NOVEMBER 2018
NYERI
Nama : Nurul Wijayanti, S.Ked
NIM : 10542051613
Menurut Onset
Nyeri Kronik
Nyeri nosiseptif
Klasifikasi Nyeri Menurut mekanisme
Nyeri non nosiseptif / nyeri neuropati
darah
Atelektasis
Gastrointestinal Penurunan laju pengosongan Anoreksia
usus Ileus
Lemah
Note: Total skor 1: nyeri ringan, 2: nyeri sedang, 3: nyeri berat dan 4: nyeri yang
mungkin paling buruk.
Peran Obat Anestesia Terhadap Nyeri
• Garis Besar farmakologi mengikuti “WHO Three Step Analgesic
Ladder”. Tiga langkah tangga analgesik menurut WHO untuk
pengobatan nyeri itu terdiri dari:
• - Pada mulanya, langkah pertama hendaknya menggunakan
obat analgesik non opiat.
• - Apabila masih tetap nyeri naik kelangkah kedua dimana akan
ditambahkan obat opioid lemah misalnya kodein.
• - Apabila ternyata masih belum reda atau menetap maka
sebagai langkah ketiga disarankan untuk menggunakan opioid
keras yaiut morfin.
• Pada dasarnya prinsip “WHO Three Step Analgesic Ladder”
dapat diterapkan untuk nyeri kronik maupun nyeri akut, yaitu:
• - Pada nyeri kronik mengikuti langkah tangga keatas 1-2-3
• - Pada nyeri akut mengikuti langkah tangga kebawah 3-2-1
Pilihan Obat-Obatan untuk
Manajemen Nyeri
• Analgesik Non-Opioid
• Obat-obatan analgesik non-opioid yang paling
umum digunakan diseluruh dunia adalah aspirin,
paracetamol, dan OAINS, yang merupakan obat-
obatan utama untuk nyeri ringan sampai sedang.
NSAID
Daily dose
Drug name Forms available Half life (h)
range
Mefenamic
Tablet, capsule 1500mg 4
acid
Opioid Lemah
• Codeine
Merupakan opioid lemah yang berasal dari opium alkaloid (seperti morfin). Codeine
kurang aktif daripada morfin, memiliki efek yang dapat diprediksi bila diberikan
secara oral dan efektif terhadap rasa sakit ringan hingga sedang.
• Tramadol
Tramadol (tramal) adalah analgesik sentral dengan afinitas rendah pada reseptor
mu dan kelemahan analgesiknya 10-20 % dari morfin. Tramal dapat diberikan secara
oral dan dapat diulang setiap 4-6 jam dengan dosis maksimal 400 mg per hari.
Opioid Kuat
• Morfin
Morfin paling larut dalam air dibandingkan
golongan opioid lainnya dan kerja analgesinya Route of Dose Length of
cukup panjang (long acting). Drug name
delivery (mg) Action (h)
• Petidin Intramuscular
/
Petidin (meperidin, Demerol) adalah zat Morphine subcutaneou
10-15 2-4
sintetik yang formulanya sangat berbeda s
dengan morfin, tetapi memiliki efek klinik dan
efek samping yang mendekati asma. Methadone Intramuscular 7.5-10 4-6
• Fentanil
Pethidine/Meperidine Intramuscular 100-150 1-2
Fentanil adalah zat sintetik seperti petidin
dengan kekuatan 100 kali morfin, lebih larut Buprenorphine Sublingual 0.2-0.4 6-8
dalam lemak dan menembus sawar jaringan
dengan mudah.
Anestesi Lokal
• Respirasi dan kardiovaskuler pasien terkait dengan berkurangnya perdarahan
dan nyeri yang teratasi dengan baik. Ada beberapa teknik anestesi lokal
sederhana yang dapat dilanjutkan ke periode pasca-operasi untuk
memberikan pain relief yang efektif.
Manajemen Non Farmakologis
• Terapi nonfarmakologi juga dapat digunakan
dalam pengobatan nyeri akut dan mungkin
bermanfaat untuk beberapa pasien.
Pengobatan dengan nonfarmakologi tidak
efektif jika tidak di kombinasikan dengan
terapi farmakologi analgesik. Sejumlah
teknik yang akan dijelaskan membutuhkan
pelatihan khusus dan tidak cocok untuk
penggunaan rutin dalam manajemen yang
nyeri akut.11,12
• Terapi psikologis bertujuan untuk mengubah
proses psikologis yang dapat berkontribusi
dengan nyeri yang dirasakan. Terapi
psikologis yaitu berupa relaksasi, hypnosis,
dan musik.