Anda di halaman 1dari 4

DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN GERONTIK

Di susun Oleh :

NAMA : NAIMATUL FARIDA

PRODI : S1 – ILMU KEPERAWATAN ( 4A )

NIM : 920173034

S1 – ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2020


DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI PADA LANJUT USIA
GANGGUAN KOMUNIKASI

1. DIMENSIA
Diagnosa yang mungkin muncul :
a. Resiko terhadap cedera berhubungan dengan kehilangan fungsi kognitif
( Domain 11, kelas 2, kode diagnosis 00035 )
b. Defisit perawatan diri ( mandi ) berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif
dan perilaku disfungsi
( Domain 4,kelas 5, kode diagnosis 00108 )
c. Konfusi kronis berhubungan dengan degenerasi progresif korteks serebri sekunder
akibat dimensia
( Domain 5, kelas 4, kode diagnosis 00129 )

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL
1. Resiko terhadap cedera Setelah diberikan asuhan Mandiri
berhubungan dengan keperawatan selama ....x 24 1.       Awasi klien secara ketat selama
kehilangan fungsi jam, diharapkan klien tidak beberapa malam pertama.
kognitif mengalami cedera dengan 2.      Anjurkan  individu untuk
kriteria hasil: meminta bantuan selama
( Domain 11, kelas 2,
- Klien dapat meningkatkan malam  hari.
kode diagnosis 00035 )
tingkat aktivitas 3.      Singkirkan benda-benda
- Klien dapat beradaptasi berbahaya dari klien.
dengan lingkungan 4.      Pasang pegangan tangan di kamar
mandi.
5.      Pertimbangkan penggunaan
sistem alarm.

2. Defisit perawatan diri Setelah diberikan asuhan Mandiri


( mandi ) berhubungan keperawatan selama ...x 24 1.      Identifikasi kesulitan
dengan gangguan fungsi jam, diharapkan  terdapat berpakaian/perawatan diri, seperti
kognitif dan perilaku perilaku peningkatan dalam keterbatasan fisik; apatis/depresi
pemenuhan perawatan diri atau temperatur ruangan.
disfungsi dengan kriteria hasil : 2.      Identifikasi kebutuhan akan
- Klien tampak bersih dan kebersihan diri dan berikan bantuan
( Domain 4,kelas 5,
segar sesuai kebutuhan dengan perawatan
kode diagnosis 00108 )
rambut/kuku/kulit, bersihkan
kacamata dan gosok gigi.
3.      Gabungkan kegiatan sehari-hari
kedalam jadwal aktivitas jika
mungkin.

4.      Kaji kemampuan dan tingkat


itaspenurunan kemampuan ADL
dalam skala 0 – 4.
5.      Rencanakan tindakan untuk
defisit motorik seperti tempatkan
makanan dan peralatan di dekat
klien agar mampu sendiri
mengambilnya.
6.      Kaji kemampuan komnikasi
untuk BAK. Kemampuan
menggunakan urinal pispot.
Antarkan ke kamar mandi bila
kondisi memungkinkan .
7.      Identifikasi kebiasaan BAB .
anjurkan minum dan meningkatkan
aktivitas.
8.      Berikan informasi kepada klien
dan keluarga mengenai
pentingnya kebutuhan akan
kebersihan diri

Kolaborasi :
1.      Pemberian suppositoria dan
pelumas faeces / pencahar.
2.      Konsul ke dokter terapi okupasi.
3. Konfusi kronis Setelah diberikan asuhan Manajemen Halusinasi :
berhubungan dengan keperawatan selama ...x 24 Menghilangkan halusinasi klien yang
degenerasi progresif jam, diharapkan  konfusi selama ini menganggu.
korteks serebri sekunder kronis pada pasien dapat
akibat dimensia teratasi dengan kriteria hasil : Manajemen Konfusi :
- Klien tidak bingung Restrukturisasi kognitif dan
( Domain 5, kelas 4,
- Klien mengetahui tempat manajemen medikasi
kode diagnosis 00129 )
dan waktu
- Klien tidak mengalami
gangguan tidur

2. SENSORIK

Anda mungkin juga menyukai