Ked
10542048713
Pembimbing : dr. Hisbullah, Sp.An, KIC,
KAKV
Manajemen jalan napas merupakan salah satu
keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
dokter ahli anestesiologi. Kegagalan mengelola
saluran napas adalah penyebab kematian yang
dapat dicegah pada pasien yang menjalani
anestesi umum.
64% dari henti jantung selama anestesia
umum disebabkan oleh kesulitan intubasi
endotrakeal oksigenasi dan atau ventilasi
tidak adekuat sekitar 55–93% menyebabkan
kematian atau kerusakan otak.
Jalan napas yang sulit didefenisikan sebagai
situasi klinis dimana ahli anestesi yang terlatih
secara konvensional mengalami kesulitan
dengan ventilasi facemask pada saluran udara
bagian atas, kesulitan dengan intubasi trakea,
atau keduanya.
MMMMASK
OBESE
M Male Gender
O Obese (BMI>26kg/m2
M Mask seal which s affected by beard or being
B Branded
edentuluous
E Edentulous
M Mallampati grade 3 or 4
S Snoring
M Mandibular protrusion
E Elderly (>56 years)
A Age
K Kilograms (weight)
Kesulitan mask ventilasi dapat menyebabkan
banyak komplikasi dengan perhatian utama
adalah kegagalan untuk mengoksidasi pasien
yang dapat menyebabkan kematian, cedera
otak hipoksia, atau iskemia miokard.
Komplikasi lain termasuk cedera pada mata,
hidung, dan mulut, luka mata dapat terjadi
karena trauma langsung dari masker atau jari,
gas kering yang bocor dari masker sendiri
dapat menyebabkan bahaya.
Kesulitan ventilasi adalah masalah yang
berkaitan dengan manajemen saluran napas
yang merupakan masalah yang sering dan
signifikan dihadapi selama proses anestesi.
Krikteria kesulitan ventilasi :O : Obese (BMI
>26 kg/m2), B : Beearded, E : Edentulous, S :
Snoring, E : Elderly (>55 years).