Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN MENGGUNAKAN EBP DAN PICO PADA

PASIEN PNEUMONIA DENGAN DIAGNOSA BERSIHAN JALAN


NAFAS TIDAK EFEKTIF
D

OLEH:

NAMA : MEYLANI

KELAS : PSIK D 2.1

NIM :170204046

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PNEUMONIA

DENGAN DIAGNOSA BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF


1. Evidence Basic Practice Nursing
Diagnosa:
Bersihan jalan nafas tidak efektif pada paien pneumonia
Pengertian: kondisi pernafasan yang tidak normal akibat ketidakmampuan batuk
secara efektif, dapat disebabkan oleh sekresi yang kental atau berlebihan akibat
penyakit infeksi, imobilisasi.
 5 langkah EBP
1. Asking (bertanya)
Bagaimana cara melancarkan bersihan jalan nafas agar mampu batuk
secara efektif ?
2. Aquaring (memperoleh)
Fisioterapi dada.
3. Appraising (mengevaluasi)
 Fusioterapi dada
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat
berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut
maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan
tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan
sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru
yang terganggu.
4. Applying (menerapkan)
Fisioterapi dada di terapkan pada pasien pneumonia gangguan bersihan
jalan nafas tidak efektif.
5. Assesing (menilai)
Setelah menerapkan penelitian ini menunjukan jalan nafas pasien
pneumonia yang mendapat intervensi fisioterapi dada lebih tinggi
dibandingkan yang tidak mendapat fisioterapi dada sehingga bersihan jalan
nafas pasien normal.
2. PICO

P (Pasien Dan Problem Pasien berumur 20-39 tahun sebanyak 5 orang


(50%)
Pasien 40-59 tahun sebanyak 5 orang (50 %)
Pasien berumur 60-79 tahun sebanyak 1 orang
(10%)
Kelamin laki-laki sebanyak 7 orang (70%)
Perempuan 3 orang (30 %)
I (intervensi) 1. Penelitian fisioterapi dada
5 W+1 H
 What : apa yang kamu lakukan untuk intervensi
bersihan jalan nafas tidak efektif?
Jawaban: fisioterapi dada
 Who :siapa yang melakukan penelitian
fisioterapi dada ?
Jawaban : Hendraa dan Emil Huriani
 Where : dimana di lakukan penelitian fisioterapi
dada ?
Jawaban : Ruang Perawatan Intensif RS. Dr. M.
Djamil
 When :Kapan penelitian fisioterapi dada di
lakukan ?
Jawaban: Desember 2011
 Why : mengapa fisioterapi dada di lakukan?
Jawaban : Fisioterapi dada sangat berguna bagi
penderita penyakit paru baik yang bersifat akut
maupun kronis, sangat efektif dalam upaya
mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi
pada pasien dengan fungsi paru yang
terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada
penyakit paru adalah mengembalikan dan
memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan
membantu membersihkan sekret dari bronkhus
dan untuk mencegah penumpukan sekret.
Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk
pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru
obstruktif menahun, penyakit pernafasan
restriktif karena kelainan neuromuskuler dan
penyakit paru restriktif karena kelainan
parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang
mendapat ventilasi mekanik (Afiyah, 2009).
 How : bagaimana hasil penelitian fisioterapi
dada?
Jawaban : Hasil penelitian dengan uji
MannWhitney didapatkan hasil uji statistik
dimana nilai p= 0,189 (>0,05) . hasil penelitian
ini menunjukan bersihan jalan nafas pasien
pneumonia yang mendapat intervensi fisioterapi
dada lebih baik di bandingkan yang tidak
mendapat fisioterapi dada.
2. Penelitian pemberian antibiotik
5W+1H
 What : apa yang kamu lakukan untuk intervensi
bersihan jalan nafas tidak efektif?
Jawaban: pemberian antibiotik
 Who :siapa yang melakukan penelitian
pemberian antibiotik ?
Jawaban : fendi nugroho, pri iswati, dan ika
yuniastuti.
 Where : dimana di lakukan penelitian pemberian
antibiotik?
Jawaban : rumah sakit umum daerah purbalingga
 When :Kapan penelitian pemberian antibiotik
di lakukan ?
Jawaban: april 2011
 Why : mengapa pemberian antibiotik di
lakukan?
Jawaban : karena obatnya bekerja dengan cara
menghambatsintesis dinding sel. Obat ini
berdifusi baik di jaringan dan cairan tubuh,
akan tetapi penetrasi ke dalam cairan otak
kurang baik kecuali jika selaput otak
mengalami infeksi. Antibiotik ini di gunakan
untuk pengobatan pneumonia karena spektrum
kerjanya yang luas (tjay dan rahardja, 2007)
 How : bagaimana hasil penelitian pemberian
antibiotik?.
Jawaban : data yang digunakan untuk penelitian
adalah rekam medik yang ada di rumahh sakit
purbalingga pada tahun 2009. Berdasarkan
penelitian antibiotik dapat menghambat sintesis
dinding sel tetapi penggunaan antibiotik harus
tepat. Karena jika tidak akan menimbulkan efek
samping atau toksisita yang tidak perlu.
C (comparison) perbandingan Intervensi yang di berikan adalah:
 Fisioterapi dada
 Pemberian antibiotik
1. Fisioterapi dada
Fisioterapi dada sangat berguna bagi penderita
penyakit paru baik yang bersifat akut maupun
kronis, sangat efektif dalam upaya mengeluarkan
sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien
dengan fungsi paru yang terganggu. Jadi tujuan
pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah
mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot
pernafasan dan membantu membersihkan sekret
dari bronkhus dan untuk mencegah penumpukan
sekret
5 W+1 H
 What : apa yang kamu lakukan untuk intervensi
bersihan jalan nafas tidak efektif?
Jawaban: fisioterapi dada
 Who :siapa yang melakukan penelitian
fisioterapi dada ?
Jawaban : Hendraa dan Emil Huriani
 Where : dimana di lakukan penelitian fisioterapi
dada ?
Jawaban : Ruang Perawatan Intensif RS. Dr. M.
Djamil
 When :Kapan penelitian fisioterapi dada di
lakukan ?
Jawaban: Desember 2011
 Why : mengapa fisioterapi dada di lakukan?
Jawaban : Fisioterapi dada sangat berguna bagi
penderita penyakit paru baik yang bersifat akut
maupun kronis, sangat efektif dalam upaya
mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi
pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.
Jadi tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru
adalah mengembalikan dan memelihara fungsi
otot-otot pernafasan dan membantu
membersihkan sekret dari bronkhus dan untuk
mencegah penumpukan sekret. Fisioterapi dada
ini dapat digunakan untuk pengobatan dan
pencegahan pada penyakit paru obstruktif
menahun, penyakit pernafasan restriktif karena
kelainan neuromuskuler dan penyakit paru
restriktif karena kelainan parenkim paru seperti
fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi
mekanik (Afiyah, 2009).
 How : bagaimana hasil penelitian fisioterapi
dada?
Jawaban : Hasil penelitian dengan uji
MannWhitney didapatkan hasil uji statistik
dimana nilai p= 0,189 (>0,05) . hasil penelitian
ini menunjukan bersihan jalan nafas pasien
pneumonia yang mendapat intervensi fisioterapi
dada lebih baik di bandingkan yang tidak
mendapat fisioterapi dada.
Sedangkan.
2. Pemberian terapi antibiotik
Pemberian antibiotik bekerja dengan cara
menghambat sintesis dinding sel. Obat ini
berdifusi baik di jaringan dan cairan tubuh,
akan tetapi penetrasi ke dalam cairan otak
kurang baik kecuali jika selaput otak
mengalami infeksi. Antibiotik ini di gunakan
untuk pengobatan pneumonia karena spektrum
kerjanya yang luas

5W+1H
 What : apa yang kamu lakukan untuk intervensi
bersihan jalan nafas tidak efektif?
Jawaban: pemberian antibiotik
 Who :siapa yang melakukan penelitian
pemberian antibiotik ?
Jawaban : fendi nugroho, pri iswati, dan ika
yuniastuti.
 Where : dimana di lakukan penelitian
pemberian antibiotik?
Jawaban : rumah sakit umum daerah
purbalingga
 When :Kapan penelitian pemberian antibiotik di
lakukan ?
Jawaban: april 2011
 Why : mengapa pemberian antibiotik di
lakukan?
Jawaban : karena obatnya bekerja dengan cara
menghambat sintesis dinding sel. Obat ini
berdifusi baik di jaringan dan cairan tubuh,
akan tetapi penetrasi ke dalam cairan otak
kurang baik kecuali jika selaput otak
mengalami infeksi. Antibiotik ini di gunakan
untuk pengobatan pneumonia karena spektrum
kerjanya yang luas (tjay dan rahardja, 2007)
 How : bagaimana hasil penelitian pemberian
antibiotik?.
Jawaban : data yang digunakan untuk penelitian
adalah rekam medik yang ada di rumahh sakit
purbalingga pada tahun 2009. Berdasarkan
penelitian antibiotik dapat menghambat sintesis
dinding sel tetapi penggunaan antibiotik harus
tepat. Karena jika tidak akan menimbulkan efek
samping atau toksisita yang tidak perlu.
O (outcome) Dengan menggunakan fisioterapi dada pada
pasien pneumonia maka sangat efektif dalam
upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki
ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang
terganggu. Jadi tujuan pokok fisioterapi pada
penyakit paru adalah mengembalikan dan
memelihara fungsi otot-otot pernafasan dan
membantu membersihkan sekret dari bronkhus
dan untuk mencegah penumpukan sekret

Anda mungkin juga menyukai