Anda di halaman 1dari 17

Referat

SYOK ANAFILAKTIK
Muhammad Afandi Puluala, S.Ked

Pembimbing :
dr. Zulfikar Tahir, M.Kes, Sp.An
Pendahuluan
• Anaphylaxis bahasa Yunani → Ana adalah jauh dari dan phylaxis adalah
perlindungan. Jadi menurut bahasa, Anaphylaxis berarti menghilangkan
perlindungan
• Adalah reaksi alergi umum dengan efek pada beberapa sistem organ terutama
kardiovaskular, respirasi, kutan dan gastro intestinal yang merupakan reaksi
imunologis yang didahului dengan terpaparnya alergen yang sebelumnya sudah
tersensitisasi
• Anafilaksis paling sering disebabkan oleh makanan, obat-obatan, sengatan
serangga, dan lateks
• Insiden anafilaksis diperkirakan 1-3/10.000 penduduk dengan mortalitas sebesar
1-3 tiap satu juta penduduk
• Syok anafilaktik dapat berlangsung sangat cepat, tidak terduga, dan dapat terjadi
di mana saja yang potensial berbahaya sampai menyebabkan kematian
Longecker, DE. Anaphylactic reaction and Anesthesia dalam Anesthesiology. 2008; Chapter 88, hal 1948-1963.2
Definisi
• Syok anafilaktik adalah suatu respons hipersensitivitas yang diperantarai oleh
Immunoglobulin E (hipersensitivitas tipe I)
• Disebabkan oleh adanya suatu reaksi antigen-antibodi yang timbul segera setelah
suatu antigen yang sensitif masuk dalam sirkulasi
• Syok anafilaktik merupakan salah satu manifestasi klinis dari anafilaksis yang
merupakan syok distributive
• Vasodilatasi & kolaps pemb. Darah → ↓curah jantung → Hipotensi → Kematian

Anonim. Severe Allergic Reaction, Anaphylactic Shock. 2008 [cited: 20 Maret 2009].Available from: URL:
www.emedicine.com.4.
Epidemiologi
• Amerika Serikat → 1-3 kasus/10.000 penduduk, paling banyak akibat
penggunaan antibiotik golongan penisilin dengan kematian terbanyak setelah
60 menit penggunaan obat
• Indonesia → dilaporkan 2 kasus/10.000 total pasien anafilaksis pada tahun 2005
dan mengalami peningkatan prevalensi pada tahun 2006 sebesar 4
kasus/10.000 total pasien anafilaksis
• Wanita > Pria
• Umur → sering pada anak-anak dan dewasa muda
• Orang tua dan bayi → Jarang

Anonim. Severe Allergic Reaction, Anaphylactic Shock. 2008 [cited: 20 Maret 2009].Available from: URL:
www.emedicine.com.4.
Faktor Resiko dan Etiologi
Beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko anafilaksis :
• sifat allergen
• Jalur pemberian obat
• Riwayat atopi
• Kesinambungan paparan allergen

Golongan alergen yang sering menimbulkan reaksi anafilaksis :


• Makanan
• obat-obatan
• Sengatan serangga
• lateks

Ewan, PW. Anaphylaxis dalam ABC of Allergies; 1998. BMJ. Vol 316. Hal 1442-14455
Patomekanisme
• Mekanisme anafilaksis melalui 2
fase, yaitu fase sensitisasi dan
aktivasi
• Fase sensitisasi → merupakan
waktu yang dibutuhkan untuk
pembentukan Ig E sampai diikatnya
oleh reseptor spesifik pada
permukaan mastosit dan basophil
• Fase aktivasi → merupakan waktu
selama terjadinya pemaparan ulang
dengan antigen yang sama sampai
timbulnya gejala
Anonim. Anaphylactic Shock. 2008 [cited: 20 Maret 2009]. Available from: URL:
www.duniakedokteran.cq.bz.7
Patomekanisme
• Alergen yang sama ke dalam tubuh

• diikat oleh Ig E spesifik dan memicu


terjadinya reaksi segera yaitu
pelepasan mediator vasoaktif antara
lain histamin, serotonin, bradikinin
dan beberapa bahan vasoaktif lain
dari granula yang di sebut dengan
istilah preformed mediators
Histamin memberikan efek bronkokonstriksi, meningkatkan permeabilitas kapiler yang
nantinya menyebabkan edema, sekresi mucus, dan vasodilatasi. Serotonin meningkatkan
permeabilitas vaskuler dan Bradikinin menyebabkan kontraksi otot polos

Longecker, DE. Anaphylactic reaction and Anesthesia dalam Anesthesiology. 2008; Chapter 88, hal 1948-1963.2
Manifestasi Klinis
Secara klinik terdapat 3 tipe dari reaksi
anafilaktik :
1. reaksi cepat yang terjadi beberapa
menit sampai 1 jam setelah
terpapar dengan allergen
2. reaksi moderat terjadi antara 1
sampai 24 jam setelah terpapar
dengan allergen
3. reaksi lambat terjadi lebih dari 24
jam setelah terpapar dengan
alergen

Anonim. Anaphylactic Shock. 2008 [cited: 20 Maret 2009]. Available from: URL:
www.duniakedokteran.cq.bz.7
Pemeriksaan Penunjang
• Hitung eosinofil darah tepi → normal atau meningkat
• IgE total sering kali menunjukkan nilai normal
• IgE spesifik dengan RAST (radioimmunosorbent test) atau ELISA (Enzym Linked
Immunosorbent Assay test) → biaya mahal
• Pemeriksaan secara invivo dengan uji kulit → mencari alergen penyebab
• Uji cukit (prick test)
• uji gores (scratch test)
• uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (skin end-point
titration/ SET)
• Pemeriksaan lainnya antara lain analisa gas darah, elektrolit, dan gula darah, tes
fungsi hati, tes fungsi ginjal, feses lengkap, elektrokardiografi, rontgen thorak

Longecker, DE. Anaphylactic reaction and Anesthesia dalam Anesthesiology. 2008; Chapter 88, hal 1948-1963.2
Kriteria Diagnosis
American Academy of Allergy, Asthma and Immunology kriteria :
1. Kriteria pertama adalah onset akut dari suatu penyakit (beberapa menit hingga
beberapa jam) dengan terlibatnya kulit, jaringan mukosa atau kedua-duanya. dan
salah satu dari respiratory compromise dan penurunan tekanan darah atau gejala
yang berkaitan dengan disfungsi organ sasaran
2. Kriteria kedua, dua atau lebih gejala berikut yang terjadi secara mendadak setelah
terpapar alergen yang spesifik pada pasien tersebut (beberapa menit hingga
beberapa jam), yaitu keterlibatan jaringan mukosa kulit, Respiratory compromise,
penurunan tekanan darah atau gejala yang berkaitan dan gejala gastrointestinal
yang persisten
3. Kriteria ketiga yaitu terjadi penurunan tekanan darah setelah terpapar pada
alergen yang diketahui beberapa menit hingga beberapa jam (syok anafilaktik).
Brown SGA. Clinical Feature and Severity Grading of Anaphylaxis. Allergy Clinical Immunology.
Hobart, Australia; 2004. pp.371-376.9
Diagnosa banding
• Gambaran klinis yang tidak spesifik dari anafilaksis → sulit dibedakan dengan
penyakit lainnya yang memiliki gejala yang sama
• Karena anafilaksis mempengaruhi seluruh system organ pada tubuh manusia
sebagai akibat pelepasan berbagai macam mediator dari sel mast dan basophil
• Kondisi yang mirip :
• Reaksi vasovagal Carsinoid syndrome
• infark miokard akut Chinese restaurant syndrome
• reaksi hipoglikemik Asma bronkiale
• reaksi histeris Rhinitis alergika
Penatalaksanaan
• Paling penting → mengidentifikasi dan menghentikan kontak dengan alergen yang
diduga menyebabkan reaksi anafilaksis
• Tindakan selanjutnya adalah penilaian airway, breathing, dan circulation dari
tahapan resusitasi jantung paru untuk memberikan kebutuhan bantuan hidup dasar
• Obat-obatan : Adrenalin → masih merupakan obat pilihan pertama
• Terapi cairan → bila tekanan darah masih tetap rendah
• Observasi → Dalam keadaan gawat, sangat tidak bijaksana bila penderita syok
anafilaktik dikirim ke rumah sakit, karena dapat meninggal dalam perjalanan
• Keluhan
• Klinis (keadaan umum, kesadaran, vital sign, dan produksi urine)
• Analisa gas darah
• Elektrokardiografi
Anonim. Syok dan Penanggulangannya. 2009 [cited: 20 Maret 2009]. Available from:URL:
www.shineupyourlife.com.
Komplikasi
• Edema laring • Urtikaria
• Gagal nafas • Angoioedema
• Syok dan cardiac arrest • Aborsi
• Infark miokard • Gagal ginjal
• Kerusakan otak
permanen
Anonim. Syok dan Penanggulangannya. 2009 [cited: 20 Maret 2009]. Available from:URL:
www.shineupyourlife.com.
Pencegahan
• Merupakan langkah terpenting dalam penetalaksanaan syok anafilaktik terutama
yang disebabkan oleh obat-obatan
• Melakukan anamnesis riwayat alergi penderita dengan cermat
• Melakukan skin test bila perlu
• Pemberian obat juga harus berhati-hati, encerkan obat bila pemberian dengan
jalur subkutan, intradermal, intramuskular, ataupun intravena
• Pemberian obat harus benar-benar atas indikasi yang kuat dan tepat
• Jelaskan kepada penderita supaya menghindari makanan atau obat yang
menyebabkan alergi

Anonim. Syok dan Penanggulangannya. 2009 [cited: 20 Maret 2009]. Available from:URL:
www.shineupyourlife.com.
Prognosis
• Penanganan yang cepat, tepat, dan sesuai dengan prinsip kegawatdaruratan →
jarang menyebabkan kematian
• Dapat kambuh kembali akibat paparan antigen spesifik yang sama
• observasi setelah terjadinya serangan anafilaksis → mengantisipasi kerusakan
sistem organ yang lebih luas lagi
• Faktor yang mempengaruhi prognosis dari reaksi anafilaksis yang akan menentukan
tingkat keparahan dari reaksi tersebut
• Umur Penyakit paru obstruktif kronis
• Tipe allergen Asma
• penyakit kardiovaskular keseimbangan asam basa dan elektrolit
• Obat-obatan
Anonim. Syok dan Penanggulangannya. 2009 [cited: 20 Maret 2009]. Available from:URL:
www.shineupyourlife.com.
Kesimpulan
• Syok anafilaktik adalah suatu respons hipersensitivitas yang diperantarai oleh Ig E
yang ditandai dengan curah jantung dan tekanan arteri yang menurun hebat
• Anafilaksis dikelompokkan dalam hipersensitivitas tipe I, terdiri dari fase
sensitisasi dan aktivasi yang berujung pada vasodilatasi pembuluh darah yang
mendadak
• Walaupun jarang terjadi, syok anafilaktik dapat berlangsung sangat cepat, tidak
terduga, dan dapat terjadi di mana saja yang potensial berbahaya sampai
menyebabkan kematian
• Identifikasi awal merupakan hal yang paling penting
• Gejala dapat dimulai dengan gejala prodormal kemudian menjadi berat, tetapi
kadang-kadang langsung berat yang dapat terjadi pada satu atau lebih organ
target
• Syok anafilaktik memang jarang dijumpai, tetapi mempunyai
angka mortalitas yang sangat tinggi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai