Anda di halaman 1dari 12

Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN 2548-7558 (Online)

Volume 2, Nomor 2, Juli 2018: 87-98 2548-7868 (Cetak)

KETELADANAN KEPEMIMPINAN YESUS DAN IMPLIKASINYA BAGI


KEPEMIMPINAN GEREJA PADA MASA KINI
Katarina & Krido Siswanto
Sekolah Tinggi Teologi Simpson
Jl. Agung No. 66, Krajan, Kel. Susukan, Kec. Ungaran Timur, Kab. Semarang, Jawa Tengah
Email: tatayuni76@gmail.com

Abstract: Katarina & Krido Siswanto, Exemplary Leadership of Jesus and Its Implications for Church
Leadership In Today. This paper is an analysis of the exemplary leadership of Jesus and its implications
in the present. The author conducts literature research by looking at the principles of Jesus' leadership in
the four Gospels, then finding the implications. From the results of the study, the Bible shows that Jesus is
a figure who can be an example to his community and the example of his leadership is still relevant to
Christian leadership today. The Bible shows that there are at least four areas of exemplary leadership of
Jesus: the character of Jesus in leading, the spirituality of Jesus in leading, the management of Jesus in
leading, and the ministry of Jesus in leading.

Keywords: Leadership, Jesus, the Bible

Abstrak: Katarina & Krido Siswanto, Keteladanan Kepemimpinan Yesus dan Implikasinya Bagi
Kepemimpinan Gereja Pada Masa Kini. Tulisan ini merupakan analisis tentang keteladanan
kepemimpinan Yesus dan implikasinya pada masa kini. Penulis melakukan penelitian literatur dengan
mencermati prinsip kepemimpinan Yesus dalam keempat Injil, kemudian menemukan implikasinya. Dari
hasil penelitian, Alkitab menunjukkan bahwa Yesus adalah sosok yang dapat menjadi teladan bagi
komunitas-Nya dan keteladanan kepemimpinan-Nya masih relevan dengan kepemimpinan Kristen pada
masa kini. Alkitab menunjukkan paling tidak ada empat bidang keteladanan kepemimpinan Yesus, yaitu:
karakter Yesus dalam memimpin, kerohanian Yesus dalam memimpin, manajemen Yesus dalam
memimpin, dan pelayanan Yesus dalam memimpin.

Kata kunci: Kepemimpinan, Yesus, Alkitab.

PENDAHULUAN Sebagai contoh, seorang gembala sidang


Pemimpin Kristen sangat berbeda dengan yang memimpin gereja dituntut untuk menyadari
pemimpin dunia, sebab pemimpin Kristen berpenga- bahwa kepemimpinan yang sedang dijalani dengan
ruh terhadap perkembangan suatu gereja atau pun penuh tanggung jawab baik kepada manusia terlebih
komunitas Kristen. Oleh sebab itu, pemimpin Kris- lagi kepada Tuhan. Peneliti mengamati ketika se-
ten dituntut untuk dapat menjalankan perannya de- orang gembala sidang kurang menyadari panggilan-
ngan baik, agar tercipta kepemimpinan yang dapat nya, maka akan mempengaruhi motivasi dan fokus
memberi pengaruh. Seorang pemimpin Kristen ditun- pelayanan, sehingga berdampak pada hasil pelayan-
tut untuk menyadari keberadaannya sebagai pemim- annya. Lebih dari itu, gembala sidang merupakan
pin dan motivasinya dalam memimpin. Ketika kebe- hamba Tuhan dalam arti menyerahkan diri secara
radaannya sebagai pemimpin dapat dijalankan de- penuh waktu menjadi hamba Tuhan. Adapun tugas
ngan baik, maka kepemimpinan tersebut akan mem- seorang hamba ialah melayani tuannya. Seorang
beri dampak yang baik bagi gereja maupun komuni- hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan (Mat.
tas Kristen. Namun dalam praktik di lapangan masih 6:24 dan Luk. 16:13). Memang memiliki pekerjaan
ditemukan pemimpin Kristen yang kurang menyada- sampingan bukanlah hal yang salah akan tetapi ke-
ri panggilannya sebagai pemimpin. tika hal tersebut mengganggu fokus pelayanan, maka
akan mempengaruhi pelayanan menjadi tidak mak-

Katarina & Krido Siswanto, Keteladanan Kemepimpinan Yesus dan Implikasinya .... 87
simal karena gembala sidang harus membagi waktu METODE
antara mengatur pelayanan dan pekerjaan. Akan le- Metode yang digunakan dalam penelitian ini
bih baik, jika seorang gembala sidang lebih memfo- adalah metode literatur. Pendekatan tematis diguna-
kuskan diri kepada kepemimpinan yang sedang ber- kan untuk memahami keteladanan kepemimpinan
langsung, sehingga penggembalaan di jemaat akan Yesus, kemudian melakukan sintesa dari berbagai
lebih efektif. sumber mengenai keteladanan Yesus dalam memim-
Perasaan atau sikap senioritas juga mem- pin. Penulis kemudian melakukan analisis terhadap
pengaruhi efektif atau tidaknya sebuah kepemim- sumber-sumber yang terkait. Hasil analisis tersebut
pinan. Sikap senioritas akan sangat mempengaruhi kemudian dipaparkan secara deskriptif, sehingga
perilaku seorang pemimpin yang akhirnya akan se- menjadi sebuah uraian yang rinci dan mendalam.
lalu merasa lebih dari yang lain. Apalagi memberi Hasil analisis terhadap keteladanan kepe-
kepercayaan kepada orang muda yang belum memi- mimpinan Yesus juga dilihat implikasinya bagi ke-
liki pengalaman yang cukup dalam bidang tertentu. pemimpinan masa kini. Implikasi yang dikemukakan
Hal ini perlu diperbaiki, karena sikap senioritas akan bersifat teoritis dan praktis, sehingga temuan dari
menimbulkan perpecahan dalam sebuah kepemim- penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
pinan. Kepemimpinan memiliki peranan yang sangat keilmuan dalam kepemimpinan Kristen dan praktik
penting dalam kemajuan sebuah gereja (Objantoro, kepemimpinan Kristen di Indonesia.
2017, p. 123). Kemudian Mawikere (2018) menje-
laskan bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak pernah mengenal kadaluarsa di dunia ini, sebab
pemimpin-pemimpin adalah isu dari perubahan yang Definisi dan Pengertian Kepemimpinan Yesus
terjadi di dunia ini. Jahenos Saragih (2009, p. 148) memaparkan
Mencermati berbagai persoalan yang terjadi “Kepemimpinan (leadership) adalah cara atau teknik
terkait dengan kepemimpinan, maka Alkitab me- pimpinan atau manejer untuk mengarahkan dan me-
nampilkan Yesus sebagai seorang pemimpin bagi nyuruh orang lain agar mau mengerjakan apa yang
komunitasnnya yang dapat dijadikan teladan. Seba- ditugaskan.” Kemudian Octavianus (1988, p. 227)
gaimana ditunjukkan dalam beberapa bagian Alki- menuliskan bahwa “Meneladani kepemimpinan Ye-
tab, Yesus adalah teladan bagi para murid-Nya ba- sus Kristus, berarti memanifestasikan kehadiran-Nya
gaimana menjadi pemimpin. Oleh karena itu, penulis di bumi, untuk memperbaharui hidup dan membe-
memandang perlu untuk menguraikan keteladanan rikan hidup yang kekal kepada manusia.” Tomatala
kepemimpinan Yesus dan menemukan implikasinya (1997, p. 43), demikian:
bagi kepemimpinan masa kini. Memang telah ada Kepemimpian Kristen ialah suatu proses teren-
berbagai uraian dalam beberapa buku tentang kepe- cana yang dinamis dalam konteks pelayanan
Kristen (yang menyangkut faktor waktu, tem-
mimpinan Yesus, tetapi beberapa implikasinya perlu
pat, dan situasi khusus) yang di dalamnya oleh
dikemukakan ulang sehingga dapat menjadi lebih campur tangan Allah, Ia memanggil bagi diri-
relevan dengan konteks masa kini. Nya seorang pemimpin (dengan kapasitas pe-
Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini nuh) untuk memimpin umat-Nya (dalam penge-
lompokan diri sebagai suatu institusi/organisa-
adalah bagaimana keteladanan kepemimpinan Yesus
si) guna mencapai tujuan Allah (yang mem-
berdasarkan keempat Injil dan implikasinya pada bawa keuntungan bagi pemimpin, bawahan, dan
masa kini? Adapun tujuan dalam penelitian ini ada- lingkungan hidup) bagi dan melalui umat-Nya
lah untuk menemukan keteladanan kepemimpinan untuk kejayaan Kerajaan-Nya.
Yesus berdasarkan keempat Injil dan implikasinya Dari uraian di atas tampak bahwa kepemimpinan
pada masa kini. Yesus menjadi teladan dan memberi pengaruh yang

88 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


baik bagi orang yang dipimpin. Sementara Suwu Keteladanan Kepemimpinan Yesus
(2016, p. 31) menjelaskan tentang kepemimpinan ro- Ada beberapa teladan kepemimpinan Yesus,
hani atau kepemimpinan Kristen adalah, “Suatu pro- antara lain:
ses yang dinamis untuk melaksanakan pelayanan
menyeluruh terhadap umat Allah menuju pada ke- Karakter Yesus Dalam Memimpin
dewasaan rohani, dan menolong setiap warga gereja Pada sisi karakter Yesus memberikan tela-
melaksanakan Amanat Agung.” Dari pernyataan ter- dan dalam beberapa hal:
sebut membuktikan bahwa kepemimpinan Kristen Kasih
ialah suatu proses mengabdikan diri atau pelayanan. Dalam pelayanan dan pengajaran Yesus le-
Alkitab menjelaskan kehadiran Yesus “Karena Anak bih menekankan mengenai kasih. Dalam Injil Matius
Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melain- 22:37-39 (LAI), kasih sangat jelas dituliskan demi-
kan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa- kian:
Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mrk. 10: Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan Allah-
45, LAI). mu, dengan segenap hatimu dan dengan sege-
nap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Ciri-ciri Kepemimpinan Yesus Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu,
Jahenos (2009, p. 147) menjelaskan bahwa ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti diri-
dalam Perjanjian Baru kata pemimpin berasal dari mu sendiri.
kata Yunani hadegos yang memiliki arti memimpin, Sedangkan Robinson (2014, p. 91) mengungkapkan
penuntun dan pembimbing, kemudian dalam bentuk bahwa, kasih agape mendorong seorang pemimpin
kata kerja dipakai kata hadegein yang artinya untuk mengusahakan yang terbaik bagi orang lain,
menuntun dan membimbing. Jadi pemimpin dalam bukan hanya untuk menguntungkan diri sendiri.
Perjanjian Baru dapat dimengerti sebagai seorang Ungkapan Robinson menyatakan bahwa kehidupan
yang berdiri dibarisan depan, yang menuntun serta seorang pemimpin diperlukan kasih yang berasal da-
membimbing orang yang dipimpin atau jemaat. ri Allah ialah kasih agape. Menurut Robinson (2014,
Ciri-ciri kepemimpinan Yesus ialah mempe- p. 89) “Kasih agape adalah wujud kerelaan kita yang
ngaruhi dan menularkan visi serta misi kepada para menempatkan kepentingan orang lain di atas kepen-
murid dan pengikut-Nya, sehingga dengan mudah tingan kita.” Sementara itu, Yeakley (2013, p. 41)
para murid dan pengikut-Nya terpengaruh oleh per- memaparkan dalam bukunya bahwa “Kasih agape
kataan-Nya. Yesus tidak menjadi seseorang pemim- (kata benda dalam bahasa Yunani) adalah kualitas
pin yang otoriter, melainkan memimpin dengan ka- karakter dasar dari seorang pemimpin rohani.” Dari
sih, kerendahan hati, integritas serta berhati hamba. pernyataan tersebut membuktikan bahwa, kepemim-
Kepemimpinan Yesus berbasis pelayanan, sehingga pinan rohani sangat memerlukan kasih sebagai lan-
tidak ada hal yang bersifat menguntungkan pribadi. dasan di dalam memimpin. Seorang pemimpin yang
Henry (2011, p. 238) memaparkan bahwa umumnya memiliki kasih akan berusaha memberikan yang ter-
kekuasaan disalahgunakan dalam dunia ini. Kepe- baik bagi orang yang dipimpin. Swindoll (1985, p.
mimpinan masa kini cenderung dalam ambisi priba- 162) menjelaskan dalam bukunya mengenai “Kasih
di dan organisasi, sehingga keteladanan Yesus dalam sejati mengatakan kebenaran. Orang yang sungguh-
memimpin tidak menjadi prinsip dasar dalam kepe- sungguh menyatakan kasih sejati, membuktikan de-
mimpinan. Pemimpin seharusnya dapat mengayomi ngan kata-katanya, yang penuh dengan kesungguhan
orang yang dipimpin dengan baik, melindungi, dan dan ketulusan.” Seorang pemimpin yang memiliki
memberi kesejahteraan bukan memanfaatkan ke- kasih sejati, akan memiliki kedewasaan dalam meng-
kuasaan, kemewahan dan kemegahan. ambil keputusan.

89 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


Injil Markus 10:42-43 (LAI) mencatat per- (1962, p. 108) dalam bukunya memaparkan bahwa
nyataan Yesus mengenai kasih: ungkapan berbahagialah orang yang lemah lembut,
Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut peme- karena mereka akan memiliki bumi menunjukkan
rintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya de- bahwa Yesus datang ke dunia, meninggalkan zona
ngan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya
nyaman-Nya demi sebuah misi besar yaitu menyela-
menjalankan kuasanya dengan keras atas mere-
ka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barang matkan umat manusia, diperlukan kerendahan hati
siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hen- untuk melakukan itu semua.
daklah ia menjadi pelayanmu. Yeakley (2013, p. 102) mengutarakan arti
Dalam konteks Injil Markus 10:42-43, pengajaran dari kerendahan hati, “Kerendahan hati adalah
yang diberikan Yesus kepada pemimpin rohani ialah kualitas merupakan akar dari hati hamba.” Dari
untuk memimpin dengan kasih dan rendah hati bu- pendapat di atas, kerendahan hati akan membentuk
kan dengan otoriter. Henry (2011, p. 238-239) men- suatu karakter seseorang pemimpin. Murray (2001,
jelaskan bahwa dalam peristiwa yang terkait dengan p. 73) mengemukakan bahwa:
cerita dalam Markus 10:42-43 ada kemarahan mu- Hal yang terpenting dalam kepribadian Yesus,
rid-murid lain terkait ambisi Yakobus dan Yohanes, yang terutama diusahakan-Nya agar memberi
kesan yang dalam pada diri murid-murid-Nya
tetapi dalam peristiwa tersebut tampak pula ambisi
ialah kerendahan hati. Penjelmaan-Nya dan
murid-murid yang lain. Kesempatan tersebut menu- penebusan-Nya berakar pada kerendahan hati-
rut Henry, digunakan Yesus untuk memberikan se- Nya.
buah contoh bagi para murid mengenai kasih dan Dari pernyataan tersebut Yesus menghendaki para
kerendahan hati. pemimpin rohani meneladani kerendahan hati-Nya.
Hal yang serupa dicatat dalam Injil Yohanes Kerendahan hati dapat menyentuh hati orang lain,
13:34-35(LAI) demikian seperti yang Yesus lakukan saat Ia membasuh kaki
Aku memberitahukan perintah baru kepada ka- para murid (Yoh. 13:3-5).
mu, yaitu supaya kamu saling mengasihi. De-
Kerendahan hati berawal dari perkara-per-
ngan demikian semua orang akan tahu, bahwa
kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau ka- kara yang kecil. Brake (2014, p. 32) menjelaskan da-
mu saling mengasihi. lam bukunya bahwa Kerajaan Surga merupakan mi-
Henry (2010, p. 970) menyebutkan bahwa pada pe- lik mereka yang rendah hati. Pernyataan tersebut da-
ristiwa yang dicatat dalam Injil Yohanes 13:34-35, pat menginspirasi para pemimpin untuk memiliki
Yesus memberikan pada murid mengenai sebuah tu- kerendahan hati dalam memimpin. Kerendahan hati
gas agung untuk saling mengasihi. Dalam bagian akan membentuk suatu pribadi yang tangguh, dan
lain tafsirannya, Henry (2010, p. 974) menyebutkan akan menyingkirkan kesombongan dan ambisi pri-
bahwa bila seorang unggul dalam mengasihi, itu me- badi. Untuk dapat mencapai tujuan didalam kepe-
rupakan sebuah kehormatan besar. Dengan demikian mimpinan seorang pemimpin hendaknya memiliki
jelas bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik ma- karakter rendah hati dibuktikan dengan mau mene-
ka memiliki kasih sangatlah penting. rima kritikan, masukan, serta saran-saran dari orang
yang dipimpin.
Kerendahan Hati
Salah satu musuh dalam kepemimpinan ia- Integritas
lah kesombongan, kesombongan akan membawa ke- Menurut Yeakley (2013, p. 66), “Padanan
pada kehancuran. Sebagaimana Alkitab memapar- kata integritas dalam bahasa Yunani adalah alethes,
kan, “Belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lem- artinya ‘jujur’ ketika mendeskripsikan seseorang.”
but dan rendah hati dan kamu akan mendapatkan ke- Yeakley (2013, p. 66), juga menjelaskan bahwa da-
legaan bagi jiwamu.” (Mat. 11:29b, LAI). Sanders lam bahasa Inggris, kata integritas berasal kata “in-

90 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


tegrity” yang berarti “… Keterikatan yang kuat ter- Pada saat kita merendahkan diri, bukan berarti
hadap aturan yang khususnya terdiri dari nilai-nilai kita menghilangkan konsep ideal yang tinggi.
Ide yang tinggi dan sempurna harus terus kita
moral, kejujuran karakter dan prinsip moral yang
tuntut tanpa mengendur. Ide ideal itu adalah
baik, serta kualitas kejujuran.” Selanjutnya Tanihar- contoh bagaimana Kristus hidup di dunia ini di
djo (2015, p. 38) menjelaskan pengertian integritas hadapan Allah Bapa dan di hadapan manusia.
adalah “Jati diri seseorang sebagai sesuatu yang utuh Dari pernyataan di atas menjelaskan seseorang pe-
dan tidak terpisahkan, di dalamnya terdapat unsur mimpin yang memiliki kerendahan hati dengan sen-
ketulusan hati dan dapat dipercaya.” Dari pernya- dirinya akan berhati hamba.
taan tersebut membuktikan bahwa seseorang pemim- Kepemimpinan dunia berbeda dengan kepe-
pin harus memiliki integritas, sehingga dengan inte- mimpinan rohani, adapun hal yang membedakannya
gritas seseorang dapat dipercayai dalam perkataan ialah seorang pemimpin rohani harus benar-benar
dan tindakannya. menyadari bahwa keberadaan kepemimpinan yang
Matius 22:15-22, Markus 12:13-17, dan Lu- berlangsung atas rencana Tuhan bukan ambisi pri-
kas 20:20-26 menjelaskan bahwa Yesus pernah di- badi. Murray (2001, p. 32) memaparkan bahwa “…
cobai oleh orang-orang Farisi, Yesus tahu bahwa pekerjaan yang harus dilakukan Yesus bagi orang-
maksud orang-orang Farisi adalah jahat. Tetapi de- orang berdosa sehingga untuk itu Ia harus mem-
ngan kasih-Nya yang besar kepada umat manusia, berikan diri-Nya sendiri.” Dari pernyataan di atas
Yesus menjawab dengan bijaksana. Yesus telah mem- membuktikan bahwa Yesus mengabdikan Diri kepa-
buktikan bahwa Ia tetap memiliki reputasi dan pri- da Bapa, serta memberi Diri untuk menjadi penebus.
badi yang memiliki integritas. Yesus tetap konsisten Melalui pengorbanan Yesus ada pembaharuan dan
dengan perkataan-Nya dan pengajaran-Nya “Jika ya, keselamatan. Yesus membasuh kaki murid-murid-
hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah Nya (Yoh. 13:1-20), pencobaan di padang gurun
kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu (Mat. 4:1-11, Mrk. 1:12-13, dan Luk. 4:1-13) menja-
berasal dari si jahat.” (Mat. 5:37, LAI). Yesus dapat di bukti bahwa, Yesus memiliki hati hamba yang
membangun relasi dengan Allah Bapa, murid-murid- merendahkan diri untuk membasuh kaki murid-
Nya. Tanpa integritas seorang pemimpin tidak akan murid-Nya dan melaksanakan kehendak Bapa mela-
dapat memimpin dengan baik, bahkan akan diting- lui pencobaan di padang gurun.
galkan oleh pengikutnya. Manullang (2007, p. 75)
memaparkan pengertian integritas dalam bukunya Kerohanian Yesus Dalam Memimpin
“Integritas merupakan fondasi dalam pelayanan, se-
hingga ketika badai pencobaan menerjang pelaya- Tekun Dalam Berdoa
nannya, orang tersebut akan tetap mampu berdiri te- Abineno (1994, p. 1) dalam bukunya mema-
guh.” Dengan demikian integritas akan menjadi da- parkan bahwa “Dalam hidup dan pekerjaan Yesus
sar seseorang pemimpin untuk memiliki komitmen doa menempati tempat yang terpenting.” Abineno
dalam pelayanan. (1994, p. 8) Ia kembali memaparkan bahwa “… se-
bagai orang Yahudi Yesus mengikuti kebiasaan
Berhati Hamba bangsa-Nya yang berdoa tiga kali sehari, yaitu pada
Blanchard dan Hodges (2006, p. 49) menje- waktu pagi, pada waktu siang, dan pada waktu pe-
laskan bahwa “Kendala terbesar untuk memimpin tang atau malam.” Hal yang membedakan Yesus de-
seperti Yesus adalah hati yang dimotivasi oleh ke- ngan orang Yahudi pada umumnya ialah waktu dan
pentingan pribadi.” Sementara itu Tong dan Se- tempat, Alkitab mencatat Yesus berdoa pada pagi-
tiawani (2003, p. 99) menjelaskan bahwa: pagi sekali dan di tempat yang sunyi (Mrk. 1:35,
Mat. 21:28, dan Luk. 22:40). Dari waktu dan tempat

91 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


tersebut membuktikan bahwa Yesus ingin memper- Membaca Kitab Suci
siapkan diri dengan baik dalam hal berdoa. Bukan Selain bertekun dalam doa, Yesus melandasi
serupa dengan orang-orang munafik: kepemimpinan-Nya dengan membaca Kitab Suci.
Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa Berdasarkan Matius 4:1-9 yang mencatat dari cerita
seperti orang munafik. Mereka suka mengucap- pencobaan di padang gurun (Mat. 4:1-9, Mrk. 1:12,
kan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah
Luk. 4:1-13), Yesus membuktikan bahwa Ia senang
ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya,
supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepa- dan gemar membaca Kitab Suci. Morris (2016, p.
damu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat 82) menafsirkan dalam tafsiran Injil Matius pada
upahnya. (Mat. 6:5, LAI). ayat 10 “… seperti halnya kedua pencobaan sebe-
Yesus ingin mengajarkan kepada para murid-Nya, lumnya, Yesus menolak godaan ini dengan tegas dan
serta pengikut-Nya untuk bersungguh-sungguh da- dengan mengutip ayat Kitab Suci.” Yesus menjawab
lam hal berdoa (Mat. 6:9-11 dan Yoh. 17:9). Hal ini orang-orang Farisi, ketika melihat murid-murid-Nya
membuktikan bahwa Yesus ialah sosok pemimpin memetik gandum pada hari sabat “atau tidakkah
yang mengutamakan doa. kamu baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari
Whitney (2007, p. 72) memaparkan dalam sabat, imam-imam melanggar hukum sabat di dalam
bukunya bahwa “… dari perkataan Tuhan Yesus, se- Bait Allah, namun tidak bersalah?.” (Mat. 12:5,
luruh isi kitab Perjanjian Baru tak salah lagi me- LAI). Hal yang sama ditafsirkan oleh Morris (2016,
nyingkapkan kehendak Allah bagi kita, yaitu agar p. 311) dalam bukunya bahwa “Sekali lagi Yesus
kita berdoa.” Yesus telah memberi teladan yang baik mengutip Kitab Suci dan bertanya “tidakkah kamu
dalam hal berdoa, sehingga didalam kepemimpinan- baca?.”
Nya berdampak positif. Sanders (1979, p. 18) men- Selain itu Boice (2015, p. 579) memaparkan
jelaskan bahwa “Wewenang dan kepemimpinan ro- bahwa “Yesus memulai pelayanan-Nya ketika Ia
hani diperoleh bukan dengan usaha memajukan diri, membaca dari gulungan kitab Yesaya di sinagoge di
melainkan banyak berdoa, dan air mata.” Yesus Nazaret.” Dari pernyataan di atas membuktikan bah-
membuktikan bahwa didalam kepemimpinan sangat wa Yesus tekun dalam membaca Kitab Suci, sehing-
memerlukan doa, ketika Yesus berada di taman Get- ga Ia dapat mengutip dan memahami semua bagian
semani “Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh- dari Kitab Suci. Oleh karena itu, seseorang pemim-
sungguh berdoa. Peluhnya sampai seperti titik darah pin harus menyediakan waktu dalam membaca dan
yang bertetesan ke tanah.” (Luk. 22:44, LAI). merenungkan Kitab Suci, sebagai pedoman kepe-
Wiersbe dan Wiersbe (2011, p. 99) menjelaskan mimpinannya. Selain sebagai pedoman, Kitab Suci
bahwa “Kesungguhan firman Allah dan doa akan menjadi landasan seseorang pemimpin dalam meng-
memberi keseimbangan pada hidup dan pelayanan ambilan keputusan, arahan dalam bertindak serta
kita.” Keseimbangan seorang pemimpin ditentukan acuan dalam melaksananakan tugas kepemimpinan.
dari kesungguhan dan ketekunan dalam hal berdoa,
karena doa merupakan bentuk penyerahan diri Setia dalam Memberitakan Injil
dibawah otoritas Allah. Memberitakan Injil adalah tanggung jawab
Tong (2001, p. 76) menjelaskan “Doa meru- semua orang percaya. Halim (2003, p. 25) memapar-
pakan pernyataan keterbatasan diri kita, ketidak- kan dalam bukunya bahwa
mampuan kita, yang menyebabkan kita datang kepa- Penginjilan berasal kata dari bahasa Yunani
da Dia.” Jadi, berdoa merupakan ungkapan hati sese- yakni Euangelion yang berarti Good News atau
kabar baik. The Gospel, yang berarti berita ke-
orang untuk memohon pertolongan dan pengakuan
selamatan, berita pengampunan, berita perda-
bahwa Allah satu-satunya sumber kehidupan. Ber- maian, dan berita pengudusan bagi orang berdo-
doa berarti merendahkan diri di bawah kuasa Tuhan. sa.

92 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


Matius 28:19-20, Markus 16:19-20, Lukas 24:46-49 delegasian perlu sikap percaya dan hal itu tampak
dan Yohanes 20:30-31 adalah landasan dari pengin- dalam kehidupan Yesus sebagai pemimpin. Menurut
jilan, penginjilan merupakan kehendak Allah dan ungkapan di atas mendelegasiakan berarti menyerah-
mutlak dari Allah. kan tugas sepenuhnya kepada penerima delegasi, pe-
Dalam Matius 4:23 dituliskan bahwa Yesus nerima delegasi mendapatkan wewenang sehingga
pun berkeliling di seluruh Galilea, Ia kemudian penerima delegasi memiliki kewajiban untuk mela-
mengajar dalam rumah-rumah ibadat lalu membe- kukan tugas yang telah diberikan.
ritakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan sega- Soekahar (1988, p. 68) menjelaskan dalam
la penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Se- bukunya bahwa “Pada prinsipnya, kepemimpinan
lain dikenal sebagai Guru Agung, Yesus juga giat Rohani yang baik tidak dapat terjadi secara tiba-tiba
dalam memberitakan Injil. Yesus yang sangat an- dengan sendirinya tanpa mempersiapkan orang-
tusias dalam memberitakan Injil menjadi teladan ba- orang tertentu dalam waktu yang cukup lama.” Jadi,
gi para pemimpin, bahwa dalam memimpin tidak ha- untuk menentukan penerima delegasi harus diper-
nya sebatas memimpin melainkan memperhatikan siapkan dengan baik. Mendelegasikan tugas berarti
jiwa atau keselamatan yang dipimpin. Nee (2000, p. pemberi delegasi mewariskan kemampuan yang di-
97) memaparkan dalam bukunya bahwa memberita- miliki kepada penerima delegasi. France (1998, p.
kan Injil merupakan mengutarakan kebenaran karena 49) memaparkan bahwa “Pemilihan kedua belas mu-
kasih, sehingga menjadi seorang pemimpin hendak- rid oleh Yesus merupakan salah satu keputusan-Nya
nya memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani seperti yang paling penting. Ia berdoa sepanjang malam se-
Yesus. belum pemilihan; hal itu menunjukkan betapa pen-
ting pemilihan itu bagi-Nya (Luk 6:12-13).” Murid-
Manajemen Yesus Dalam Memimpin murid yang telah dipilih kemudian dilatih oleh
Yesus dengan mencurahkan banyak tenaga dan per-
Mendelegasikan Tugas hatian. Setelah melakukan pemilihan kedua belas ra-
Patterson (2006, p. 213) menyatakan bahwa, sul, Yesus juga mengarahkan para murid untuk me-
“Pendelegasian berasal dari kata delegasi, ialah suatu miliki misi. France (1998, p. 50) juga menjelaskan
pemberian wewenang atau kekuasaan serta tanggung bahwa “Misi mereka pada hakikatnya merupakan
jawab kepada orang lain.” Jadi, tugas didelegasikan perluasan pelayanan Yesus. Pemberitaan-Nya dipu-
kepada orang yang benar-benar dapat bertanggung- satkan pada Kabar Baik bahwa kerajaan Allah.” Da-
jawab. Yesus mendelegasikan tugas kepada kedua lam menjalankan misi Bapa, Yesus mengarahkan pa-
belas rasul. Yesus menetapkan dua belas orang un- ra murid untuk terlibat dalam pemberitaan Kabar
tuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberita- Baik. Pemimpin yang baik pemimpin yang menga-
kan Injil (Mat. 10:1-4, Mrk. 3:13-19, Luk. 6:12-16, rahkan, membimbing serta menuntun pengikutnya
dan Yoh. 35-51). Sementara Yesus memberi kuasa untuk mencapai tujuan.
kepada kedua belas rasul untuk mengusir roh-roh
jahat. Dari kisah dipilihnya kedua belas rasul terse- Mengevaluasi Para murid
but merupakan sebuah gambaran bahwa Yesus men- Thomssoyan (2011, p. 74) memaparkan bah-
delegasikan tugas-Nya. wa “Evaluasi merupakan tindak terakhir yang di-
Edgar Walz (2004, p. 95) menjelaskan da- lakukan dalam keseluruhan tindakan dan pelaksana-
lam bukunya bahwa “Pendelegasian yang efektif an pola kepemimpinan yang ada.” Yesus memberi
memerlukan tiga unsur yaitu penyerahan tugas, pem- waktu khusus untuk mendengar dan mengevaluasi
berian wewenang, dan penciptaan kewajiban.” Dar- tugas para murid (Mrk. 10:30-32 dan Luk. 9:10-11).
mawan (2017) juga menekankan bahwa dalam pen- Menurut Coleman (1963, p. 70), “Ini merupakan

93 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


strategi Yesus dalam seluruh pelayanan-Nya. Apabi- mengikuti Yesus. Yesus mengharapkan para pemim-
la Ia meninjau kembali pengalaman mereka, Ia me- pin baru atau para murid yang telah dipilih-Nya, da-
nunjukan cara yang praktis untuk diterapkan dalam pat melayani. Selain mengajar para murid Yesus ju-
kehidupan.” Dalam kepemimpinan Yesus ada kerja ga membimbing serta melatih para murid melalui se-
sama (Mat. 15:32-39 dan Mrk. 8:1-10) untuk meren- tiap kejadian yang terjadi.
canakan program-program, dan Yesus pun berhasil Henrichsen (1974, p. 91) memaparkan da-
mengarahkan para murid dan pengikut-Nya. lam bukunya “Seorang pelatih hanya dapat mem-
bantu perkembangan seseorang dalam dua bidang:
Pelayanan Yesus Dalam Memimpin (1) pengadaan waktu, dan (2) pengadaan kesempatan
untuk belajar.” Yesus melatih para murid-Nya de-
Melayani Banyak Orang ngan meluangkan waktu, memberi kesempatan ke-
Coleman (1963, p. 30) menjelaskan dalam pada para murid untuk belajar, serta memberi kuasa
bukunya: kepada para murid (Mat. 10:1, Luk. 9:1, dan Yoh. 3:
Pada waktu Ia berbicara dengan orang banyak 27). Myron Rush (1993, p. 164) menjelaskan dalam
yang mengerumuni Dia, atau dengan ahli-ahli bukunya bahwa “Para pemimpin harus sanggup me-
Taurat dan orang-orang Farisi yang berusaha
latih para pengikut dalam hal menerapkan kebenaran
menjerat Dia, atau dengan orang-orang penge-
mis di pinggir jalan, murid-murid-Nya berada secara praktis.” Yesus memberdayakan para murid
di dekat Dia untuk ikut memperhatikan serta dengan cara membimbing, melatih, serta ikut meli-
mendengar ajaran-Nya. batkan diri dalam persoalan yang dihadapi para mu-
Pelayanan merupakan dasar kepemimpinan Yesus, rid. Moore (1981, p. 33) menjelaskan bahwa “Pemu-
sehingga dalam kepemimpinan-Nya lebih banyak ridan merupakan suatu cara yang tepat untuk meli-
waktu digunakan-Nya untuk bersama-sama dengan patgandakan pemimpin-pemimpin yang mau melak-
para rasul dan orang banyak. Yesus memberi makan sanakan penginjilan dan pemuridan.” Yesus telah
lima ribu orang (Mat. 14:13-21, Mrk. 6:30-44, Luk. memberdayakan para murid dengan baik dibuktikan
9:10-17, dan Yoh. 6:1-15) menunjukan bahwa Yesus dengan sebagian dari para murid-Nya memiliki peng-
peduli akan keadaan orang banyak. Keadaan jasmani ikut, dan telah memimpin dengan baik, seperti Yo-
Yesus sudah pelihara terlebih keselamatan jiwa umat hanes pembaptis dan Petrus.
manusia. Kepemimpinan Yesus yang melayani ter-
bukti ketika Yesus peduli dengan persoalan banyak Menjadi Teladan
orang; orang sakit disembuhkan (Mat. 4:24 dan Luk. Stalker (1991, p. 126) menjelaskan tentang
6:17-19), orang buta dicelikkan orang lumpuh ber- kepemimpinan Yesus demikian
jalan (Mrk. 2:1-12), serta orang mati dibangkitkan Pengaruhnya dalam dunia mutakhir membukti-
(Luk. 7:11-17). Yesus memimpin dengan penuh ka- kan betapa agungnya Dia dulu. Pengaruh-Nya
meliputi kehidupan manusia dan membuatnya
sih, sehingga ia tetap mengasihi orang berdosa dan
berkembang dengan semangat rohani. Kualitas
menyembuhkan orang yang terluka, seperti kisah pengaruh-Nya lebih luar biasa dari kuantitas-
perempuan yang berzinah (Yoh. 8:1-11). nya.
Kebersamaan Yesus dengan murid-murid-Nya sela-
Memberdayakan Murid-murid ma tiga setengah tahun, mulai dari Yesus dibaptis
Pola kepemimpinan yang dimiliki Yesus oleh Yohanes sampai pada kenaikan-Nya ke surga.
memang sederhana. Berdasarkan Matius 4:19 tam- Yesus dapat menjadi teladan dalam berapa hal beri-
pak jika Yesus memahami konteks lawan bicara- kut: Pertama, berdoa (Mat. 26:36, Mrk. 14:32, Luk.
Nya, sehingga dengan sengaja Yesus memberi se- 22:41-42, dan Yoh. 17:9). Kedua, mengasihi. Yesus
buah tawaran, sehingga Simon dan Andreas pun sangat mengasihi orang-orang berdosa (Mat. 9:10,

94 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


Mrk. 5:21, Luk. 8:40-46, dan Yoh. 3:16). Kedatang- adalah sosok pemimpin yang rendah hati. Dari ke-
an-Nya ke dunia merupakan teladan yang Yesus be- rendahan hati terpancar sikap peka terhadap kebu-
rikan bagi manusia. Yohanes 3:16 menunjukkan bah- tuhan orang lain serta kemauan untuk menolong,
wa Yesus datang ke dunia karena kasih Allah yang yang pada akhirnya ada kepedulian dalam diri se-
besar, dan kasih kepada manusia menjadi tampak seorang pemimpin Kristen.
dalam seluruh pelayanan yang Yesus lakukan.
Dengan teladan yang Yesus berikan, Ia ke- Memiliki Spiritualitas Kepemimpinan yang Baik
mudian menjadi pemimpin yang berkesan bagi ba- Dari hasil di atas jelas bahwa Yesus adalah
nyak orang terbukti dari banyaknya orang yang ke- pemimpin yang memiliki spiritualitas yang baik.
mudian mengikuti-Nya. Yesuslah satu-satunya pe- Memiliki spiritualitas kepemimpinan yang baik di-
mimpin yang memberi teladan dan dapat diteladani, buktikan dengan ada waktu pribadi untuk berdoa,
karena Yesus memimpin dengan penuh hikmat. ketekunan untuk mempelajari Kitab Suci, serta setia
dalam pekabaran Injil. Thomas (2000, p. 137) men-
Implikasi Bagi Kepemimpinan Gereja Pada jelaskan dalam bukunya
Masa Kini Yesus Kristus adalah segala sesuatu yang kita
Secara teoritis, nilai-nilai kepemimpinan Ye- perlu ketahui tentang Allah, dan Yesus Kristus
merupakan segala sesuatu yang kita perlu ke-
sus dapat diimplikasikan bagi kepemimpinan gereja
tahui tentang manusia, dan jika kita “hidup da-
pada masa kini. Berikut beberapa implikasi teoritis- lam negeri itu” berarti menikmati mutu kehi-
nya: dupan yang hanya mungkin dijalankan jika kita
mengizinkan Dia untuk menjalankan kehidup-
an-Nya di dalam kehidupan kita.
Berkarakter Seperti Yesus
Bagi pemimpin gereja pada masa kini, di- Seperti yang ditulis oleh Riggs (1978, p. 41) dalam
tuntut untuk memiliki pokok pengajaran yang mem- bukunya “Waktu yang paling menyenangkan untuk
bawa orang yang dipimpin kepada pertobatan. Jadi, berdoa dan menelaah Alkitab bagi seorang pendeta
seseorang pemimpin Kristen pada masa kini harus adalah di pagi hari.” Apa yang dikemukakan oleh
mempunyai prinsip dalam kepemimpinan yakni Riggs tampak dalam kehidupan Yesus, di mana Ia
membebaskan dan menggubah orang yang dipimpin mengambil waktu khusus untuk berdoa.
dari belenggu dosa dan membawa kepada kesela- Sebagai bentuk meneladani Yesus, seorang
matan kekal, sebagaimana yang tergambar dalam ka- pemimpin Kristen harus meneladai kehidupan Yesus
rakter Yesus. Price (1975, p. 131) menjelaskan bah- yang memiliki waktu khusus untuk berdoa, memba-
wa ca Kitab Suci serta dengan setia memberitakan Injil.
Yesus berkata bahwa Ia datang untuk memerde- Dengan demikian kehidupan kerohanian seorang pe-
kakan orang-orang yang terbelenggu. Kehidup- mimpin harus dapat memahami keilahian dan kema-
an baru merupakan pokok pengajaran-Nya. Be- nusiaan Yesus, serta menyerahkan kehidupan untuk
lenggu dosa harus dipatahkan dan jiwa harus di-
dikuasai oleh kehendak-Nya.
bebaskan. Pembebasan dan pengubahan hidup
menduduki tempat yang terutama dalam peker-
jaan-Nya. Kemampuan Manajemen dalam Memimpin
Riggs (1978, p. 53) memaparkan dalam bukunya Temuan terkait keteladanan kepemimpinan
bahwa “Kasih karunia Allah dinyatakan melalui hi- Yesus menunjukkan bahwa Yesus adalah pemimpin
dup seorang pendeta, maka itu dinyatakan dalam ba- yang memiliki kemampuan manajemen. Iskandar
nyak cara pula.” Selain memiliki kasih seseorang pe- (2008, p. 50) memaparkan bahwa manajemen Kris-
mimpin Kristen harus memiliki kerendahan hati, se- tiani merupakan manajemen yang didasarkan pada
bagaimana teladan yang Yesus berikan, dimana Ia firman Tuhan sebagaimana tertulis dalam Alkitab.

95 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


Kemudian Eims (1982, p. 164) menjelaskan dalam yang telah diberikan oleh Yesus. Yesus telah mem-
bukunya: berikan teladan bagi para murid untuk menjadi pela-
Yesus mempunyai kemampuan dalam pengelo- yan dengan menggunakan handuk dan baskom. Di
laan. Ia dapat merangkai orang sedemikian rupa tengah perubahan perilaku manusia serta kecende-
sehingga menjadi sebuah team. Dia adalah
rungan manusia yang menuntut untuk dilayani atau
orang yang mengerti kebijakan sederhana bah-
wa dua orang dapat mencapai hasil yang baik pemimpin yang berperilaku seperti bos, teladan Ye-
daripada satu orang, jika mereka bersatu dan sus sebagai pemimpin yang efektif sangat relevan
diorganisir. Ia tahu juga bahwa hal itu benar de- bagi pemimpin Kristen pada masa kini. Dari uraian
ngan tiga, empat orang atau lebih. Proyek yang
di atas tampak bahwa sikap mau melayani orang
bagaimana besarnya sekalipun dapat dibagi-
bagi menjadi kesatuan kecil yang dapat ber- yang dipimpin sangat diperlukan dalam kepemim-
fungsi jika kita tahu cara mengaturnya. pinan sehingga dapat mempengaruhi dan melayani
Jadi, manajemen sangat diperlukan oleh seseorang orang lain. Santoso (2011, p. 74) memaparkan bah-
pemimpin Kristen dalam kepemimpinannya pada wa seorang pemimpin dalam mewujudkan kepemim-
masa kini. Dengan memahami manajemen yang baik pinannya bagi orang-orang yang dipimpinnya dan
maka akan berdampak pada proses dan hasil dari ke- memberikan apa yang menjadi kebutuhan hidup
pemimpinannya. Manajemen menjadi salah satu fak- orang yang dipimpin.
tor pendukung penggembalaan yang efektif, karena Dalam hal melayani, Yesus memberi teladan
dalam manajemen terdapat sebuah sistem dan fungsi dengan melayani semua orang. Hal ini berbanding
yang baik. Karena pemimpin Kristen yang baik ada- terbalik dengan pemimpin lainnya pada waktu itu
lah pemimpin yang dapat memperkaya kepribadian yang cenderung hanya melayani kelompok tertentu.
orang yang dipimpinnya. Teladan-Nya dalam melayani banyak orang menjadi
Berbagai masalah pemimpin maupun orga- modal penting untuk menjadi pemimpin yang efek-
nisasi pada masa kini memerlukan kemampuan un- tif. Seorang pemimpin Kristen tidak dapat menjalan-
tuk mengelola dengan baik. Yesus telah memberi kan kepemimpinannya hanya untuk memenuhi atau
teladan, bagaimana mengelola pelayanan-Nya de- memuaskan kelompok tertentu, melainkan melayani
ngan baik dan hal itu tampak pada pemecahan ma- semua orang sehingga terjadi kemajuan.
salah. Kemampuan manajemen ditambah dengan ka-
rakter yang baik seperti teladan Yesus menjadi mo- KESIMPULAN
dal penting untuk menjadi pemimpin. Berdasarkan hasil analisis maka dapat dike-
mukakan beberapa keteladanan kepemimpinan Ye-
Pelayanan dalam Memimpin sus, antara lain: Pertama, kerohanian Yesus dalam
Prinsip kepemimpinan Kristen ialah me- memimpin. Dalam hal kerohanian, Yesus adalah pe-
mimpin dengan kasih, sehingga akan berdampak ke- mimpin yang tekun dalam berdoa, tekun membaca
pada kepemimpinan yang melayani atau menjadi pe- Kitab Suci, dan setia dalam memberitakan Injil. Ke-
layan. Hall (1992, p. 16) memaparkan bahwa pela- dua, keteladanan karakter Yesus dalam memimpin.
yanan merupakan usaha untuk mempergunakan Yesus adalah pemimpin yang menekankan serta me-
pengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan rohani nunjukkan kasih dalam memimpin, kemudian Ia me-
setiap orang yang dijumpai. Sebagaimana kembali miliki sikap yang rendah hati sehingga Ia layak men-
diungkapkan oleh Engstrom dan Dayton (2007, p. jadi teladan. Yesus juga adalah pemimpin yang ber-
20) dalam bukunya bahwa, “Pemimpin Kristen sejati integritas sebagaimana ditunjukkan dalam Matius
telah menemukan bahwa kepemimpinan dimulai dari 22:15-22, Markus 12:13-17, dan Lukas 20:20-26.
handuk dan baskom-dalam peran seorang pelayan.” Yesus juga merupakan pemimpin yang berhati ham-
Pendapat Engstrom dan Dayton merupakan teladan ba, terbukti dari apa yang Yesus lakukan di mana Ia

96 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


mengabdikan diri kepada Bapa, serta memberi diri Matius 4:19 di mana Yesus memahami konteks la-
untuk menjadi penebus. Ketiga, manajemen Yesus wan bicara-Nya, sehingga dengan sengaja Yesus
dalam memimpin. Sebagai pemimpin Yesus adalah memberi sebuah tawaran, sehingga Simon dan An-
pemimpin yang mendelegasikan tugas kepada para dreas pun mengikuti Yesus serta mengharapkan agar
murid. Yesus menetapkan dua belas orang untuk mereka yang telah dipilih-Nya dapat melayani. Se-
menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan lanjutnya, Yesus adalah pemimpin yang mampu
Injil (Mat. 10:1-4, Mrk. 3:13-19, Luk. 6:12-16, dan menjadi teladan bagi para murid. Yesus dapat men-
Yoh. 35-51), kemudian Yesus memberi kuasa ke- jadi teladan dalam berapa yaitu berdoa (Mat. 26:36,
pada kedua belas rasul untuk mengusir roh-roh jahat. Mrk. 14:32, Luk. 22:41-42, dan Yoh. 17:9) dan
Selain mendelegasikan tugas, penting bagi Yesus mengasihi orang-orang berdosa (Mat. 9:10, Mrk.
untuk melakukan evaluasi terhadap para murid. Ke- 5:21, Luk. 8:40-46, dan Yoh. 3:16).
empat, kompetensi Yesus. Sebagai seorang pemim- Implikasi keteladanan Yesus pada masa kini
pin yang baik, Yesus menjadi teladan sebagai se- adalah pemimpin Kristen merupakan pemimpin
orang pemimpin yang melayani banyak orang. Pela- yang berkarakter seperti Yesus yaitu memiliki kasih,
yanan merupakan dasar kepemimpinan Yesus, se- kerendahan hati, berhati hamba. Kemudian pemim-
hingga dalam kepemimpinan-Nya lebih banyak wak- pin Kristen memiliki spiritualitas kepemimpinan
tu digunakan-Nya untuk bersama-sama dengan para yang baik, memiliki kemampuan manajemen dalam
murid dan orang banyak. Yesus juga pemimpin yang memimpin, dan menjadi pemimpin yang melayani
memberdayakan murid-murid, hal ini tampak dalam semua orang.

DAFTAR RUJUKAN
Abineno, J.L. 1994. Doa Menurut Kesaksian Per- Hall, B.P. 1992. Panggilan akan Pelayanan. Jakarta:
janjian Baru. Jakarta: Gunung Mulia. Gunung Mulia.
Blanchard, K. & Hodges, P. 2006. Lead Like Jesus. Henrichsen, W.A. 1974. Cara Melatih Murid Kris-
Tangerang: Visimedia. tus. Bandung: Kalam Hidup.
Boice, J.M. 2015. Dasar-Dasar Iman Kristen. Sura- Henry, M. 2010. Tafsiran Matthew Henry: Injil Yo-
baya: Momentum. hanes 12-21. Surabaya: Momentum.
Brake, A. 2014. Spiritual Formation. Bandung: Ka- Henry, M. 2011. Tafsiran Matthew Henry: Injil
lam Hidup. Markus. Surabaya: Momentum.
Coleman, R.E. 1963. Rencana Agung Penginjilan. Iskandar, B.J. 2008. Management according to the
Bandung: Kalam Hidup. Bible. Bandung: Kalam Indah Publishing.
Darmawan, I P.A. 2017. “Murid yang Memuridkan”, Manullang, R.T. 2007. Leadership Reformation. Ja-
dalam I P.A. Darmawan, Melaksanakan karta: Metanoia.
Amanat Agung di Abad 21. Ungaran:
Mawikere, M.C. 2018. “Efektivitas, Efisiensi dan
Sekolah Tinggi Teologi Simpson.
Kesehatan Hubungan Organisasi Pelayanan
Eims, L. 1982. Pemuridan Seni yang Hilang. Ban- Dalam Kepemimpinan Kristen.” Evangeli-
dung: Literatur Baptis. kal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan
Warga Jemaat, 2 (1): 50-67
Engstrom, T.W. & Dayton, E.R. 2007. Seni Mana-
jemen bagi Pemimpin Kristen. Bandung: Moore, W.B. 1981. Penggandaan Murid-Murid.
Kalam Hidup. Malang: Gandum Mas.
France, R.T. 1998. Yesus Sang Radikal. Jakarta: Morris, L. 2016. Tafsiran Injil Matius. Surabaya:
BPK Gunung Mulia. Momentum.
Halim, M. 2003. Model-model Penginjilan Yesus. Murray, A. 2001. Membina Iman. Bandung: Kalam
Malang: Gandum Mas. Hidup.

97 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018


Nee, W. 2000. Pekerja Kristus. Bandung: Kalam Hi- Stalker, J. 1991. Masa Hidup Yesus Kristus. Malang:
dup. Gandum Mas.
Objantoro, E. 2017. “The Contextual Church Lea- Strom, M.B. 2004. Apakah Penggembalaan Itu? Ja-
dership”, dalam I P.A. Darmawan, Melak- karta: BPK Gunung Mulia.
sanakan Amanat Agung di Abad 21. Unga-
Suwu, R. 2016. Suksesi Kepemimpinan Rohani Me-
ran: Sekolah Tinggi Teologi Simpson.
nurut Alkitab. Bandung: Kalam Hidup
Octavianus, P. 1988. Manajemen dan Kepemimpin-
Swindoll, C.R. 1985. Tanggalkan Topeng Anda. Su-
an Kristen menurut Wahyu Allah. Malang:
Gandum Mas. rabaya: YAKIN.
Tanihardjo, B. 2015. Integritas. Yogyakarta: ANDI.
Petterson, G. 2006. Pedoman Pelipat Gandaan Je-
maat. Bandung: Kalam Hidup. Thomas, M.W.I. 2000. Hidup Yesus dalam Hidupku.
Price, J.M. 1975. Yesus Guru Agung. Bandung: Li- Bandung: Kalam Hidup.
teratur Baptis. Thomssoyan, Y.C. 2011 “Kepemimpinan Yesus Me-
Riggs, R.M. 1978. Gembala Sidang yang Berhasil. nurut Injil Sinoptik dan Relevansinya Ter-
Malang: Gandum Mas. hadap Kepemimpinan Rohani Masa Kini”,
Robinson, H.W. 2014. Mengambil Keputusan Sesuai Jurnal Jaffray, 9 (1).
Firman Tuhan. Jakarta: Duta Harapan Du- Tomatala, Y. 1997. Kepemimpinan yang Dinamis.
nia. Malang: Gandum Mas.
Rush, M. 1993. Pemimpin Baru. Jakarta: Immanuel. Tong, S. & Setiawani, M. 2003. Seni Membentuk
Sanders, J.O. 1962. Kedewasaan Rohani. Bandung: Karakter Kristen. Jakarta: Lembaga Refor-
Kalam Hidup. med Injili Indonesia.
Sanders, J.O. 1979. Kepemimpinan Rohani. Ban- Tong, S. 2001. Kerajaan Allah, Gereja dan Pela-
dung: Kalam Hidup. yanan. Surabaya: Momentum.
Santoso, J. 2011. “Transformasi Kepemimpinan Ye- Walz, E. 2004. Bagaimana Mengelola Gereja Anda.
sus Terhadap Kepemimpinan Gembala Si- Jakarta: BPK Gunung Mulia.
dang dalam Mempersiapkan Pemimpin Ma- Whitney, D.S. 2007. Disiplin Rohani 10 Pilar Peno-
sa Depan” Jurnal Jaffray, 9 (1). pang Kehidupan Kristen. Bandung: Lemba-
Saragih, Jahenos. 2009. Manajemen Kepemimpinan ga Literatur Baptis.
Kristen. Jakarta: Suara Gereja Kristiani yang Wiersbe, W. & Wiersbe, D.W. 2011. Rahasia Pela-
Esa yanan. Yogyakarta: Andi.
Sitompul, A.A. 1979. Di Pintu Gerbang Pembinaan Yeakley, T. 2013. Character Formation for Leaders.
Warga Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Bandung: Kalam Hidup.
Soekahar, H. 1988. Bagaimana Memotivasi Jemaat
Melayani. Malang: Gandum Mas.

98 Volume 2, Nomor 2, Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai