Pada tahap ini walupun kita telah mengetahui nama pasien akan tetapi agar
lebih dekat sebaiknya kita kembali menanyakan nama pasien, inilah titik
awal kerjasama antar perawat dan pasien.
3. Tahap Kerja
Ini merupakan tahap inti dari komunikasi terpeutik. Pada tahap ini sudah
masuk pada rencana apa yang akan kita berikan sebgai seorang perawat.
Perawat :”apakahb saya bisa memeriksa ibu?”
Pasien :”iya bisa sus Viranha”
Perawat :”saya akan memulai dengan memeriksa tekanan darah
ibu. Bisakah ibu menjulurkan tangan ibu?”
Pasien :”iyaa bisa suster”
Perawat :”tekanan darah ibu saat ini 120/80 MmHg, lebih baik
dari yang kemarin yang saya lihat dicatatan darah ibu 140/90 MmHg.”
Pasien :”oh iya? Akan tetapi saya sedikit takut karena kepala
saya sampai saat ini masih terasa pusing seperti berputar-putar apakah itu tak
mengapa?”
Perawat :”insyaAllah tidak bu’ itu adalah hal yang wajar. Akan
tetapi seiring dengan waktu rasa pusing yang ibu rasakan perlahan-lahan
akan menghilang”.
Pasien :”apakah sebaiknya itu tidak diberikan obat saja dari
dokter sus?”
Perawat :”oh.. tidak perlu diberikan obat bu, karena ditakutkan
jika ibu banyak mengonsumsi obat bukan malah sembuh penyakit ibu akan
lebih parah”.
Pasien :”oh iya baiklah sus. Terimakasih untuk sarannya”
Perawat :”iyaaa, sama-sama Ibu Yani”
4. Tahap terminasi
Tahapan ini merupakan akhir dari pertemuan, dimana seorang perawat harus
berpisah dengan seorang pasien.
Perawat “apakah masih ada yang perlu ibu tanyakan kepada
saya?”
Pasien :”sudah tidak ada sus”
Perawat :”baiklah bu, jika sudah tidak ada yang ingin ibu
tanyakan, maka saya izin permisi ya bu. Nanti saya akan kembali lagi untuk
melihat perkembangan kesehatan ibu”.
Pasien :”baik Sus, Terimakasih”
Perawat :”iya sama-sama bu, permisi bu selamat pagi”
Pasiem :”iyaa suster selamat pagi juga”