya.
16
Dale Carnegie, Pemimpin Dalam Diri Anda (Jakarta: Mitra Utama Spektrum), 25.
17
10
Pemimpin Kristen dalam mengerjakan pelayanannya, pasti dimulai dengan visi yang
didapatkannya dari Tuhan dan kemudian dibagikan kepada orang-orang di sekitarnya. Visi yang
dimaksudkan adalah pandangan seorang pemimpin untuk apa yang hendak dicapai bersama
pada masa ke depan. Hal ini memberikan dampak terhadap si pemimpin sendiri maupun orang
lain serta organisasi yang dipimpinnya. Bob Gordon menyimpulkan hal ini bahwa,
Visi pemimpin Kristen ini harus dipegang teguh dan menjadi penunjuk arah bagi
pemimpin itu sendiri dalam menentukan skala prioritas dalam kepemimpinannya. Visi ini
menentukan kebijakan dan keputusan yang akan diambil. Seorang pemimpin haruslah mampu
menjaga dan mengawal visi ini sampai tercapai dan tidak mudah berubah-ubah atau mengganti
visi itu dengan visi yang lain, karena ini dapat menyebabkan kebingungan dan hilangnya
kepercayaan dari orang-orang yang dipimpinnya. Lebih lanjut Bob Gordon menjelaskan,
Visi disini maksudnya adalah pewahyuan Allah yang menentukan arah hidup mereka
dimana visi tersebut tidak hanya bermuatan kuasa Roh Tuhan yang memberi
kehidupan, tetapi juga mengandung benih-benih hasrat Tuhan bagi kehidupan orang
tersebut.19
Namun banyak dijumpai bahwa pemimpin Kristen sering tidak setia dengan visi atau
panggilan yang didapatkannya dari Tuhan, dan beralih pada visi yang lain oleh karena
kenyataan di lapangan. Hal inilah yang bisa membuat kekecewaan dan hilangnya kepercayaan
dari banyak orang yang dengan tulusnya mendukung visi tersebut dan mempercayainya sebagai
perintah atau mandat dari Tuhan. Dalam hal ini seorang pemimpin memiliki tanggung jawab
yang sangat besar. Ia tidak boleh mengatasnamakan Tuhan saat menggeser atau merubah visi
yang awalnya ingin dicapai dengan visi lain, dimana seolah-olah visi baru tersebut dari Tuhan,
padahal visi tersebut berasal dari dirinya sendiri. Inilah yang dimaksud sebagai pemimpin yang
18
Bob Gordon, Visi Seorang Pemimpin, (Jakarta: Nafiri Gabriel, 2000), 11
19
Ibid.
11
mulai kehilangan visi dari Tuhan oleh karena dorongan atau kesulitan yang dialaminya. Sebagai
pemimpin Kristen, keinginan-keinginan yang timbul dalam hatinya harus diuji dengan Firman
Tuhan. Seorang pemimpin yang benar-benar setia dan berpegang teguh dengan visi yang
Seorang pemimpin harus memelihara visi yang Tuhan percayakan kepadanya dan tetapi
berada pada koridor visi tersebut apapun resikonya. Selanjutnya ia juga harus
mengkomunikasikan visi tersebut atau membagi visi tersebut kepada orang-orang yang
dipimpinnya sehingga menjadi visi bersama. Pelibatan orang lain dalam visi adalah
sesuatu yang sangat signifikan, sebab kalau visi tersebut hanya melibatkan seorang
pemimpin, maka keberhasilan mencapai tujuan sangat kecil, bahkan tidak mungkin
menjadi gagal. Penting untuk dipahami seorang pemimpin dalam mengkonfirmasikan
visi yaitu hendaknya tidak ada unsur pemaksaan kepada anggota. 20
Hal ini dimaksudkan agar anggota mendukung atau terlibat dalam visi tersebut dengan
rela dan sukacita. Misalnya dalam lingkungan gereja, visi harus dibagikan kepada jemaat,
Walaupun mereka orang-orang awam yang tidak pernah mengecap bangku Sekolah
Tinggi Teologia, tetapi mereka adalah orang-orang potensial yang dapat menjadi pilar-
pilar pelayanan. Jangan anggap remeh umat Tuhan, seorang pemimpin harus
memperhitungkan umat sebagai partisipan dan praktikan visi organisasi. 21
Pemimpin Kristen tidak boleh kehilangan visi yang diperolehnya dari Tuhan,
memahami bahwa visi Allah akan disertai oleh dukungan dan campur tangan Allah
sampai visi itu menjadi nyata. ’God’s vision will be followed by God’s provision.’
IV. KESIMPULAN
21
Michael Griffiths, Gereja dan Panggilannya Dewasa ini, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995),
138.
12
Krisis kepemimpinan Kristen dewasa ini menjadi masalah besar dalam dinamika
kehidupan gereja di Indonesia dan juga di dunia secara luas. Sangat sulit untuk melihat
adanya pemimpin Kristen yang bangkit dengan hidupnya yang saleh, benar, jujur, setia,
tulus hati dan bertanggung jawab. Hal ini semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini, jika
pemimpin yang hendak dicari adalah pemimpin Kristen yang berintegritas dan
berkomitmen penuh hanya kepada Tuhan. Ditengah sulitnya mencari pemimpin Kristen
ini, bukan berarti pemimpin Kristen yang berintegritas dan berkomitmen sudah tidak
ada lagi. Justru muncul semacam paradoks, semakin sulit untuk dicari namun juga
semakin banyak bangkit pemimpin Kristen yang punya integritas dan komitmen.
besar, bahkan mungkin lebih besar dari tantangan kepeminpinan dunia. Sehingga
yang menjadi permaslahan pemimpin Kristen ini antara lain: karena adanya pemimpin
yang hidupnya tidak lagi sejalan dengan Firman Tuhan, pemimpin yang kehilangan
adanya pemimpin kristen yang kehilangan visi yang diperolehnya dari Tuhan.
Selain pastinya masih ada permasalahan-permasalan lain yang juga sangat mungkin
untuk menghancurkan kepemimpinan Kristen, namun peneliti mengampil empat hal di atas
sebagai materi yang perlu diangkat untuk diwaspadai dan sesegera mungkin diselesaikan
Akhirnya, kiranya pujian serta syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus,
Gembala dan Pemimpin agung gereja di sepanjang zaman. Atas segala kebaikan dan
DAFTAR ISI
13
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1. Pemimpin Yang Hidupnya Tidak Lagi Sejalan Dengan Firman Tuhan .....................Error!
DAFTAR PUSAKA.......................................................................................................14
14
DAFTAR PUSAKA
Alessandra, Anthony, J. Hunsaker I, Seni Komunikasi Bagi Para Pemimpin,
Yogyakarta: Kanisius, 1996.
Carnegie, Dale, Pemimpin Dalam Diri Anda. Jakarta: Mitra Utama Spektrum.
Eims, Leroy: 12 Ciri Kepemimipinan Yang Efektif (Bandung: Yayasan Kalam Hidup,
1999).
Griffiths, Michael. Gereja dan Panggilannya Dewasa ini, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1995.
Lasut, Christian J.: Bahan Ajar Kepemimpinan Kristen. Batam : STT Basom, 2015.
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984.
Tomatala, Yakob, Pemimpin yang Handal. Jakarta: Institut Filsafat Teologi dan
Kepemimpinan Jaffray.
Bahan Internet
http://www.danielronda.com/index.php/kepemimpinan/56-mengembangkan-karakter-
pemimpin-kristen.html, diakses tanggal 4 Desember 2021.
15