Anda di halaman 1dari 10

Kepemimpinan Rasul Paulus Dan Relevansinya Bagi Pemimpin Gereja Masa Kini

Srikurniathy
Institut Agama Kristen Negeri Toraja
srikurniathy@gmail.com

Abstract : The leadership of the apostles and their relevance for today’s church leaders aims to
explain how the attitude of leader in leading his people. Because leadership is important in
service because iy has big implications for theuse of authority and change. Where ini churches
and service organizations there are always leaders and followers. Leadership is an important
thing for the church where leadership in the church will determine the direction, determine the
steps to be taken and shape the church in its growth. Leadership in the church is actually
leadership led by Christ, so church leadership is leadership that directs the church or
congregation to Christ. The author uses qualitative methods to obtain valid data in order to
build a theory related to the theme or research subject. The qualitative method in question is
reviewing and elaborating each source, information and data obtained from the library. For
today’s church leaders, the must be able to take responsibility for leading their people and be
able to carry out the tasks that have been entrusted to them properly.
Keyboard : Leadership, Leaders and Church
Abstrak :
Kepemimpinan rasul Paulus dan hubungannya bagi pemimpin gereja yang ada pada saat ini.
Dimana sikap kepemimpinan rasul Paulus bertujuan untuk menjelaskan bagaimana sikap
seorang pemimpin dalam memimpin umat-umatnya. Karena kepemimpinan adalah hal yang
penting dalam pelayanan karena berpengaruh besar terhadap penggunaan hak dan perubahan.
Dimana di dalam gereja dan organisasi pelayanan selalu juga ada pemimpin dan pengikut.
Kepemimpinan adalah hal yang penting bagi gereja dimana kepemimpinan di gereja akan
menentukan arah, menetapkan langkah yang akan dijalani dan membentuk gereja dalam
pertumbuhannya. Kepemimpinan di dalam gereja sejatinya adalah kepemimpinan yang
dipimpin oleh Kristus sehingga kepemimpinan gereja adalah kepemimpinan yang mengarahkan
gereja atau jemaat kepada Kristus. Penulis menggunakan pendekatan atau metode kualitatif
untuk memperoleh data yang sebenarnya dalam membangun sebuah teori yang berkaitan
dengan tema yang penulis tentukan. Metode kualitatif yang dimaksud adalah untuk mengkaji
dan mengumpulkan setiap sumber informasi dan data-data yang telah diperoleh. Dimana bagi
pemimpin gereja yang ada pada masa sekarang harus bertanggung jawab dalam memimpin
umatnya dan mampu mengemban tugas dengan baik yang telah dipercayakan kepadanya.
Karena menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, akan banyak tantangan yang
akan dilalui.
Kata kunci: Kepemimpinan, Pemimpin dan Gereja
1.Pendahuluan
Kepemimpinan adalah proses dan perilaku dalam rangka memberi instruksi kepada
pengikut, menginspirasi serta memengaruhi aktivitas orang lain dalam hal untuk
mencapai tujuan bersama,1 yang telah disepakati demi memberikan manfaat kepada
individu, organisasi dan bagi sebanyak mungkin orang. Dalam hal kepemimpinan
merupakan suatu pilihan dan lebih merupakan suatu hasil dari proses perubahan
karakter dalam diri seseorang. Dimana suatu kepemimpinan bukanlah sebuah jabatan
atau gelar, melainkan sebuah hal dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang.

Yesus Kristus adalah seorang pemimpin besar bahkan sangat besar. Ajaran-nya
tentang kepemimpinan dalam Injil merupakan sebuah pembelajaran tentang
kepemimpinan Yesus yang sejati. Yesus berkata, karena Anak manusia juga datang
bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-nya
menjadi tebusan bagi banyak orang (Markus 10:42-45). Ini sebuah model dalam
kepemimpinan yang hingga kini makin relevant dimana hal ini dapat menjadi suatu
sumber inspirasi bagi kepemimpinan dalam gereja dan kepemimpinan sekuler di mana
saja kepemimpinan itu dikembangkan dan dipraktekkan. Melalui kenyataan Yesus
menjelaskan bahwa seorang pemimpin adalah seorang yang mengubahkan. Artinya
seorang pemimpin memberikan pengaruh untuk menghasilkan perubahan, bukan
wayang yang dikendalikan dalang. 2

Pemimpin adalah orang yang menerima otoritas dalam sebuah organisasi dan untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut tergantung pada kualitas pemimpin. Pemimpin
sebagai pribadi yang dipercaya untuk bertanggungjawab dalam suatu organisasi
haruslah orang sudah mengenal jalan menuju tujuan yang hendak dicapai. Cara yang
dipakainya ialah kemampuannya untuk mempengaruhi orang- orang yang dipimpinnya
dalam menggapai tujuan bersama. Seorang pemimpin harus orang yang tahu bekerja,
mau bekerja dan aktif bekerja dan bisa bekerja sama dengan orang-orang yang
dipimpinnya.3 Kisah para Rasul menunjukkan bahwa keteladanan Paulus dalam
kepemimpinan dapat dijadikan model bagi para pemimpin dalam menjalankan
1
John Stott, Kepemimpinan Kristen: 9 Bahan pemahaman Alkitab untuk pribadi dan Kelompok ( Jawa
Timur: Literatur Perkantas Jatim,2020).5
2
Rannu sanderan, Dilema Kepemimpinan Kristen, Tuhan atau Atasan? Unsusr-Unsur Fundamental
Bagi Pemimpin Kristen Demi Mengejawantahkan Imannya dalam Profesi dan Pengabdian, SOPHIA:Jurnal
Teologi dan Pendidikan Kristen,Volume 2,No 2, Desember 2021
3
Yunus Selam,Peranan Pemimpin Gereja Dalam Memperlengkapi Jemaat Bagi Pertumbuhan Gereja”,Jurnal
Luxnos Vol.4,No.1 Edisis Januari-Juni 2018
perannya sebagai pemimpin jemaat. Namun tampaknya masih banyak pemimpin yang
belum memiliki keteladanan kepemimpinan Rasul paulus dalam kehidupan pemimpin
umat-umatnya.

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memakai suatu pendekatan atau metode kualitatif untuk
mendapatkan informasi yang sebenarnya dalam mencari suatu materi yang berkaitan
dengan tema yang penulis tentukan. Dimana metode kualitatif dalam hal ini adalah
untuk mengkaji dan mengumpulkan setiap sumber informasi dan data-data yang telah
diperoleh.

3. Pembahasan
Karakter Kepemimpinan Paulus
Dalam kehidupan Paulus dimana ia mampu menjadi teladan bagi bagi mrid-
muridnya pada saat itu. Paulus meneladani sikap atau kehidupan Tuhan Yesus. Dia
mampu untuk menjadi teladan bagi orang- orang dan Paulus pun mengikuti apa yang
telah di ajarkan Oleh Tuhan sehingga dari kehidupan Tuhan Yesus, Paulus meneladani
kepemimpinannya. Dalam kepemimpinan Paulus sepenuhnya bergantung akan kuasa
Tuhan. Dia yakin bahwa Tuhan akan selalu menuntunnya agar dalam pelayanan yang
dilakukannya ia dapat menjadi teladan bagi umat-umatnya.4
Dalam kepemimpinan yang ada saat ini dimana setiap orang yang memimpin pasti
memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memimpin orang-orang yang ada pada saat
itu. Baik dalam hal menghadapi berbagai macam permasalahan yang ada, namun sikap
seorang pemimpin dapat terlihat pada saat ia menyelesaikan permasalahan yang ada.
Apakah ia benar- benar mampu untuk menyelesaikan permasalahan itu atau tidak, dan
apakah ia bisa mampu untuk menyelesaiakan permasalahan yang ada. Dari dalam kitab
perjanjian baru kita bisa melihat gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Paulus. Dari
Kepemimpinan Paulus kita bisa melihat bukan hanya melalui tulisannya namun kita
juga dapat melihat kisahnya khususnya dalam kitab Kisah Para Rasul bagaimana sikap
Paulus kepada jemaat yang ada pada saat itu.
Dalam kepemimpinan rasul Paulus ia tidak mau diremehkan meskipun pada
saat itu Paulus masih muda. Ia mau menampakkan sikap yang baik agar ia dapat
menjadi teladan bagi banyak orang meskipun pada saat itu ia masih muda. Karena bagi
Paulus kepemimpinan seeorang tidak terletak pada ucapannya namun harus dengan
pembuktian yang nyata baik dalam sikap ataupun tindakan yang dilakukan. Bukan
hanya dalam hal kepemimpinan yang patut untuk diteladani dari Rasul Paulus namun
juga bagaimana ia mampu bekerja dalam kehidupannya.

4
Eli Wilson Ipaq, Hengki Wijaya” Kepemimpinan Para Rasul dan Relevansinya Bagi Pemimpin Gereja di Era
Revolusi Industri 4.0”, Integritas:Jurnal Teologi, vol 1 no.1 Desember 2019
Menjadi seorang pemimpin khususnya sebagai pemimpin adalah pekerjaan yang
sangat mulia. Menjadi seorang pemimpin tidak semua orang bisa,namun harus benar-
benar siap dan bertanggung jawab dengan tugas yang telah diberikan. Agar jabatan
sebagai pemimpin tidak disalahgunakan oleh orang-orang tertentu. Yang
memanfaatkan jabatan kepemimpinannya untuk mencari kedudukan saja.
Kalau kita melihat konteks zaman sekarang banyak seorang pemimpin yang
hanya memanfaatkan jabatan kepemimpinannya untuk hal pribadi saja. Namun sebagai
pemimpin harus memperhatikan pelayanan yang diberikan harus mampu bertanggung
jawab dengan tugas yang diberikan. Agar menjadi pemimpin tidak sia-sia namun dapat
bermanfaat bagi banyak orang terutama kepada orang-orang yang dipimpinnya .5
Keteladanan Kepemimpinan Rasul Paulus
Pengajaran
Keteladanan kepemimpinan dalam dimensi pengajaran adalah peran pemimpin
sebagai pemimpin melalui peneladanan prinsip dan atau karakter pengajaran kristiani
yang mencakup indikator berwawasan luas, cakap mengajar, dan visioner. Tidak ada
keraguan untuk mengatakan bahwa Paulus adalah seorang guru yang memiliki
wawasan yang luas. Mengikuti Yesus sama seperti rasul- rasul lainnya, Paulus percaya
bahwa perjanjian lama adalah firman Allah dalam bentuk tertulis yang melaluinya Allah
Menyapa manusia.6
Paulus telah meneladankan kepada pengikutnya, dan pemimpin kristen pada umumnya,
asas pokok yang perlu dimiliki seorang pemimpin yang berketeladanan kepemimpinan
dalam dimensi mengajar. Ia memberi teladan bagaimana pentingnya memiliki
pengetahuan yang luas sebagai dasar untuk menjadi seorang pemimpin yang baik , ia
meneladankan kecakapan bagaimana mengajar sebagai hal yang praktis untuk
diterapkan, dan ia meneladankan bagaimana sikap pengajar yang baik. Dalam
menghadapi permasalahan yang akan terjadi di masa mendatang mengenai
pertumbuhan jemaat yang telah dipimpinnya.
Cara Hidup
Keteladanan kepemimpinan dalam cara hidup mencakup indikator hidup dalam
kesalehan yang tulus, rendah hati dan bijaksana. Untuk menunjang hidup dan misinya
Paulus memilih untuk hidup dalam kesederhanaan dan dengan bekerja keras. Cara
hidup sederhana dan bekerja keras merupakan salah satu ciri khas kerasulan Paulus
atau kerabian Paulus. Hal ini sudah menjadi konsekuensi dari kesediannya menerima
panggilan Tuhan atas dirinya. Ia dapat menikmati berbagai fasilitas keutamaan
seandainya ia tidak meninggalkan kefarisian, mengingat karir keagamaannya cukup
cemerlang.
Keteladanan kepemimpinan dalam cara hidup Paulus berdasarkan Kisah Para Rasul
adalah suatu pertunjukan hidup yang etis atau bermoral dalam menjalin relasi dengan
orang lain. Cara hidup etis ditandai dengan sikap hidup yang saleh sebagai fondasi
5
Fernando Tambunan” Karakter Kepemimpinan Kristen Sebagai Jawaban Terhadap Krisis Kepemimpinan
Masa Kini”, Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani,Vol 1No 1, agustus 2018
6
Bruce Milne, Mengenal kebenaran (Jakarta:BPK Gunung Mulia,2009) 51.
batiniahnya, kerendahan hati sebagai model relasinya, dan kebijaksanaan sebagai unjuk
kerjanya. Ketiga hal ini terjalin sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan, yang
memungkinkan seseorang dapat menghadirkan diri sebagai sosok yang dapat diteladani
dalam perjumpaan dengan orang lain di ruang sosial.
Iman
Keteladanan iman adalah peran sikap hidup Kristiani yang berpusat pada
kristus, setia pada Allah dan berani mengahdapi resiko. Hidup Paulus dapat dipahami
cukup denagn satu kata ini” Kristus”. Kitab Kisah Para Rasul dibandingkan dengan
kitab- kitab tulisan Paulus sendiri, tidak lebih banyak mencatat apa arti Kristus bagi
Paulus namun demikian kitab kisah para rasul yang banyak memberi bukti keutamaan
Kristus dalam hidup Paulus. Sentralitas Kristus dalam hidup Paulus tak terbantahkan,
karena Kristus Paulus yang muda dan terpelajar ia telah menanggalkan segalanya yang
menggiurkan secra insani. Ia meninggalkan semua kemewahan yang sedang dan masih
akan dinikmatinya hanya untuk mengikuti seorang yang terhina di salib
Golgota.7Dimana seorang pelayan Kristus dikatakan berpendirian yang mantap bila
mana ia selalu bertekad dan berjuang untuk hidup demi kristus dan hidup untuk
memberitakan Injil bagi semua orang. Beriman pada Allah merupakan faktor sentral
dari seluruh dimensi hidup yang diteladankan Paulus. Dimensi iman merupakan
sumber dan penggerak seluruh dimensi lain dari hidup Paulus. Apa yang diimani Paulus
itulah yang diajarkannya, yang membentuk cara hidupnya, yang mengalirkan kasih dari
dalam dirinya, dan yang karenanya ia bertekun dalam pengharapan.
Kasih
Kehidupan Paulus dalam kasih, terlihat jelas bahwa ia bersungguh- sungguh
menyatakan kasih Allah kepada semua orang dari semua latarbelakang. Terdapat empat
penannda yang dapat didentifikasi didalamnya, yakni terbuka menyambut semua orang,
sabar terhadap semua orang, bermurah hati, dan memperhatikan kehidupan jemaat.
Dalam konteks kepemimpinan Kristen bukti terkonkrit dari ketekunan dalam
pengharapan ituadalah kerajinan atau kegiatan dalam memberitakan Injil.
Pengharapan memberi semangat untuk tidak pernah berhenti mewartakan Injil Tuhan
melalui hal ini Paulus menunjukkan hal itu dalam hidupnya.8
Tantangan pelayanan Rasul Paulus
Dalam pelayanan yang sudah dilakukan oleh Rasul Paulus ia juga menemui
banyak rintangan. Dalam pelayanan yang dilakukan tidak berjalan dengan baik. Ada
masalah yang dihadapi Paulus dalam pelayanannya di Kota Efesus pada saat itu. Namun
semua itu harus ia hadapi dan lalui meskipun rintangan yang datang silih berganti
dalam kehidupannya pada saat itu, ia harus tetap menjalankan tugas utamanya yaitu
penginjilan. Meskipun orang Yahudi yang ada pada saat itu tidak suka dan hampir mau
membunuh Paulus. Namun dalam penginjilan yang dilakukan oleh Paulus ia tetap yakin

7
Ellen G.White, Pelayanan Injil( Bandung Indonesia Publishing House,1995) 48
8
Noh Asbanu “ Keteladanan Kepemimpinan Rasul paulus Berdasarkan Kisah Para Rasul” Jurnal
Teologi,Sosial,dan Budaya, Volume 5.No.1 Februari 2022
dan percaya kepada Tuhan bahwa apapun yang dilakukan Tuhan akan selalu ada
bersama dengan dia dan pasti Tuhan akan menyelamtkannya dari gangguan apapun. 9

Pemimpin dalam gereja


Sebagai pemimpin gereja tidak sama dengan seorang pemimpin-pemimpin yang
ada di perusahaan ataupun ditempat lainnya. Karena cara kerjanya berbeda, pekerjaan
berbeda, dan tujuannya berbeda.10 Kepemimpinan Kristen memiliki keunikan
tersendiri bila ditinjau dari hakekatnya yang teosentris. Menurut Yakob Tomala ia
mengatakan bahwa : Kepemimpinan Gereja adalah suatu proses terencana. Maksudnya
bahwa dalam hal kepemimpinan ada campur tangan Tuhan Didalamnya. Para pemimpin
harus menjadi orang yang mampu memimpin umatnya untuk mencapai apa yang
dinginkan oleh Allah bagi umat manusia dalam dunia ini. 11
Seorang pemimpin dalam gereja merupakan orang- orang yang diberikan tugas
untuk melayani menggunakan teladan dari Kristus ( 2 Korntus 13:10 dan kisah para
rasul 1:8). Itu sebabnya sebagai pemimpin dalam gereja tugas utama mereka sebagai
pemimpin untuk memperlengkapi warga jemaat demi pekerjaan pelayanan dan
menciptakan hal yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Tuhan. Sebagai para
pemimpin dalam gereja mereka harus menyadari bahwa mereka bukan penguasaha
dalam gereja melainkan pelayan- pelayan yang lebih berperan dalam pelayanan yang
ada digereja yang memfokuskan kepada anggota jemaat yang ada. Pemimpin dilihat
selaku orang- orang yang dipanggil oleh Yesus Kristus buat memperlengkapi warga
mewujudkan kerajaan Allah di dunia.
Karena para pemimpin adalah orang- orang terpanggil yang siap untuk melayani.
Bukan pemimpin yang mau memanfaatkan jabatan kepemimpinannya hanya untuk hal
pribadi dalam hidupnya. Harus benar- benar siap untuk melakukan pelayanan yang siap
bertanggung jawab dalam segala keadaan. Semua ini berlaku untuk para pemimpin
yang ada digereja bukan hanya penatua namun semua yang terlibat dalam pelayanann
yang ada di gereja. Karena sebagai pemimpin harus mampu memberi teladan kepada
semua orang yang dipimpinnya. Harus betul- betul menunjukkan sikap bagaimana
seorang pemimpin yang baik. Karena seorang pemimpin bukan harus orang yang pintar
namun pemimpin yang baik adalah orang yang benar-benar siap untuk bertanggung
jawab dan mengurus umat-umatnya yang telah dipercayakan kepadanya. Mampu
menuntun mereka ke arah yang lebih baik, sebagai pemimpin dalam gereja harus siap
menerima segala resiko yang akan dihadapi.12
Landasan Teologis Pemimpin Gereja

9
Irwanto Sudibyo” Pelayanan Kepemimpinan Penggembalaan Menurut Kisah Para Rasul 20:17-38”, Jurnal
Teologi Gracia Deo, Volume 2, No.1 Januari 2019
10
Yunus Selam,” Peranan Pemimpin Gereja Dalam Memperlengkapi Jemaat Bagi Pertumbuhan
Gereja”,Jurnal Luxnos Vol.4,No.1 Edisis Januari-Juni 2018
11
Yakob Tomatala, Kepemimpinan Dinamis, hlm.43
12
Pdt. Robert P. Borong” Kepemimpinan dalam Gereja Sebagai Pelayanan” Jurnal Ilmiah Musik dan Agama
Vol 2, No 2 2019
Setiap pemimpin gereja landasannya dalah karena panggilan Allah. Allah
berdaulat atas semua manusia, untuk menetapkan, memilih, memanggil,
menguduskandan memperlengkapi setiap orang yang dikehendakinnya untuk
memuliakan nama-Nya. Tentang dasar panggilan Allah bagi seorang pemimpin gereja,
maka Yakob Tomatala menyatakan bahwa: pemimpin gerejala adalah seseorang yang
telah di panggil sebagai pemimpin yang ditandai oleh kapasitas memimpin, tanggung
jawab pemberian Allah, untuk memimpin suatu kelompok umat Allah ( gereja)
mencapai tujuan bagi serta melalui kelompok ini. Jadi , seorang pemimpin gereja harus
sadar bahwa dirinya ditebus dan di panggil Allah untuk tanggung jawab sebagai
pemimpin gereja. Tanda- tanda panggilan sebagai pemimpin gereja ialah menyadari
bahwa dirinya dianugerahkan Allah kemampuan untuk memimpin gereja Tuhan baik
secara organisasi maupun persekutuan orang- orang percaya dalam persekutuan
dengan Tuhan dan sesama. Dasar Teologis panggilan seorang pemimpin gereja adalah
pelayan atau hamba Allah. Tugas dan tanggungjawab sebagai pemimpin gereja ialah
persekutuan yang hidup dengan Tuhan dan membina hubungan dengan jemaat Tuhan
sebagai pengabdian.

Panggilan pemimpin gereja ditinjau menurut Alkitab perjanjian baru sama


prosesnya dengan panggilan pemimpin gereja menurut perjanjian lama. Pada zaman
perjanjian baru para pemimpin gereja bukan lagi imam- iman dan nabi- nabi, tetapi
diganti oleh Tuhan Yesus, para rasul, penilik- penilik jemaat, penatua- penatua, para
gembala jemaat dizaman ini. Pada masa hidup dan pelayanan Tuhan Yesus ke dua belas
rasulnya di panggil, dipilih, dipersiapkan dan diutus untuk melaksanakan tugas yang
diberikan Tuhan Yesus yaitu amanat Agung. Setelah kembali ke surga Tuhan Yesus
memilih, memanggil dan mengutus Paulus sebagai rasul terakhirnya. Rasul Paulus
dikhususkan Tuhan untuk melayani orang- orang bukan yahudi.

Kepemimpinan gereja pada zaman perjanjian baru bermuara pada pribadi Tuhan
Yesus kepada gereja. Sebab hidup, karakter, keteladanan, visi dan pelayanannya yang
menjadi landasan pelayanan gereja sampai saat ini. Sebagai pemimpin dalam gereja
yang terutama adalah ketergantungan kepada kepribadian, kerohanian, mental dan
sifat- sifat sosial yang meneladani Yesus Kristus. Disusul dengan wibawa, intelektual,
pengetahuan dan kebijaksanaannya. Pemimpin gereja harus memanifestasikan seluruh
eksistensi kehidupan Tuhan Yesus di dalam hidup dengan kekuatan kuasa Roh Kudus,
di dalam pelayannanya untuk menuntun orang lain datang kepada Tuhan Yesus.

Pemimpin terbesar sepanjang masa yang ada di dunia ini ialah Tuhan Yesus yang
kepemimpinan dan kehidupanNya sanggup mengubah dunia. Saat bersama dengan para
muridNya, Tuhan Yesus menunjukkan bahkan memebreikan semua unsusr
kepemimpinan gereja mengubahkan dalam kepenuhanNya. Alkitab mencatat bahwa
para murid belajar banyak tentang kehidupan keteladanan, karakter, pelayanan sampai
kepemimpinan Tuhan Yesus. Semuanya itu dilakukan Tuhan Yesus agar setiap
pemimpin gereja mengeskpresikan dalam pelayanan Tuhan Yesus agar visinya dalam
amanat agung tercapai.

Kedewasaan rohani sangat diperlukan seorang pemimpin gereja. Dimana orang


kristen yang masih muda adalah seorang petobat baru, jadi jangan hendaknya diberi
tanggung jawab. Sebab seorang pemimpin gereja bukan seorang pemarah,seorang yang
baik hati dan bertindak berdasarkan akal, seorang pendamai yang selalu membawa
damai. Seorang pemimpin gereja pelayan yang di dalam pelayanan itu diterima sebagai
anugerah sebab pelayanan adalah kepercayaan Tuhan untuk dikerjakan bagi
kemuliaaan Tuhan.

Persyaratan kepemimpinan dari Rasul Paulus kepada Timotius dan Titus adalah
peraturan- peraturan baku yang dijadikan standar untuk pemimpin gereja masa kini.
Karena seorang pemimpin Gereja tidak cukup dengan teori akademis tapi harus disertai
pengalaman pelayanan gereja dalam tuntunan Roh Kudus lewat persekutuan dan
kualifikasi pribadi dengan Tuhan. Dimana Rasul paulus adalah tokoh kepemimpinan
gereja yang benar- benar hidup meneladani dan mencerminkan kepemimpinan Yesus
Kristus. Karena keharmonisan hidupnya yang terpelihara dengan Tuhan sehingga
sewaktu- waktu kelihatan wajah seperti malaikat. Seharusnya pemimpin gereja di
saman ini dapat mencerminkan kehidupan Yesus didalam hidupnya seperti Rasul
Paulus.13

4. Kesimpulan

13
Yunus Selan “ Perananan Pemimpin Gereja Dalam Memperlengkapi Jemaat Bagi pertumbuhan Gereja”,
Jurnal Luxnos Vol.4, No 1, Edisis Januari-Juni 2018
Sebagai seorang pemimpin itu merupakan suatu hal yang tidak gampang untuk
dilakukan oleh setiap orang. Dimana untuk menjadi seorang pemimpin harus memiliki
sikap yang benar-benar siap. Dalam hal ini mampu bertanggung jawab dengan tugas
yang telah dipercayakan kepadanya. Akan banyak tantangan yang akan di lalui, dan
tidak semua orang mampu untuk mengemban tugas sebagai pemimpin. Orang- orang
yang telah menjadi seorang pemimpin bukan berarti dia adalah orang yang pintar
namun bagaimana dia mampu untuk memimpin umat-umatnya kejalan yang baik dan
bertanggung jawab. Seorang pemimpin juga harus memiliki sikap yang rendah hati.
Dalam kepemimpinan Paulus seorang pemimpin kiranya mampu meneladani sikap
kepemimpinan yang dilakukan oleh Paulus. Terutama kepada para pemimpin gereja
yang ada pada saat ini, dimana zaman makin berkembangan dan pemimpin- pemimpin
sekarang makin banyak dan kiranya mampu meneladani sikap kepemimpinan yang
dilakukan oleh Paulus agar dalam kepemimpinannya bisa berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh Tuhan dalam hal pelyanan yang ada di dalam gereja.Karena tidak
semua orang akan mampu untuk menjadi seorang pemimpin.

REFERENSI
Asbanu,Noh “ Keteladanan Kepemimpinan Rasul paulus Berdasarkan Kisah Para
Rasul” Jurnal Teologi,Sosial,dan Budaya, Volume 5.No.1 Februari 2022

Borong,Robert P” Kepemimpinan dalam Gereja Sebagai Pelayanan” Jurnal Ilmiah


Musik dan Agama Vol 2, No 2 2019

Eli Wilson Ipaq, Hengki Wijaya” Kepemimpinan Para Rasul dan Relevansinya Bagi
Pemimpin Gereja di Era Revolusi Industri 4.0”, Integritas:Jurnal Teologi, vol 1 no.1
Desember 2019

Milne, Bruce, Mengenal kebenaran (Jakarta:BPK Gunung Mulia,2009)

Stott,John Kepemimpinan Kristen: 9 Bahan pemahaman Alkitab untuk pribadi dan


Kelompok ( Jawa Timur: Literatur Perkantas Jatim,2020)

Sanderan, Rannu”Dilema Kepemimpinan Kristen, Tuhan atau Atasan? Unsusr-


Unsur Fundamental Bagi Pemimpin Kristen Demi Mengejawantahkan Imannya dalam
Profesi dan Pengabdian”, SOPHIA:Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen,Volume 2,No 2,
Desember 2021

Selam, Yunus” Peranan Pemimpin Gereja Dalam Memperlengkapi Jemaat Bagi


Pertumbuhan Gereja”,Jurnal Luxnos Vol.4,No.1 Edisis Januari-Juni 2018

Sudibyo,Irwanto” Pelayanan Kepemimpinan Penggembalaan Menurut Kisah Para


Rasul 20:17-38”, Jurnal Teologi Gracia Deo, Volume 2, No.1 Januari 2019

Tambunan,Fernando” Karakter Kepemimpinan Kristen Sebagai Jawaban


Terhadap Krisis Kepemimpinan Masa Kini”, Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani,Vol
1No 1, agustus 2018

Tomatala,Yakob Kepemimpinan Dinamis

White, Ellen Pelayanan Injil( Bandung Indonesia Publishing House,1995) 48

Anda mungkin juga menyukai