Disusun Oleh:
NADIYYA NURFAUZIYYAH
P20620522060
2B
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2023
A. KONSEP TEORI
1. Pengertian Penyakit
Pneumonia suatu penyakit system pernafasan yang mengalami peradangan
yaitu proses inflamasi yang mengakibatkan edema jaringan interstitial paru dan
ekstravasasi cairan ke alveoli sehingga mengakibatkan hipoksemia (donna & marilyn,
2002). Secara klinis Pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yg
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit), bahan kimia, radiasi,
aspirasi, obat-obatan dan lain-lain.
2. Etiologi
Penyakit ini terbagi menjadi beberapa bagian menurut penyebabnya, yaitu:
a. Berdasar klinis dan epidemiologis
1) pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)
2) pneumonia nosokomial (hospital-community-acquired pneumonia)
3) pneumonia aspirasi /pneumonia pada pasien immunocompromised
b. Berdasar kuman penyebab
1) Pneumonia bakterial / tipikal
Kuman mempunyai tendensi menyerang orang yang peka seperti
klebsiela pada alkoholik, staphylococcus pada paska infeksi influensa
2) Pneumonia atipikal
Disebabkan oleh mycoplasma, legionella dan chlamydia
3) Pneumonia virus
4) Pneumonia jamur
Merupakan infeksi sekunder, predileksi terutama pada pasien dengan
daya tahan lemah (immunocompromised).
c. Berdasar predileksi infeksi
1) Pneumonia lobaris
Sering pada pneumonia bakterial, jarang pada bayi dan orang tua.
Terjadi pada satu lobus atau segmen paru
Kemungkinan sekunder obstruksi bronkhus, misal aspirasi benda
asing, atau adanya proses keganasan.
2) Bronkhopneumonia
Dapat disebabkan bakteri atau virus
Sering pada bayi dan orang tua
Ditandai adanya bercak-bercak infiltrat pada lapang paru
Terebar dekat bronkhus
Jarang dihubungkan dengan obstruksi bronkhus
3) Pneumonia interstisiil
3. Anatomi Fisiologi
Dari atmosfer O2 masuk melalui hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus
sampai ke alveoli. O2 berdifusi masuk kedalam darah dan dibawa oleh eritrosit. Di
dalam darah O2 dibawa ke jantung untuk dipompakan dan disalurkan/diedarkan oleh
pembuluh darah arteri masuk keseluruh jaringan tubuh. O2 masuk kedalam sel di
mitokondria sel O2 digunakan untuk proses metabolisme yang penting untuk
kelangsungan hidup. Sisa metabolisme berupa CO2 akan berjalan kebalikan dari O2,
CO2 dilepas oleh eritrosit masuk ke alveolus, bronkiolus, bronkus, trakea, laring,
faring, hidung dan dikeluarkan dari pernafasan berupa hembusan nafas keudara luar.
4. Tanda dan Gejala
Gejala khas dari pneumonia adalah demam, menggigil, berkeringat, Batuk (baik non
produktif atau produktif atau menghasilkan sputum (berlendir, purulen, atau bercak
darah)), sakit dada karena pleuritis dan sesak. Gejala umum lainnya adalah pasien
lebih suka berbaring pada yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri dada.
Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi atau penarikan dinding dada bagian bawah saat
bernafas, takipneu, kenaikan atau penurunan taktil fremitus, perkusi redup sampai
pekak menggambarkan konsolidasi atau terdapat cairan pleura, ronki, suara
pernafasan bronkial, pleural friction rub.
5. Patofisiologi (Pathway)
6. Pemeriksaan Diagnostik
1) Sinar x : didapatkan adanya infiltrat, perubahan patologi-anatomi
2) Analisa gas darah arteri : tidak normal dapat terjadi, tergantung pada luas paru
yang terkena
3) Pemeriksaan kultur sputum, darah : didapatkan adanya kuman penyebab
4) Darah lengkap : leukositosis
5) Pemeriksaan fungsi paru : penurunan volume
7. Penatalaksaan Medis
1. Memberikan antibiotik tertentu terhadap kuman tertentu infeksi pneumonia.
2. Membedakan jenis pneumonia (CAP atau HAP) dan tingkat keparahan
berdasarkan kondisi klinis pasien dan faktor predisposisi.
3. Memberikan oksigen untuk mempertahankan PaO2 > 8 kPa dan SaO2 > 92%.
4. Memberikan resusitasi cairan intravena untuk memastikan stabilitas
hemodinamik.
5. Memberikan bantuan ventilasi: ventilasi non invasif (misalnya tekanan jalan napas
positif kontinu (continous positive airway pressure), atau ventilasi mekanis
mungkin diperlukan pada gagal napas.
6. Memberikan antipiretik dan analgesik bila demam atau nyeri pleuritik
7. Memberikan mukolitik atau ekspektoran untuk mengurangi dahak.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1) Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, pendidikan, pekerjaan, agama,
suku/bangsa, status pernikahan
2) Identitas Pennggung Jawab
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, pendidikan, pekerjaan, agama,
suku/bangsa, status pernikahan, hubungan dengan pasien
3) Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Keluhan utama pada pasien Bronkopneumonia adalah sesak napas
Riwayat Keluhan Utama
Keluhan utama disertai Keluhan lain yang dirasakan klien seperti lemah,
sianosis, sesak napas, adanya suara napas tambahan (ronchi dan
wheezing), batuk, demam, sianosis daerah mulut dan hidung, muntah,
diare)
Riwayat Kesehatan Masa lalu
Dikaji apakah klien pernah menderita penyakit seperti ISPA, TBC Paru,
trauma. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor
predisposisi.
Riwayat kesehatan keluarga
Dikaji apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit
yang disinyalir sebagai penyebab pneumonia seperti Ca Paru, asma, TBC
Paru dan lain sebagainya.
4) Pola Fungsi Kesehatan
Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Hal yang perlu dikaji yaitu kebersihan lingkungan, riwayat perokok.
Pola nutrisi
Biasanya muncul anoreksia, mual dan muntah karena peningkatan
rangsangan gaster sebagai dampak peningkatan toksik mikrorganisme.
Pola eliminasi
Penderita sering mengalami penurunan produksi urin akibat perpindahan
cairan evaporasi karena demam
Pola istirahat/tidur
Penderita sering mengalami gangguan istirahat dan tidur karena adanya
sesak nafas.
Pola aktfitas dan latihan
Aktifitas dan latihan klien akan menurun karena adanya kelemahan fisik
5) Pemeriksaan Fisik
Head to toe
Data Fokus
Aktifitas : kelemahan / kelelahan, Insomnia, letargi, penurunan toleransi
terhadap aktifitas
Sirkulasi ; riwayat gangguan jantung, takikardia, penampilan pucat
Integritas ego ; banyak stressor, masalah financial
Makanan / cairan ; kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat
Diabetes mellitus, kulit kering dengan turgor menurun, penampilan
malnutrisi, Berat badan turun, mukosa kering, warna bibir
Neurosensori ; sakit kepala daerah frontal, perubahan mental (bingung,
somnolen
Nyeri / kenyamanan ; sakit kepala, demam (38,5 – 39,60), nyeri dada
(pleuritik) meningkat oleh batuk, mialgia, atralgia, pasien melindungi area
yang sakit (pasien umumnya tidur pada sisi yang sakit untuk membatasi
gerakan), berkeringat, menggigil
Pernafasan ; riwayat adanya PPOM, merokok, takhipnea, dispnea
progresif, pernafasan dangkal, penggunaan otot bantu nafas, pernafasan
cuping hidung, sputum : merah muda, berkarat atau purulen, perkusi :
pekak di atas area yang konsolidasi, fremitus : taktil dan vokal bertahap
meningkat dengan konsolidasi, friction rub (auskultasi terdengar seperti
gesekan rambut)
2. Diagnosa Keperawatan, Luaran Keperawatan, dan Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa (SDKI) Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)
1. (D. 0001) Bersihan (L. 01001)
jalan napas tidak Bersihan jalan
efektif b.d proses napas dengan
infeksi d.d: ekspektasi
Mayor meningkat.
DS: - Kriteria hasil:
DO: Batuk tidak Batuk efektif
efektif, tidak meningkat (5)
mampu batuk, Produksi
sputum berlebih, sputum
ronkhi menurun (5)
Minor Ronkhi
DS: Dispnea, menurun (5)
orthopnea Dispnea
DO: Gelisah, menurun (5)
frekuensi napas Ortopnea
berubah, pola napas menurun (5)
berubah Gelisah
menurun (5)
Frekuensi
napas
membaik (5)
Pola napas
membaik (5)